Anda di halaman 1dari 2

TEXTUS RECEPTUS 

Textus Receptus ("teks yang diterima") adalah nama yang diberikan kepada "salinan" naskah asli
Yunani Perjanjian Baru yang dikumpulkan oleh Desiderius Erasmus (1466-1536) dari manuskrip-
manuskrip kuno seperti Codex Sinaiticus dan Codex Vaticanus. Ia menerbitkan kumpulannya ini
di tahun 1522, 1527 dan 1535, naskah ini selesai disusun oleh penerusnya pada tahun 1550.

Salinan naskah ini menjadi dasar penerjemahan Perjanjian Baru dari King James Version (tahun
1769). Salinan naskah ini pula digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur di era Erasmus. Martin
Luther, pencetus reformasi kalangan Protestan, menggunakan Textus Receptus tatkala
menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman. Terjemahan Martin Luther ini selesai
tahun 1521. Naskah TR ini dikenal pula dengan nama Stephanus Textus Receptus atas jasa
Stephen Langton membagi naskah ini ke dalam pasal-pasal sedangkan pembagian pasal menjadi
ayat dikerjakan oleh Robert Estienne.

Jadi penomoran pasal dan ayat sudah terdapat pada naskah Tekstus Receptus (TR). Sehingga
untuk naskah yang kemudian, yaitu Wescott & Hort (WH), penomoran pasal dan ayat mengikuti
TR, dan bagian2 yang tidak ada dalam WH, ayatnya dikosongi. Itulah sebabnya pada Matius
17:21 pada naskah WH, kosong.

Westcott & Hort merupakan nama dari dua orang yang mengumpulkan salinan naskah asli
belakangan, dikenal juga dengan istilah Critical Text, disusun pada tahun 1881. Penyusunan ini
cenderung "menyerang" validitas naskah Textus Receptus dengan pengurangan-pengurangan
pada beberapa bagian tertentu.

Dengan melihat Alkitab yang dipakai, kita bisa tahu seseorang tergolong kelompok yang mana.
Penganut theologi liberal, entah itu penganut dalam tahap ringan, sedang, atau pun berat,
cenderung menggunakan NIV, dsj. Penganut anti theologi liberal cenderung menggunakan KJV,
dsj, yang merujuk pada Teks Masoret dan Textus Receptus (lebih tepatnya naskah Stepanus).

Naskah asli bahasa Yunani maupun bahasa Ibrani berasal dari jaman yang sangat kuno, yaitu
jaman sebelum orang menulis mengenal tanda baca. Jangankan tanda baca berupa tanda
kurung ([...]), tanda spasi antar kata saja belum dikenal.
Contoh:
ΕΝΑΡΧΗΗΝΗΟΛΟΓΟΣ
ENARKHEĒĒNHOLOGOS
PADAMULANYAADALAHFIRMAN

Ketika kemudian tanda baca mulai dikenal manusia, maka salinan atau mushaf Injil tersebut
dituliskan dengan tanda baca. Contoh di atas kemudian dituliskan sebagai berikut
Contoh:
ΕΝ ΑΡΧΗ ΗΝ ΗΟ ΛΟΓΟΣ
EN ARKHĒ ĒN HO LOGOS
PADA MULANYA ADALAH FIRMAN

Setelah tanda baca dikenal, baru kitab-kitab disalin dengan menggunakan tanda baca.
http://archangeldemaskus.blogspot.com/2012/02/ayat-bertanda-kurung-dalam-alkitab.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai