Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama : Vidi Rahma Pangestika

NIM : 048665933

1. Spoilage adalah produk yang gagal untuk memenuhi standar mutu perusahaan. Biasanya
akan ditemukan ketika dilakukan inspection point. Spoilage yang diakui perusahaan
dapat terdiri atas 2 (dua) macam. Jelaskan 2 (dua) spoilage yang diakui perusahaan dan
bagaimana perlakuan perusahan terhadap 2 (dua) macam spoilage tersebut!

Jawaban :

Spoilage yang diakui perusahaan dapat dibagi menjadi 2(dua) kategori utama, yaitu
spoilage normal dan spoilage abnormal. Berikut adalah penjelasan tentang kedua jenis
spoilage tersebut dan perlakuan perusahaan :

a) Spoilage normal adalah spoilage yang dianggap sebagai bagian yang tak
terelakkan dari proses produksi atau penyimpanan yang dapat diterima secara
wajar. Spoilage normal dapat terjadi karena alasan-alasan seperti kerugian yang
diharapkan dalam proses alami atau kondisi yang tidak terhindarkan dalam
produksi atau penyimpanan barang.
Contohnya, beberapa produk mungkin mengalami penguapan alami atau
kerusakan fisik selama proses produksi.

Perlakuan perusahaan terhadap spoilage normal adalah sebagai berikut:

 Biaya spoilage normal diakui sebagai bagian dari biaya produksi total
 Biaya spoilage normal dialokasikan ke unit yang dihasilkan secara
proporsional, berdasarkan metode akuntansi biaya yang dipilih (misalnya,
metode biaya rata-rata atau metode biaya standar).
 Biaya spoilage normal termasuk dalam perhitungan harga pokok produksi
dandapat mempengaruhi harga jual dan keuntungan perusahaan.

b) Spoilage Abnormal adalah spoilage yang dianggap tidak normal dan tidak
diharapkan dalam proses produksi atau penyimpanan. Spoilage abnormal dapat
disebabkan oleh kesalahan manusia, kerusakan peralatan, investasi hama atau
penyakit, kontaminasi mikroba yang berlebihan, atau kondisi penyimpanan yang
tidak sesuai. Spoilage abnormal merupakan masalah yang perlu diatasi dan dapat
mengurangi efisiensi operasional serta menghasilkan biaya yang tidak terencana.

Perlakuan perusahaan terhadap spoilage abnormal adalah sebagai berikut:


 Biaya spoilage abnormal dianggap sebagai biaya tidak terencana dan tidak
diikut sertakan dalam perhitungan harga pokok produksi atau biaya unit
yang dihasilkan.
 Biaya spoilage abnormal dicatat sebagai biaya terpisah dalam akun
"Spoilage" atau "Biaya Ketidak normalan" yang diidentifikasi secara
terpisah dari biaya produksi normal.
 Perusahaan mungkin melakukan analisis penyebab spoilage abnormal dan
mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi spoilage dan
memperbaiki proses produksi.

Pemisahan perlakuan akuntansi antara spoilage normal dan abnormal membantu


perusahaan dalam menganalisis biaya produksi, mengidentifikasi masalah dalam proses,
dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas
produk.

2. Sebuah perusahaan konveksi tas memproduksi 3.000 unit tas. Namun setelah dilakukan
inspeksi, sebanyak 150 produk ditemukan tidak presisi dan gagal. Biaya per produk
adalah Rp150.000,-. Hitunglah:

a. Besarnya biaya produk gagal yang terjadi!


b. Berapa biaya manufaktur per unit tas?
c. Tingkat normal spoilage yang terjadi di perusahaan tersebut!

Jabawan :

a. Biaya Produk gagal yang terjadi :

Biaya produk gagal = Jumlah unit tas yang gagal x Biaya per produk gagal
= 150 x Rp 150.0000
= Rp 22.500.000
Jadi, biaya produk gagal yang terjadi adalah Rp 22.500.000,-

b. Total biaya manufaktur perusahaan konveksi tas :

Total biaya manufaktur = Biaya produk gagal + (Jumlah unit tas yang berhasil
diproduksi! Biaya per produk)
= Rp22.500.000,- + (2.850 unit! Rp150.000,-)
= Rp22.500.000,- + Rp427.500.000,-
= Rp450.000.000,-
Jadi, total biaya manufaktur perusahaan konveksi tas adalah Rp450.000.000,-.

Biaya manufaktur per unit tas :

Biaya manufaktur per unit tas = Total biaya manufaktur / Jumlah unit tas yang
berhasil diproduksi
= Rp450.000.000,- / 2.850 unit
= Rp157.894,74
Jadi, biaya manufaktur per unit tas adalah Rp157.894,74.

c. Tingkat normal spoilage yang terjadi:

Tingkat normal spoilage = Jumlah unit tas yang gagal / Jumlah unit tas yang
berhasil diproduksi
= 150 unit / 2.850 unit
= 0,0526 atau 5,26%
Jadi, tingkat normal spoilage yang terjadi di perusahaan konveksi tas tersebut
adalah5,26%.

Anda mungkin juga menyukai