Anda di halaman 1dari 10

Menerapkan Etika yang Benar dalam Berkomunikasi dengan Atasan,

Teman Kerja, dan Pasien di Tempat Kerja


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dental Asisten II
Dosen Pengampu: Wahyu Jati Dyah Utami, S. ST M.Tr .Kes

Kelompok 1
Hera Selviana P1337425221007
Luthfiya Dhea Ananta P1337425221019
Syifa' Salsabila P1337425221021
Rachma Nurlaily Agustin P1337425221022
Rania Faridatul Husna P1337425221024
Nusrotul Habibah P1337425221025
Ghina Intan Nuur Azizah P1337425221035
Sonia Setyowati P1337425221048
Ralika Alea Utaminingsih P1337425221077
Seda Fatma Zulfa Aziza P1337425221049
Jihan Ari Az-Zahrah P1337425221076
Mahdia Kasiva Az Zahra P1337425221006
Azzahra Widyasty Lumbawan P1337425221011

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia pada dasarnya selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat
ataupun martabat. Banyak orang mengetahui perbedaan antara yang baik, dan
yang tidak baik menurut undang-undang, harus jujur, tidak curang, dan
sebagainya. Namun demikian selalu timbul masalah-masalah yang sukar diketahui
garis pemisah antara baik dan buruk dalam hubungan pribadi ataupun hubungan
resmi. Sikap yang santun membuat orang lain senang, disukai siapa saja dalam
lingkup pergaulan yang tidak terbatas, pribadi yang menyenangkan dapat
membuat suasana yang kondusif dalam lingkungan kerjanya. Hubungan kerja
antara pegawai di kantor menuntut setiap orang yang berinteraksi didalamnya
berlaku etis terhadap sesama pegawai. Etika merupakan ilmu pengetahuan yang
membahas mengenai dasar-dasar moral seseorang. Sasaran etika adalah moralitas
individu yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Etika merupakan prinsip atau aturan moral yang menentukan perilaku


seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Di tempat kerja, etika sangat penting
diterapkan agar hubungan kerja dapat berjalan dengan baik dan profesional. Etika
yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan, teman kerja, dan pasien sangat
penting karena dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan kepercayaan publik
terhadap institusi atau organisasi tempat kerja tersebut. Dalam dunia kerja, etika
sangat penting karena dapat mempengaruhi produktivitas kerja, citra perusahaan,
dan kepercayaan publik terhadap institusi atau organisasi tempat kerja tersebut.
Etika dalam berkomunikasi di tempat kerja sangat penting untuk membangun
hubungan kerja yang baik dan memastikan bahwa tujuan organisasi dapat dicapai
dengan baik. Selain etika, etiket di tempat kerja juga sangat dibutuhkan. Etiket
sendiri mempunyai arti tentang keterkaitan dengan sopan santun individu dalam
kehidupan bermasyarakat, guna hubungan baik antarsesama.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan etika?
b. Apa beda etika, norma, etiket?
c. Mengapa harus beretika yang benar ditempat kerja?
d. Jelaskan etika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan, teman
kerja, dan pasien (dewasa dan anak)!
3. Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan etika
b. Mengetahui perbedaan antara etika, norma, dan etiket
c. Mengetahui beretika yang benar ditempat kerja
d. Mengetahui etika yang benar dalam berkomunikasu dengan atasan,
teman kerja, dan pasien (dewasa dan anak)
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Etika

Etika merupakan prinsip atau aturan moral yang menentukan perilaku


seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Etika mencakup nilai-nilai yang dianggap
benar atau salah dalam hubungan dengan orang lain, lingkungan, dan kehidupan
secara umum. Konsep Etika adalah sekumpulan prinsip atau standar yang
digunakan untuk menentukan apakah suatu tindakan atau perilaku dianggap baik
atau buruk, benar atau salah. Etika juga mencakup nilai-nilai yang dipegang oleh
masyarakat dan organisasi dalam menentukan norma-norma perilaku. Etika dalam
lingkungan kerja mencakup prinsip-prinsip moral yang harus dicontoh oleh semua
karyawan untuk menjaga integritas organisasi.

Etika dapat diartikan sebagai moral, masyarakat sering mengaitkan moralitas


dengan adat istiadat atau kebiasaan yang baik yang berlaku dalam masyarakat. Etiket
berarti sopan santun, etiket bukan hanya digunakan dalam pergaulan saja, tetapi juga
dapat dijadikan sebagai jalan untuk memuluskan hubungan dan melancarkan berbagai
urusan. Dalam dunia kerja kita mengenal KODE ETIK yang merupakan suatu aturan
permainan sebagai pedoman dalam menjalankan profesi, dimana didalamnya terdapat
kaidah-kaidah standar moral yang sangat tinggi pada setiap profesi yang harus ditaati
bersama.

2. Perbedaan antara Etika, Norma, dan Etiket

Etika, Norma, dan Etiket Meskipun sering kali digunakan secara


bergantian, etika, norma, dan etiket memiliki makna yang berbeda. Norma adalah
aturan atau standar yang dibuat oleh masyarakat atau organisasi, sedangkan etiket
merupakan tata cara yang dipandang sopan dalam pergaulan. Etika, di sisi lain,
merupakan konsep yang lebih abstrak dan mencakup prinsip-prinsip moral yang
lebih luas.
3. Mengapa Harus Beretika yang Benar di Tempat Kerja

Beretika sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif


dan produktif. Etika yang benar dapat membangun kepercayaan antara atasan,
rekan kerja, dan klien, serta menciptakan budaya kerja yang lebih baik. Etika yang
buruk, di sisi lain, dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan bahkan merugikan
organisasi.

Salah satu contoh dari seberapa pentingnya etika di tempat kerja adalah dalam
hal berkomunikasi. Beretika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan,
teman kerja, dan pasien (dewasa dan anak) dapat menciptakan lingkungan kerja
yang positif dan produktif. Berikut adalah beberapa contoh etika yang benar
dalam berkomunikasi:

 Berbicara dengan sopan dan menghargai orang lain. Karyawan harus


selalu berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain, terutama
dalam situasi yang menantang atau konflik.
 Mendengarkan dengan baik dan memberikan respon yang tepat.
Karyawan harus mendengarkan dengan baik dan memberikan respon
yang tepat dalam setiap situasi. Hal ini membantu untuk membangun
hubungan yang baik dengan rekan kerja

4. Jelaskan etika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan, teman kerja,
dan pasien (dewasa dan anak)

 Ketika bekerja di tempat kerja, terkadang ada konflik dan masalah yang
timbul diantara senior atau atasan di tempat bekerja, baik masalah sepele
maupun besar, hal itu dapat kita antisipasi dengan membangun komunikasi
yang baik terhadap senior atau atasan ditempat kerja
 
Atasan atau senior adalah orang yang disegani ditempat kerja, dan mereka
akan senang jika menghormatinya. Inilah beberapa cara membangun komunikasi
yang baik dengan atasan dan senior :
a. Mendengarkan
Mendengar merupakan salah satu komunikasi yang efektif, mendengarkan
setiap pembicaraan atasan/senior secara seksama dapat menunjukkan
keseriusan dan antusiasme, dalam menerima informasi maupun instruksi
dari atasan. Seseorang akan merasa tidak dihargai jika lawan bicaranya
sibuk sendiri dan tidak memperhatikan apa yang dibicarakan.

b. Berani Bertanya dan Memberikan Tanggapan


Jangan malu saat bertanya dengan atasan, sebagai bawahan ada baiknya
melakukan pekerjaan sesuai instruksi dari atasan. Tanyakan apa yang
belum dimengerti. Ketika ada masukkan atau tanggapan perlu memberikan
ide terhadap atasan, berikanlah tanggapan yang sopan dan harus tahu
waktu yang tepat agar atasan mau mendengarkan tanggapan kita.

c. Menggunakan Bahasa dan Kalimat yang Efektif


Jika sedang berkomunikasi pada senior atau atasan, hindarilah kata yang
memicu konflik, intonasi tinggi dan argumentative. Juga hal yang harus
diingat, jangan pernah menggunakan bahasa atau istilah-istilah yang
terlalu tinggi. Komunikasi yang baik bukan dinilai seberapa tinggi bahasa
yang digunakan, tapi seberapa mudah dan nyaman yang dapat dipahami
lawan bicara.

d. Bahasa Tubuh
Gunakan bahasa tubuh yang “minimal” saat berkomunikasi, gerakan tubuh
yang tiba-tiba atau memakan banyak ruang dapat membuat lawan bicara
merasa tidak nyaman ketika menjalin komunikasi dengan kamu, dan
hindari juga ekspresi raut muka yang negatif terhadap senior atau atasan.
e.  Jangan Menggurui
Ketika berkomunikasi, tetaplah pada posisi sebagai pendengar. Walaupun
mempunyai saran yang akan diutarakan kepada atasan, ucapkanlah dengan
hati-hati menggunakan kalimat yang tidak menyinggung ego-nya.

 Tempat kerja bukan hanya tempat untuk menghasilkan uang. Akan tetapi
juga organisasi di mana di dalamnya terdapat komunitas yang
menjalankan kehidupan sosial sehingga etika sangatlah diperlukan.

Oleh sebab itu membangun hubungan baik dengan rekan kerja sangat penting,
karena Dapat berpengaruh terhadap kinerja, apalagi jika setiap hari harus bertemu
dan bekerja dengan mereka. Adapun beberapa cara membangun komunikasi yang
baik dengan rekan kerja/teman kerja:

a. Menyapa rekan kerja

Dengan menyapa rekan kerja setiap pagi, telah melakukan hal yang baik
untuk menjaga komunikasi, mereka pun akan merespons sapaan. Dari
situlah bisa memulai berkomunikasi dengan baik Karena sapaan selamat
pagi bisa menjadi komunikasi pembuka dengan rekan kerja.

b. Memuji yang pantas dipuji

Berikan pujian terhadap rekan kerja yang pantas untuk dipuji. Namun,
jangan sampai berlebihan. Orang justru akan melihatnya sebagai penjilat
dan sebagian besar orang tidak suka diberikan pujian yang terlalu
berlebihan. Karena pada dasarnya seseorang sangat senang untuk dipuji

c. Berkomunikasi dengan jelas

Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, ucapan atau menjelaskan


sesuatu haruslah jelas sehingga informasi  dan tujuan akan mudah diterima
oleh  rekan kerja. Sebuah monolog yang berliku liku hanya akan membuat
orang menjadi bosan dan kehilangan poin poin yang disampaikan.

Adapun terdapat beberapa etika berkomunikasi yang benar pada pasien dewasa:
a. Tunjukkan empati dan kepedulian
Tunjukkan bahwa sikap kita menghargai dan peduli pada pasien.
Dengarkan dengan seksama dan responsif pada kekhawatiran dan
kebutuhan mereka. Jadilah empatik dan sensitif terhadap perasaan mereka.

b. Gunakan bahasa yang mudah dipahami


Hindari menggunakan istilah medis yang kompleks atau sulit dipahami
oleh pasien. Berbicaralah dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pasien.
Jangan gunakan bahasa yang terlalu teknis atau formal.

c. Jelaskan dengan jelas dan sederhana


Jelaskan masalah kesehatan dan tindakan yang akan dilakukan secara jelas
dan sederhana. Gunakan contoh konkret dan analogi untuk membantu
pasien memahami situasi mereka.

Adapun terdapat beberapa etika berkomunikasi yang benar pada pasien:


a. Jadilah ramah dan ramah anak
Berbicaralah dengan suara yang ramah dan ramah anak. Pastikan Anda
berbicara dengan nada yang tenang dan positif sehingga anak merasa
nyaman dan aman.

b. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak


Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak.
Hindari menggunakan bahasa medis yang kompleks dan gunakan istilah
yang mudah dipahami oleh anak-anak.

c. Libatkan anak dalam percakapan


Biarkan anak berbicara dan berpartisipasi dalam percakapan. Tanyakan
kepada mereka bagaimana mereka merasa dan apa yang mereka pikirkan
tentang situasi mereka. Dukung mereka dalam pengambilan keputusan.
d. Berikan penghargaan dan pujian
Berikan penghargaan dan pujian kepada anak untuk membantu mereka
merasa positif dan termotivasi. Jangan ragu untuk memberikan pujian
kepada anak ketika mereka melakukan tindakan yang positif atau
mengambil keputusan yang baik.
KESIMPULAN

Dalam tempat kerja, patuhi etika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan,
teman kerja, dan pasien sangat penting. Etika merupakan prinsip atau aturan moral
yang menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan
antara etika, norma, dan etiket harus dipahami dengan baik karena dapat
mempengaruhi hubungan antar individu di tempat kerja. Model etika yang benar
di tempat kerja dapat membangun hubungan kerja yang baik dan memastikan
bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Trevino, LK, & Nelson, KA (2016). Mengelola etika bisnis: Bicara terus terang
tentang bagaimana melakukannya dengan benar. John Wiley & Sons.

Velasquez, MG (2017). Etika bisnis: Konsep dan kasus. Pearson.

Sulaiman, RC, & Flores, F. (2014). Membangun kepercayaan dalam bisnis,


politik, hubungan, dan kehidupan. Pers Universitas Oxford.

Weaver, GR, Treviño, LK, & Cochran, PL (1999). Praktik etika perusahaan pada
pertengahan 1990-an: Sebuah studi empiris dari Fortune 1000. Jurnal Etika Bisnis,
18(3), 283-294.

Fisher, CD, & Ashkanasy, NM (2017). Buku pegangan perilaku etis dalam
organisasi. Taylor & Fransiskus.

Anda mungkin juga menyukai