Anda di halaman 1dari 6

CASE METHOD TRANSFORMATOR

(PERMASALAHAN TRAFO DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH)

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Dadang Mulyana M, Pd

Mega Silfia Dewy, M.Pd.T.

NAMA : NESTORIUS EGIANTA GINTING


NIM : 5212431007
MATA KULIAH : TRANSFORMATOR
KELAS : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KELAS B

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunianya lah
penulisan case method ini dapat selesai tepat waktu. Ada pun case method ini, yaitu mengenai
“ Permasalahan tarfo ditribusi jaringan tegangan rendah ”. Case method ini saya buat dengan
maksud sebagai tugas mata kuliah “Transformator”, dan semogga dapat dijadikan untuk
menambah wawasan dan pemahaman terhadap materi tersebut. Semogga setelah penyelesaian
Case method ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Case method yang baik
dan benar. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang teklah membantu saya dalam
menyelesaikan Case method ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Transformator ibu Mega Silfia Dewy dan teman-teman saya mahasiswa/i PTE kelas A Ekstensi
2021/2022. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Case method ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran agar kedepanya saya
dapat menciptakan makalah Case method dengan lebih sempurna.

Medan , 23 Maret 2023

NESTORIUS EGIANTA GINTING

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................... 3
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 4
1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 4
1.3. TUJUAN ...................................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
2.1. PERMASALAHAN TARFO DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH .................. 5
2.2. SOLUSI PERMASALAHAN TRAFO DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH ... 5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 6

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sistem distribusi berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga disinilah dituntut
kendala dalam sistem yang harus diperhatikan oleh penyedia energi listrik. Energi yang
disalurkan harus memenuhi tuntutan yang diminta yaitu adanya kuantitas dan kualitas daya
yang baik, kontinyunitas pelayanan, sertategangan, faktor daya, dan frekuensi sistem yang
berkualitas. Sistem ketenaga listrikan terdapat banyak kasus yang dihadapi, baik dalam
segiteknis maupun non teknis. Gangguan–gangguan tersebut bermula dari area
pembangkitan listrik, penyaluran transmisi hingga penyaluran distribusi. Gangguan ini
sudah pasti merugikan konsumen bahkan pihak penyuplai listrik PT PLN (Persero) secara
global akan mendapat kerugian yang sangat besar. PT. PLN (Persero) merupakan satu
satunya badan usaha milik negara yang mengelola kelistrikan mulai dari pembangkitan,
penyaluran sampai pendistribusian serta penjualan energi listrik. PT. PLN (Persero)
memiliki unit wilayah bisnis yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, salah satunya PT.
PLN (Persero) wilayah sumatera utara. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
memiliki bidang distribusi yang secara operasional bertanggung jawab menyalurkan tenaga
listrik sampai ke konsumen, menggerakkan unit-unit dan mengevaluasi energi listrik yang
telah didistribusikan oleh unit-unit Area Pelayanan dan Jaringan di seluruh wilayah
Sumatera Utara.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam case method ini yaitu
permassalahan trafo distribusi jaringan tegangan rendah.
1.3. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan case method ini yaitu untuk
mengetahui permasalahan trafo distribusi jaringan tegangan rendah dan menemukan solusi
dari permasalahan tersebut.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. PERMASALAHAN TRAFO DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH.

Sebuah kasus nyata sampel di lapangan mengenai sambungan rumah yang tidak sesuai
standar. Jumlah tarikan sambungan rumah (SR) deret yang tidak sesuai standar akan
berpengaruh terhadap losses (susut daya) yang merupakan kerugian bagi PLN [2,3]. Kerugian
di sisi pelanggan akibat penarikan sambungan rumah yang tidak sesuai standar tersebut adalah
drop voltage (tegangan jatuh) yang membuat pelanggan hanya dapat menikmati listrik dengan
tegangan kurang dari 220 Volt. Permasalahan drop Voltage ini sangat merugikan pelanggan
karena dapat merusak peralatan listrik yang dimiliki oleh pelanggan.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lokasi studi kasus ini, perlu diadakan analisis
keandalan dan rencana perbaikan jaringan. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam
rangka memperbaiki mutu tegangan pada pelanggan yang berdampak bagi peningkatan
efisiensi dan kinerjannya serta menjaga efesiensi dari sebuah transformator.

2.2. SOLUSI PERMASALAHAN TRAFO DISTRIBUSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH

Data kapasitas pembebanan trofo yang tidak sesuai PLN (S.E/DIR Tahun 2014) [6]. Dimana
menurut PLN (S.E/DIR Tahun 2014) [6], kapasitas pebebanan transformator tidak lebih dari
80%. Sedangkan berdasarkan hasil survey dan perhitungan pada saat beban puncak, kapasitas
transformator sudah melebihi 80%. Oleh karena itu, perlunya dilakukan penambahan
transformator sisipan, dalam artian bahwa penambahan transformator sisipan dilakukan untuk
memperbaiki kualitas system distribusi pada Gardu JPR 047.
Drop tegangan pada pelanggan sudah lebih dari 10%, dimana terdapat 1 kabel SR melayani
sampai ke pelanggan ujung (20 tarikan) dengan panjang SR ± 150 meter. Hal tersebut
menyebabkan tegangan yang diterima pelanggan ujung pada siang hari 169 volt dan pada saat
beban puncak malam menurun hingga 130 volt. Oleh karena itu, perlunya dilakukan perluasan
JTR, dalam artian bahwa penambahan jaringan baru dilakukan untuk memperbaiki mutu
tegangan pada pelanggan.
Untuk suatu tarikan SR di srrikan terlalu banyak, maka itu sudah tidak sesuai dengan
peraturan SPLN, karena faktor ukuran penghantar SR yang kecil yaitu ukuran kabel SR 2×10
mm2. Sedangkan, setiap titik sambungan SR harus memperhatikan keseimbangan beban
antara fasa. Maka, perlu dilakukannya penyeimbangan pada lebih banyak tarikan SR
dibagikan ke fasa yg lainnya agar kabel SR tidak panas dan mudah terbakar. Setelah itu, SR
dihubungkan pada JTR di tiang ujung dengan panjang SR tidak melebihi dari 30 meter
sehingga tegangan yang diterima oleh pelanggan sesuai standar.
Solusi perbaikan mutu tegangan pada pelanggan gardu JPR 047 yang disebabkan oleh SR
deret dapat dilakukan dengan melaksanakan perluasan JTR dan pemerataan beban dimana
harus diperhatikan keseimbangan antara fasa dan setiap sambungan rumah (SR) deret tidak
boleh melebihi 5 pelanggan berdasarkan SPLN no.56 tahun 1993 [7].

DAFTAR PUSTAKA

https://web.whatsapp.com/4a24dc28-aa0e-41b0-bada-9c3a83ccbc1e

https://web.whatsapp.com/14b75add-04c4-4409-974b-1392493f790e

https://web.whatsapp.com/c87efc73-10a9-427e-90ad-80ccb81dccaa

Anda mungkin juga menyukai