Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK AGENDA 2

MENGANALISIS VIDEO PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN


PANDUAN PERILAKU/ ETIKA NILAI HARMONIS, LOYAL, ADAPTIF

Nama Pemateri : Ir. Chrisna Putra, NR. MEP


Anggota Kelompok 4 :
1. David Damara P, A.Md. KG
2. Jepri Pratama, A.Md.Kep
3. Kiki Okari, A.Md.RMIK
4. Richad Edwin Rosadi,A.Md, Kep
5. Oktavia Friski Arlitasari, A.Md.Farm
6. Ria Fadila, A.Md.Gz
7. Anita Citra Dewi, A.Md.Farm
8. Ma’rifatul Azizah, A.Md.P
9. Sri Fajria Kusuma, A.Md.Gz
10. Nofa Triana, A.Md.AK

Kelompok 4 telah sepakat untuk menganalisa tentang Video Pelayanan Publik Kementerian
Kesehatan, Berikut Link dan Hasil analisa dari kelompok 4:

Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=ezaV9_l9JfY&feature=youtu.be

Video Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI

Didalam video terdapat banyak jenis layanan yang dibutuhkan publik mulai dari layanan
pengaduan masyarakat, pusat pengelolaan surat, dan layanan pengadaan barang yang
diselenggarakan terbuka dan transparan melalui LPSE. Selain itu publik juga dapat mengakses
fasilitas lain seperti tempat penitipan anak, layanan perbankan, minimarket, unit pelayanan
kesehatan, dan apotek yang dapat diakses secara umum. Dengan demikian kepuasan masyarakat
meningkat dengan hadirnya jenis layanan tersebut dan memberikan penilaian positif akan
kinerja ASN di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para
ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1. Harmonis
Nilai harmonis yang diterapkan Kementrian Kesehatan dengan membangun
lingkungan kerja yang kondusif. Terdapat beberapa fasilitas yang nyaman dan dapat
diakses oleh karyawan dan masyarakat umum seperti tempat penitipan anak, layanan
perbankan, supermarket, bazar sehat, klinik kesehatan dan apotek, perpustakaan yang
lengkap, dan gerai jamu.

Rasa saling peduli dan menghargai latar belakang budaya dan perbedaan dapat
dirasakan dengan pemberi pelayanan yang ramah dan sigap, memberikan informasi
yang informatif, dan responsive terhadap pengaduan pelayanan. Adanya fasilitas yang
dapat diakses secara umum seperti tempat penitipan anak, supermarket, layanan
perbankan memudahkan masyarakat dari latar belakang yang berbeda untuk
mendapatkan manfaat dari fasilitas tersebut.
Kementrian Kesehatan juga menerapkan sikap saling tolong menolong dengan
memiliki layanan kegawatdaruratan medis 24jam (NCC 119) untuk masyarakat
Indonesia, pemberi pelayanan juga secara sigap membantu pelanggan yang mengalami
kesulitan.

2. Loyal

Definisi loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.
Kata Kunci dalam loyal meliputi komitmen, dedikasi, konstribusi, nasionalisme,
pengabdian.
Panduan Perilaku/Kode Etik :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
Pemerintahan yang sah

b. Menjaga nama baik Sesama ASN, Pimpinan, Instansi, Negara


c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Pelayanan publik terpadu pada kementrian kesehatan telah memenuhi karakteristik


dari loyalitas atau sikap loyal. Dalam video tersebut yang mencerminkan nilai Loyal
sebagai ASN berdasarkan Panduan perilaku/ Etika Nilai Loyal, yaitu :
a) Memberikan Pelayanan untuk semua masyarakat
b) Pelayanan yang ramah dan berdedikasi tinggi
c) Disiplin dalam bekerja
d) Tenaga kerja yang profesional dan terlatih
e) Penyambutan yang ramah saat masuk ke lingkungan kementrian kesehatan oleh
petugas security
f) Pelayanan parkir kendaraan yang baik pada pengunjung
g) Menfasilitasi dengan adanya gerai jamu yang membuat pengunjung merasa
disambut dengan kehangatan
h) Menyediakan tempat yang nyaman untuk pengunjung
i) Fasilitas dan layanan dapat diakses secara umum seperti adanya minimarket, bazar
sehat yang digelar oleh kemenkes, klinik kesehatan, apotek, tempat penitipan anak
mencerminkan bahwa kemenkes memberikan pelayanan secara keseluruhan pada
masyarakat
j) Setiap masing-masing fasilitas layanan bekerja sama dengan baik sehingga
terciptanyapelayanan yang mudah, nyaman dan cepat
k) Setiap petugas bersikap ramah dan mempermudah dalam melakukan pelayanan
l) Transparan dalam melayani dicerminkan dengan cara pengadaan dilaksanakan
terbukadan transparan dengan adanya lpse (layanan pengadaan barang/jasa secara
elektronik)
m) Petugas merasa bangga dalam mengabadi di kementerian kesehatan
n) Petugas di kementrian kesehatan merasa bangga dengan fasilitas-fasilitas yang
ada dikementerian kesehatan
o) Kementerian kesehatan memiliki layanan pengaduan melalui media social dan
websiteatau melalui halokemke
p) Dedikasi dan pengabdian di cerminkan dari adanya layanan kegawatdaruratan
medisatau ncc psc 119 yang hadir untuk masyarakat diseluruh indonesia 24 ja
Memiliki radio kesehatan yang siaran full 24 jam

3. Adaptif

Lingkungan strategis di tingkat global, regional maupun nasional yang kompleks dan
terus berubah adalah tantangan tidak mudah bagi praktek-praktek administrasi publik,
proses-proses kebijakan publik dan penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Dalam
kondisi di mana perubahan adalah sesuatu yang konstan, dengan nilai sosial ekonomi
masyarakat yang terus bergerak, disertai dengan literasi publik yang juga meningkat,
maka cara sektor publik dalam menyelenggarakan fungsinya juga memerlukan
kemampuan adaptasi yang memadai. Perubahan lingkungan strategis ini menjadi
sesuatu yang tidak terhindarkan.

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Kebutuhan
kemampuan beradaptasi ini berlaku bagi individu dan organisasi dalam menjalankan
fungsinya. Dalam hal ini UPT Kementerian Kesehatan RI berupaya terus berkembang
dan bertahan meski berada di lingkungan yang terus berubah. Seperti yang tampak dalam
video tersebut, UPT Kementerian Kesehatan RI berupaya memberikan pelayanan untuk
semua masyarakat, diantaranya :
a. Mempermudah bagi siapapun dalam pengurusan perijinan bidang kesehatan. Selain
itu disediakan fasilitas tempat yang nyaman, pelayanan yang cepat, dan petugas yang
ramah.
b. Banyak fasilitas yang membantu dalam hal layanan publik, misalnya seperti layanan
pengaduan masyarakat, pusat pengelolaan surat, proses pengadaan barang/jasa yang
terbuka dan transparan melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)

UPT Kementerian Kesehatan RI pun berinovasi dengan menyuguhkan berbagai fasilitas


dan layanan secara umum, seperti menyediakan Gerai Jamu yang dapat dinikmati secara
gratis. Melihat peluang besar bahwa UPT ini berada di lingkungan perkantoran dan bagi
Ibu Bekerja tidak perlu khawatir dan repot dalam penitipan dan pengasuhan anak selama
bekerja karena terdapat Taman Pengasuhan Anak SERAMA dengan pengasuh yang
professional dan terlatih. Selain itu terdapat layanan perbankan (ATM Center), Sehat
Mart (untuk belanja kebutuhan sehari-hari), bazar sehat yang diselenggarakan
Kementerian Kesehatan, Klinik Pratama dan Apotek yang dapat diakses oleh umum.
Kemudian terdapat layanan perpustakaan, dan layanan Kegawatdaruratan Medis/NCC
119 yang beroperasi 24/7. Terdapat juga Radio Kesehatan yang dapat diakses 24 jam
yang bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan akses informasi masyarakat.
UPT Kementerian Kesehatan RI menunjukkan sikap adaptifnya yang mampu bersaing
dalam hal pelayanan publik dengan segala inovasinya yang bertujuan untuk memenuhi
fasilitas dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Panduan
Perilaku/Kode Etik dari Core Values Adaptif yaitu, cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta bertindak proaktif.
Analisis dampak yang akan terjadi terhadap proses pelayanan publik tersebut
apabila Nilai Harmonis, Loyal dan Adaptif tidak diterapkan oleh ASN di Kemenkes RI :

Dampak yang akan terjadi terhadap proses pelayanan publik apabila Panduan Perilaku/ Kode
Etik Harmonis, Loyal, Adaptif jika tidak diterapkan oleh ASN di Organisasi adalah
berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada pelayan publik yaitu ASN ( Aparatur Sipil
Negara ) dan penyedia layanan publik itu sendiri.
Dampak tidak diterapkannya core value harmonis oleh ASN pada pelayanan publik adalah
membuat tempat kerja menjadi tidak berenergi, tidak memberikan keleluasaan untuk belajar dan
memberikan konstribusi, tidak dapat berbagi kebahagian bersama yaitu antara penerima layanan
dan pelayan publik.
Dampak tidak diterapkannya core value loyal oleh ASN pada pelayanan publik adalah tidak
puasnya pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan hal penting bagi perusahaan karena
pelanggan yang puas pada akhirnya akan menjadi pelanggan yang loyal dan dapat
mempromosikan apa yang pelanggan rasakan kepada calon pelanggan lainnya. Sedangkan
dampak tidak diterapkannya core value adaptif oleh ASN pada pelayanan publik adalah
menurunnya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan publik karena ASN tersebut tidak dapat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan, tidak adanya inovasi yang dapat menarik perhatian
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai