Kan. 1313
Par. 1
Seorang lakukan kejahatan (suda hada undang”) ternyata besok besok ada perubahan
(lebih lunak = sifat hukuman meringankan)
Maka pelaku kejahatan itu menerima hukuman yg lebih lunak (hukuaman berpihak kpd
pelaku)
Par. 2
Menghapus undang” / hukumannya di hapus;
Contoh = kasus kekerasan kpd Paus (otomatis ekskomunikasi), tetapi besok” kan. 1370
dihapus, maka hukuman itu dihapus dan berhenti.
Kan. 1314
Ferendae Sententiae = masuk kasus kejahatan ke pengadilan; ada penyelidikan
Kan. 1315
Par. 1
Siapa saja yg punya kuasa u/ memberi hukuman” undang” dapat juga
melindungi/mengayomi/meneguhkan hukuman Ilahi dg hukuman yg layak
Ordinaris kaum Religius (Propinsial&Wakil) tidak punya undang” hukuman pidana,
karena hanya memiliki kuasa eksekutif.
Par. 2
Pembuat undang” yg lebih rendah (Uskup) ; yg tertinggi adlaah Paus:
- Meneguhkan/menambahkan hukuman yg sah dibuat Paus dg memperhatikan batas
kewenangan
- Menambah hukuman lain yg tela hada di KHK, hanya utk batas wilayahnya.
- Dapat dihukum dg hukuman yg adil tidak ditentukan
Maka Uskup buat bentuk hukuman yg ditentukan
Kan. 1317 tahbisan beda dgn status klerikal. Status itu adalah jabatan yg didudukkan
sebagai konsekuensi dari tahbisan.
Bila klerikus keluar, status klerikalnya yang dicopot atau dipecat.
Cara pencabutannya: terbukti tahbisannya tidak sah; orang itu sendiri yang meminta
kepada Gereja (Paus) utk dilaisasi; dijatuhkan sebagai hukuman (hilangnya status klerikal;
dipecat)
Hukuman u/ pemecatan dari status klerikal tidak boleh ditetapkan oleh undang” partikular
Kan. 1322 mereka yang kurang dalam penggunaan akal budi walaupun terlihat sehat
dinilai tidak mampu melakukan pelanggaran.
Kan. 1323 syarat bagaimana seseorang tidak mendapat hukuman pelanggaran.
Kan 1323: Situasi yang membebaskan pelaku / tidak terkena hukuman:
Belum berusua 16 th
Dia tidak tahun bahwa yg dilakukan adalah pelanggaran
Jika ia tidak tahu itu pelanggawan dan tidak tahu bahwa pelanggaran itu
dilakukannya
Jika ada paksaan fisik
Karena berulan yang tidak diperkirakan sebelumnya
Karena ketakutan berat, kebutuhan mendesak, ketidaknyamanan berat kalao tidak
dilakukan.
Karena membela diri/org lain terhadap penyerangan yg tidak adil
Kan. 1369 Seseorang yang mengejek benda suci (benda bergerak atau benda tidak
bergerak) harus dihukum.
Orang yg mem-profankan suatu benda suci, yg bergerak atau tidak bergerak, dapat
dihukum
Kan. 1370
§1 Kekerasan pada Paus secara otomatis (latae sententiae) terkena hukuman. Kalau
klerikus, bisa jadi terkena hukuman tambahan.
§2 Kalau ke Uskup terkena interdik (pencabuta hak-hak).
§3 Klerikus, religius, orang beriman kristiani…
Kan. 1371
§1 Yang masih tidak taat setelah dihukum harus diberi peringatan, atau diberi hukuman
tambahan oleh Tahta Apostolik, ordinaris wilayah atau superior (Kan. 1336, §2-4).
§2 Seseorang yang melanggar kewajiban yang sudah diputuskan harus dihukum melalui
Kan. 1336, §2-4.
§3 Seseorang yang bersumpah palsu memberi (kesaksian palsu) harus dijatuhi hukuman
yang adil.
§4 Seseorang yang membocorkan rahasia kepausan harus dijatuhi hukuman sesuai Kan.
1336, §2-4.
§5 Seseorang yang tidak mengindahkan eksekusi hukuman yang harus dijalankan harus
dihukum.
§6 Seseorang yang lalai melaporkan suatu pelanggaran harus dihukum.
Kan. 1372 berikut adalah tindakan yang mesti dijatuhi hukuman menurut Kan. 1336, §2-
4.
1o Seseorang yang menghalang barang suci atau tindakan suci harus dihukum.
2o Seseorang yang menghalangi kebebasan pemilihan harus dihukum.
Kan. 1373 Seseorang yang melakukan provokasi untuk melakukan tindakan buruk
terhadap Gereja harus dihukum.
Kan. 1374 Asosiasi yang melawan Gereja harus dihukum interdik. Umat Katolik yang
masuk organisasi yang melawan Gereja harus dihukum.
Kan. 1375
§1 Mereka yang menyalahkangunakan jabatan Gereja harus diusut.
§2 Seseorang yang masih menggunakan/mempertahankan jabatan.
Kan. 1376, §1:
Nomor 1. Tanah hibah. Orang yang mencuri harta benda Gereja harus dihukum.
Nomor 2 = Orang yg tanpa izin/pemenuhan persyaratan hukum menjual Harta Benda
Gereja atau menyewakannya tanpa ada konsultasi
Tentang pengelolaan Harta Benda Gereja jika lalai atau gaagal, dikenai hukumn
Kan. 1377
§1 Gravitasi
§2 Seseorang yang dalam melaksanakan tugas/fungsinya meminta sumbangan yang sudah
ditetapkan (meminta tambah) dihukum dengan hukuman yang layak, tidak terkecuali
pemecatan.
Kan. 1378
Seseorang yang menyalahgunakan kuasa Gerejawi harus dihukum.
Kan. 1379
§1 Seseorang yang tidak punya wewenang merayakan liturgi maka akan terkena hukuman
latae sententiae, interdict, kalau klerus dikenakan hukuman latae sententiae atau suspensi.
§2 Seseorang yang tidak mampu untuk mendengarkan pengakuan dan memberikan
absolusi akan dikenakan hukuman ; seorang imam harus menerima legitimasi utk dapat
memberikan absolusi atau mendengarkan pengakuai dari ordinaris wilayah
Kan. 1384
Seorang imam yang melakukan perzinahan (melawan kemurnian) langsung dikenakan
hukuman ekskomunikasi (hukuman medisinal/censura tertinggi).
Kan. 1385
Seorang imam yang mengajak peniten untuk melakukan pelanggaran seksual
(dekalog~perintah ke-6). Contoh: yang mengaku adalah PSK, terus ia mengajak melakukan
hubungan…
Kan. 1386
§1 Seorang bapa pengakuan yang melakukan pelanggaran sakramental (cth:
membocorkan rahasia pengakuan dosa) secara langsung, akan dikenakan hukuman
ekskomunikasi. Namun bila terjadi secara tidak langsung, dapat hukuman seperti tidak boleh
mendengar pengakuan untuk beberapa saat.
Contoh bocoran langsung: “eh, kwn2, rupanya yg ambil laptop … si anu”.
Contoh bocoran tidak langsung: “memberi kode2 terkait dosa orang yang mengarahkan
pendengar langsung pada si anu”.
§2 Seorang penterjemah yang membocorkan rahasia pengakuan juga mesti dihukum
penalti, tidak terkecuali ekskomunikasi.
§3 Seseorang (peniten/imam) yang melakukan perekaman secara diam2 atau langsung
akan terkena hukuman. Hal ini terjadi secara simulasi atau real. Simulasi bila berpura2 (tidak
punya wewenang, tapi melakukannya), real (benar2 terjadi). Ada 2 tindakan kejahatan:
merekam dan menyebarkan (menviralkan).
Kan. 1387
Seorang uskup yang ditahbiskan tanpa mandat vatikan. Uskup yang ditahbis dan yang
menahbis akan terkena ekskomunikasi.
Kan. 1388
§1 Uskup mentahbiskan tanpa surat dimissorial (surat kelayakan untuk ditahbiskan). Surat
dikeluarkan oleh ordinaris wilayah itu atau atasan. Contoh: surat penahbisan imam KAM
dikeluarkan oleh uskup KAM. Kalau misalnya, tahbisan imam kapusin perlu surat dari
provinsial.
Uskup yang mentahbiskan calon lain tanpa surat, akan terkena hukuman suspensi (tidak
boleh menahbiskan) selama satu tahun. Sementara yang ditahbis, akan terkena suspensi
selama 2 tahun.