Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BRAND EQUITY

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah kewirausahaan

Disusun Oleh :
Arwanto Madarana
2120127

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Kristen Wirawacana Sumba
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Brand adalah istilah yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah
merek sebuah produk. Tidak jarang juga, brand dikaitkan dengan logo
atau tagline.Sebelum lebih jauh, kita harus memahami dulu definisi
dari brand. Brand artinya sebuah nama yang diberikan untuk produk layanan. Hal ini
dilakukan agar produk atau layanan memiliki suatu identitas pembeda dari
kompetitornya.Di abad ke-18, istilah ini digunakan ketika para peternak
menggunakan besi dengan cap tertentu untuk menandai hewan mana yang merupakan
ternak mereka. Kemudian di awal abad ke-19, beberapa produsen memberikan
penanda pada produk mereka untuk menunjukkan identitasnya. Sebagai contoh, Anda
pasti tahu produk Coca-Cola yang mulai berdiri pada abad ini memiliki produk
kompetitor yang serupa.Sebelum produsen mempopulerkannya, tentunya perlu
dipastikan bahwa konsumen dapat membedakan produk mereka dari minuman soda
yang lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Overview singkat tentang Brand ?
2. Bagaimana Analisa Brand dengan menggunakan kriteria pilihan elemen
merek ?
3. Bagaimana Analisa Brand dengan menggunakan Model BAV ?
4. Bagaimana brand dibangun dengan prinsip manajemen ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Overview singkat tentang Brand
2. Untuk mengetahui Analisa Brand dengan menggunakan kriteria pilihan
Elemen merek
3. Untuk mengetahui Analisa Brand dengan menggunakan Model BAV
4. Untuk mengetahui bagaimana brand dibangun dengan prinsip manajemen
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Overview singkat tentang Brand


Brand adalah istilah yang terlintas di benak kita ketika mendengar istilah
merek sebuah produk. Tidak jarang juga, brand dikaitkan dengan logo
atau tagline.Sebelum lebih jauh, kita harus memahami dulu definisi
dari brand. Brand artinya sebuah nama yang diberikan untuk produk layanan. Hal ini
dilakukan agar produk atau layanan memiliki suatu identitas pembeda dari
kompetitornya.Di abad ke-18, istilah ini digunakan ketika para peternak
menggunakan besi dengan cap tertentu untuk menandai hewan mana yang merupakan
ternak mereka. Kemudian di awal abad ke-19, beberapa produsen memberikan
penanda pada produk mereka untuk menunjukkan identitasnya. Sebagai contoh, Anda
pasti tahu produk Coca-Cola yang mulai berdiri pada abad ini memiliki produk
kompetitor yang serupa.Sebelum produsen mempopulerkannya, tentunya perlu
dipastikan bahwa konsumen dapat membedakan produk mereka dari minuman soda
yang lain.

Digambarkan oleh David Ogilvy, bahwa brand adalah jumlah atribut dari produk yang
tidak berwujud. Sehingga dari pengertian tersebut, kita tahu seiring perkembangan
zaman, marketer mulai memahami bahwa ada banyak persepsi tentang produk yang
dapat diambil dari nama mereka.Sederhananya, pengertian brand mengacu pada
persepsi masyarakat terkait suatu produk perusahaan tertentu.

Secara umum, fungsi brand adalah untuk memberi identitas pada barang ataupun jasa,
serta berfungsi untuk menjamin kualitas suatu produk bagi konsumen.Merek juga
berfungsi sebagai pembeda produk dari kompetitor lainnya.

2. Analisa Brand dengan menggunakan kriteria pilihan elemen merek

Kriteria Pilihan Elemen Brand (Merek) ;

1. Mudah diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan
disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik
sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.

2. Memiliki makna

Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/


deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk
mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:

 informasi umum tentang kategori dan isi dari produk


 informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat
dari produk.
3. Menarik dan lucu

Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen
merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi.
Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.

4. Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar,
bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk
diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat
lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan
menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.

5. Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku,
sehingga berada di bawah perlindungan hukum.

3. Analisa Brand dengan menggunakan Model BAV

Setiap warna memiliki dua makna yang berbeda, yaitu makna positif dan
makna negatif. TeoriBAV Arhchetypes yang dikembangakan oleh Young dan
Rubicam ini mengartikanwarna dalam bentuk feeling, dengan dua jenis karakteristik
yaitu good dan shadow. Sama seperti teori warna dimana sebuah warna memiliki dua
arti, yaitu positif dan negatif. Ketika sebuah merek dianggap memiliki kepribadian
yang tinggi, maka merek tersebut diterima dengan baik oleh konsumen atau masuk
dalam karakteristikgood. Apabila sebuah merek masuk dalam karakteristik shadow,
maka perlu adanya perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan karena menunjukkan
bahwa merek itu direspon negatif oleh konsumen.

Jenis warna ada 3 macam, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Biru, merah,
dan kuning merupakantiga warna primer dalam desain.Warna sekunder merupakan
kombinasi dari warna primer, yang mencakup orange, hijau, dan ungu. Sedangkan
warna tersier merupakan gabungan dari warna primer dan sekunder. Dari semua
warna yang ada, warna yang aman dipakai untuk desain website adalah biru,
contohnya seperti facebook (Wantoro, 2013).Warna biru mampumemberikan rasa
kepercayaan, ketenangan, kesejukan. Dalam archetypes, biru berkarakterauthority,
dignity, security, trust, conservative, loyalty, wisdom.

Adanya karakteristik dari warna biru yang memberikan rasa percaya, aman,
dan loyal, maka mampu mendorong untuk terciptanya kepribadian merek yang tinggi.
Merah adalah salah satu warna yang kuat, namun penggunaan warna ini dalam web
design tidak boleh terlalu berlebihan. Karakter archetypes yang ada dalam warna
merah adalah emotional, aggression, passion, love, power, vitality, drawing attention,
revolution.Dengan sedikit memberikan warna merah dalam web desin, maka bisa
membangkitkan semangat, menarik perhatian, dan gairah. Jika terlalu banyak warna
merah, maka akan terkesan terlalu mencolok dan agresif (Utomo, 2013).Oleh karena
itu, penggunaan warna merah bisa dicampurkan dengan warna lain. Untuk
menciptakan warna yang sesuai dalam web design itu sendiri bisa menggunakan 5
macam metode (Wijanarko, 2010), yaitu metode warna beruntun, metode warna
berlawanan, metode warna segitiga, metode warna memudar, dan metode warna
kombinasi. Untuk kombinasi warna yang baik, bisa menggunakan 2 hingga 4 warna
dalam sebuah website. Beberapa kombinasi warna yang baik adalah merah-orange,
orange-ungu, ungu-kuning, hijau-ungu, biru-kuning hijau-coklat, biru – ungu-putih,
hitam - putih - merah - abu-abu.

Dengan teori BAV Archetypes, maka penting pelaku bisnis untuk


menyelaraskan warna dan kepribadian merek dalam web design. Penciptaan warna
yang baik, dapat berdampak positif bagi kepribadian merek itu sendiri. Apabila ingin
menciptakan kepribadian merek yang tinggi, maka pemilihan warna tidak didasarkan
pada perasaan saja. Setiap warna memiliki makna yang berbeda, ada makna positif
dan negatif. Karkteristik dari sebuah warna dapat disesuaikan dengan isi sebuah
website yang ingin dibuat. Kepribadian merek yang ingin diciptakan oleh pelaku
bisnis, belum tentu sama dengan kepribadian merek yang dinilai oleh konsumen.
Dengan penggunaan teori BAV Archetypes,maka pelaku bisnis dapat menggunakan
warna sesuai dengan brand personality yang ingin dibangun dalam sebuah website.

4. Bagaimana brand dibangun dengan prinsip manajemen

Ada beberapa prinsip dalam manajemen merek yang perlu brand perhatikan.
Ini dia prinsip brand management yang efektif untuk meningkatkan citra merek dan
pendapatan usaha:

1) Brand Awareness

Salah satu prinsip manajemen merek yang penting untuk diperhatikan adalah
kesadaran merek (brand awareness).Kesadaran merek adalah pengetahuan yang
dimiliki masyarakat umum dan target audiens tentang bisnis, produk, dan layanan
bisnis kamu.Manfaat brand awareness, yakni bisa meningkatkan kepercayaan merek,
loyalitas pelanggan, hingga pendapatan bisnis secara keseluruhan.

2) Brand Experience

Prinsip lainnya dalam sebuah manajemen merek, yakni brand experience atau
pengalaman merek.Dilansir laman Sprinklr, pengalaman merek dapat didefinisikan
sebagai pengalaman nyata dan emosional yang dimiliki pelanggan saat berinteraksi
dengan merek.Pengalaman merek dan kualitas produk atau layanan menjadi salah satu
aspek penting yang banyak dipertimbangkan oleh pelanggan sebelum mereka
membuat keputusan pembelian.

3) Brand Equity

Brand equity merupakan prinsip manajemen merek lainnya yang perlu kamu
ketahui.Brand equity atau ekuitas merek adalah bagaimana pelanggan memandang,
menilai, dan mengasosiasikan merek kamu.Dengan brand equity yang positif, kamu
bisa meningkatkan pendapatan bisnis secara signifikan.Ekuitas merek ini bisa tumbuh
dari campaign yang menciptakan brand awareness dan penyebaran nilai-nilai produk
sekaligus layanan sehingga meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.

Dengan memanfaatkan kekuatan branding ini, kamu dapat menghasilkan lebih banyak
uang dengan pengeluaran yang lebih sedikit baik untuk produksi maupun pemasaran.
Misalnya, merek dengan ekuitas merek yang kuat dapat menetapkan harga jual yang
lebih tinggi. Pelanggan yang percaya pada nilai-nilai perusahaan dan kualitas
produknya cenderung membayar lebih untuk mendapatkannya.

4) Brand Loyalty

Brand loyalty atau loyalitas merek mengacu pada seberapa sering pelanggan atau
pengikut berinteraksi dengan merek kamu dan berapa banyak pembelian yang mereka
lakukan.Keterlibatan pelanggan terhadap merek kamu ini bisa membangun hubungan
yang lebih baik antara target audiens dengan brand.Pelanggan yang puas dengan
kualitas produk maupun layanan kamu juga bisa membuat mereka kembali lagi untuk
melakukan pembelian. Jadi, kamu bisa mendapatkan loyalitas pelanggan dengan lebih
mudah.

5) Brand Affinity

Brand affinity termasuk dalam prinsip brand management yang mengacu pada
campuran faktor emosional dan rasional terlibat dalam keputusan pembelian
pelanggan.Faktor emosional dalam afinitas merek adalah perasaan yang dimiliki
pelanggan ketika nilai-nilai pribadi mereka selaras dengan nilai-nilai bisnis
kamu.Nilai-nilai yang selaras antara pelanggan dengan merek sepeti ini dapat
membangun hubungan yang lebih baik sekaligus menghasilkan retensi yang lebih
tinggi.

6) Brand Recognition

Brand recognition atau pengenalan merek mengacu pada seberapa baik pelanggan
dapat mengidentifikasi perusahaan kamu tanpa melihat nama merek.Dalam hal ini,
bisa mencakup logo, kemasan, tagline, atau sejumlah indikator lainnya.Ketika
pelanggan dapat mengenali merek kamu dengan baik melalui beberapa indikator
tersebut, bisnismu pun akan jauh lebih unggul daripada kompetitor.Hal ini juga bisa
menarik pelanggan untuk lebih memilih merek kamu dibandingkan dengan pesaing.

7) Brand Reputation

Brand reputation atau reputasi merek adalah bagaimana target audiens melihat
kualitas, nilai, dan status merek kamu.Ada banyak hal yang bisa memengaruhi
reputasi sebuah merek. Misalnya faktor internal yang mencakup layanan pelanggan
dan kualitas produk. Bisa juga dari faktor eksternal, seperti penyebutan di media atau
ulasan pelanggan.

Dengan reputasi merek yang baik, kamu akan lebih mudah dalam menarik pelanggan
untuk melakukan pembelian.Hal ini karena brand reputation sering kali menjadi kesan
pertama pelanggan terhadap bisnis kamu. Jadi, membangun reputasi merek yang kuat
merupakan faktor besar dalam mendatangkan pelanggan potensial.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

 Brand adalah merek atau elemen pent ing yang membentuk sebuah
pengalaman. Sedangkan brand identity adalah kumpulan dari
beberapa brand yang membentuk kebiasaan dan pengalaman agar
masyarakat dapat lebih memahami produk yang dirilis oleh suatu
perusahaan atau organisasi.
 Terdapat 4 komponen pent ing dari brand identity yang
meliput i, positioning, verbal, visual, dan experienced. Hal yang
perlu diperhat ikan adalah target user, riset kompet itor, fokus pada
tujuan, dan memperhat ikan set iap hal terkecil yang menyangkut
bisnis anda.
 Manfaat dari adanya brand identity bagi bisnis adalah meningkatnya
loyalitas konsumen, kepercayaan dari distributor, serta rekomendasi
yang diberikan oleh para profesional untuk menentukan produk
anda baik atau tidaknya.

Anda mungkin juga menyukai