Tugas Akhir 1 - 113712 1
Tugas Akhir 1 - 113712 1
SKRIPSI
Oleh:
CHARLES WIJAYA
NIM: 18.211.3893
JUAN DREAS EVRYANDO
NIM: 18.211.3541
i
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEM
FOR SALES, PURCHASING AND STOCK AT
TOKO BESI GKS STEEL
FINAL RESEARCH
By:
CHARLES WIJAYA
Student Number: 18.211.3893
JUAN DREAS EVRYANDO
Student Number: 18.211.3541
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh:
CHARLES WIJAYA
NIM: 18.211.3893
JUAN DREAN EVRYANDO
NIM: 18.211.3541
Disetujui Oleh:
iii
Lembar Halaman Pernyataan
iv
Lembar Halaman Pernyataan
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan
Toko Besi GKS Steel”. Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan perkuliahan di Program Studi S1 Sistem Informasi di Universitas Mikroskil
Medan.
Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penulisan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Ucapan terima kasih penulis disampaikan kepada:
1. Bapak Handoko, S.Kom., M.MSI. , selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan waktu dan bimbingan yang berharga dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Muhammad Arsyad Bin Asrul, S.Kom., selaku Dosen Pendamping Pembimbing
yang telah memberikan waktu dan bimbingan yang berharga dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Mikroskil Medan yang telah mendidik dan
memberikan pengarahan dan masukkan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Keluarga tercinta, terutama kepada kedua orang tua yang telah memberikan banyak
perhatian dan dukungan berupa moral maupun material selama penulis mengikuti
pendidikan sehingga selesainya Tugas Akhir ini.
5. Teman-teman mahasiswa di Universitas Mikroskil Medan yang telah memberikan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan karena waktu dan pengalaman penulis yang masih terbatas, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan serta mengembangkan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca serta semua pihak yang membutuhkannya di kemudian hari.
Medan, November 2022
Penulis,
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk membantu toko besi GKS Steel dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi, maka dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengelola data transaksi
pembelian, penjualan dan persediaan pada toko GKS Steel dimana sistem tersebut dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi penyelesaian masalah. Sistem usulan akan
dirancang berbasis desktop dengan pertimbangan bahwa proses penjualan barang di toko
tidak dapat dilakukan secara online, karena beberapa jenis barang yang dijual memiliki
harga yang jauh lebih murah daripada biaya pengiriman barang, sehingga tidak
menguntungkan baik bagi toko maupun customer. Sistem usulan akan dibuat sampai
tahapan perancangan saja, dengan pertimbangan bahwa hasil rancangan sistem hanya
dijadikan sebagai referensi bagi pemilik toko dalam pengembangan sistem. Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis mengajukan judul “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan pada Toko Besi GKS Steel”.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menganalisis dan merancang
sistem informasi pembelian, penjualan dan persediaan yang dapat dijadikan sebagai
blueprint dalam pengembangan sistem komputerisasi pada Toko GKS Steel.
1.4 Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini apabila sistem usulan dikembangkan secara
komputerisasi adalah:
1. Untuk menghemat pekerjaan dari staf toko dalam mengelola data penjualan barang.
3
2. Untuk mencegah terjadi kekurangan barang pada saat transaksi penjualan barang.
3. Untuk mempermudah pemilik toko dalam mengetahui sisa stock barang di gudang.
2. Normalisasi 2NF
Berikut poin-poin penjelasan tentang normalisasi 2NF:
a. Memenuhi syarat INF.
b. Hubungan antara atribut non-key dengan candidate key.
c. Setiap non-key atribut harus bergantung sepenuhnya secara fungsionalitas kepada
semua candidate key.
d. Sebuah non-key atribut tidak boleh bergantung sepenuhnya secarafungsionalitas
kepada bagian dari sebuah candidate key.
Gambar 2.8 2NF
Penulisan 2NF menjadi :
a. Penyewa = No Penyewa + Nama_Penyewa
b. SewaRumah = No Penyewa + No Properti + Tgl_Mulai_Sewa + Tgl_Akhir_Sewa
+ Sewa_PerBulan
c. Properti_Pemilik = No Properti + Alamat_Properti + Sewa_PerBulan + No Pemilik
+ Nama Pemilik
3. Normalisasi 3NF
Berikut poin-poin penjelasan tentang normalisasi 3NF:
a. Memenuhi syarat 2NF.
b. Semua non-key atribut harus bergantung pada candidate key.
c. Semua non-key atribut harus independen satu sama lainnya.
d. Satu non-key atribut tidak dapat bergantung pada non-key atribut lainnya
4. Control (pengendalian)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas
pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/
kecurangan menjadi semakin baik pula.
5. Efficiency (efisiensi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai
peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.
6. Service (layanan)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya
untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat
user-friendly untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna mendapatkan kualitas
layanan yang baik.
Contoh kerangka PIECES dapat dilihat pada penjabaran tabel berikut:
Tabel 2.2 Tabel Metode PIECES
Jenis Kebutuhan Penjelasan
Non-Fungsional
Kinerja (Performance) 1. Pekerjaan diharapkan dapat diselesaikan lebih
cepat, sehingga dapat meningkatkan trouhgput
system yang sesuai dengan jenis proses pada
System Inprovement Objectives.
Informasi (Information) 1. Mencegah terjadinya redudansi data
2. Data harus akurat, yaitu dengan
meminimalisasi kesalahan durasi waktu untuk
pengelolaan data absensi
3. Data harus konsisten
Ekonomi (Economic) 1. Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan
system tidak melebihi budget yang telah
ditentukan
Pengontrolan Sistem (Control) 1. Membuat log dari setiap aktivitas user
2. Mengotentikasi user yang boleh menggunakan
system sesuai dengan jabatannya
Pelayanan Sistem (Service) 1. Memberikan data-data yang akurat dan lengkap
untuk pengambilan keputusan pihak owner
2. Data yang ditampilkan harus mudah dibaca dan
terstruktur
2.4. Persediaan
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau
persediaan barang-barang masih dalam pengerjaan / proses produksi, ataupun persediaan
barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.Berdasarkan
keterangan di atas dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara operasi yang berurutan dalam
pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen [15].
Dilihat dari fungsinya, fungsi-fungsi persediaan dapat dikelompokkan ke
dalamempat jenis, yaitu [15]:
1. Fluctuation Stock, merupakan persediaan yangdimaksudkan untuk menjaga terjadi
fluktuasipermintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya,dan untuk mengatasi bila
terjadi kesalahan/penyimpangan dalam perkiraan penjualan waktuproduksi, atau
pengiriman barang.
2. Anticipation Stock, merupakan persediaan untukmenghadapi permintaan yang dapat
diramalkan,misalnya pada musim permintaan tinggi, tetapikapasitas produksi pada saat
itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk
menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan
terhentinya produksi.
3. Lot-size Inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih
besar dari pada kebutuhan pada saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan dari harga barang(berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang
besar, atau untuk mendapatkan penghematan daribiaya pengangkutan per unit yang
lebih rendah.
4. Pipeline Inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat
asal ke tempat di mana barang itu akan digunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari
pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau
minggu.
Dalam pembukuan pemasukan (pembelian) dan pengeluaran (penjualan) persediaan
terdapat dua metode pencatatan yaitu :
1. Metode perpetual (perpectual inventory system)
Menurut metode perpetual (continual), semua pemasukan(pembelian) dan semua
pengeluaran (penjualan) barang dibukukan ke dalam perkiraan persediaan dari barang
yang bersangkutan, masing-masing sebesar harga pembeliannya. Dengan demikian
perkiraan persediaan senantiasa menunjukkan keadaan jumlah sisa persediaan barang
yang masih ada beserta mutasi dan perubahannya. Oleh sebab itu dengan hanya melihat
catatan dalam perkiraan ini, maka perusahaan sudah dapat mengetahui berapa sisa
persediaan yang terdapat di gudang, tanpa harus menghitung dan menilai fisik barang-
barang tersebut.
2. Metode periodik (periodical inventory system)
Menurut metode periodik, semua pemasukan (pembelian) dan semua pengeluaran
(penjualan) barang, tidak dibukukan ke dalam perkiraan persediaan dari barang yang
bersangkutan. Oleh sebab itu jika perusahaan ingin mengetahui berapa sisa persediaan
barang yang masih ada maka perusahaan harus melakukan perhitungan secara fisik
terhadap barang-barang yang terdapat di gudang.
Hampir semua perusahaan yang berskala besar selalu menggunakan metode
perpetual untuk mencatat transaksi persediaannya seperti perusahaan industri, distributor,
dan perusahaan dagang. Hal ini disebabkan karena jumlah persediaan barang berada dalam
jumlah yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perhitungan secara
fisik, walaupun pada kenyataan ada juga beberapa perusahaan yang melakukan
perhitungan secara fisik. Sedangkan, metode periodik banyak dilakukan pada perusahaan
berskala kecil yang persediaan barangnya sedikit seperti warung, kios dan pedagang
asongan [10].
Gambar 2.10 Contoh Perbandingan antara sistem pencatatan periodik dengan perpetual
dalam ayat jurnal.
Dalam metode perpetual, dikenal beberapa cara penilaian persediaan, yaitu [16]:
1. Metode FIFO (First In – First Out).
Menurut cara ini, barang yang masuk (dibeli) lebih awal, dianggap dikeluarkan (dijual)
lebih awal pula. Ini berarti bahwa pada setiap terjadi transaksi penjualan maka harga
pokok penjualan dari barang yang dijual tersebut didasarkan pada nilai barang yang
lebih awal masuknya (dibeli) oleh perusahaan.
Sebagai contoh akan diberikan data sebagai berikut:
Tanggal 1 Persediaan awal 200 unit @ Rp 100,-
9 Pembelian 300 unit @ Rp 110, - 10
Penjualan 400 unit @
15 Pembelian 400 unit @ Rp 116,- 18
Penjualan 300 unit
24 Pembelian 100 unit @ Rp 126,-
Berdasarkan data diatas, diilustrasikan kartu persediaan ( stock ) dengan metode FIFO
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.11 KartuPersediaan ( stock ) dengan metode FIFO
2. Metode LIFO (Last In – First Out).
Menurut cara ini, barang yang masuk (dibeli) lebih awal, dianggap dikeluarkan (dijual)
lebih akhir. Ini berarti bahwa pada setiap terjadi transaksi penjualan, maka harga pokok
penjualan dari barang yang dijual tersebut didasarkan pada nilai barang yang lebih
akhir masuknya (dibeli) oleh perusahaan.
Berdasarkan data yang digunakan di metode sebelumnya maka dapat diilustrasikan
kartu persediaan ( stock ) dengan metode LIFO adalah sebagai berikut :
Gambar 2.13 Kartu Persediaan ( stock ) dengan Metode Rata – rata tertimbang
2.5. Pembelian
Pembelian merupakan suatu proses transaksi eksternal yang terjadi di dalam suatu
perusahaan dengan maksud transaksi eksternal tersebut adalah transaksi yang terjadi
dengan pihak luar perusahaan. Tujuan pembelian adalah untuk memenuhi kebutuhan
dengan cara memesan dari pihak luar [10].
Pembelian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu [10]:
1. Pembelian organisasional, yaitu proses pengambilan keputusan oleh organisasi formal
dalam menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang dapat dibeli,
mengidentifikasikan dan mengevaluasi, serta memilih di antara alternatif merk
pemasok.
2. Pembelian implusif, yaitu pembelian dilakukan tanpa pemesanan terlebih dahulu,
artinya pembelian dilakukan secara tiba-tiba dikarenakan beberapa hal.
Fungsi-fungsi terkait dalam sistem pembelian adalah [10]:
1. Fungsi gudang
Pada sistem pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan
permintaan sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk
menyampaikan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-
barang yang langsung dipakai (tidak diselenggarakan persediaan barang dari gudang),
permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.
2. Fungsi pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab memperoleh informasi mengenai harga barang,
menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order
pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3. Fungsi penerimaan
Pada sistem pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemerikasaan
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini
juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari
transaksi retur penjualan.
4. Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan uang
dan fungsi pencatatan pembelian. Pada sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatatan
uang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register kas
keluar dan untuk menyelenggarakan kartu hutang sebagai buku pembantu hutang. Pada
sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab untuk
mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
2.6. Penjualan
Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang
dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai maupun penjualan secara
kredit [17].
Fungsi yang terdapat di dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah [17]:
1. Fungsi Penjualan
Dalam melakukan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab untuk menerima pesanan dari pembeli, mengisi faktur penjualan
tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi Kas
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab
atas penerimaan kas dari pembeli.
3. Fungsi Gudang
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi inibertanggung jawab
untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeliserta menyerahkan barang
tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab
umtuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya
kepada pembeli.
5. Fungsi akuntansi
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab
sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuat laporan
penjualan.
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN
2. Laporan Pembelian
Laporan pembelian ini merincikan total pembelian kepada supplier, dimana pencatatan
dilakukan dengan merekap faktur pembelian yang dibuat dengan tulisan tangan.
Laporan pembelian ini dibuat dengan aplikasi Microsoft Excel. Tampilan dari laporan
pembelian pada Toko Besi GKS Steel dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut:
Gambar 3.6 Laporan Pembelian
Nama Keluaran : Laporan Pembelian
Media : Kertas
Distribusi : Pemilik
Rangkap : 1
Frekuensi : Satu bulan sekali
Keterangan : Untuk mengetahui total pembelian barang kepada supplier
Hasil Analisis : Informasi pada laporan pembelian hanya tertera jumlah nominal
pembelian saja, tanpa adanya perincian lebih lanjut mengenai isi
faktur pembelian kepada supplier, seperti jumlah barang dan jenis
barang yang dibeli oleh supplier.
3. Laporan Penjualan
Laporan penjualan ini merincikan total penjualan kepada customer, dimana pencatatan
dilakukan dengan merekap faktur penjualan yang dibuat dengan tulisan tangan.
Laporan penjualan ini dibuat dengan aplikasi Microsoft Excel. Tampilan dari laporan
penjualan pada Toko Besi GKS Steel dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut:
Gambar 3.7 Laporan Penjualan
Nama Keluaran : Laporan Penjualan
Media : Kertas
Distribusi : Pemilik
Rangkap : 1
Frekuensi : Satu bulan sekali
Keterangan : Untuk mengetahui total penjualan barang kepada customer
Hasil Analisis : Informasi pada laporan penjualan hanya tertera jumlah nominal
penjualan saja, tanpa adanya perincian lebih lanjut mengenai isi
faktur penjualan kepada customer, seperti jenis barang yang dibeli
oleh customer.
4. Laporan Kartu Stock
Laporan kartu stock ini merincikan total penjualan kepada customer, dimana
pencatatan dilakukan dengan merekap faktur pembelian dan faktur penjualan. Laporan
kartu stock ini dibuat dengan aplikasi Microsoft Excel. Tampilan dari laporan kartu
stock pada Toko Besi GKS Steel dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut:
3. Data Customer
Data customer dari toko Besi GKS Steel ini juga dicatat dalam sebuah file Microsoft
Excel. Namun, data customer ini biasanya dicatat oleh staf toko. Customer yang dicatat
hanyalah customer yang sering memesan barang di toko. Adapun format pencatatan
data customer berdasarkan keterangan dari pemilik toko dapat dilihat pada contoh
format berikut:
4. Data Barang
Data barang yang dijual oleh toko Besi GKS Steel ini biasanya dicatat dalam sebuah
file Microsoft Excel. Data barang ini hanya dapat dilihat oleh pemilik toko. Adapun
format pencatatan data barang berdasarkan keterangan dari pemilik toko dapat dilihat
pada contoh format berikut:
No Proses : 2.0
Nama Proses : Mencatat Data Penjualan.
Masukan : Record Barang, Data Customer, Data Pemesanan Penjualan dan Record
Customer.
Keluaran : Record Customer, Faktur Penjualan dan Record Penjualan.
Uraian : Proses ini menjelaskan proses pencatatan data penjualan barang kepada
customer.
No Proses : 3.0
Nama Proses : Membuat Laporan.
Masukan : Record Barang, Record Pembelian dan Record Penjualan.
Keluaran : Laporan Pembelian, Laporan Penjualan dan Laporan Kartu Stock.
Uraian : Proses ini menjelaskan proses pembuatan laporan pembelian, penjualan
dan kartu stock kepada pemilik.
No Proses : 1.2
Nama Proses : Mencatat Data Supplier.
Masukan : Data Supplier dan Record Supplier.
Keluaran : Record Supplier.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data supplier yang menyuplai
barang kepada toko.
No Proses : 1.3
Nama Proses : Mencatat Data Pesanan Pembelian.
Masukan : Record Barang, Record Supplier dan Record Pesanan Pembelian.
Keluaran : Record Pesanan Pembelian dan Informasi Pemesanan Pembelian.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data pemesanan pembelian barang
kepada supplier.
No Proses : 1.4
Nama Proses : Mencatat Data Penerimaan Barang.
Masukan : Record Barang, Record Supplier, Record Pesanan Pembelian dan
Record Pembelian.
Keluaran : Record Pembelian.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data pembelian barang kepada
supplier.
No Proses : 1.5
Nama Proses : Membuat Laporan Pembelian.
Masukan : Record Barang, Record Supplier, Record Pesanan Pembelian dan
Record Pembelian.
Keluaran : Daftar Supplier dan Laporan Pembelian.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk membuat laporan pembelian.
No Proses : 2.2
Nama Proses : Mencatat Data Pesanan Penjualan.
Masukan : Record Barang, Record Customer, Record Pesanan Penjualan dan Data
Pesanan Penjualan.
Keluaran : Record Pesanan Penjualan.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data pemesanan penjualan barang
dari customer.
No Proses : 2.3
Nama Proses : Mencatat Data Pengeluaran Barang.
Masukan : Record Barang, Record Customer, Record Pesanan Penjualan dan
Record Penjualan.
Keluaran : Record Penjualan.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data penjualan barang kepada
customer.
No Proses : 2.4
Nama Proses : Membuat Laporan Penjualan.
Masukan : Record Barang, Record Customer, Record Pesanan Penjualan dan
Record Penjualan.
Keluaran : Faktur Penjualan dan Laporan Penjualan.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk membuat faktur penjualan dan laporan
penjualan.
Gambar 3.20 DFD Level 1 dari Proses Menghitung Persediaan pada Sistem Usulan
No Proses : 3.1
Nama Proses : Mencatat Data Penyesuaian Barang.
Masukan : Record Barang dan Data Penyesuaian Barang.
Keluaran : Record Penyesuaian.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data penyesuaian barang.
No Proses : 3.2
Nama Proses : Mencatat Data Batasan Minimum Barang.
Masukan : Record Barang dan Data Batasan Minimum Barang.
Keluaran : Record Batasan Minimum Barang.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk mencatat data batasan minimum barang.
No Proses : 3.3
Nama Proses : Membuat Laporan Persediaan.
Masukan : Record Barang, Record Pembelian, Record Penjualan dan Record
Penyesuaian.
Keluaran : Laporan Kartu Stock, Daftar Barang Mencapai Minimum dan Laporan
Penyesuaian Barang.
Uraian : Proses ini berfungsi untuk membuat laporan kartu stock, daftar barang
mencapai minimum dan laporan penyesuaian.