Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REVIEW

MESIN LISTRIK AC

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 04

Ratika Sari Saragih (5183131013)


Maya Gustina (5181131004)
Adi Wahyu (5182131001)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
1
Puji Tuhan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat kami dapat
menyelesaikan Critical Book Review ini dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dan bekerja sama dalam penyusunan Critical Book
Review.
Makalah ini membahas materi tentang “ GENERATOR“. Kami berharap semoga
Pembaca dapat memahami isi materi yang disampaikan dan dapat menambah wawasan
serta pengetahuan bagi Pembaca.
Kami menyadari masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Pembaca untuk
kesempurnaan makalah. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Medan, 30 April 2020

Penulis

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review


Critical Book Review adalah membandingkan satu buku dengan buku yang lain
dengan materi atau pembahasan yang sama. Hal ini bertujuan untuk menilai dan
mengkritik keebihan dan kelemahan antara dua buku dan menarik kesimpulan sebagai
hasil Critical Book Review. Kemudian setelah kita bisa menemukan beberapa kekurangan
tersebut maka dapat memperoleh suatu informasi yang kompeten pada buku tersebut
dengan cara menggabungkan beberapa informasi dari buku pembandingnya.
Critical book Review melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh setiap pembahasan dari buku pertama dan kedua dan mampu mengulas
isi buku pertama dan kedua.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review


1. Memenuhi tagihan tugas dalam mata kuliah Mesin-mesin AC
2. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah buku
4. Menguatkan daya pemahaman dan pemikiran mahasiswa untuk rajin membaca
buku

C. Manfaat
Dalam pembuatan Critical Book Review, kegiatan bermanfaat untum menambah
wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca hasil CBR tersebut. Di
samping itu, CBR juga mampu memberikan pengaruh agar mahasiswa selalu rajin untuk
selalu update mengenai informasi.

D. Identisas Buku

3
Buku utama

Judul : Generator Radial Tiga Fasa


Pengarang : ir. Ronny Dwi Agusulistyo
Penerbit : CV BUDI UTAMA
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-623-02-0499-9

BUKU KEDUA

Nama : Generator Semester 3


Penulis : Juhari, Dipl. Eng, S. Pd
Edisi : ke-1
Tahun : 2013
Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
ISBN : 786027
BAB II

4
RINGKASAN BUKU
1. BUKU UTAMA
BAB I GENERATOR
Generator adalah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi listrik.
Prinsip kerja generator adalah rotor generator yang digerakan oleh turbin sehingga
menimbulkan tenaga listrik. Sumber energi untuk penggerak turbin terdiri dari berbagai
macam sumber, antara lain adalah uap, air, gas, mesin diesel dan lain-lain. Kegunaan
dari generator adalah sebagai sumber tenaga listrik untuk keperluan alat pemakaian
atau beban seperti pompa air, pompa minyak, penerangan dan lain–lain. Energy ini
menggerakkan generator sendiri sumbernya bermacam-macam. Pada pembangkit
listrik tenaga angina misalnya generator bergerak karena adanya kincir yang berputar
karena angin. Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu
penghantar diputrakan di dalam sebuah medan mangnet maka pada ujung penghantar
tersebut akan timbul ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan volt.

Jenis generator berdasarkan arus yang dibangkitkan

A. Generator arus searah DC


Umunya kontruksi generator arus searah terdiri dari
● stator merupakan bagian yang diam pada generator yang terdiri dari yoke
(gandar) merupakan rangka luat stator, dan kutub merupakan inti kutub , sepatu
kutub (magnet permanen), lilitan pengamtar kawat tembaga berfngsi untuk
membangkitkan medan magnet sikat terbuat dari karbon.
● rotor merupakan bagaian yang berputar pada generator, sering disebut
armature(jangkar) yang terdiri dari kumparan jangkar (lilitan penghantar kawat
tembaga), berfungdi untuk membangkitkan gaya gerak listrik AC dan inti
jangkar merupakan komutator dari tembaga, berfungsi sebgai penyearah.
● celah udara merupakan ruangan antara stator dan rotor
1. prinsip kerja generator DC
Prinsip generator dc berdasarkam hukum faraday . penghantar kawat
tembaga pada rotor dipuar, maka kan memotong garis-garis gaya magnet pada
stator, sehingga pada pengantar tersebut akan timbul gaya gerak induksi atau
tegangan induksi. Tegangan yang dihasilkan generator dc berupa tegangan ac .
dengan sebuah komutator yang berfungsi sebagai penyearah tegangan ac
tegangan ini diubah menjadi tegangan ac.
B. Generator arus bolak-balik AC
Generator arus bolak-balik sering disebut sinron atau altermator. Generator ini
mengubah energy mekanik menjadi energy listrik berupa arus bolak-balik
AC.dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama denga
jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kurub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Pada generator
bertegangan rendah yang kecil, kutub medan diletakkan di bagian yang

5
berputar, sedangkan lilitan jangkar pada bagain yang diam. Pada kontruksi arus
bolak balik ini yang terdiri dari dua bagain utama yaitu
● stator merupakan bagian diam yang mengelurakan tegangan bolak-balik AC
yang terdiri dari kerangka generator yang terbuat dari baja, berfungsi
melindungi bagaian dalam generator, initi yang terbuat dari bahan feromagnetik
berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator, kumparan
stator yang merupakan tempat untuk menghasikan tegangan.
● rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang
menginduksikan ke stator, terdiri dari kutub sepatu (salient) atau kutub dengan
celah udara sama (silinder).
Kontruksi medan magnet yang berputar dan jangkar yang diam
menyederhanakan isilasi generator arus bolak-baili AC. Kumparan jangkar
pada stator banyak digunkan kumparan rangkaian terbuka yang dibentuk dari
kumpatran terisolasi ter[isah mirip kumparan generator DC. Jumlah kumparan
terisolasi tergantung tipe generatorsatu fasa atau tiga fasa.
I. Prinsip kerja generator AC
Prinip kerja arus bolak balik berdasarkan hukum faraday. Jika
batang penghantar berada pada medan magnet yang berubah ubah maka
pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Tegangan ggl akan diinduksikan pada kondumtor yang bergerak
pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hubungan antara
kumparan penghantar yang bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan
dari aliran arus terinduksi mengikuti aturan tangan kanan fleming. Apabila
ibu jari menunjukkan arah gerak kumparan penghantar, telunjuk
menunjukkan arah rapat fluks magnet, jari tengah menunjukkan arah aliran
electron yang terinduksi. Aturan ini juga berlaku apabila magnet sebagai
pengganti kumparan penggantar yang digerakkan.
II. Jenis Generator AC
Berdasarkan sistim pembangkitnya generator ac dapat dibagi
menjadi 2 yaitu
● Generator satu fasa
Generator ini hanya memiliki satu kumpulan kumparan. Ujung kumparan
atau fasa yang satu dijelaskan dengan huruf besar x dan ujung lainnya
dengan huruf U.
● Generator tiga fasa
Generator ini memiliki tiga kumpulan kumparan yang mana kumparan
tersebut masing-masing dinamkan kumparan fasa. Pada stator ada
kumparan fasa kesatu kedua yang ujung ke ujung lainnya diberi tanda
dengan huruf V-Y dan ujung kumparan fasa ketiga yang ujung-ujungnya
diberi tanda dengan huruf W-Z.
C. Generator Radial
Generator radial yang dirancang merupakan generator radial 3 fasa
dengan daya 100 watt dan putaran rendah.

6
Bagaian utama generator terdiri dari stator, rotor, dan rumah generator.
1. Stator generator terdiri dari kumparan kumparan kawat tembaga, yang
disusun melingkar membentuk generator 3 fasa . stator menemprel pada
didnding rumah generator.
2. Rotor terdiri dari magnet permanen yang disusun melingkar di sekeliling
rotor. jumlah magnet permanen disesuaikan dengan jumlah kumparan
untuk generator radial 3fasa. Pada pusat rotor terdapat poros generator
yang dihubungkan dengan ke penggerak mula kincir air.
3. Rumah generator terdiri dari kerangka generator dan ditutp dengan 2
bauah dinding sehingga membentuk generator radial 3fasa yang mudah
dirakit dan mudah merawatnya.
Cara kerja generator sesuai dengan hukum faraday dimulai engan
memutar poros generator yang dihubugkan dengan penggerak mula.
Apabila poros berputar, magnet-magnet permanem disekelilingi rotor
akan membentuk medan magnet dan memotong kumparan-kumparan
kawat tembaga pada stator, sehigga sehingga kawat tembaga tersebut
timbul gaya gerak induksi ggl induksi ac. Tegangan ggl ini akan
diinduksikan ke kumparan pengantar kawat tembaga berupa aliaran arus
AC sesuai aturan kanan Fleming.
2. BUKU KEDUA

BAB I
KONSTRUKSI GENERATOR SINKRON
A. Pendahuluan.
Sebagaimana pada mesin arus searah dan mesin asinkron (tak serempak) maka
mesin sinkron (serempak) dibagi menjadi dua jenis :
1. Generator sinkron (generator serempak/generator arus bolak-balik/alternator yang
banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik).
2. Motor Sinkron (motor serempak) dapat digunakan untuk menggerakan mesin-
mesin produksi di Industri yang menghendaki putaran tetap.
Kontruksi dari mesin sinkron baik sebagai generator maupun sebagai motor adalah
sama, perbedaannya hanya pada prinsip kerjanya. Sebagaimana pada generator arus searah,
belitan (kumparan) jangkar ditempatkan pada rotor sedangkan belitan medan ditempatkan
pada stator, demikian pula untuk generator sinkron untuk kapasitas kecil. Akan tetapi pada
generator sinkron yang dipergunakan untuk pembangkitan dengan kapasitas besar, belitan
atau kumparan jangkar ditempatkan pada stator sedangkan belitan medan ditempatkan
pada rotor dengan alasan :

7
1. Belitan jangkar lebih kompleks dari belitan medan sehingga lebih terjamin jika
ditempatkan pada struktur yang diam.
2. Lebih mudah mengisolasi dan melindungi belitan jangkar terhadap tegangan yang
tinggi.
3. Pendinginan belitan jangkar mudah karena inti stator yang terbuat cukup besar
sehingga dapat didinginkan dengan udara paksa.
4. Belitan medan mempunyai tegangan rendah sehingga efisien bila digunakan pada
kecepatan tinggi.

B. Kontruksi Mesin Sinkron.


Kontruksi mesin sinkron baik untuk generator maupun untuk motor terdiri dari :
1. Stator adalah bagian yang diam dan berbentuk silinder.
2. Rotor adalah bagian yang berputar juga berbentuk silinder.
3. Celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor.

Kontruksi mesin sinkron ini seperti yang diperlihatkan pada gambar 1-1

Kontruksi Stator.

Kotruksi stator seperti yang diperlihatkan pada gambar 1-1, terdiri dari :
1. Kerangka terbuat dari besi tuang untuk menyangga inti jangkar.
2. Inti jangkar terbuat dari besi lunak (baja silikon).
3. Alur (slot) untuk meletakan belitan (kumparan).
4. Belitan jangkar terbuat dari tembaga yang diletakan pada alur (slot).

8
Kontruksi Rotor.
Kontruksi rotor terdiri dari dua jenis :
1. Jenis kutub menonjol (salient pole) untuk generator kecepatan rendah dan
menengah. Kutub menonjol terdiri dati inti kutub dan sepatu kutub. Belitan medan
dililitkan pada badan kutub, pada sepatu kutub juga dipasang belitan peredam
(damper winding). Belitan kutub terbuat dari tembaga, sedangkan badan kutub dan
sepatu kutub terbuat dari besi lunak.
2. Jenis kutub silinder untuk generator dengan kecepatan tinggi terdiri dari alur-alur
sebagai tempat kumparan medan. Alur-alur tersebut terbagi atas pasangan-
pasangan kutub.
Kedua macam kutub tersebut seperti yang diperlihatkan pada gambar 1-3 dan gambar 1-4
berikut :

C. Belitan Jangkar.

9
Beliatan jangkar yang di tempatkan pada stator disebut sebagai belitan stator untuk
sistem tiga phasa hubungannya terdiri dari :
1. Belitan satu lapis (single layer winding) bentuknya dua macam :
a. Mata rantai (consentris/chain winding).
b. Gelombang (wave).
2. Belitan dua lapis (double layer winding) bentuknya dua macam :
a. Gelombang (Wave).
b. Gelung (Lap).
Jenis-jenis belitan tersebut seperti yang diperlihatkan pada gambar 1-5 berikut :

Generator besar menggunakan brushless exciters untuk mensuplai tegangana DC


pada rotor. Terdiri dari generator AC kecil yng mempunyai kumparan medan magnit
dipasang pada stator dan kumparan jangkar dipasang pada poros rotor. Output generator
penguat (arus bolak-balik tiga phasa) yang dirubah menjadi tegangan searah dengan
penyearah tiga phasa yang juga dipasang pada rotor. Tegangan searah DC dihubungkan ke
rangkaian medan magnit utama. Arus medan magnet generator utama dapat dikontrol oleh
arus medan magnit generator penguat, yang berada pada stator seperti yang ditunjukan
pada gambar 1-6 dan 1-5.

10
BAB II
PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON
A. Pendahuluan.
Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromegnetik. Setelah rotor
diputarkan oleh penggerak mula (prime over) dengan demikian kutub-kutub yang ada pada
rotor akan berputar. Jika kumparan kutub disuplai oleh tegangan searah maka pada
permukaan kutub akan timbul medan magnit (garis-garis gaya magnit) yang berputar
kecepatannya sama dengan putaran kutub.
Berdasarkan Hukum Faraday apabila lilitan penghantar atau konduktor diputar
memotong garis-garis gaya magnit yang diam atau lilitan yang diam dipotong oleh garis-
garis gaya magnit yang berputar maka pada penghantar tersebut timbul EMF (Electro
Motive Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.
Ggl yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik, perhatikan
gambar 2-1.

11
Dalam menentukan arah arus dan tegangan (Ggl atau EMF) yang timbul pada penghantar
pada setiap detik berlaku Hukum tangan kanan Fleming perhatikan gambar 2-2 berikut :

Dimana :
1. Jempol menyatakan arah gerak F atau perputaran penghantar.
2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnit dari kutub utara ke kutub selatan.
3. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan.
Garis-garis gaya magnit yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar
yang ada pada stator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul ggl (gaya gerak
listrik) atau emf (electro motive force) atau tegangan induksi. Frekuensi tegangan induksi
tersebut akan mengikuti persamaan sebagai berikut :

p .n
f ( HZ )
120

Dimana : p = banyaknya kutub.


n = kecepatan putar (rpm).
Besarnya tegangan induksi yang dibangkitkan pada kumparan jangkar yang ada pada stator
akan menikuti persamaan sebagai berikut :

E=4.44 f ⱷT (Volt/Pasa)

B. Generator Sinkron Berbeban.

12
Jika generator sinkron belum berbeban maka ggl E yang dibangkitkan pada
kumparan jangkar yang ada di stator sama dengan tegangan terminalnya V.
Waktu generator berbeban maka ggl E tersebut tidak sama dengan tegangan V
terminalnya, tegangan V pada terminal akan bervariasi karena :
1. Jatuh tegangan (voltage drop) karena resistansi jangkar Ra sebesar I Ra.
2. Jatuh tegangan karena reaktansi bocor XL dari jangkar sebesar I XL.
3. Jatuh tegangan karena reaksi jangkar sebesar I Xa.

C. Diagram Vektor Generator Sinkron Berbeban.


Diagram vektor ini mempunyai besaran-besaran sebagai berikut :
 E0 = Ggl (tegangan induksi) pada waktu beban nol dari jangkar.
 E = Ggl waktu jangkar berbeban atau setelah reaksi jangkar E secara vektor kurang
dari E0 karena jatuh tegangan I Xa.
 V = Tegangan terminal, secara vektor kurang dari E0 karena jatuh tegangan I ZS.
 I = Arus jangkar perfase.
 Φ = Sudut faktor daya.
1. Diagram vektor untuk beban resistif.
Dalam hal ini vektor tegangan terminal V dan vektor arus sefase atau faktor kerja sama
dengan satu perhatikan gambar 2-1.

Dari diagram vektor pada gambar 2-1 dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :

E 0=I √ Ra+ jXa

13
2. Diagram vektor untuk beban induktif.
Bila generator sinkron berbeban dimana bebannya induktif maka vektor arus tertinggal
(lagging) terhadap vektor tegangan perhatikan gambar 2-2.

Dari diagram vektor pada gambar 2-2 dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :

E0¿ √(V cos ᴓ + Ra)2+√ (V sin ᴓ+ iXa)2

3. Diagram vektor untuk beban kapasitif.


Bila generator sinkron berbeban dimana bebannya kapasitif maka vektor arus mendahului
(leading) terhadap vektor tegangan perhatikan gambar 2-3.
Dari diagram vektor pada gambar 2-3 dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :
E0¿ √(V cos ᴓ + Ra)2+√ (iXa sin ᴓ−V sina)2

D. Generator Sinkron Tanpa Beban.


Dengan memutarkan generator pada kecepatan sinkron dan rotor dialiri arus medan If
maka tegangan E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator, dapat dituliskan
persamaan sebagai berikut :
E0=c.nᴓ

Dimana : c = konstanta mesin.


n= putaran sinkron.
Φ= fluksi yang dihasilkan oleh If .

14
BAB III
REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON
A. Regulasi Tegangan Generator Sinkron.
Perubahan beban pada generator sinkron akan menyebabkan perubahan tegangan
pada terminalnya, besar perubahan tersebut tidak hanya tergantung dari perubahan beban
tetapi tergantung juga pada faktor daya.
Hal tersebut menimbulkan adanya istilah regulasi tegangan yang diartikan sebagai
kenaikan tegangan pada waktu beban penuh dilepas dimana eksitasi atau penguatan serta
kecepatan tetap, dibagi dengan tegangan terminal, dapat dituliskan persamaan sebagai
berikut :
E 0−V
% Regulasi= x100%
V

B. Efisiensi Generator Sinkron.


Efisiensi atau daya guna atau rendemen dari generator sinkron dapat dihitung
seperti pada generator arus searah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dayaout put (p 0)
E efesiensi = x100%
Dayainput ( pi)

Pada waktu generator sinkron berbeban, rugi-rugi yang terjadi terdiri dari :
1. Rugi-rugi rotasi yang terdiri dari :
a. Rugi angin dan gesekan.
b. Rugi gesekan sikat pada cicin seret.
c. Rugi ventilasi pada waktu pendinginan mesin.
d. Rugi histerisis dan arus pusar di stator.
2. Rugi-rugi listrik yang terdiri dari :
a. Rugi pada kumparan medan.
b. Rugi pada kumparan jangkar.
c. Rugi pada kontak sikat.
3. Rugi eksitasi yang dipakai untuk penguatan.
4. Rugi beban sasar (stray load loss).

15
BAB VI
KERJA PARALEL GENERATOR SINKRON
A. Pendahuluan.
Maksud dan Tujuan kerja Paralel.
1. Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan untuk melayani beban yang
besar atau konsumen, karena perkembangan beban yang terus meningkat.
2. Menjaga kontinuitas pelayanan kepada konsumen apabila ada generator yang
harus dihentikan untuk pemeliharaan dan perbaikan.
B. Persyaratan Kerja Paralel Generator.
1.Nilai sesaat Ggl kedua generator sinkron harus sama besarnya dan arah vektornya
bertentangan atau searah. Sama halnya apabila satu generator sinkron diparalel
dengan jala-jala (grid connection).
2. Frekuensi kedua generator atau generator dengan jala-jala harus sama.
3. Phasa kedua generator sinkron sama dan vektornya berlawanan atau
bertentangan, demikian juga untuk generator sinkron yang diparalel dengan jala-
jala.
4. Urutan phasa kedua generator sinkron atau antara generator sinkron dengan jala-
jala harus sama.

Untuk mendekati frekuensi dan urutan fasa kedua tegangan generator dan jala-jala
digunakan alat pendeteksi seperti yang diperlihatkan pada gambar 4-1, merupakan lampu
sinkronoskop hubungan terang. Benar tidaknya hubungan paralel tersebut dapat dilihat dari
lampu tersebut. Jika hubungan paralel itu benar atau urutan fasanya sama, maka lampu L1,
L2 dan L3 akan nyala padam, sehingga apabila ketiga lampu tidak berkedip berarti
frekuensi tegangan generator dan jala-jala sudah sama.

16
Untuk mengetahui bahwa fasa kedua tegangan generator dan jala-jala sama, dapat
dilihat dari lampu L1, L2 dan L3 yang diperlihatkan pada gambar 4-2, L1 akan padam dan
L2, L3 menyala sama terang. Frekuensi tegangan generator diatur oleh penggerak mula
sedangkan nilai tegangannya diatur oleh penguat medan. Jika rangkaian untuk kerja paralel
tersebut salah atau urutan fasa tidak sama, lampu L1, L2 dan L3 akan nyala-padam
bergantian dengan frekuensi.
Gambar 4-2.

C. Pembagian Beban pada Generator Paralel.


Jumlah beban yang diterima oleh generator yang bekerja secara paralel tergantung
pada pengaturan daya yang masuk pada mesin penggerak mula. Perubahan penguatan
hanya akan merubah kVA yang keluar dan dapat mengubah faktor daya beban yang
dibangkitkan dengan tidak mengubah kW mesin tersebut.

17
BAB V
ANALISA GANGGUAN KELISTRIKAN GENERATOR
A. Pedahuluan.
Generator sebagai pembangkit energi listrik mempunyai peranan vital pada
industri-industri. Dimana dewasa ini sistem kontrol dan proteksi generator selalu
dikembangkan dan sekarang ini demikian canggih. Walaupun demikian gangguan kinerja
generator kerap terjadi karena kelistrikan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Alat proteksi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Sistem pemeliharaan generator tidak dijalankan konsekuen.
3. Gangguan mekanik merambat kemasalah kelistrikan.
4. Pengadaan awal generator tidak sesuai mutu yang terstandar.
5. Pengoperasian generator tidak sesuai prosedur.

a. Analisa gangguan Kelistrikan Stator


Pada stator generator seperti terlihat pada lampiran 1.1, dimana ditempatkan
kumparan. Gangguan yang mungkin terjadi terhadap kumparan stator, antara lain:
1. Tahanan isolasi kumparan menurun, dimana besar tahanan isolasi minimum 2
k /V. Tahanan isolasi menurun disebabkan antara lain:
2. Kumparan pernah mengalami kenaikan temperatur berlebih hingga menurunkan
kualitas tahanan isolasinya.
3. Kualitas isolasinya menurun karena faktor usia/waktu.
4. Hubung singkat antara kumparan dengan bodi. Kemungkinan penyebabnya, antara
lain :
5. Isolasi kumparan terlepas dari kawatnya akibat temperatur kumparan melampaui
nominalnya.
6. Isolasi kumparan terluka akibat sentuhan mekanik.
7. Kualitas kumparan menurun atau di bawah standar.
8. Tahanan kawat kumparan antara fasa tidak sama, kemungkinan penyebabnya antara
lain:
9. Salah satu grup kumparan pernah mengalami panas berlebih sehingga struktur
logamnya berubah, mengakibatkan tahanannya bertambah besar, tetapi tidak
sampai merusak bahan isolasinya.

18
10. Hubung singkat antara lilitan kumparan, sehingga jumlah li!itan aktif berkurang,
akibatnya arus yang mengalir akan naik dari nominalnya.
11. Kawat kumparan putus, umumnya terjadi karena menerima arus yang terlampau
besar atau terjadi hubung singkat dalam kumparan itu sendiri.

Kumparan terbakar karena generator mengkonsumsi arus terlalu besar karena


beban berlebih atau gangguan mekanik, dimana alat proteksi generator tidak berfungsi
sempurna.
Konstruksi kumparan stator generator hampir sama dengan kumparan stator motor induksi.
Gangguan yang dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator motor induksi,
adapun gangguan yang mungkin terjadi padanya adalah :
1. Hubung singkat kumparan dengan bodi.
2. ]umlah kumparan aktif menurun karena ada hubung singkat antar lilit kumparan.
3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah
mengalami panas berlebihan.
Gangguan yang mungkin terjadi Pada terminal generator adalah :
1. Ikatan sambungan kabel pada terminal longgar dapat menyebabkan terjadinya
percikan api akibat hubungan kontak yang tidak sempurna, yang
mengakibatkan tegangan dan arus antar fasa tidak seimbang.
2. Baut sambungan terminal hubung singkat dengan bodi.

B. AnaIisa Gangguan Kelistrikan Rotor


Pada bahasan tentang kelistrikan rotor sesuai dengan jenis generatornya dibedakan
atas rotor exciter field, rotor exciter armature dan perangkat exciter :
B.1. Rotor exciter field dan armature
Rotor exciter field seperti terlihat Pada lampiran 1.1 adalah bentuk rotor suatu
generator yang konstruksinya paling sederhana, kokoh dan jarang sekali mengalami
gangguan generator, berupa:
1. Tidak ada tegangan pada saat tanpa beban.
2. Terjadi Oscilasi tegangan.
3. Tegangan normal pada saat tanpa beban, terlalu rendah pada saat dibebani.
4. Tegangan kollapse selama operasi normal.

19
Adapun gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi pada kumparan rotor exciter field
dan armature adalah:
1. Tahanan isolasi kumparan menurun, sehingga arus bocor kumparan bertambah
besar.
2. Hubung singkat kumparan.
3. ]umlah kumparan aktif menurun karena ada hubung singkat antar lilit kumparan.
4. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah
mengalami panas berlebih.
5. Sambungan kumparan longgar atau terlepas
6. Kabel sambungan kumparan dengan ratating dioda terlepas.
B.2.Rotating dioda
Sebagaimana diketahui pada rotor generatotr ditempatkan dioda yang berfungsi
sebagai penyearah yang terdiri dari enam buah dioda.
Adapun gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotating dioda adalah :
1. Terjadi kesalahan pada rotating dioda.
2. Rotating dioda terbakar.
3. Rotating dioda menjadi rangkaian terbuka (open circuit).

20
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

1. KELEBIHAN BUKU UTAMA

● Memiliki paparan yang lebih jelas

● Memiliki pemikiran yang lengkap mengenai teori-teori i

● Memiliki beberapa cara kerja yang disajikan dalam buku guna melatih daya ingat
pembaca.

KEKURANGAN BUKU UTAMA

 Materi yang disajikan terlalu singkat


 Dari cover gambar tidak sesuai dengan materi yang disajikan

2. KELEBIHAN BUKU KEDUA

● Memiliki Bahasa yang lebih mudah dimengerti dan pada setiap isi buku terdapat
banyak rumus-rumus sehingga paparan isi buku tersebut sangat mudah untuk dipahami
dan setiap bab mempunyai gambar.

● Memiliki jumlah halaman yang lebih sedikit sehingga lebih menarik minat pembaca
dan sangat mudah untuk di mengerti

KEKURANGAN BUKU

 Terlalu banyak penjelasan yang membuat para pembaca sulit memahami isi materi
 Tidak adanya paparan gambar yang membuat buku lebih menarik
 Materi pada buku terlau sedikit mengenai generator

21
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Generator adalah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip
kerja generator adalah rotor generator yang digerakan oleh turbin sehingga menimbulkan
tenaga listrik. Sumber energi untuk penggerak turbin terdiri dari berbagai macam sumber,
antara lain adalah uap, air, gas, mesin diesel dan lain-lain.

Sebagaimana pada mesin arus searah dan mesin asinkron (tak serempak) maka
mesin sinkron (serempak) dibagi menjadi dua jenis :
1. Generator sinkron (generator serempak/generator arus bolak-balik/alternator yang
banyak digunakan pada pembangkit tenaga listrik).
2. Motor Sinkron (motor serempak) dapat digunakan untuk menggerakan mesin-
mesin produksi di Industri yang menghendaki putaran tetap.

22
DAFTAR PUSTAKA

Agusulistyo Dwi Ronny ir. Generator radial tiga fasa

Juhari, Dipl. Eng, S. Pd . Generator semester 3

23

Anda mungkin juga menyukai