Anda di halaman 1dari 3

NAMA:ASMAN

NIM:105821104221
KELAS:2B
PRODY:TEKNIK ELEKTRO

Larutan adalah suatu sistem dispersi yang memiliki ukuran partikel yang sangat kecil, karena
ukurannya yang kecil sulit untuk membedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Pada
dasarnya suatu larutan pasti memiliki sifat yang kontinu dan menjadi suatu sistem yang
homogen. Larutan memiliki sifat yang stabil dan larutan tidak dapat disaring. Ada beberapa
contoh larutan yang populer di Indonesia seperti larutan garam, larutan cuka, larutan gula,
spirtus dan larutan lainnya.

Larutan
Pengertian larutan adalah sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak
dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Larutan bersifat kontinu dan
merupakan sistem satu fase (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm =
10-9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring. Contohnya larutan
gula, larutan garam, larutan cuka, alcohol 70%, spirtus, udara yang bersih, air laut, dan bensin.

Koloid
Pengertian sistem koloid adalah suatu campuran homogen antara 2 zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain
(medium pendispersi). Koloid ini merupakan sistem dispersi yang terletak diantara suspensi dan
larutan. Ukuran partikelnya berkisar antara 1-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran
homogen dan merupakan sistem 2 fase. Contohnya susu, santan, jeli, selai dan minyak.

Koloid adalah campuran homogen yang terjadi antara 2 zat atau lebih dan koloid menjadi
sistem dispersi yang letaknya diantara suspensi dengan larutan. Ukuran partikel sangatlah kecil
sekitar 1-100 nm. koloid termasuk dalam campuran yang homogen dan menjadi sistem 2 fase.
Ada beberapa contoh koloid seperti jeli, selai, susu, santan dan lain-lain. Larutan koloid adalah
sistem dispersi yang dicampurkan homogen dan larutan koloid sangatlah sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagai jenis metode penelitian yang jelas, ditemukan
bahwa adanya hubungan yang sangat khas antara larutan dengan koloid atau disebut dengan
larutan koloid.

Jenis-jenis koloid

Koloid dapat di bedakan menjadi 5 macam berdasarkan data pada tabel fase terdispersi dan
fase pendispersi dibawah yaitu:
1. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat
yang terdispersi berupa zat padat maka disebut aerosol padat. Jika yang terdispersi berupa zat
cair maka disebut aerosol cair.

2. Sol
Sistem koloid dari paertikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol
banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari maupun dalam industri. Contoh sol yaitu air
sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis dan cat.

3. Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut Emulsi. Syarat terjadinya
emulsi ini adalah 2 jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan kedalam
2 bagian, yaitu :
a. emulsi minyak dalam air
b. emulsi air dalam minyak

Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall

Efek tyndall adalah salah satu peristiwa yang mangakibatkan penghamburan cahaya oleh
partikel koloid dan hal ini dikemukakan oleh seorang ahli fisika bernama John Tyndall yang
berkebangsaan Inggris. Dalam temuan ini disebutkan bahwa partikel yang ada pada sistem
koloid dapat merupakan molekul dengan ion yang memiliki ukuran besar, karena bisa
menghamburkan cahaya ke segala arah. Pada larutan tidak terlihat adanya efek temuan Tydall,
karena partikelnya memiliki ukuran yang sangat kecil untuk melakukan penghamburan cahaya.
Efek tyndall juga menyatakan bahwa hamburan cahaya yang dilakukan oleh partikel koloid,
akan membuat jalannya sinar melewati koloid.

Efek tyndall dapat terlihat dari berbagai contoh seperti adanya warna biru yang terjadi pada
langit di siang hari, asap rokok akan membuat sorot lampu proyektor menjadi terlihat sangat
jelas, kabut pada malam hari akan membuat sorot lampu mobil menjadi terlihat jelas dan
pepohonan pagi hari yang berkabut akan membuat berkas sinar matahari menjadi terlihat jelas.
2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah suatu pergerakan yang dilakukan oleh partikel koloid yang terjadi secara
terus menerus, hal ini disebabkan adanya suatutumbukan yang terjadi antar partikel koloid
dengan medium pendispersinya. Gerak Brown adalah salah satu ilmu yang ditemukan oleh
ilmuwan jaman dulu yang bernama Robert Brown. Gerak Brown muncul akibat adanya
tumbukan yang tidak seimbang antara molekul medium dengan suatu partikel koloid dan
semakin tinggi suatu suhu, ama akan semakin cepat gerak brown berlangsung. Gerak Brown
terlihat dari adanya sistem koloid yang menimbulkan partikel kolid tersebar secara merata dan
tidak akan berpisah meskipun tidak digunakan atau didiamkan.

3. Elektroforesa
Elektroforesa yaitu suatu pergerakan yang dilakukan oleh partikel koloid akibat adanya
pengaruh dari medan listrik dan partikel koloid bisa saja bermuatan positif, karena adanya
penyerapan sebuah ion pada bagian permukaan koloid. Timbulnya suatu sistem koloid
disebabkan adanya suatu muatan listrik yang timbul di bagian permukaan koloid. Dalam kajian
Elektroforesa dijelaskan bahwa elektroda menjadi tempat partikel koloid dinetralkan dan
digumpalkan. Salah satu kegunaan dari Elektroforesa adalah untuk menentukan muatan yang
dipunyai atau dimiliki suatu partikel koloid.Dalam kajian Elektroforesa disebutkan bahwa
dimasukannya dua batang elektroda ke dalam elektrolit dengan menggunakan sumber yang
searah dan partikel koloid akan bergerak ke salah satu arah elektrodanya, karena tergantung
dari jenis muatan yang digunakan. Koloid yang memiliki muatan negatif, akan bergerak ke
elektoda positif atau anode dan koloid akan bergerak ke elektroda negatif dengan bergerak ke
katode.

4. Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses yang dilakukan untuk penyerapan suatu zat di permukaan lain
dan zat yang diserap disebut dengan fase terserap dengan zat yang disebut dengan nama
adsorpen. Timbulnya peristiwa Adsorpsi sangat disebabkan oleh adanya gaya tarik yang
dilakukan molekul pada permukaan adsorpen. Ada beberapa contoh Adsorpsi yang sering
ditemukan seperti penyembuhan sakit perut yang ditimbulkan dari adanya bakteri patogen
dengan menggunakan serbuk karbon, penjernihan air yang keruh dengan menggunakan tawas
Al2(SO4)3 dan penjernihan air tebu dalam proses pembuatan gula pasir dengan menggunakan
tanah diatome.

5. Koagulasi

Berdasarkan hasil langkah-langkah penelitian yang jelas, dapat disimpulkan bahwa koagulasi
adalah proses penggumpalan atau pengendapan partikel koloid yang menyebabkan fase
dispersi terpisah dari mediumnya dan koagulasi timbul akibat hilangnya kestabilan untuk
pertahankan partikel.Ada beberapa contoh koloid yang sering ditemukan seperti asap dan debu
yang terdapat dalam udara yang memiliki wujud zat untuk masuk ke dalam kaloid, fenomena
kabut dengan awan yang melakukan pendispersian zat cair, Cat adalah suatu produk untuk
mendesain atau mewarnai yang terdiri dari molekul padat yang dijadikan zat cair, sabun yang
sering digunakan dalan kehidupan sehari-hari dan agar-agar yang sering dijadikan makanan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai