Anda di halaman 1dari 3

Nama : Petrus Lermatan

Tugas : Pengantar Kitab Hukum Kanonik

KONSTITUSI APOSTOLIK

SACRAE DISCIPLINAE LEGES

1. Konsili Ekumenis
Konsili Ekumenis dalam bahasa Latin Consilum Oecumenicum. Dalam kamus
Kitab Hukum Kanonik (silvester S. Budi, MSF) dijelaskan bahwa Konsili adalah sidang
para Uskup seluruh dunia (kan 339 §2). Sidang konsili merupakan salah satu wujud dari
kuasa kolegial para uskup terhadap seluruh Gereja Universal (kan. 337 §2) sampai saat ini
telah terjadi dua puluh satu kali Konsili Ekumenis dari Konsili Nikea I (325) sampai
Konsili Vatikan II (1962-1965) Konsili mengeluarkan ajaran-ajaran resmi Gereja, doktrin-
doktrin baik yang bersifat disipliner atau pastoral. Hanyalah Paus yang berwenang
memanggil konsili ekumenis mengepalainya sendiri atau lewat orang lain, memindahkan
dan menunda atau membubarkan konsili (kan 337).

2. Promulgasi
Promulgasi berasal dari kata bahasa Latin promulgare yang berarti
mengundangkan. Kata promulgasi dipakai dalam Kitab Hukum Kanonik untuk
menekankan bahwa seluruh isi konsili distujui bersama dalam konsili, disahkan dan
diundangkan sehingga aturan-aturan beserta ajaran-ajaran yang ada di dalamnya besfat
resmi. Oleh karena itu setiap orang beriman patuh dan terikat denga nisi Kitab Hukum
Kanonik.

3. Leges
Leges berasal dari bahasa Latin yang berarti undang-undang. Kata ini dapat juga
diterjemahkan sebagai aturan-aturan atau ajaran-ajaran yang telah dipromulgasikan.
4. Sinode
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia kata sinode adalah rapat atau sidang. Sinode
dapat dimengerti sebagai pertemuan yang dihadiri oleh para uskup atau sebuah dewan dari
gereja, yang biasanya dihimpun untuk mengambil keputusan tentang masalah-masalah
yang ada dalam gereja. Kata ini masih dipergunakan dalam pengertian di lingkungan
gereja Katolik. Sinode juga bermacam-macam bentuk; konsili, sinode keuskupan,
konferensi uskup nasional dan sinode umum.

5. Kolegial
Kolegial adalah teman sejawat atau sepekerjaan (KBBI). Dalam konteks hukum
gereja ada kolegium Konsultor dan kolegium para Uskup. Dari dua bentuk itu kolegial
dapat diartikan sebagai sebuah perkumpulan dari sebuah institusi yang mempunyai
wewenang dalam kebijakan-kebijakan dalam institusi tersebut.

6. Lumen Gentium
Lumen Gentium atau Konstitusi dogmatis tentang Gereja adalah salah satu
dokumen utama Konsili Vatikan kedua. Konstitusi ini diumumkan secara resmi oleh Paus
Paulus VI pada 21 November 1964. Dalam pelaksanaan Konsili Vatikan kedua, konstitusi
ini menjadi salah satu sumber dalam konsili tersebut.

7. Episkopat
Episkopat adalah jabatan atau kedudukan uskup sebagai pemimpin atas seorang
uskup. Uskup memiliki kuasa atas sebuah keuskupan, ini berarti seorang Uskup memiliki
kekuasaan hanya sebatas wilayah keuskupannya. Misalnya Uskup keuskupan Manado
memiliki wilayah keuskupan di tiga provinsi yakni provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi
tengah dan provinsi Gorontalo. Wilayah yang berada di luar ketiga wilayah yang tadi
disebutkan tidak menjadi tanggung jawab dan kuasa uskup Manado.

8. Iuridis
Iuridis adalah kata yang diserap oleh bahasa Indonesia menjadi yuridis yang berarti
segala hal yang mempunyai arti hukum dan telah disahkan oleh pemerintah. Segala hal
yang telah disahkan oleh pemerintah harus dipatuhi, sehingga yuridis sangat bersifat
memaksa dan jika melanggarnya maka dikenakan sanksi. Dalam pemerintahan Gereja kata
iuridis tetap berarti sama. Dalam Konsili Paus dan para Uskup menetapkan dan
mempromulgasikan kebijakan, aturan-aturan dan ajaran-ajaran. Hasil dari konsili bersifat
resmi dan terikat pada setiap orang beriman, oleh karena itu harus dipatuhi. Jika seorang
anggota Gereja melanggar aturan-aturan dan ajaran-ajaran maka dan akan dikenakan
sanksi.

9. Doktrin
Doktrin adalah ajaran (KBBI). Dalam gereja Katolik doktrin merupaka ajaran-
ajaran gereja yang bersifat resmi dan tidak dapat dibantah oleh apapun. Doktrin dalam
gereja seperti doktrin tentang Tuhan Allah, keselamatan dan tentang sakramen.

10. Privilegi
Privilegi adalah sebuah kemurahan demi keuntungan baik perorangan maupun
badan hukum tertentu. (Kan 76 § 1). Dispensasi ini hanay dapat diberikan oleh pembuat
undang-undang (legislator). Tentu saja dia dapat mendelegasikan kepada orang lain (kan.
76 § 1). Privilegi ada yang bersifat personal artinya diberikan kepada seorang pribadi
tertentu dan ada yang bersifat riil, artinya diberikan pada suatu tempat atau benda tertentu
(kan. 78). Privilegi dapat terhenti kalau orang tersebut meninggal atau benda atau tempat
tersebut hancur dan dicabut oleh otoritas tertentu yang berwenang (kan. 79).

Anda mungkin juga menyukai