Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadine Aulia Syifa

Kelas : XI MIPA-2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Yang saya hormati Bapak Abdul Hamid selaku pembimbing mata pelajaran Bahasa
Indonesia, serta teman-teman yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan berkat
karunia-Nya lah sehingga kita dapat berkumpul dihari ini tepatnya di jam pelajaran
Bahasa Indonesia ini dengan keadaan sehat wal Afiat.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. yang telah Allah utus ke muka bumi ini untuk mengantarkan kita dari
jaman jahiliyah atau jaman kebodohan kepada jaman yang terang benderang ini.

Baiklah untuk menghemat waktu saya akan menyampaikan ceramah yang berjudul
tentang

TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR


Sebagai seorang pelajar, mempunyai otak yang pintar saja tidak cukup. Hal yang
lebih utama adalah bagaimana menggunakannya dengan tujuan yang baik. Diperlukan
edukasi sejak dini tentang pentingnya tanggung jawab untuk seorang pelajar karena
sekarang kita sudah sering mendengar istilah “lepas tanggung jawab” maknanya tidak
mau mempertanggungg jawabkan apa yang telah dilakukan.

Seorang pelajar dituntut untuk bisa menanamkan rasa tanggung jawab pada dirinya.
Tanggung jawabnya adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang guru
berikan, dan disiplin dalam mentaati tata tertib yang ada di sekolah. Artinya setiap
pelajar wajib dan mutlak menjalankan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali, dan
diharapkan para siswa menunjukkan perilaku bertanggung jawab di dalam kelas dengan
tujuan untuk mempersiapkan mereka memasuki lingkungan masyarakat sebagai warga
yang bertanggung jawab, sebagai tujuan utama dari sekolah.

Seorang cendekiawan bernama Lewis (2001) pernah mendefinisikan tentang


tanggung jawab, diartikan sebagai keinginan siswa untuk menggunakan haknya dan
menjaga hak orang lain untuk belajar dalam situasi yang aman secara fisik dan
emosional. Akan tetapi, hal ini tidak membahas secara lengkap mengenai perilaku
tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas terkait kewajiban dan kebebasan siswa
itu sendiri dalam mengambil pilihan untuk menjalani tanggung jawab. Maslow (dalam
Bacon, 1993) juga menjelaskan tanggung jawab sebagai wujud dari individu yang
berusaha untuk mencapai aktualisasi diri, saat setiap individu mengambil sebuah
tanggung jawab, hal tersebut merupakan wujud dari aktualisasi diri yang dilakukannya.
Teman-teman yang berbahagia.

Barang kali disini ada yang ingin melakukan kewajiban atau tanggung jawabnya
sebagai seorang pelajar terutama saat sedang menuntut ilmu, tapi masih bingung apa
yang harus dilakukan, maka disini saya akan menjelaskan tentang apa yang harus
dilaksanakan seorang pelajar seperti kita saat menuntut ilmu (dalam ajaran Islam).

Terdapat dalam kitab “Ta’limul Muta’allim” bahwa ada enam kewajiban atau
tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para pelajar yang sedang menuntut ilmu.
Tanggung jawab dan kewajiban sesungguhnya memiliki arti yang sama dan satu.
InsyaAllah atas izin Allah akan saya paparkan secara perinci penjelasannya.

Syarat yang pertama adalah seorang pelajar harus paham apa itu ilmu, harus tahu
esensi dari ilmu. Rasulullah SAW bersabda: “menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap
muslim” tanpa menyebutkan “muslimah”, ini bukan berarti muslimah tidak wajib
belajar, akan tetapi muslimah sudah termasuk kedalam lafadz “muslim”, yakni menuntut
ilmu adalah wajib bagi muslim dan muslimah.

Ketahuilah wahai para pemuda, tidak wajib atas kalian menimba semua ilmu, akan
tetapi wajib bagimu mempelajari ilmul hal, sebagaimana dikatakan bahwa sebaik-baik
ilmu adalah ilmul hal, dan sebaik-baik pekerjaan adalah menjaga hal. Apa itu ilmul hal?
Yaitu ilmu agama, yang di maksud dari hal disini adalah hal-hal yang terjadi dalam
kehidupan manusia berupa inkar, iman, sholat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Akan
tetapi mempelajari ilmu formal juga penting, karena itu adalah jalan untuk berhasil
dalam mencari ilmu agama. Barangsiapa menginginkan dunia maka gapailah dengan
ilmu, barangsiapa menginginkan akhirat maka gapailah dengan ilmu, dan barang siapa
menginginkan kedua-duanya maka gapailah dengan ilmu. Oleh karena itu, mari kita
mencari ilmu agama sebanyak mungkin dan mempelajari ilmu formal.

Syarat yang kedua adalah niat yang baik dan benar, di dalam proses belajar kita
harus memiliki niat yang baik, karena niat adalah dasar utama dalam segala hal,
Rasulullah SAW bersabda: “sah tidaknya amal adalah tergantung pada niat " apabila
niatnya baik, maka perbutannya pun akan menjadi baik, dan apabila niatnya rusak, maka
amalnya pun akan rusak, maka bersihkanlah niat kita semata2 karena Allah. Dan
sebaiknya pelajar meniatkan belajarnya untuk mencari ridha Allah, menghilangkan
kebodohan, menghidupkan agama islam, dan sebagai rasa syukur atas nikmat aqal dan
sehatnya badan. Apabila kita berniat dengan demikian, maka Allah akan memudahkan
kita dalam menuntut ilmu, dan mendapatkan ilmu yang manfaat, Aamiin..

Adapun syarat yang ketiga adalah Ikhtiyar yaitu memilih dan memilah. Yang pertama
pilihlah ilmu yang manfaat untuk kita, keluarga kita, agama kita, negara kita dan orang-
orang disekitar kita, Oleh karena itu, utamakanlah ilmu tauhid untuk lebih mengenal
Allah. Kemudian yang kedua pilihlah guru yang memiliki banyak ilmu, yang menjaga diri
serta sepuh, agar bisa ngalap berkah dan ngalap manfaat. Kemudian yang terakhir,
pilihlah teman belajar yang sungguh-sungguh dalam belajar, disiplin dan tidak malas,
agar kita bisa ikut menjadi pelajar yang cerdas, penyabar, jujur dan hasil ilmu.

Syarat yang ke-empat adalah menghormati ilmu dan pemiliki ilmu. Kenapa harus
demikian? Karena ketahuilah teman teman! Sejatinya seorang pelajar tidak akan hasil
ilmu dan tidak akan manfaat ilmu kecuali dengan menghormati ilmu dan pemilik ilmu. Di
katakan: “Tidaklah sukses orang yang sukses kecuali dengan hormat, dan tidaklah gagal
orang yang gagal kecuali karena meninggalkan hormat” sebagai mana pada ungkapan
“Penghormatan itu lebih baik dari pada patuh, apakah kamu tidak tahu bahwa manusia
itu tidakah kufur karena ma’shiat, akan tetapi ia menjadi kufur karena meninggalkan
hormat”.

Syarat yang kelima adalah memiliki tekad dan bersungguh-sungguh. Karena


menuntut ilmu itu memerlukan kesungguhan dari tiga unsur, yaitu kesungguhan dari
pelajar, guru dan orang tua. Sebagaimana yang kita ketahui, barang siapa yang
bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil, dan barang siap yang menanam benih maka
akan memanen hasilnya, tekad dan kesungguhan itu membuka setiap pintu yang
tertutup.

Dan syarat yang terakhir adalah hendaknya bermusyawarah kemudian bertawakkal


kepada Allah. Berusaha dan terus berdoa kepada Allah agar terus ditambahkannya ilmu.
Sebagaimana Allah SWT dahulu pernah memerintahkan Rasulullah SAW untuk meminta
kepada-Nya agar ditambahkan ilmu. Allah SWT berfirman:

Yang artinya: “Dan katakanlah wahai Muhammad: Tuhanku, tambahkanlah


kepadaku ilmu.” (QS Thaha ayat 144). Sesungguhnya Allah meninggikan derajat orang
yang beriman diantara kamu, dan orang-orang yang di berinya ilmu.

Teman-teman yang berbahagia.

Mungkin diantara teman ada yang bertanya-tanya, apa pengaruh baik jika kita
menerapkan sikap bertanggung jawab seorang pelajar ? Sebenarnya dengan
menerapkan sikap bertanggung jawab kita akan mendapat banyak sekali dampak positif
dari hal itu, tapi disini saya memiliki 2 pengaruh baik yang akan saya jelaskan jika kita
menerapkan sikap bertanggung jawab seorang pelajar.

1). Hasil Kerja yang Bermutu.

Siswa yang memiliki dan mempelajari banyak ilmu akan dengan lebih mudah
mengerjakan setiap tugas yang sudah diberikan dan berusaha untuk menyelesaikan
tugasnya hingga tuntas dan berkualitas baik.

2). Kesediaan Menanggung Resiko, seseorang menyadari bahwa saat ia mengambil


keputusan untuk menerima, merencanakan, dan melaksanakan tugas ia juga turut
menanggung resiko baik positif dan negatif. Seseorang yang bertanggung jawab memiliki
kesediaan untuk menerima resiko atas pengambilan keputusan yang diambil, tindakan-
tindakan yang dilakukan, dan akibat dari hasil kerjanya. Tapi jika kita percaya dengan
niat kita yang baik dan benar maka resiko untuk menanggung dampak negatif dari
perbuatan kita menjadi lebih kecil.

Jadi, kesimpulan dari pidato yang saya sampaikan adalah betapa pentingnya sebuah
tanggung jawab bagi seorang pelajar seperti kita, walau melalui hal kecil seperti tidak
terlambat datang kesekolah, mengumpul tugas tepat waktu, dan menghormati guru itu
sudah sangat memberikan kita dampak yang baik, dan juga belajar untuk bertanggung
jawab akan membuat kita memiliki persiapan nantinya jika sudah mulai beranjak dewasa
dan mulai memasuki lingkungan bermasyarakat jika sudah terbisa bertanggung jawab
kita akan merasa sadar diri dan mulai berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat,
melakukan perbuatan sesuai dengan norma yang berlaku, berani melaporkan kejadian
yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang, dan akan dikenal sebagai warga
yang bertanggung jawab.

Teman-teman yang saya banggakan.

Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya,


apabila terdapat kesalahan maka itu merupakan kekurangan dari pribadi saya sendiri,
kebenaran hanya milik Allah.

Akhir kata semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan
menjadikan diri kita sebagai orang yang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai