Anda di halaman 1dari 23

 

LAPORAN KASUS

KERATITIS ACANTHAMOEBA

Disusun Oleh :

Fransiska

11!"1#1"$

Narasu%&er :

'r Erni(a Tan(a)i* S+M

DEPARTEMEN ILMU PEN,AKIT MATA

RUMAH SAKIT PUSAT AN-KATAN DARAT -ATOT SOEBROTO

.AKARTA

PERIODE 1" A-USTUS !"1/ 0 1! SEPTEMBER !"1/

0
 

KATA PEN-ANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga laporan kasus yang berjudul “Keratitis Acanthamoeba ini dapat
diselesaikan!
Adapun tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui secara lebih dalam
mengenai salah satu penyakit mata yaitu keratitis acanthamoeba! Pada laporan kasus ini akan
dibahas berbagai segi mengenai keratitis acanthamoeba mulai dari de"inisi# epidemiologi#
etiologi# pato"isiologi# diagnosis# penatalaksanaan# komplikasi# prognosis hingga pencegahan!
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak 
membantu dalam penyusunan laporan kasus ini# khususnya kepada dr! Ernita T# $pM sebagai
 pembimbing dalam penulisan laporan kasus ini!
Penulis menyadari sepenuhnya bah%a laporan kasus ini masih jauh dari sempurna!
&leh karena itu penulis memohon maa" yang sebesar-besarnya apabila terjadi kesalahan
dalam penulisan maupun dalam pembahasan materi! Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran sebagai masukan untuk perbaikan demi kesempurnaan laporan kasus ini!
'emikianlah kata pengantar dari penulis! $emoga laporan kasus ini berman"aat untuk 
menambah %a%asan kita semua! $ekian dan terima kasih!

(akarta# )* Agustus )+,

Penulis

1
 

DAFTAR ISI

Hala%an

Ka(a Penan(ar 22222222222222222222222222222 1

Da3(ar Isi 222222222222222222222222222222 !

BAB I Pen'ahuluan222222222222222222222222222 #

.!, /atar 0elakang 1!111111111111111111111111!!! 2

.!) Tujuan Penulisan 1111111111111111111111111! 2

BAB II Tin4auan Pus(aka 222222222222222222222222 5

..!, Anatomi dan 3isiologi Kornea 1!!!!!!!!!!!!!!!11111111111111!!! 4

..!,!, Anatomi Kornea 1111111111111111111111!! 4

..!,!) 3isiologi Kornea 1111111111111111111111!! *

..!) Keratitis Acanthamoeba !!!111!!!!!!!!!!!!!!!!111111111111!!!1!!! 5

..!)!, 'e"inisi 11111111111111111111111111 5

..!)!) Epidemiologi111111111111111111111111 5

..!)!2 Etiologi 1111111111111111111111111!!!! 6

..!)!4 Pato"isiologi 11111111111111111111111!! ,+

..!)! 'iagnosis 111111111111111111111111!!! ,)

..!)!7 8ambaran Klinis 111111111111111111111! ,2

..!)!* Pemeriksaan /aboratorium 11111111111111111!!! ,

..!)!5 Penatalaksanaan1111111111111111111111! ,*

..!)!6 Prognosis !!11111111111111111!!111111! ,6

..!)!,+ Komplikasi 11111111111111111111111!! ,6

..!)!,, Pencegahan 11111111111111111111111!! )+

BAB III Kesi%+ulan2222222222222222222222222 !1

Da3(ar Pus(aka222222222222222222222222222 !!

2
 

BAB I

PENDAHULUAN

I1 LATAR BELAKAN-

Keratitis  Acanthamoeba  baru-baru ini menjadi perhatian karena meningkatnya


insiden# kesulitan dalam diagnosis dan terapi yang kurang memuaskan! 'ari indi9idu dengan
keratitis Acanthamoeba# 5: memakai lensa kontak dan terjadi abrasi kornea! .n"eksi kornea
sering dapat dicegah dengan pera%atan lensa kontak yang baik dan bersih! Keratitis
 Acanthamoeba yang parah sering sangat sulit diobati; operasi bisa kurang berhasil dan dapat
menyebabkan masalah lebih lanjut! Tahap enkistasi dalam siklus hidup spesies
 Acanthamoeba paling bermasalah karena banyak biosida yang tidak e"ekti" dalam membunuh
kista tersebut! Kombinasi terapi seperti# penggunaan ) atau 2 biosida# kadang-kadang dengan
antibiotik# merupakan cara terbaik! Kekambuhan sering terjadi jika pengobatan dihentikan
sebelum %aktunya! Metode imunologi sedang diselidiki sebagai bentuk pencegahan# dan
imunisasi oral baru-baru ini telah berhasil dalam pencegahan keratitis Acanthamoeba dengan
menginduksi imunitas sebelum in"eksi terjadi! Keratitis  Acanthamoeba  kini diperkirakan
mempengaruhi , dari )+!+++ orang di Amerika $erikat# dan telah didiagnosa 4++ kasus
sejak tahun ,6* di .nggris! ,#)

$pesies Acanthamoeba telah diisolasi dari berbagai sumber# seperti air ta%ar# air laut#
air kolam renang# dan lensa kontak! $ebagian besar strain tidak patogen! 0eberapa bentuk 
 patogen yang dikenal dapat bertahan hidup untuk %aktu yang lama di air ta%ar! Keberadaan
 Acanthamoeba yang patogen di atmos"er merupakan "aktor penting dalam pre9alensi keratitis
 Acanthamoeba# meskipun hal ini tidak bukan penyebab utama! Pasien dengan keratitis
 Acanthamoeba biasanya pengguna lensa kontak lunak! Penggunaan air keran untuk membilas
lensa kontak sering mengandung spesies Acanthamoeba patogen! /ensa menyebabkan abrasi
kornea# yang mem"asilitasi masuknya Acanthamoeba!,#2

I! TU.UAN PENULISAN

Tujuan penyusunan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui secara umum
mengenai anatomi kornea# de"inisi# epidemiologi# etiologi# pato"isiologi# diagnosis#
 penatalaksanaan# komplikasi# prognosis hingga pencegahan keratitis acanthamoeba!

3
 

BAB II

TIN.AUAN PUSTAKA

II1 ANATOMI DAN FISIOLO-I KORNEA

II11 Ana(6%i K6rnea

Kornea </atin cornum = seperti tanduk> adalah selaput bening mata# bagian selaput
mata yang tembus cahaya! Kornea merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah
depan# berupa jaringan transparan dan a9askular# dengan bentuk seperti kaca arloji! 0entuk 
kornea agak elips dengan diameter hori?ontal ,)#7 mm dan diameter 9ertikal ,,#* mm! (ari-
 jari kelengkungan depan *#54 mm dan jari-jari kelengkungan belakang * mm! $epertiga
radius tengah disebut ?ona optik dan lebih cembung# sedangkan tepiannya lebih datar! Tebal
kornea bagian pusat +#7 mm dan tebal bagian tepi , mm! 4# 

Kornea adalah suatu lenda cembung dengan kekuatan re"raksi <bias> sebesar @ 42
'ioptri! (ika kornea sembab karena suatu hal# maka kornea berubah si"at menjadi seperti
 prisma yang dapat menguraikan cahaya sehingga penderita akan melihat halo! Kornea jernih
karena "aktor-"aktor seperti letak epitel kornea yang tertata sangat rapi# letak serabut kolagen
yang tertata sangat rapi dan padat# kadar airnya yang konstan# tidak adanya pembuluh
darah!)#2#4 Kornea terdiri atas  lapisan4-*

,! /apisan Epitel
/apisan ini sangat halus dan tidak mengandung lapisan tanduk sehingga sangat peka
terhadap trauma %alaupun kecil! Epitel kornea merupakan non keratinizing squamous
layer # terdiri dari 4-7 lapis dengan ketebalan 4+-+ Bm# dan merupakan : dari seluruh
ketebalan kornea! Kornea berasal dari permukaan ectoderm masa gestasi -7 minggu!
Epitel kornea diliputi oleh tear film dengan tight junction antar epitel super"isial berguna
untuk mencegah penetrasi cairan "ilm! /apisan mucin pada tear film  yang berkontak 
langsung dengan epitel diproduksi oleh sel goblet konjungti9a! $el epitel kornea bisa
 bertahan *-,+ hari# mele%ati "ase in9olusi# apoptosis dan deskuamasi yang berlangsung
setiap minggu! Membrane basalis epitel# kira-kira +#+ Bm# terdiri atas kolagen tipe .C
dan laminin yang disekresi oleh sel basal! (ika terjadi kerusakan epitel kornea# le9el
"ibronektin meningkat dan proses penyembuhan berlangsung dalam %aktu 7 minggu!

4
 

Pada saat penyembuhan# eptel terikat ddengan dasarnya# membran basalis yang baru
menjadi tidak stabil dan lemah!
)! Membran 0o%man
.ni merupakan selaput tipis yang terbentuk dari jaringan ikat "ibrosa! Membran
0o%man bukan membran sesungguhnya# namun merupakan hasil kondensasi aseluler 
 bagian depan stroma# dengan tebal , Bm! (ika rusak# membran 0o%man tidak bisa
regenerasi dan membentuk jaringan parut!
2! $troma
/apisan ini merupakan lapisan yang paling tebal <5+-5: dari seluruh ketebalan>#
yang terdiri atas serabut kolagen yang susunannya amat teratur dan padat yang
menyebabkan kornea a9askular dan jernih!
Terdiri atas lamel  yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya#
 pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian peri"er serat kolagen ini
 bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan %aktu lama yang kadang-
kadang sampai , bulan!! $troma terdiri )++-)+ lamella! $troma peri"er lebih tebal
daripada stroma sentral! $aat terjadi edema stroma# terbentuk tonjolan asimetrik dari
stroma posterior sehingga terlihat gambaran striae yang merupakan lipatan 'escemet!
Keratosit  merupakan sel stroma kornea yang merupakan "ibroblas terletak di antara
serat kolagen stroma! Keratosit berperan menjaga lingkungan matriks ekstrasel serta
membuat sintesis molekul kolagen dan glikoaminoglikan# dan membentuk MatriD
Metaoprotease untuk menjaga homeostasis stroma! Kebanyakan keratosit paad anterior 
stroma berisikan kristalin yang merupakan )-2+: protein larut di dalam sel! Kristalin
 bertanggung ja%ab menurunkan e"ek gelap pada cahaya dan menjaga kejernihan kornea!
4! Membran 'escement
Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea
dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya! 0ersi"at sangat elastik dan
 berkembang terus seumur hidup# mempunyai tebal 4+ Bm!
! /apisan Endotel
/apisan ini terdiri atas satu lapis endotel yang sel-selnya tidak bisa membelah! (ika
ada endotel yang rusak# maka endotel di sekitarnya akan mengalami hipertro"i untuk 
menutup de"ek yang ditinggalkan oleh endotel yang rusak tadi! Endotel berperan penting
dalam mengatur kadar air kornea dengan cara mengeluarkan air dari kornea ke kamera
okuli anterior dengan en?im Na @-K @  ATP-ase! 0erasal dari mesotelium# berlapis satu#
 bentuk heksagonal# besar )+-4+ Bm! Endotel melekat pada membran descement melalui
hemidesmosom dan ?onula okluden! Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan
mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan
terjadi edema kornea! Endotel tidak mempunyai daya regenerasi!

5
 

'e"ek epitel kornea cepat menutup dengan cara migrasi dan mitosis sel! Kornea
di9askularisasi oleh arteri siliares yang membentuk arkade! Kornea dipasok oleh pembuluh
darah halus dari tepi kornea yang dipasok dari arteri o"talmika dan cabang dari arteri "ascialis
melalui cairan auous dan tear film! .ner9asinya oleh n! siliaris <cabang ner9us trigeminus>!
$ara" kornea sensiti" untuk rasa nyeri dan dingin! Kornea mempunyai sensiti9itas ,++ kali
dibanding konjungti9a! $erabut sara" sensorik menyebar dari sara" siliaris longus dan
membentuk anyaman subepitelial! 'ener9asi ner9us trigeminus mampu menimbulkan
lepasnya epitel dari desmosom# iregularitas dan erosi epitel# sindrom mata kering# dan de"ek 
epitel persisten! Karena kornea bersi"at a9askular# maka pemberian makan kornea akan
melalui air mata <terutama untuk penyediaan oksigen># cairan auous dan pembuluh darah
limbus <secara di"usi>! $i"at a9askular ini penting dalam transplantasi kornea oleh resipien
dari donor siapapun tanpa memandang si"at dan perbedaan genetis! Kornea merupakan
 bagian kecil dari bola mata yang sangat peka karena si"at kejernihannya# kelengkungannya!
Perubahan struktural maupun bentuk kornea yang minimal sudah menimbulkan gangguan
 penglihatan!

8ambar ,! Anatomi Kornea

6
 

8ambar )! Penampang Melintang Kornea

II1! Fisi6l6i K6rnea


Kornea ber"ungsi sebagai membran pelindung dan “jendela yang dilalui oleh berkas
cahaya menuju retina! $i"at tembus cahaya kornea disebabkan oleh strukturnya yang uni"orm#
a9askular# dan deturgesens!5
'eturgesens atau keadaan dehidrasi relati" jaringan kornea# dipertahankan oleh
“pompa bikarbonat akti" pada endotel dan oleh "ungsi sa%ar epitel dan endotel! Endotel
lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi# dan kerusakan pada endotel jauh
lebih serius daripada kerusakan pada epitel! Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema
kornea dan hilangnya si"at transparan# yang cenderung bertahan lama karena terbatasnya
 potensi perbaikan "ungsi endotel! $ebaliknya# kerusakan pada epitel biasanya hanya
menyebabkan edema lokal sesaat pada stroma kornea yang akan menghilang dengan
regenerasi sel-sel epitel yang cepat! Penguapan air dari lapisan air mata prakornea
menyebabkan "ilm air mata menjadi hipertonik; proses tersebut dan penguapan langsung
adalah "aktor-"aktor yang menarik air dari stroma kornea super"isial untuk mempertahankan
keadaan dehidrasi!5

7
 

Penetrasi obat melalui kornea yang utuh terjadi secara bi"asik! $ubstansi larut lemak 
dapat melalui epitel utuh dan substansi larut air dapat melalui stroma yang utuh! (adi# agar 
dapat melalui kornea# obat harus larut lemak sekaligus larut air!5
Epitel adalah sa%ar yang e"isien terhadap masuknya mikroorganisme ke dalam
kornea! Namun# sekali kornea ini cedera# stroma yang a9askular dan membran 0o%man
mudah terin"eksi oleh berbagai macam organisme# seperti bakteri# amuba# dan jamur!5

II! KERATITIS ACANTHAMOEBA

II!1 De3inisi

Keratitis Acanthamoeba merupakan in"eksi parasit pada kornea yang jarang# yang


disebabkan oleh spesies Acanthamoeba!5

II!! E+i'e%i6l6i

 Acanthamoeba telah menyebabkan penyakit di seluruh dunia# termasuk di Amerika


$erikat# Eropa# Australia# A"rika# dan Amerika $elatan! Keratitis Acanthamoeba pertama kali
ditemukan di F$ <pada kasus in"eksi  Acantamoeba polyphaga di TeDas> pada tahun ,6*2!
Keratitis  Acanthamoeba  sangat jarang sebelum penggunaan lensa kontak! (umlah keratitis
Acanthamoeba ber9ariasi antara negara-negara# yang sebagian besar karena perbedaan
kriteria diagnostik# bukan perbedaan dalam populasi! Kejadian di A$ ) kasus per , juta
 pemakai lensa kontak di akhir ,65+-an sedangkan lebih dari ), kasus per , juta pemakai
lensa kontak di .nggris pada tahun ,665! (umlahnya mulai meningkat pada tahun ,654# dan
 pada tahun ,65 ditetapkan bah%a keratitis  Acanthamoeba berhubungan dengan penggunaan
lensa kontak <5-6):># khususnya pada orang yang berenang sambil memakai lensa kontak 
dan orang yang menggunakan larutan natrium klorida buatan sendiri untuk membersihkan
lensa! Kista  Acanthamoeba sangat tahan terhadap klorin! 'ari )4 kasus pada tahun ,65-
,657# )+ di antaranya merupakan pengguna lensa kontak! Namun# pemakaian lensa kontak 
tidak selalu menjadi "aktor risiko utama untuk in"eksi! 'alam sebuah studi epidemiologi
terbaru dari .ndia# hanya +#6: dari kasus keratitis acanthamoeba yang diduga terkait dengan
memakai lensa kontak! 3aktor risiko utama yaitu yang berhubungan dengan trauma mata dan
 pasokan air yang buruk! Kasus keratitis  Acanthamoeba  sudah ditemukan lebih dari ,!2++
kasus! (umlah keratitis Acanthamoeba diperkirakan sekitar , per )+!+++ orang di Amerika

8
 

$erikat# meskipun jumlah tersebut ber9ariasi antara dari ,#7-)#+, per , juta populasi hingga
, per ,+!+++ orang yang memakai lensa kontak! 6#,+#,,

II!# E(i6l6i

 Acanthamoeba adalah proto?oa hidup-bebas yang ditemukan di dalam air tercemar 


yang mengandung bakteri dan materi organik <air ta%ar# air sumur# air laut# limbah># udara
dan tanah! Tidak semua strain  Acanthamoeba  adalah patogen!  Acanthamoeba merupakan
"lora normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia yang +:-,++: di antaranya
memiliki antibodi terhadap Acanthamoeba!)#,) Ada delapan spesies Acanthamoeba yang dapat
dibedakan berdasarkan mor"ologi kista dan analisis 'NA mitokondria!  Acanthamoeba
castellani dan Acanthamoeba polyphaga adalah subspesies yang paling sering menyebabkan
keratitis! $iklus hidup Acanthamoeba meliputi bentuk proto?oa yang motile <diameternya ,-
4 Bm> dan kista yang dorman <diameter ,+-) Bm>! Kedua bentuk ditemukan di jaringan
yang terin"eksi# tetapi hanya bentuk tro"o?oit yang in"eksius! Kista berdinding ganda dan
tahan terhadap pembekuan# pengeringan# dan klorin dalam pasokan air# kolam renang dan
kolam air panas! 0entuk kista dapat menjadi airborne! Tro"o?oit ini memiliki bentuk 
amoeboid dengan pseudopodia# dan memakan alga kecil# bakteri dan proto?oa lainnya! 'i
kornea# mereka diperkirakan memakan keratosit! Geproduksi secara aseksual dengan
 pembelahan biner!,)#,2

.n"eksi kornea dengan acanthamoeba  berasal dari kontak langsung kornea dengan
material atau air yang terkontaminasi dengan organisme! $ituasi yang menyebabkan keratitis
acanthamoeba)#,2#,4

,! Penggunaan lensa kontak lunak# termasuk lensa hydrogel silicon atau lensa kontak rigid
yang dipakai semalaman! Pemakaian lensa kontak yang jarang dibersihkan!
)! Pemakai lensa kontak yang menggunakan larutan salin buatan sendiri <dari air keran yang
terkontaminasi dan garam tablet> adalah situasi yang paling umum yang menyebabkan
in"eksi acanthamoeba di negara-negara barat!
2! Trauma ringan# seperti terpapar dengan materi sayuran yang terkontaminasi# air kolam
renang# tanah yang tercemar# tiupan angin kontaminan!
4! .n"eksi &portunistik! Keratitis acanthamoeba juga dapat terjadi sebagai in"eksi
oportunistik pada pasien dengan keratitis herpes# keratitis bakteri# keratopati bulosa dan
keratitis neuroparalitik!

9
 

8ambar 2! 0entuk tro"o?oit dan kista Acanthamoeba

II!5 Pa(6enesis

/ensa kontak# bila ditempatkan pada mata# dapat diekspose oleh patogen melalui
abrasi yang sebelumnya disebabkan oleh lensa kontak! Hampir dapat dipastikan bah%a
trauma ini berkontribusi untuk onset dan perkembangan in"eksi amoeba# meskipun cara
in"eksi ini tidak bertanggung ja%ab menyebabkan keratitis Acanthamoeba# karena dapat juga
terjadi pada orang yang tidak memakai lensa kontak! ,

Hasil penelitian telah menunjukkan bah%a abrasi dapat meningkatkan pengikatan


 parasit pada kornea! /angkah pertama dalam in"eksi melibatkan adhesi tro"o?oit ke epitel
kornea! Tro"o?oit merupakan spesies spesi"ik; mereka berikatan hanya pada sel epitel kornea
dari manusia# babi# kelinci# dan hamster Iina# sedangkan mayoritas kornea pada he%an
resisten terhadap in"eksi! Acanthamoeba castellani menghasilkan berbagai protease# disebut
 Acanthamoeba plasminogen activator ; yang memungkinkan terjadinya in9asi kornea!
Penyakit stroma terjadi kemudian! .njeksi intrastromal  A. castellani  ke kornea tikus
menyebabkan ring infiltrates  seperti yang ditemukan pada orang dengan keratitis
 Acanthamoeba! 3aktor-"aktor yang mempengaruhi adhesi  Acanthamoeba,

,! Adhesi Acanthamoeba ke lensa kontak 


0aik kista maupun tro"o?oit segera melekat pada segmen lensa kontak! /ebih banyak 
kista dan tro"o?oit yang melekat pada lensa kontak yang tidak dicuci daripada lensa
kontak yang dicuci! Tro"o?oit yang melekat pada lensa kontak memiliki proyeksi
 permukaan <acanthapodia# "ilopodia# dan lobopodia>! Kista yang melekat juga memiliki
wrinkled ectocysts seperti yang dilihat pada mikroskop elektron! Kista dapat melekat
 pada permukaan lensa kontak karena adannya proyeksi permukaan yang hanya terlihat
 pada tro"o?oit! Perlekatan strain  Acanthamoeba  yang berbeda <misalnya# strain ,  A.

10
 

castellani# strain 6  A. polyphaga# dan strain ,,  Acanthamoeba culbertsoni> dipelajari


dengan menggunakan periode paparan dan suhu yang berbeda! $train , digunakan
sebagai kontrol nonpatogenik! $etelah ,)+ menit# strain 6 paling melekat# diikuti oleh
strain ,, dan kemudian strain ,; ini berkorelasi dengan patogenisitas
2. Mannose-binding receptors
 Mannose-binding receptors  pada permukaan  Acanthamoeba  mengikat protein
mannosylated pada sel epitel kornea!  Mannose-containing glycoproteins di dekat
 permukaan kornea mungkin terpapar saat terjadi cedera kornea dan ini membuat kornea
rentan terhadap in"eksi! Proteinase serin yang dilepaskan dari organisme menyebabkan
 parasite-mediated cytolysis pada kornea! $ekresi proteinase sitotoksik yang menginduksi
e"ek sitopatik dicegah oleh N-asetil-'-glukosamin# yang tidak mempengaruhi pengikatan
reseptor ke sel!
2! Adhesi Acanthamoeba pada sel epitel kornea
Penelitian menunjukan bah%a presentase rata-rata sel kornea yang menjadi tempat
 perlekatan Acanthamoeba sama antara pemakai lensa kontak dengan bukan pemakai lensa
kontak!
4! .nteraksi bio"ilm# lensa hidrogel# dan keratitis Acanthamoeba
Amoeba yang hidup bebas dapat tumbuh sebagai komensal dan parasit# terutama
dengan bakteri gram negati" <misalnya scherichia coli! yang secara alami ada sebagai
 bagian dari "lora mata eksternal!  Acanthamoeba juga dikenal sebagai bagian dari "lora
mata alami pada yang bukan pemakai lensa kontak! /ensa kontak meningkatkan jumlah
tro"o?oit dan kista amoeba di mata! Penelitian menemukan bah%a lensa kontak hidrogel
sangat cocok untuk mendukung pertumbuhan bio"ilm  "seudomonas aeruginosa  yang
meningkatkan adsorpsi  Acanthamoeba  ke lensa kontak! /ensa kontak yang sudah
terkontaminasi dengan bakteri bio"ilm meningkatkan risiko keratitis  Acanthamoeba!
 Natrium salisilat mengurangi risiko in"eksi dan mempengaruhi perlekatan  Acanthamoeba
ke bio"ilm yang dihasilkan oleh ". aeruginosa!
! Prosedur membilas lensa kontak 
Membilas lensa kontak di air keran atau kontaminasi dengan air kolam renang
misalnya# sering merupakan penyebab masalah! /arutan one-step disinfection  telah
terbukti e"isien dalam mencegah pertumbuhan bakteri dan air keran tidak diperlukan
untuk membilas lensa kontak!

Patogenesis proses keratitik telah diklasi"ikasikan menjadi tiga tahap2

,! Adesi dan deskuamasi epitel

11
 

 Acanthamoeba telah diamati bah%a ia dapat menempel pada epitel kornea karena


adanya glikoprotein dan glikolipid pada sel epitel kornea manusia# yang diyakini dapat
 berinteraksi dengan ,27k'a mannose binding protein yang diekspresikan pada sel-sel
membran Acanthamoeba! Amuba dapat bersembunyi di ba%ah sel epitel# di mana mereka
menyebabkan deskuamasi cepat melalui tiga mekanisme sitolisis langsung sel epitel;
"agositosis; induksi apoptosis!
)! .n9asi stroma
Kombinasi en?im-en?im litik memungkinkan tro"o?oit mengin9asi matriks
ekstraselular sel stroma# mendapatkan akses ke jaringan stroma# dan menginduksi cincin
in"iltrat yang terlihat pada gambaran klinis! Protease serin# metalloproteinase# protease
sistein# elastase# en?im collagenolytic# dan akti9ator plasminogen semuanya berkaitan
 pada penelitian in 9itro!
2! Neuritis

Tro"o?oit telah terbukti mengikuti respon kemotaksis terhadap neuron kornea dan
dapat menyebabkan respon sitolitik dan apoptosis# yang menyebabkan gejala klinis
neuritis radial! 'alam sebagian besar kasus# ini adalah tahap akhir dari peradangan!
Tro"o?oit belum ditemukan dapat mengganggu sel-sel endotel kornea dan masuk ke
camera okuli anterior secara in 9i9o meskipun terdapat e"ek sitolitik dan apoptosis secara
in 9itro! $ehingga# kasus Acanthamoeba endophthalmitis jarang terjadi!

II!/ Dian6sis

Mendiagnosis keratitis acanthamoeba sulit dan kadang-kadang keliru untuk in"eksi


kornea lainnya! Keratitis acanthamoeba harus dipertimbangkan pada kasus paparan atau
trauma kornea yang berhubungan dengan tanah atau air yang terkontaminasi serta pada
semua pemakai lensa kontak# terutama jika kebersihan lensa kontak yang buruk#
menggunakan larutan NaIl buatan sendiri untuk membersihkan lensa kontak atau berenang
saat lensa ontak dipakai! (arang in"eksi ini mucul setelah keratotomi radial! Masa inkubasi
 beberapa hari! Keratitis acanthamoeba  juga harus dicurigai pada kasus in"eksi kornea
 persisten yang tidak berespon dengan baik terhadap pengobatan! 'alam beberapa kasus#
keratitis acanthamoeba  merupakan koin"eksi dengan patogen lain seperti 9irus herpes
simpleD# berbagai bakteri atau jamur! 'iagnosis yang tertunda lebih dari beberapa minggu
 berhubungan dengan buruknya hasil penglihatan! ,)

II!7 -a%&aran Klinis

12
 

Pasien dengan keratitis amuba muncul dengan berbagai keluhan sakit mata parah
 biasanya tidak sesuai dengan temuan klinisnya# "oto"obia# kemerahan# ble"arospasme#
 penglihatan kabur# adanya sensasi benda asing# keluarnya air mata biasanya pada satu
mata!)#,)

Keratitis  Acanthamoeba  berkembang selama beberapa bulan dimana keratitis


memburuknya secara bertahap dengan periode remisi sementara! 8ambaran klinisnya
 ber9ariasi yang membuat sulit untuk mendiagnosanya! Keratitis acanthamoeba dapat terjadi
dalam ) bentuk! 'alam bentuk pertama# patogen terbatas di epitel# dan ada kesempatan untuk 
 pemulihan yang baik! 'alam bentuk kedua# parasit telah memasuki stroma# di mana hal itu
menyebabkan nekrosis dan peradangan yang intens! 8ambaran klinisnya sebagai berikut ) 

,! Pada tahap a%al# dalam bulan pertama# berupa limbitis# epiteliopati unilateral meliputi
keratopati pungtata# pseudodendritis# in"iltrat epitel atau subepitel# radial keratoneuritis
dalam bentuk in"iltrat sepanjang sara" kornea <in"iltrat perineural>
)! Pada tahap lanjut tampak central atau paracentral ring-shaped lesion  dengan in"iltrat
stroma dan de"ek epitel <ring infiltrates> atau u9eitis anterior# yang akhirnya tampak 
sebagai ring abscess yang dapat berlanjut menjadi perlunakan kornea dan per"orasi!
Tanda-tanda lain yang mungkin ada penurunan sensasi kornea# iritis# hipema# hipopion#
 peningkatan tekanan intraokular# skleritis!

8ambar 4! Ging in"iltrate pada keratitis acanthamoeba

13
 

8ambar ! 8ejala Klinis Keratitis Acanthamoeba! a# Keratoneuritis radial! b dan c#


Ging in"itltrates pada tahap lanjut! d# Nekrosis kornea pada tahap yang sangat lanjut!

8ambar 7! Flserasi epitel dan in"iltrasi stroma kornea pada keratitis acanthamoeba
akut

14
 

8ambar *! /esi dendriti"orm epitel kornea yang disebabkan oleh Acanthamoeba

II!$ Pe%eriksaan La&6ra(6riu%

'iagnosis de"initi" keratitis  Acanthamoeba  dibuat dengan melihat amuba pada


 pe%arnaan atau melalui kultur organisme yang diperoleh dari kerokan kornea! Kultur amuba
harus dilakukan pada tiap kerokan kornea dimana ada kecurigaan klinis! Modalitas lain
adalah untuk mengidenti"ikasi 'NA amuba dengan Polymerase Ihain Geaction <PIG> yang
memiliki sensiti9itas 54: dan spesi"isitas ,++:! Hasil diagnostik terbaik ditemukan pada
a%al penyakit# karena patogen berada di epitel super"isial lalu masuk lebih dalam ke stroma
sehingga kerokan super"isial mungkin tidak cukup! 'engan demikian# biopsi diperlukan
untuk mengkon"irmasi diagnosis! Pada in"eksi yang berkaitan dengan lensa kontak# larutan
dan tempat lensa kontak harus dikultur! $eringkali# bentuk amuba dapat ditemukan pada
cairan tempat penyimpan lensa kontak!5#,)

0ahan kerokan kornea di%arnai oleh acridine orange atau calco"lour %hite!
Pe%arnaan calco"lour %hite menyebabkan kista ber%arna hijau cerah di ba%ah mikroskop
"luoresen! Fntuk melihat double-walled polygonal cysts# dengan pe%arnaan potassium
hidroksida# HJE atau PA$! Agar non-nutrien yang dilapisi oleh  scerichia coli  atau
 .aerogenes adalah media pilihan untuk kultur amuba# yang memperlihatkan tro"o?oit dalam
45 jam dan secara bertahap berubah menjadi kista! Acanthamoeba juga dapat tumbuh pada
agar darah# agar coklat atau bu""ered charcoal-yeast eDtract agar! Pengambilan bahan lebih
 baik dilakukan dengan biopsi kornea daripada kerokan kornea karena kemungkinan
diperlukan pemeriksaan histopatologik untuk menemukan bentuk-bentuk amuba <tro"o?oit
atau kista>!5#,)#,4

 Acanthamoeba  juga dapat diliat dengan confocal mikroskopy! #onfocal microscopy


merupakan metode penting pada diagnosis dini berbagai kondisi kornea! Mikroskop tersebut
memiliki perbesaran hingga )++ - ++ kali dengan peningkatan kontras gambar dan

15
 

memungkinkan kita dapat melihat secara detail bahkan di kornea yang tidak jelas! Mikroskop
con"ocal bersi"at non in9asi" sehingga menjadi modalitas penting untuk diagnosis keratitis
acanthamoeba secara cepat dan dapat digunakan berulang kali# tidak hanya untuk diagnosis
tetapi juga untuk pengobatan dan  follow up!  0entuk kista  Acanthamoeba  lebih jelas dan
tampak sebagai bentuk bulat hingga o9al yang sangat re"lekti"# dengan ukuran ,,-,++ Bm dan
 bilayer# tampak seperti biji kopi!Tro"o?oit memiliki bentuk seperti pear atau baji yang
ireguler# ukuran )2 hingga lebih dari ,++ Bm! Keterbatasan mikroskop con"ocal biaya! ,)

8ambar 5! A! $ubepithelial opacities  dan radial keratoneuritis! 0! Pada lapisan sel


 basal epitel ditemukan kista Acanthamoeba dengan diameter ,+-)+m yang dideteksi
dengan confocal microscopy! I! Pada pemeriksaan kerokan epitel dengan Parker ink-
 potassium hydroDide# ditemukan kista Acanthamoeba!

8ambar 6! <a> Kista  Acanthamoeba  pada  phase-contrast microscope! <i> Agar non-
nutrient menujukkan kista Acanthamoeba <ii> Kista Acanthamoeba yang berasal dari
agar non-nutrient dilihat di ba%ah  phase-contrast microscope! <b> Tro"o?oit
 Acanthamoeba pada agar non-nutrient dilihat di ba%ah phase-contrast microscope!

16
 

8ambar ,+! A! Keratitis acanthamoeba dengan ring abscess! 0! Temuan histologi


setelah keratoplasti meliputi kista amuba dinding ganda pada stroma kornea di atas
membrane 'escemet!

II!8 Pena(alaksanaan

'ebridement epitel bisa berman"aat pada tahap a%al penyakit# lalu diikuti dengan
terapi anti amuba jangka pendek <2-4 bulan>! Prognosis untuk penyembuhan 9isual dengan
keterlibatan stroma yang ringan adalah sangat baik! $etelah in"iltrat stroma muncul# eradikasi
organisme lebih sulit dan mungkin memerlukan pengobatan 7-,) bulan! ,)

Tro"o?oit  Acanthamoeba  sensiti" terhadap agen kemoterapi <antibiotik# antiseptik#


antijamur# antiproto?oa termasuk metronida?ole# anti9irus dan antineoplastik agen>! Namun#
 bila ada kista  Acanthamoeba  hanya pengobatan dengan agen yang cysticidal   yang e"ekti"!
Meskipun neomycin telah digunakan secara luas# namun tidak e"ekti" terhadap kista in 9itro!
$elain itu# semua aminoglikosida itu toksik terhadap epitel kornea dan dapat menyebabkan
kerusakan lebih lanjut! Agen utama yang digunakan sebagai pengobatan untuk keratitis
acanthamoeba adalah diamidin dan biguanid# yang bersi"at cysticidal ! PolyheDamethylene
 biguanide +#+,-+#+): dan chlorheDidin +#+)-+#): <)++-)+++ g J ml> adalah dua biguanid
yang digunakan! .nteraksi biguanid dengan membran sitoplasma mengakibatkan hilangnya
komponen seluler dan terhambatnya en?im pernapasan! Kedua obat ini e"ekti" sebagai terapi
 primer! $ecara klinis# toksisitas epitel kornea minimal untuk chlorheDidin dan PHM0 <sekitar 

17
 

+#+):>! &leh karena itu# biguanid dianggap sebagai pengobatan lini pertama untuk keratitis
acanthamoeba baik digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan diamidin! ,)

8olongan diamidin meliputi propamidine isethionate +#,: <,+++ gJml> dan


heDamidine +#,: <,+++ gJml>! E"ekti9itas diamidin berasal dari si"at caionic surface-active
yang merangsang perubahan struktur membran yang mempengaruhi permeabilitas sel! Ketika
molekul-molekul ini menembus ke sitoplasma amuba# denaturasi protein sitoplasma dan
en?im terjadi! Propamidine dan heDamidine telah e"ekti" secara klinis terhadap bentuk 
tro"o?oit dan kista Acanthamoeba! Namun# secara klinis# telah dilaporkan adanya resistensi
tehadap propamidine dan heDamidine konsentrasi ,)-++ gJml! &leh karena itu# diamidin
sebaiknya tidak digunakan sebagai monoterapi untuk keratitis acanthamoeba! $ecara klinis#
diamidin ditoleransi dengan baik oleh jaringan mata# meskipun pengobatan jangka panjang
dengan propamidine dapat menyebabkan to%ic keratopathy!,)

$teroid topikal tidak perlu pada kebanyakan kasus yang didiagnosis dini tetapi dapat
dipertimbangkan pada pasien dengan in"lamasi persisten <scleritis anterior# nyeri hebat# ulkus
indolen# in"lamasi kornea# in"lamasi bilik mata depan>! $teroid topikal dapat diberikan jika
minimal ) minggu pengobatan biguanida telah selesai! ,)

/imbitis sering pada di a%al dan akhir penyakit! /imbitis mungkin menyebabkan
nyeri yang signi"ikan yang dapat diatasi oleh anti in"lamasi non-steroid oral! $cleritis
merupakan komplikasi parah yang dianggap sebagai "enomena autoimun# untungnya tidak 
sering! 0isa berlanjut menjadi nekrosis sklera yang menyebabkan rasa sakit yang tak 
terkendali yang tidak berespon dengan N$A.'! Kortikosteroid sistemik dosis tinggi dengan
siklosporin sistemik telah terbukti membantu!,)

'e"ek epitel persisten sering ditemukan pada kasus berat!(ika bacterial superinfection
dan J atau Acanthamoeba persisten dikesampingkan maka terapi yang paling topikal harus
dihentikan selama beberapa hari! Antibiotik tetes mata spektrum luas harus diberikan! Terapi
anti-amuba mungkin diberikan kembali setelah re-epitelisasi! 'ebridement epitel pada daerah
yang terkena harus dilakukan lebih a%al# ketika penyakit ini masih intraepithelial untuk 
memperoleh bahan kultur dan histologi! Hal ini meningkatkan permeabilitas obat pada kornea
dan e"ek terapeutik!,)

Fntuk kultur positi" keratitis acanthamoeba persisten yang tidak responsi" terhadap
terapi di atas maka cryotherapy  dapat dilakukan! 'alam percobaan in 9itro telah

18
 

menunjukkan bah%a cryotherapy dapat mengeradikasi tro"o?oit# bukan kista# kecuali bila
dikombinasikan dengan terapi topikal! ,)

Mungkin diperlukan keratoplasti pada penyakit yang telah lanjut untuk menghentikan
 progresi9itas in"eksi# atau setelah penyakit mengalami resolusi dan terbentuk parut untuk 
memulihkan penglihatan!  "enetrating keratoplasty pada in"eksi akti" biasanya memberikan
hasil yang buruk! &leh karena itu# harus hanya diperuntukkan untuk kasus-kasus dengan
respon yang buruk terhadap terapi medis! $ejak diperkenalkannya biguanides sebagai terapi
medis# keratoplasti belum direkomendasikan sebagai pengobatan dalam mengeliminasi
organisme! Transplantasi membran amnion untuk lesi kornea progresi" dengan de"ek epitel
 persisten mungkin juga e"ekti" dalam mengendalikan peradangan dan menunda  penetrating 
keratoplasty! 'alam kasus di mana keratoplasti harus dilakukan# maka steroid sistemik harus
diberikan sebelum operasi jika disertai dengan limbitis atau skleritis! Kemudian steroid di
tapering ketika in"lamasi terkontrol pada periode post-gra"t! Tidak seperti cangkok untuk 
in"eksi kornea lainnya# yang harus cukup besar untuk membuang semua jaringan yang
terkontaminasi# maka pada keratitis acanthamoeba hanya diperlukan ukuran yang minimum
untuk membuang semua jaringan ulserasi dan nekrosis# mempertahankan jaringan sehat
secara klinis! Hal ini karena adanya risiko penolakan dengan cangkok besar dan karena
 pencangkokan berulang mungkin diperlukan dalam kasus rekuren; pencangkokan lebiih
lanjut dapat menjadi sumber makanan baru untuk organisme dan dapat digunakan untuk 
menarik amuba sisa! Terapi anti-amuba harus digunakan pre dan pasca operasi karena sisa
 Acanthamoeba dapat menjadi hospes fresh corneal graft !,)

II!9 Pr6n6sis

Prognosis keratitis Acanthamooeba berhubungan dengan keparahan penyakit dan


onset pengobatan! Pasien yang datang dengan gejala yang berat memiliki prognosis yang
lebih buruk! Keterlambatan diagnosis dan memulai pengobatan lebih dari 2 minggu setelah
munculnya gejala pertama menyebabkan prognosis yang lebih buruk! ,)

II!1" K6%+likasi

Keratitis merupakan in"eksi lokal yang tidak menyebabkan in"eksi sistemik atau
kematian namun dapat menimbulkan komplikasi seperti katarak# hipopion# nekrosis kornea#
 peningkatan tekanan intraocular dan dapat mengancam penglihatan!,,

19
 

8ambar ,,! Komplikasi keratitis acanthamoeba berupa hipopion

8ambar ,)! Komplikasi berupa penipisan dan nekrosis kornea!

II!11 Peneahan

Pemakai lensa kontak seharusnya menghindari menggunakan larutan natrium klorida


 buatan sendiriJair keran dan berenang sambil mengenakan lensa kontak! Pemakai lensa
kontak juga harus mengikuti petunjuk pembersihan lensa kontak sesuai dengan yang
ditetapkan oleh produsen! ,,#,)

BAB III

20
 

KESIMPULAN

Keratitis  Acanthamoeba  bukanlah penyakit yang umum tapi merugikan dan sulit
dalam mendiagnosis maupun mengobatinya! Keratitis acanthamoeba sering ditemukan pada
 pemakai lensa kontak# namun juga dapat ditemukan pada non-pemakai lensa kontak seperti
 pada trauma ringan mata# misalnya terpapar air atau tanah yang terkontaminasi! Anamnesis
yang cermat# pemeriksaan klinis yang tepat# pemeriksaan laboratorium yang sesuai dan
tingkat kecurigaan yang tinggi diperlukan untuk membuat diagnosis dini dan mencapai hasil
yang lebih baik! Adanya PIG dan con"ocal microscopy dapat lebih membantu dalam
menegakan diagnosis! Pengobatan berupa biguanid dan diamidin topikal sebagai terapi utama
 pada kasus keratitis acanthamoeba pada umumnya! $teroid dapat digunakan pada kasus-kasus
dengan in"lamasi yang signi"ikan! (ika keratitis acanthamoeba menunjukan respon yang
 buruk terhadap terapi medis# maka dapat dilakukan tindakan  penetrating keratoplasty!
Transplantasi membran amnion untuk lesi kornea progresi" dengan de"ek epitel persisten
mungkin juga e"ekti" dalam mengendalikan peradangan dan menunda  penetrating 
keratoplasty! Prognosis keratitis Acanthamoeba berhubungan dengan keparahan penyakit dan
onset pengobatan! Keratitis acanthamoeba dapat menimbulkan komplikasi seperti katarak#
hipopion# peningkatan tekanan intraocular dan dapat mengancam penglihatan! Pemakai lensa
kontak seharusnya menjaga kebersihan lensa kontak dengan menghindari menggunakan
larutan natrium klorida buatan sendiri dan jangan berenang sambil mengenakan lensa kontak!

DAFTAR PUSTAKA

21
 

,! Kumar G# /loyd '! Gecent ad9ances in the treatment o" acanthamoeba keratitis! Col 2!
)++)! 'iunduh dari httpJJcid!oD"ordjournals!orgJcontentJ2J4J424!"ullLabstract-,# ))
Agustus )+,!
)! Khurana AK! Iomprehensi9e ophthalmology! 4 th edition! .ndia Ne% Age .nternational
<P> /imited# )++*!p!,+7-*!
2! Ilarke 0# $inha A# Parmar 'N# $ykakis E! Ad9ances in the diagnosis and treatment o"
acanthamoeba keratitis! )+,)! 'iiunduh dari
httpJJ%%%!hinda%i!comJjournalsJjophJ)+,)J45456)J# )) Agustus )+,!
4! .lyas $! .lmu penyakit mata! Edisi ke-2! (akarta 0alai Penerbit 3KF.# )+,+!h!!h!4-7# ,4*!
! $uhardjo# Hartono! .lmu kesehatan mata! Edisi ke-)! Yogyakarta 0agian .lmu Kesehatan
Mata 3akultas Kedokteran Fni9ersitas 8adjah Mada# )+,)!h!)-4# )5-24!
7! ijana N! .lmu penyakit mata! (akarta Abadi Tegal# ,662!h!52-6+!
*! Artini # Hutauruk (A# Yudisianil! Pemeriksaan dasar mata! (akarta 0adan Penerbit
3KF.# )+,,!h!2-4!
5! $usanto '# penyunting! &"talmologi umum Caughan  Asbury! Edisi ke-,*! (akarta
E8I# )+,+!h! ,)-2!
6! /ang 8K! &phthalmology! Ne% York $tuttgart# )+++!p!,27-*!
,+! 0erger $! .n"ectious diseases o" the Fnited $tates! F$A 8.'E&N .n"ormatics#
)+,!p!47!
,,! Iian"lone N3I! Acanthamoeba treatment  management! ) (uli )+,2! 'iunduh dari
httpJJemedicine!medscape!comJarticleJ),,),4# )) Agustus )+,!
,)! 8ra""i $# Peret? A# (abaly H# Na"tali M! Acanthamoeba keratitis! Col ,! April )+,2!
'iunduh dari httpsJJ%%%!ima!org!ilJ3ilesFploadJ.MA(J+J4J)*,,6!pd" # )) Agustus
)+,!
,2! 0artlett ('# (aanus $'! Ilinical ocular pharmacology! F$A Else9ier Health $ciences#
)++5!p!),-*!
14.$chlote T# Mielke (# 8rueb M# Gohrbach (M! Pocket atlas o" ophthalmology! Ne% York

Thieme# )++7!p!,++-,

22

Anda mungkin juga menyukai