NIM : 048363507
PRODI : D3 PERPAJAKAN
TUGAS 2
AKUNTANSI BIAYA
1. Spoilage yang diakui perusahaan dapat terdiri atas dua macam. Dapatkah
saudara/i menjelaskan dua macam spoilage yang diakui perusahaan tersebut dan
bagaimana perlakuan perusahaan dua macam spoilage tersebut!
JAWAB
Spoilage yang diakui perusahaan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
spoilage normal (normal spoilage) dan spoilage abnormal (abnormal spoilage).
Perusahaan mengakui kedua jenis spoilage ini dengan perlakuan akuntansi yang
berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang kedua jenis spoilage tersebut dan
perlakuan perusahaan terhadapnya:
a. Spoilage Normal:
Spoilage normal adalah spoilage yang dianggap sebagai bagian yang tak terelakkan
dari proses produksi atau penyimpanan yang dapat diterima secara wajar. Spoilage
normal dapat terjadi karena alasan-alasan seperti kerugian yang diharapkan dalam
proses alami atau kondisi yang tidak terhindarkan dalam produksi atau penyimpanan
barang. Contohnya, beberapa produk mungkin mengalami penguapan alami atau
kerusakan fisik selama proses produksi.
b. Spoilage Abnormal:
Spoilage abnormal adalah spoilage yang dianggap tidak normal dan tidak
diharapkan dalam proses produksi atau penyimpanan. Spoilage abnormal dapat
disebabkan oleh kesalahan manusia, kerusakan peralatan, infestasi hama atau
penyakit, kontaminasi mikroba yang berlebihan, atau kondisi penyimpanan yang
tidak sesuai. Spoilage abnormal merupakan masalah yang perlu diatasi dan dapat
mengurangi efisiensi operasional serta menghasilkan biaya yang tidak terencana.
Sebuah perusahaan konveksi tas memproduksi 3.000 unit tas. Namun setelah
dilakukan inspeksi, sebanyak 150 produk ditemukan tidak presisi dan gagal. Biaya
per produk adalah Rp150.000,-. Hitunglah:
JAWAB
a) Biaya produk gagal yang terjadi:
Biaya produk gagal = Jumlah unit tas yang gagal × Biaya per produk gagal
= 150 unit × Rp150.000,-
= Rp22.500.000,-
Total biaya manufaktur = Biaya produk gagal + (Jumlah unit tas yang berhasil
diproduksi × Biaya per produk)
= Rp22.500.000,- + (2.850 unit × Rp150.000,-)
= Rp22.500.000,- + Rp427.500.000,-
= Rp450.000.000,-
Biaya manufaktur per unit tas = Total biaya manufaktur / Jumlah unit tas yang
berhasil diproduksi
= Rp450.000.000,- / 2.850 unit
= Rp157.894,74
Tingkat normal spoilage = Jumlah unit tas yang gagal / Jumlah unit tas yang berhasil
diproduksi
= 150 unit / 2.850 unit
= 0,0526 atau 5,26%
Jadi, tingkat normal spoilage yang terjadi di perusahaan konveksi tas tersebut adalah
5,26%.