PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Tujuan Umum
Peningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang secara efektif dan
efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal dan kepuasan pelanggan tercapai.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan dan terjaminnya keselamatan pasien di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang melalui :
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Peningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c. Optimalisasi tenaga, sarana, dan prasarana untuk pegembangan pelayanan
kesehatan melalui monitoring kinerja individu dan kinerja unit kerja
d. Pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien.
A. Pengertian mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian yang
secara sederhana melukiskan apa hakikat mutu.
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan
Quality Assurance atau Menjaga Mutu adalah “Suatu program yang disusun secara
objektif dan sistematik memantau dan menilai mutu dan kewajaran asuhan pasien.
Menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-
masalah yang terungkap.” (Boy S. Sabarguna, 2008 : 2)
Setiap kelompok yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan kepentingannya
terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multidimensional.
D. Dimensi mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Aspek sosial budaya
a. Sumber daya rumah sakit, termasuk antara lain tenaga, pembiayaan, sarana dan
teknologi yang digunakan
b. Interaksi pemanfaatan dari sumber daya rumah sakit yang digerakkan melalui proses dan
prosedur tertentu sehingga menghasilkan jasa atau pelayanan.
2. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RSIA Bunda Noni Palembang
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda
Noni Palembang dalah keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan
integrativeuntuk menyusun indikator mutu, memantau dan menilai mutu pelayanan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang, memecahkan masalah-masalah yang
ada dan mencari jalankeluarnya, sehingga mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Bunda Noni Palembang akan menjadilebih baik.
4. Clinical Pathway
Clinical Pathway (CP) adalah alat yang bermanfaat dalam upaya untuk memastikan
adanya integrasi dan koordinasi yang efektif dan efisien sesuai dengan standar
pelayanan medis maupun keperawatan dan penunjang lainnya, sesuai sumberdaya
yang tersedia.
Tujuan rumah sakit menetapkan panduan praktik klinis dan alur klinis adalah
6. Indikator Manajemen
Indikator Manajemen adalah suatu cara untuk mengukur penampilan dan kegiatan
manajemen. Indikator manajemen merupakan suatu variable yang digunakan untuk
bisa melihatperubahan dalam pelayanan manajemen di rumah sakit, terdiri dari 9
indikator areamanajemen, meliputi:
a. Pengadaan suplai serta obat-obatan penting untuk memenuhi kebutuhan Pasien
b. Pelaporan kegiatan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
c. Manajemen risiko
d. Manajemen penggunaan sumber daya manusia
e. Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
f. Harapan dan kepuasan staf
g. Demografi pasien dan diagnosis klinis
h. Manajemen keuangan
i. Pencegahan dan pengendalian peristiwa yang membahayakan keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf
9. Kejadian Sentinel
Kejadian Sentinel adalah suatu (KTD) Kejadian Tidak Diharapkan yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkanatau tidak dapat diterima. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan
keseriusan cederayang terjadi, sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanyamasalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Sentinel event pada kasus keselamatan pasien meliputi pasien meninggal
tidakalami, tidak karena penyakitnya dan hasil perawatan yang berbeda dari yang
diharapkan atau karena salah satu dibawah ini
a. Tindakan dilakukan pada pasien yang salah atau tindakan pada bagian tubuh yang
salah
b. Bunuh diri
11. FMEA
FMEA (Failuer Mode and Effect Analysis) adalah metode perbaikan kinerja dengan
mengidentifikasi dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut didesain
untuk meningkatkan keselamatan pasien.
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUNDA NONI PALEMBANG
Nomor : 020/SK-DIR/RSIABN/III/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : PALEMBANG
PADA TANGGAL : 04 Maret 2019
DIREKTUR RSIA BUNDA NONI
drg. Donarita
NIK. 0010140784
Kebijakan Umum
1. Program mutu dan keselamatan pasien wajib di jalankan di seluruh unit Rumah sakit
2. Pelaksanaan indikator mutu dan pelaporan insiden wajib dilaporkan ,dianalisis ,ditindak
lanjuti dan evaluasi bersama unit terkait di rumah sakit
3. Unit rumah sakit wajib menjalankan pencegahan terjadinya insiden di rumah sakitmelalui
pelaporan insiden ,tindak lanjut dan solusi guna pembelajaran supaya tidak terulang kembali
4. Unit rumah sakit wajib melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Kebijakan Khusus
1. Prioiritas Pelaksanaan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi lima area yaitu
Rawat Jalan,Rawat Inap. Instalasi Gawat Darurat, Kamar Operasi dan Sasaran keselamatan
pasien
2. Jenis indikator mutu yang dilaksanakan di rumah sakit yaitu jenis indikator mutupelayanan
terdiri atas : Indikator Area Klinis, Indikator ,Area manajerial ,Indikator Area Sasaran
Keselamatan pasien, Indikator Area Sasaran dan Indikator JCI library of measure
3. Pelaksanan Indikator mutu meliputi : penyusunan, Jenis indikator ,Kamus Profil
Indikator., Sosialisasi indikator, Trial indikator, Implementasiindikator mutu, Validasi.,
Pencatatan dan pelaporan Analisis data., Rapatpimpinan, Benchmarking ,Publikasi data,
Evaluasi dan tindak lanjut(monitoring dan evaluasi) indikator mutu. Dan Pelaporan ke
direksi danyayasan
4. Manajemen tata Kelola Mutu dan keselamatan pasien di laksanakan oleh komite mutudan
komite keselamatan pasien berdasarkan pedoman,penduan,kebijakan dan SPOmutu dan
keselamatan dalam menjalankan program mutu dan keselamatan pasienRumah sakit
5. Yayasan menyetujui rencana mutu dan keselamatan pasien dan secara regular
menerima dan menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program perbaikan mutudan
keselamatan pasien
6. Hasil pelaksanaan target indikator ,Apabila dalam upaya pencapaian target darisuatu
proses, program / sistem tidak sesuai yang diharapkan, rumah sakit membuatrancangan
baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses sesuai prinsippeningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Rancangan proses yang baik adalah :
a. Konsisten dengan misi dan organisasi
b. Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan staf lainnya
DITETAPKAN DI : PALEMBANG
PADA TANGGAL : 04 Maret 2019
DIREKTUR RSIA BUNDA NONI
drg. Donarita
NIK. 0010140784
PENGORGANISASIAN
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda
Noni dikelola oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) ysng berada langsung
dibawah RS.
Komite PMKP Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni bertugas dalam merencanakan dan
mengkoordinir program kegiatan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah
sakit melalui upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni
Palembang.
DIREKTUR
drg. Donarita
KETUA
UNIT KERJA
Wewenang
1. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
2. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dari unit
kerja terkait
3. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda
Noni Palembang terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut
rekomendasi dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
5. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien dari
unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
Tanggung Jawab
Wewenang
1. Membantu ketua komite meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dari unit kerja terkait
2. Membantu ketua komite melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang terkait pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3. Membantu ketua komite memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
Tanggung Jawab
Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dari
unit kerja terkait
2. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Bunda Noni Palembangterkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien
dari unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
Tanggung Jawab
Wewenang
Tanggung Jawab
Wewenang
Tanggung Jawab
Wewenang
Tanggung Jawab
TIM
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Rawat Inap
Tim K3RS
Kamar Operasi
Komite K P R S
HCU
BAB VII
D. Manajemen Resiko
Kegiatan manajemen risiko dilaksanakan oleh tim manajemen risiko
untukmengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, meliputi :
1. Risiko yang berhubungan dengan pasien (patient care-related risks)
2. Risiko yang berhubungan dengan tenaga kesehatan (Medi cal staff-related risks)
3. Risiko yang berhubungan dengan karyawan (Employee-related risks)
4. Risiko yang berhubungan dengan sarana dan prasarana (property-related risks)
5. Risiko keuangan (financial risks)
6. Risiko-risiko lain (other risks)
Hasil identifikasi risiko-risiko tersebut kemudian dilakukan analisis oleh timmanajemen
risiko untuk dilakukan evaluasi. Evaluasi risiko dilakukan berdasarkanKriteria yang telah
ditentukan. Tingkat risiko atau kejadian yang ditemukan saatanalisis menjadi acuan untuk
menetapkan prioritas risiko dan pelaksanaan kegiatan RCA atau FMEA. Monitoring dan
evaluasi program manajemen risiko dilaksanakan oleh tim PMKP berkoordinasi dengan tim
PMKP dan KPRS. Laporan program ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit Ibu dan Anak
Bunda Noni Palembang ditembuskan kepada tim PMKP.
E. Penilaian Kerja
Tim penilaian kinerja bertanggung jawab dalam menilai kinerja di lingkungan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang mulai jenjang staf, tenaga
BAB VIII
Konsep PDCA
Pedoman Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang 30
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan upaya peningkatan mutu dankeselamatan
pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang adalah metodepengendalian
dengan siklus PDCA. Pengendalian adalah keseluruhan fungsi ataukegiatan yang harus dilakukan
untuk menjamin tercapainya sasaran perusahaan dalam hal kualitas produk dan jasa pelayanan
yang diproduksi. Pengendalian kualitas pelayanan pada dasarnya adalah pengendalian kualitas
kerja dan prose egiatan untuk menciptakan kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh seiap
orang dari setiap bagian di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang.
4. ACT 1.PLAN
- Mengambil - menetapkan tujuan
tindakan yang tepat dan sasaran
- Membuat rencana - menetapkan metode
tindak lanjut - menyelenggarakan
- Evaluasi diklat
2. DO
3. CHECK
Melaksanaan
Memeriksa akibat
Pekerjaan
pelaksanaan
BAB IX
A. Pencatatan
Pedoman Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang 31
1. Pencatatan hasil pemantauan indikator mutu di semua unit kerja dipantau olehmasing-
masing penanggung jawab unit dengan menggunakan formpengumpulan data yang telah
disediakan.
2. Setiap awal bulan, apabila target belum tercapai, maka unit terkait akan mengisi form
PDCA untuk dilakukan analisis dan unit penjaminmutumelakukan verifikasi hasil analisis
PDCA tersebut.
3. Untuk target indikator mutu yang sudah tercapai sesuai waktu pantau (6 bulan), maka
tim penjaminan mutu wajib mengusulkan ke unit kerja terkaituntuk melakukan evaluasi
target indikator mutunya untuk ditingkatkan, agarsesuai dengan konsep continuous
improvement di manajemen mutu.
B. Pelaporan
1. Data indikator mutu rumah sakit
Yang dikumpulkan oleh penanggung jawabpengumpul data di masing-masing unit
kemudian disetorkan ke tim PMKP paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Tim PMKP
melakukan analisis data untuk kemud ian dilaporkan kepada Kepala rumah sakit dan
dilanjutkankepada pemilik rumah sakit
2. Data indikator mutu dan feedback analisisnya
Pelaporan data ditujukan ke unit penjaminan mutu untuk dilakukan validasi dan analisis
data , selanjutnya disampaikan kepada Kepala Rumah Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang
dilanjukan pelaporan kepada pemilik rumah sakit (pemegang saham).
Hasil rekomendasi dan tindak lanjut laporan tersebut ditembuskan kemasing-masing unit
kerja terkait.
3. Insiden Keselamatan Pasien dan FeedbacHasil laporannya
Pelaporan data insiden keselamtan pasien dari unit kerja ditujukan kekomite keselamatan
pasien kemudian dilakukan evaluasi dan analisa internal,selanjutnya disiapkan untuk
pembahasan kasus di tingkat manajemen. Hasil tersebut disampaikan kepada Kepala Rumah
Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang. dilanjutkan pelaporannya kepada KKPRS Pusat.
Hasil rekomendasi dan tindak lanjut insiden report ditembuskankemasing-masing unit
kerja terkait.
4. Evaluasi kerjasama dan Feedback–nya
Pelaporan hasil evaluasi kerjasama atau perjanjian lainnyadikoordinasikan oleh tim
pelaksana kerjasama dengan tim PMKP, ditujukan kepad Kepala Rumah Sakit Ibu dan Anak
Bunda Noni Palembang..
Hasil rekomend asi dan tindak lanjut evaluasi tersebut ditembuskan kemasing-masing
unit kerja terkait
BAB X
BAB XI
PENUTUP