Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi/siang/sore/malam, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya,
Salam kebajikan bagi kita semua.

Alhamdulillah, alhamdulillahirabbil ‘alamin wassholatu wassala mu’ala asyrofil anbiya’iwal mursalim sayyidina
muhammadin wa’ala alihi wassahbihi ajma’in amma ba’ad

Yang terhormat, para dewan juri

Yang terhormat, seluruh panitia LT3 kwartir cabang Makassar

Dan seluruh peserta LT3 yang saya banggakan

Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kesempatan-Nya lah kita
dapat menghadiri dan mengikuti rangkaian kegiatan LT 3 yang Insya Allah penuh mubaroqah ini dengan keadaan
sehat wal afiat. Tak lupa pula kita memanjatkan sholawat kepada baginda Rasullullah SAW, Nabi sekaligus
pemimpin kita yang telah mengeluarkan kita dari gelapnya zaman Jahiliyah menuju zaman terang benderang
seperti sekarang ini.

Para dewan juri dan teman-teman sebangsa dan setanah air.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya menyampaikan pidato yang berjudul Praja Muda dalam
Dinamika Persatuan dan Kesatuan NKRI.

PRAMUKA, PRAMUKA, Praja Muda Karana

Hidup dengan berpegang teguh Tri Satya dan Dasa Dharma, siap siaga dalam menjadi pemimpin, menegakkan
dan mengulurkan tangan dalam membantu sesame, berani terjun di segala medan demi mengemban peri
kemanusiaan. Itulah kita.

Teman-temanku sebangsa dan setanah air,

PRAMUKA hadir membuka mata kita bahwa ada tantangan yang mesti kita hadapi bersama, ditengah kondisi
dilemma pandemi ini kita melihat adanya keikutsertaan perubahan dalam menyikapi persatuan dan kesatuan
semasa dan pasca pandemi ini. Kita selalu gelap mata dalam menyikapi segala permasalahan yang menimpa bumi
pertiwi kita ini, isu-isu yang tidak bermoralkan bahkan menyimpang dari akal manusia, bencana dan kabar duka
dari saudara-saudara kita, tidak adakah rasa gelisah dari itu semua?
Indonesia yang kaya akan keberagamannya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merupakan hal yang
harus kita jaga bukan menjadi alasan penghambat dalam dinamika persatuan dan kesatuan NKRI. Pemuda
pemudi yang lahir di setiap wilayah itulah kuncinya, kitalah kuncinya yang dapat menggandeng semua perbedaan
itu. Bersatu, menjadi pandu, dan membentuk tugu kebhinekaan masyarakat Indonesia.

Kitalah yang harus mulai mengontrol diri dalam menimbulkan perpecahan, kitalah yang harus memegang kendali
dalam mencegah terjadinya konflik antarsuku bangsa. Karena itulah dengungkan kembali makna dari ucapan
bapak Revolusi kita “beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia!”

Kitalah 10 pemuda itu, kini waktunya kita mengguncangkan dunia dengan kokohnya persatuan dan kesatuan
NKRI dan indahnya keberagamaan nusantara ini. Guncangkanlah dunia dengan prestasi kita, bukan dunia yang
mengguncang jati diri bangsa kita dengan unek-unek isu yang dapat membuat kita hanyt dalam permusuhan antar
sesama. Katakan tidak lagi pada mereka dan berdirilah bersama, sama seperti tunas kelapa yang akan tetap
tumbuh tinggi menjulang walaupun ditimbun lapisan-lapisan tanah yang bertubi-tubi menekannya ke bawah.

Teman-temanku sebangsa dan setanah air,

Sebelum pidato ini saya akhiri saya ingin menekankan sekali lagi, NKRI merupakan harga
mati! Semboyan akhir-akhir ini sering kita dengar dimana-mana.Hal tersebut bisa juga menandakan bahwa banyak orang
sebenarnya khawatir dengan
kondisi bangsa Indonesia sekarang ini. Akan tetapi secara pribadi dan sebagai anggota pramuka, sayayakin bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak pernah bisa digoyahkan atau diadu domba. Karena Gerakan Pramuka ada dan akan
terus ada demi memperkuat menjaga keutuhan NKRI, negara tercinta kita ini.

Mohon maaf apabila ada salah kata, wabillahi taufik wal hidayah

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

SALAM PRAMUKA!

Anda mungkin juga menyukai