Kelompok 1
Hera Selviana P1337425221007
Luthfiya Dhea Ananta P1337425221019
Syifa' Salsabila P1337425221021
Rachma Nurlaily Agustin P1337425221022
Rania Faridatul Husna P1337425221024
Nusrotul Habibah P1337425221025
Ghina Intan Nuur Azizah P1337425221035
Sonia Setyowati P1337425221048
Ralika Alea Utaminingsih P1337425221077
Seda Fatma Zulfa Aziza P1337425221049
Jihan Ari Az-Zahrah P1337425221076
Mahdia Kasiva Az Zahra P1337425221006
Azzahra Widyasty Lumbawan P1337425221011
PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika
Salah satu contoh dari seberapa pentingnya etika di tempat kerja adalah dalam
hal berkomunikasi. Beretika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan,
teman kerja, dan pasien (dewasa dan anak) dapat menciptakan lingkungan kerja
yang positif dan produktif. Berikut adalah beberapa contoh etika yang benar
dalam berkomunikasi:
4. Jelaskan etika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan, teman kerja,
dan pasien (dewasa dan anak)
Ketika bekerja di tempat kerja, terkadang ada konflik dan masalah yang
timbul diantara senior atau atasan di tempat bekerja, baik masalah sepele
maupun besar, hal itu dapat kita antisipasi dengan membangun komunikasi
yang baik terhadap senior atau atasan ditempat kerja
Atasan atau senior adalah orang yang disegani ditempat kerja, dan mereka
akan senang jika menghormatinya. Inilah beberapa cara membangun komunikasi
yang baik dengan atasan dan senior :
a. Mendengarkan
Mendengar merupakan salah satu komunikasi yang efektif, mendengarkan
setiap pembicaraan atasan/senior secara seksama dapat menunjukkan
keseriusan dan antusiasme, dalam menerima informasi maupun instruksi
dari atasan. Seseorang akan merasa tidak dihargai jika lawan bicaranya
sibuk sendiri dan tidak memperhatikan apa yang dibicarakan.
d. Bahasa Tubuh
Gunakan bahasa tubuh yang “minimal” saat berkomunikasi, gerakan tubuh
yang tiba-tiba atau memakan banyak ruang dapat membuat lawan bicara
merasa tidak nyaman ketika menjalin komunikasi dengan kamu, dan
hindari juga ekspresi raut muka yang negatif terhadap senior atau atasan.
e. Jangan Menggurui
Ketika berkomunikasi, tetaplah pada posisi sebagai pendengar. Walaupun
mempunyai saran yang akan diutarakan kepada atasan, ucapkanlah dengan
hati-hati menggunakan kalimat yang tidak menyinggung ego-nya.
Tempat kerja bukan hanya tempat untuk menghasilkan uang. Akan tetapi
juga organisasi di mana di dalamnya terdapat komunitas yang
menjalankan kehidupan sosial sehingga etika sangatlah diperlukan.
Oleh sebab itu membangun hubungan baik dengan rekan kerja sangat penting,
karena Dapat berpengaruh terhadap kinerja, apalagi jika setiap hari harus bertemu
dan bekerja dengan mereka. Adapun beberapa cara membangun komunikasi yang
baik dengan rekan kerja/teman kerja:
Dengan menyapa rekan kerja setiap pagi, telah melakukan hal yang baik
untuk menjaga komunikasi, mereka pun akan merespons sapaan. Dari
situlah bisa memulai berkomunikasi dengan baik Karena sapaan selamat
pagi bisa menjadi komunikasi pembuka dengan rekan kerja.
Berikan pujian terhadap rekan kerja yang pantas untuk dipuji. Namun,
jangan sampai berlebihan. Orang justru akan melihatnya sebagai penjilat
dan sebagian besar orang tidak suka diberikan pujian yang terlalu
berlebihan. Karena pada dasarnya seseorang sangat senang untuk dipuji
Adapun terdapat beberapa etika berkomunikasi yang benar pada pasien dewasa:
a. Tunjukkan empati dan kepedulian
Tunjukkan bahwa sikap kita menghargai dan peduli pada pasien.
Dengarkan dengan seksama dan responsif pada kekhawatiran dan
kebutuhan mereka. Jadilah empatik dan sensitif terhadap perasaan mereka.
Dalam tempat kerja, patuhi etika yang benar dalam berkomunikasi dengan atasan,
teman kerja, dan pasien sangat penting. Etika merupakan prinsip atau aturan moral
yang menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan
antara etika, norma, dan etiket harus dipahami dengan baik karena dapat
mempengaruhi hubungan antar individu di tempat kerja. Model etika yang benar
di tempat kerja dapat membangun hubungan kerja yang baik dan memastikan
bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Trevino, LK, & Nelson, KA (2016). Mengelola etika bisnis: Bicara terus terang
tentang bagaimana melakukannya dengan benar. John Wiley & Sons.
Weaver, GR, Treviño, LK, & Cochran, PL (1999). Praktik etika perusahaan pada
pertengahan 1990-an: Sebuah studi empiris dari Fortune 1000. Jurnal Etika Bisnis,
18(3), 283-294.
Fisher, CD, & Ashkanasy, NM (2017). Buku pegangan perilaku etis dalam
organisasi. Taylor & Fransiskus.