Toaz - Info Pelaksanaan Plugging PR
Toaz - Info Pelaksanaan Plugging PR
14.13.1. Umum
Pembetonan Sumbat (Plugging) pada Terowongan Pengelak Bendungan
Jatigede dilakukan dalam rangka pelaksanaan pengisian impounding waduk.
Plugging Terowongan Pengelak berfungsi menyumbat Saluran Pengelak dengan
menggunakan beton mutu tertentu yang bertujuan untuk menutup aliran air sungai
sehingga air akan mengisi area genangan waduk.
Pelaksanaan Plugging pada Terowongan Pengelak harus diselesaikan
sebelum air melimpah melalui intake gate maupun bangunan pengambilan air (water
way).
Pelaksanaan Pembetonan Plugging terdiri dari :
Deskripsi Spesifikasi
Concrete Type G
Metal Seals Galvanised Steel Plate, t = 1,5 mm, w = 400 mm
Steel Reinforcement Bar JIS G3112
Grout Pipes 3/4 up to 2 inch
Supply : Steel Pipe, GSP dia. 1 and 3/4 inch
Contact Grout Riser : Steel Pipe. GSP dia. 3/4 inch
Grout Pipe : Steel Pipe Steel Pipe. GSP dia. 3/4 inch
Air Vent ( Control ) GSP, dia. 1 1/2 inch
Backfill Grout Supply : Steel Pipe, GSP dia. 2 inch
GSP, dia. 1 and 1 1/2 inch
Stop Valves
GSP, dia. 2 inch
Drainage Pipe GSP, dia. 200 mm
Anchor Bar D 12
Thermometer Pipe Stem Thermometer
Cooling System Steel Pipes, dia 1 x 1 inch
Black Steel Pipes, dia. 1 inch
Cooling Pipes Knee, dia. 1 inch
Socket, dia. 1 inch
Stop Valves GSP, dia. 1 inch
Water Tank 1500
Kekuatan
Maximum Water - Minimum Vement
Karakteristik Lokasi
Jenis Campuran Cement Rasio Content per Unit (Mpa)
Volume of Concrete
( kg / m³ )
Tunne
l
linings
G 0.6 320 20
;
tunnel
plugs
i. Pendinginan Pembetonan
Pendinginan beton untuk concrete plug harus dilakukan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis sebagaimana yang ditentukan.
Pendinginan harus dimulai segera setelah penempatan beton.
Air pendingin harus teru menerus disediakan oleh pompa melalui pipa pendingin
dari saat menempatkan beton sampai suhu beton turun ke 26° c. Pengosongan
air harus dikontrol agar tidak melebihi 50° c dari suhu beton. Air pendingin pada
dasarnya tidak disirkulasikan kembali. Air ini dibuang setelah setiap sirkulasi
disisi downstream dari plug concrete.
Arah aliran melalui pipa pendingin dibalikkan setiap 24 jam. Namun, air
pendingin disirkulasikan ulang selama tahap awal pendinginan untuk
menghindari berbagai perbedaan suhu antara air pendingin dan beton yang
akan didinginkan.
Tabel 4.13.5. menunjukkan laju pendinginan untuk plug concrete selama
pendinginan seperti yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis.
j. Pekerjaan Grouting
1) Backfill Grouting
Backfill Grouting harus dilakukan setelah menempatkan lift ke-4 dari beton
untuk mengisi agar kekosongan tidak mencapai beton, khususnya pada ujung
hulu.
Backfill Grouting dilakukan sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
Mortar disuntikkan melalui pipa grout backfill. Proporsi campuran mortar
harus sama atau lebih tebal dari jenis beton Tipe G (beton Tipe G tanpa
agregat kasar). Proporsi akan diputuskan mengingat kemampuan kerjanya.
Tekanan maksimum yang diijinkan untuk mengisi ulang grouting adalah 2
kg/cm². Grouting harus dilanjutkan sampai laju injeksi menurun hingga nol di
bawah tekanan maksimum yang diijinkan.
2) Contact Grouting
Setelah menyelesaikan pendinginan concrete plug, contact grouting
dilakukan sesuai dengan Spesifikasi Teknik
- Sebelum injeksi, dilakukan sirkulasi air melalui pipa pasokan dan ventilasi
untuk menghindari gangguan di dalam pipa griut setelah menempatkan
beton.
- Konsentrasi grout yang akan digunakan dengan rasio air / semen dari 2 : 1
hingga 1 : 1.
- Bila injeksi grout bocor dari ujung pipa kembali, katup penghenti ditutup
satu persatu, sampai semua pipa kembali akhirnya tertutup.
- Tekanan yang diijinkan adalah 2 - 4 kg / cm².
- Ketika tekanan maksimum telah mencapai 2 kg / cm², laju injeksi telah
menurun menjadi nol pada tekanan yang diijinkan.
- Jika tekanan maksimum dapat dipertahankan selama 30 menit, maka
grouting dianggap telah selesai.
3) Consolidation Grouting