Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH ABSTRAK

TAHUN 2020 – 2021

XI IPA 2

Disusun oleh :

M Reza Pahlevi (22)


ABSTRAK

Etanol dapat diproduksi dari biokonversi biomassa berlignoselulosa oleh Neurospora sp. melalui

proses sakarifikasi dan fermentasi secara simultan dengan menggunakan kultur padat (solid-

state) atau kultur terendam (submerged). Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi

kultivasi Neurospora sp. menggunakan ampas tebu sebagai sumber karbon dan nutrisi, serta

sekaligus sebagai media kultur padat dalam produksi bioetanol.

Pada penelitian ini, pengaruh jumlah inokulum yang digunakan terhadap

pertumbuhan Neurospora sp. dan  produksi bioetanol dikaji. Adapun rasio inokulum dan ampas

tebu (jumlah sel/berat ampas tebu) yang divariasikan pada penelitian ini adalah rasio 1 (1,75 x

107); rasio 2 (2,5 x 107); dan rasio 3 (3,77 x 107) sel/g ampas tebu. Inokulum disiapkan dalam

medium Potato Dextrose Broth  (PDB) cair dengan menggunakan 20 g/L glukosa sebagai sumber

karbon tunggal.

Laju pertumbuhan spesifik inokulum yang teramati pada temperatur lingkungan dan pH awal 5,3

adalah 0,0421 per jam dengan waktu penggandaan sel sebesar 16,5 jam.

Pertumbuhan Neurospora sp. pada medium kultur padat hanya diamati secara kualitatif.

Pertumbuhan Neurospora sp.  pada rasio inokulum dan ampas tebu 3,77 x 107  sel/g ampas tebu

terlihat lebih baik dibanding kedua variasi yang lain. Sedangkan produksi bioetanol yang

tertinggi dihasilkan pada rasio inokulum dan ampas tebu 1,75 x 107 sel/g ampas tebu dengan

perolehan produk sebesar 13,6% pada hari ke- 4 fermentasi. Dengan demikian, ampas tebu

berpotensi sebagai sumber nutrisi sekaligus media kultur padat dalam proses produksi bioetanol.

Anda mungkin juga menyukai