Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Capaian Pembelajaran
Peserta didik menganalisis makna syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab
al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;
meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;serta
menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman
dalam kehidupan.
Nama Penyusun: 1. Tujuan Pembelajaran
JAINUDDIN, S.Ag., M.Pd.I Menganalisis dan menyajikan paparan tentang makna syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)


Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pertemuan Asemen
Pembelajaran (KKTP)
1. Peserta didik mampu
menganalisis makna syu‘ab Tes Tulis
al- īmān (cabang-cabang
iman), pengertian, dalilnya
2. Peserta didik mampu
Sekolah: menyajikan paparan tentang
makna syu‘ab al- īmān Penugasan
SMAN 1 KANDANGAN 1 dan 2 (cabang-cabang iman),
Dimensi Pofil Pelajar pengertian, dalilnya
Pancasila: 3. Peserta didik mampu Penilaian diri dan
Beriman, bertakwa memahami makna syu‘ab al- insersi karakter
kepada Tuhan YME, dan īmān, cabang-cabang, dalil
pelajar Pancasila
Berakhlak Mulia; gotong dan manfaatnya
royong dan mandiri
Asesmen Awal (Formatif Awal)
Fase/Kelas/Semester: Untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan awal peserta didik dalam
E / X / Ganjil mempelajari syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya, juga untuk mengecek sejauh mana
Estimasi Waktu: pemahaman/pengalaman peserta didik dalam hal pengetahuan syu‘ab al-
īmān (cabang-cabang iman), guru secara acak meminta salah satu atau dua
2 x 2 JP
peserta didik untuk menjawab pertanyaan pemantik tentang syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman) dengan memperlihatkan poster atau gambar yang
Tahun Ajaran: sudah disiapkan oleh guru.
2022/2023
Instrumen: (Guru menyiapkan beberapa pertanyaan)
Profil Peserta Didik: 1. Apakah kalian mengetahui makna syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman)?
Hasil asesmen formatif 2. Apakah kalian memahami dalil syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman)?
awal, kondisi peserta 3. Mengapa kita perlu mempelajari syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman)!
4. Sebutkan satu contoh sikap atau perilaku seorang muslim yang
didik terdiri dari dua
menginternailsasikan esensi syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman)!
kelompok, yaitu: 5. Apakah manfaat memahami syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman)!
1. Sebagian besar
belum memahami Diagnosis hasil asesmen:
syu‘ab al- īmān No. Soal
No. Nama 1 2 3 4 5 Nilai Tindak Lanjut
(cabang-cabang
iman) 1. Afwan Perlu pembelajaran
intensif dikelas
2. Sebagian kecil saja
2. Khalil Bisa diberikan materi
yang pernah tambahan dan pengayaan
mendengar syu‘ab Dst
al- īmān (cabang-
cabang iman) Pemetaan Penguasaan Kompetensi Peserta didik hasil asesmen awal
No. Kompetensi dan Lingkup Materi Sudah (%) Belum (%)
1. Memahami makna syu‘ab al- īmān (cabang-
Elemen: cabang iman)
AKIDAH 2. Mengetahui dalil syu‘ab al- īmān (cabang-
cabang iman)
Dst
2. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
(KKTP 1):

Kegiatan Pendahuluan:
1) Mempersiapkan alat dan bahan, media berupa laptop, LCD projector, speaker
active, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas
karton, spidol warna atau media lain.
2) Guru memulai pelajaran dengan salam pembuka dan meminta peserta didik
untuk berdoa bersama-sama, melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur’an,
memastikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi
tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan pemantik yang terkait
dengan materi pelajaran, menyampikan cakupan materi, tujuan pembelajaran,
dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Guru mengondisikan peserta didik agar duduk dengan tertib dan tenang
menyesuaikan seting tempat duduk dalam kelompok masing-masing

Kegiatan Inti:
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar berikut ini:

Sumber : Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA/SMK kelas X,


Kemdikbud RI Tahun 2021

2) Peserta didik mengamati video tentang penjelasan syu’abul iman berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=ddiIjY_QoG8
3) Peserta didik untuk mengidentifikasi kata-kata kunci dari tayangan gambar dan
viseo tersebut
4) Peserta didik mendapatkan informasi tambahan dari guru untuk memperkuat
pemahaman p terhadap tayangan gambar dan video tersebut
5) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi
pelajaran berikut ini:
Pertemuan Pada pertemuan pertama pembelajaran dilaksanakan dengan
Pertama menggunakan metode inquiry learning dan information search.
Langkah-langkah metode inquiry learning dan information
search pada materi ini adalah sebagai berikut:
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi.
b) Guru memberikan orientasi masalah terkait makna syu‘ab
al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya
c) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait
makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian,
dalil, macam dan manfaatnya dalam kehidupan
masyarakat, dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan materi pembelajaran
d) Peserta didik mengajukan hipotesis atau jawaban
sementara atas pertanyaan-pertanyaan yang telah
diajukan dan melalui diskusi akan diuji kebenarannya
e) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan
informasi dari referensi buku-buku yang relevan, sumber
dari internet dan referensi yang tersedia di perpustakaan
sekolah untuk menjawab rumusan masalah.
f) Peserta didik menguji hipotesis dari data dan informasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel,
daftar-daftar, atau ringkasan tentang makna syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya dalam kehidupan masyarakat, yang akan
mempermudah mereka dalam menguji kebenaran
hipotesis yang telah mereka susun dilangkah sebelumnya
g) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
h) Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang
diperoleh.

Kegiatan Penutup
1) Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan
2) Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
3) Guru memberikan penguatan dan umpan balik pada aktivitas pembelajaran
4) Guru memberikan rencana tindak lanjut/penugasan untuk pembelajaran
berikutnya
5) Berdoa mengakhiri Kegiatan.

Pertemuan Kedua
(KKTP 2 dan 3):
Kegiatan Pendahuluan:
1. Peserta didik menjawab salam pembuka dari guru dilanjutkan dengan
pembukaan pembelajaran oleh guru.
2. Peserta didik memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca Al-
Quran secara bersama-sama (melanjutkan tadarus sesuai program
pembiasaan yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya).
3. Guru menyampaikan indikator/kriteria ketercapaan tujuan pembelajaran.
4. Guru memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap
pembelajar mandiri.

Kegiatan Inti:
Pertemuan Pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua ini,
Kedua menggunakan metode project based learning, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang syu’abul iman
(cabang-cabang iman)
b) Guru membagi kelas menjadi 3 (tiga kelompok)
1. Kelompok 1: Cabang iman aspek tasdiiqun bil qalbi, dalil
dan manfaatnya
2. Kelompok 2: Cabang iman aspek iqraarun bil lisaan, dalil
dan manfaatnya
3. Kelompok 3: Cabang iman aspek ‘amalun bil arkan, dalil
dan manfaatnya
c) Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni
membuat mind map untuk bahan presentasi.
d) Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaian
proyek.
e) Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan
proyek.
f) Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
g) Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat
proyek, dan bersama-sama melakukan refleksi.
1. Guru meminta peserta didik melakukan literasi materi
syu’abul iman
2. Peserta didik menganalisis dan menelaah syu’abul iman
dan implementasinya dalam kehidupan
3. Peserta didik memahami pembagian 77 cabang iman ke
dalam 3 aspek iman yaitu meyakini dengan hati,
mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya
dalam bentuk perbuatan
4. Peserta didik menyelesaikan proyek penyusunan mind
map secara berkelompok sesuai dengan pembagian
tugas pada aktivitas
h) Perwakilan kelompok yang dianggap paling menguasai
materi diminta untuk mempresentasikan hasil mind map
dan kelompok lain secara bergantian dan partisipatif
menanggapi

Kegiatan Penutup:
1. Peserta didik secara berkelompok atau klasikal menyimpulkan tentang syu‘ab al-
īmān, cabang-cabang, dalil dan manfaatnya.
2. Guru memberikan penguatan materi pembelajaran.
3. Peserta didik menerima informasi berkaitan dengan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

3. Asesmen Formatif (dalam Proses Pembelajaran)


Mengukur pengetahuan dan praktik peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran berkenaan dengan syu’abul iman, pengertian, dalil dan manfaatnya,
dengan memberikan pembimbingan langsung (direct teching) pada peserta didik
pada hal-hal yang perlu pembimbingan secara intensif.

Asesmen berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan rutin peserta didik,
baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti shalat, puasa sunah, membaca Al-
Qur`an, dll) maupun ibadah sosial (seperti membantu orang lain, dll), begitu pula
perilaku yang terkait dengan materi. Kemudian peserta didik diminta mengisi
lembar penilaian diri dengan cara membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom
yang sesuai. Apabila peserta didik belum menunjukkan sikap yang diharapkan
maka dapat ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan, baik oleh guru ataupun
wali kelas.

Kadang- Tidak
No Butir Sikap P5 Selalu Sering
kadang Pernah
Dengan memahami
syu’abul iman, maka
saya tergerak untuk
melakukan amalan-
1 amalan wajib dan sunah Religius
yang terkait dengan
implementasi riil dari
cabang-cabang iman
tersebut
Kadang- Tidak
No Butir Sikap P5 Selalu Sering
kadang Pernah
Saya akan belajar dengan
sungguhsungguh dan
Jujur &
berjanji untuk bisa
2 Tanggungja
menjadi anak yang bisa
wab
dibanggakan kedua
orang tua saya
Saya berkomitmen
berperilaku baik dan
berkata jujur dan sebagai
Peduli
3 tanggungjawab terhadap
lingkungan
kepercayaan orang tua
dan guru yang diberikan
kepada saya
Saya akan rajin
bersedekah,
mengeluarkan infaq dan Bernalar
4
ringan memberikan kritis
bantuan kepada orang
yang membutuhkan

Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME Gotong Royong Mandiri
No Nama dan Berakhlak Mulia

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

dst.
Keterangan:
4 = selalu, 3 = sering, 2 = kadang-kadang, 1 = tidak pernah

Keterangan:

No Sikap yang 4 3 2 1
Diamati
1. Beriman, Membiasakan Membaca doa Membaca doa Tidak
Bertakwa diri membaca setiap setiap memulai membaca
kepada doa setiap memulai beraktivitas basmalah
Tuhan YME memulai beraktivitas dengan setiap
dan beraktivitas dengan sukarela dan memulai
Berakhlak dengan suka sukarela dan sungguh- beraktivitas
Mulia rela dan sungguh- sungguh jika
sungguh- sungguh jika diajak
sungguh ada instruksi berulangkali
guru
Gotong Mengajukan Mengerjakan Mengerjakan Tidak mau
royong (Mau diri untuk bagian tugas bagian tugas bekerja sama
bekerja sama memimpin kelompok kelompok dalam
dalam dengan dengan dengan kelompok
kelompok) sukarela dan sukarela dan sukarela
mengerjakan sungguh-
bagian tugas sungguh
kelompok
dengan
sungguh-
sunguh

Mandiri Menunjukkan Mengerjakan Mengerjakan Tidak mau


(Tampil dan inisiatif untuk tugas secara tugas secara Mengerjakan
mengerjakan mengerjakan mandiri jika mandiri tugas secara
tugas tugas-tugas diminta setelah dibujuk mandiri
mandiri) rutin secara
mandiri

Selanjutnya peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan


berikut ini!
1. Perhatikan HR. Ibnu Majah dan habrani RA berikut ini!

Jelaskan apakah maksud dari hadis tersebut?


2. Sebutkan lima cabang iman dari ranah tashdiqun bil qalbi dan berikan contohnya!
3. Sebutkan lima cabang iman dari ranah iqrarun bil lisan dan berikan contohnya!
4. Sebutkan lima cabang iman dari ranah ‘amalun bil arkan dan berikan contohnya!
5. Jelaskan masalah-masalah keimanan yang terjadi saat ini. Uraikan mengapa hal
tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusinya?

Contoh Rubrik Penilaian Tertulis

Elemen : Akidah
Materi : Syu’ab Al-Iman
Fase / Kelas : E / X (Sepuluh)
Nomor Skor Kriteria Penilaian
Soal
2 Peserta didik menjawab dengan benar
1 1 Peserta didik menjawab namun salah
0 Peserta didik tidak menjawab
2 Peserta didik menjawab dengan benar
2 1 Peserta didik menjawab namun salah
0 Peserta didik tidak menjawab
2 Peserta didik menjawab dengan benar
3 1 Peserta didik menjawab namun salah
0 Peserta didik tidak menjawab
2 Peserta didik menjawab dengan benar
4 1 Peserta didik menjawab namun salah
0 Peserta didik tidak menjawab
2 Peserta didik menjawab dengan benar
5 1 Peserta didik menjawab namun salah
0 Peserta didik tidak menjawab

Setelah selesai menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pesreta didik diminta


untuk membuat bahan tayang / bahan presentasi dengan menggunakan metode
fish bone (tulang ikan) untuk memaparkan tentang cabang-cabang dalam iman.
Peserta dibolehkan memilih secara merdeka untuk membuat bahan tayang dengan
menggunakan platform perangkat digital atau boleh menggunakan peralatan
manual di buku gambar dengan tampilan yang baik dan sistematis Kemudian
mempresentasikannya di depan kelas.
Tugas Bahan Tayang Cabang-Cabang Iman
Kelompok : …….

Contoh Rubrik Penilaian Proyek

Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

Skor
No Aspek
1 2 3 4

Perencanaan

a. Persiapan
1.
b. linimasa pembuatan

c. jenis produk

Proses pembuatan

a. penggunaan media, alat dan bahan


2.
b. teknik pembuatan

c. kerjasama kelompok

Tahap akhir

a. kualitas produk

3. b. publikasi

c. kreatifitas

d. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan

Skor Keterangan

1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada


linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema

2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa


pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema

3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota


kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema

4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,


ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema

Proses pembuatan

Skor Keterangan

1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok

2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu


menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok

3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu


menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok

4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu


menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok

Tahap akhir

Skor Keterangan

1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai

2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai


tema, dan belum ada kreatifitas

3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada


kreatifitas, dan orisinil

4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada


kreatifitas, dan orisinil

Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan X 10 = …
Lampiran 2

SYU’AB AL-IMAN

a) Pengertian Iman
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu - imanan, yang
berarti beriman atau percaya. Adapun definisi iman menurut bahasa berarti
kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati. Imam Syafi’i dalam sebuah
kitab yang berjudul al-‘Umm mengatakan, sesungguhnya yang disebut dengan iman
adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, dimana tidak sempurna salah
satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.
Pilar-pilar keimanan tersebut terdiri dari 6 (enam) perkara yang dikenal dengan
rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Beriman tanpa mempercayai
salah satu dari 6 rukun iman tersebut maka gugurlah keimanannya, sehingga
mempercayai dan mengimani ke-enamnya bersifat wajib dan tidak bisa ditawar
sedikit pun. 6 (enam) pilar iman itu antara lain adalah: 1) iman kepada Allah Swt., 2)
meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah Swt., 3) mengimani keberadaan malaikat-
malaikat Allah Swt., 4) meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-
kitab-Nya, 5) meyakini akan datangnya hari akhir dan 6) mempercayai qada dan
qadar Allah Swt. Pokok pilar iman ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS. an-
Nisa/4: 136 yang artinya adalah sebagai berikut:
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-
Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

b) Pengertian Syu’abul Iman


Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam kitab Qamiuth-
Thughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman, iman yang terdiri dari 6 (enam) pilar
seperti tersebut diatas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku yang dapat
menambah amal manusia jika dilakukan semuanya, namun juga dapat mengurangi
amal manusia apabila ditinggalkannya.
Terdapat 77 (tujuh puluh tujuh) cabang iman, dimana setiap cabang merupakan
amalan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku
beriman (mukmin). 77 (tujuh puluh tujuh) cabang itulah yang disebut dengan
syu’abul iman. Bilamana 77 (tujuh puluh tujuh) amalan tersebut dilakukan
seluruhnya, maka telah sempurnalah imannya, namun apabila ada yang
ditinggalkan, maka berkuranglah ketebalan imannya.
Jika setiap muslim mampu menghayati dan mengamalkan tiap-tiap cabang
iman yang berjumlah 77 (tujuh puluh tujuh) tersebut, maka niscaya ia akan
merasakan nikmat dan lezatnya mengimplementasikan hakikat iman dalam
kehidupan.

c) Dalil Syu’abul Iman


Amalan-amalan yang merupakan cabang dari iman sebagaimana sabda
Rasulullah Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah
RA:

Artinya: Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah
mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang adalah menyingkirkan apa
yang akan menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari cabang iman
(HR. Muslim dan Abu Hurairah RA)

Sabda Rasulullah Saw. yang lain terkait dengan cabang-cabang iman adalah
sebagai berikut:

Artinya : Dari Anas, dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal yang barang siapa ia
memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah
Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-
mata karena Allah Swt. dan benci kepada kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika
dilempar kedalam api neraka (HR. Bukhari Muslim)

d) Macam-macam Syu’abul Iman


Terdapat beberapa ahli hadis yang menulis risalah mengenai syu’abul iman atau
cabang-cabang iman. Diantara para ahli hadis tersebut adalah:
1) Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman;
2) Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj;
3) Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syu’bul Iman;
4) Imam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa Syu’buhu
Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 (tujuh puluh tujuh) cabang
keimanan tersebut menjadi 3 (tiga) kategori atau golongan berdasarkan pada hadis
Ibnu Majah dan Thabrani RA berikut ini:

Artinya : iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan
Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:
1) ‘Tashdiqun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati
2) Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan
3) ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan.

Dari pengelompokan berdasarkan dimensi keimanan tersebut, maka syu’abul iman


dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:
a. Niat, akidah dan hati;
b. Lisan / ucapan;
c. Seluruh anggota badan;
Adapun pembagian 77 (tujuh puluh tujuh) cabang keimanan berdasarkan
pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Cabang iman yang berkaitan dengan niat, aqidah dan hati


Pembahasan tentang iman tentu tidak bisa lepas dari pembahasan tentang
keyakinan. Orientasi tentang pembahasan iman ini dititikberatkan pada jiwa
atau hati, karena pusat dari keyakinan seseorang adalah hati. Orang yang
beriman yaitu orang yang didalam hatinya, di setiap ucapannya dan pada segala
tindakannya adalah sama, sehingga dapat diartikan bahwa orang yang beriman
adalah orang yang jujur, memiliki prinsip, pandangan dan sikap hidup yang
teguh.
Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan iman yang sejati adalah
iman dengan keyakinan penuh yang terpatri didalam hati. Tidak ada perasaan
ragu sedikitpun serta akan selalu mempengaruhi orientasi dan arah kehidupan,
sikap hidup dan aktivitas dalam kehidupan.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt. dalam QS. Ibrahim/14:
27 berikut ini:

Artinya : Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pengelompokan cabang-cabang iman


yang termasuk dalam kelompok niat, aqidah dan hati terdiri dari 30 (tiga puluh)
hal adalah sebagai berikut:
1. Iman kepada Allah Swt.
2. Iman kepada malaikat Allah Swt.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.
4. Iman kepada rasul-rasul Allah Swt.
5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt.
6. Iman kepada hari akhir
7. Iman kepada kebangkitan setelah kematian
8. Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari
kebangkitan
9. Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan orang kafir akan
tinggal di neraka
10. Mencintai Allah Swt.
11. Mencintai dan membenci karena Allah Swt.
12. Mencintai Rasulullah Saw. dan yang memuliakannya
13. Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafiq
14. Bertaubat, menyesal dan janji tidak akan mengulang suatu perbuatan dosa
15. Takut kepada Allah Swt.
16. Selalu mengharapkan rahmat Allah Swt.
17. Tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt.
18. Syukur nikmat
19. Menunaikan amanah
20. Sabar
21. Tawadlu dan menghormati yang lebih tua
22. Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil
23. Ridla dengan takdir Allah Swt.
24. Tawakkal
25. Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri
26. Tidak dengki dan iri hati
27. Rasa Malu
28. Tidak mudah marah
29. Tidak menipu, tidak suudzan dan tidak merencanakan keburukan kepada
siapapun
30. Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta dan jabatan

2) Cabang Iman yang Berkaitan dengan Lisan


Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjaga lisan, agar lisan
senantiasa dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan tidak bertentangan
dengan kehendak Allah Swt. Tentang hal tersebut, Rasulullah Saw. bersabda:
“Lisan orang yang berakal, muncul dari balik hati nuraninya, sehingga ketika ia hendak
berbicara, terlebih dahulu ia akan kembali ke hati nuraninya. Apabila (pembicaraannya)
bermanfaat baginya, maka ia berbicara, dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan
diri. Sementara hati orang bodoh terletak pada mulutnya dan ia berbicara apa saja sesuai
yang ia kehendaki” (HR. Bukhari-Muslim).
Oleh karena itulah, pada syu’abul iman, berdasarkan pengelompokan para
ahli hadis sebagaimana disebutkan sebelumnya, implementasi iman akan
termanivestasikan dalam hal-hal yang konkrit dari ranah iqrarun bil lisan yang
terdiri dari 7 (tujuh) cabang keimanan sebagai berikut:
1. Membaca kalimat thayyibah (laa ilaha illa Allah) Cek QS. Ibrahim
2. Membaca kitab suci al-qur’an
3. Belajar dan menuntut ilmu
4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain
5. Berdoa
6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar
7. Menghindari bacaan yang sia-sia

3) Cabang iman yang berhubungan dengan perbuatan dan anggota badan


Iman adalah sesuatu yang abstrak dan sangat sulit untuk di ukur. Iman
bukan saja sekedar terucapnya pengakuan seseorang melalui lisan yang
mengatakan bahwa ia beriman, karena bisa saja orang munafik
memproklamirkan keimanannya, namun hatinya mengingkari apa yang ia
katakan.
Iman juga bukan sebatas pengetahuan tentang makna dan hakikat
keimanan itu sendiri. Sebab tidak sedikit orang yang mampu memahami hakikat
iman, namun ia mengingkarinya.
Iman bukanlah sekedar amalan yang secara lahiriah menunjukkan kesan
dan penampilan seolah-olah seseorang begitu beriman. Sebab orang-orang
munafik pun tidak sedikit yang secara penampilan lahiriyah mempertontonkan
rajin beribadah dan berbuat baik, sedangkan terdapat pertentangan dan
kontradiksi dalam batin mereka, karena apa yang diperbuatnya tidak didasari
oleh ketulusan untuk menggapai ridla Allah Swt. Lain di mulut lain pula di hati.
Sebagaimana dijelaskan dalam QS. an-Nisa/4: 142 sebagi berikut:

Artinya : Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang
menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan
malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka
tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.
Sebaliknya, orang yang beriman akan selalu memandang bahwa ketetapan
Allah Swt. adalah yang utama. Jika dihadapkan pada persoalan-persoalan riil
dalam kehidupan, tanpa berat hati, berpura-pura dan pamrih untuk
mendapatkan kesan baik dihadapan manusia, maka ia akan menentukan pilihan
yang mendahulukan ketauhidan didalamnya.
Oleh karena itulah, dalam syu’abul iman, para ulama telah memilah
sebanyak 40 (empat puluh) cabang dari dimensi perbuatan yang mencerminkan
konkritnya keimanan seseorang. Semakin baik kualitas iman seseorang, maka
akan semakin baik pula perilaku dan perbuatan mereka dalam kehidupan
sehari-hari, begitupun sebaliknya.
Dan ke 40 (empat puluh) cabang iman dalam dimensi perbuatan tersebut,
antara lain adalah:
1) Bersuci atau thaharah termasuk didalamnya kesucian badan, pakaian dan
tempat tinggal
2) Menegakkan shalat baik salat fardlu, salat sunah maupun mengqadla salat
3) Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat fitrah dan
zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak.
4) Menjalankan puasa wajib dan sunah
5) Melaksanakan haji bagi yang mampu
6) Beri’tikaf didalam masjid, termasuk diantaranya adalah mencari lailatul
qadar
7) Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah
beberapa waktu tertentu
8) Menyempurnakan dan menunaikan nazar
9) Menyempurnakan dan menunaikan sumpah
10) Menyempurnakan dan menunaikan kafarat
11) Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak salat
12) Melaksanakan kurban
13) Mengurus perawatan jenazah
14) Menunaikan dan membayar hutang
15) Meluruskan muamalah dan menghindari riba
16) Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran
17) Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram
18) Menunaikan hal keluarga, dan sanak kerabat, serta hak hamba sahaya
19) Berbakti dan menunaikan hak orang tua
20) Mendidik anak-anak dengan pola asuh dan pola didik yang baik
21) Menjalin silaturahmi
22) Taat dan patuh kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama
23) Menegakkan pemerintahan yang adil
24) Mendukung seseorang yang bergerak dalam kebenaran
25) Menaati hakim (pemerintah) dengan catatan tidak melanggar syariat
26) Memperbaiki hubungan muamalah dengan sesama
27) Menolong orang lain dalam kebaikan
28) Amar ma’ruf nahi munkar
29) Menegakkan hukum Islam
30) Berjihad mempertahankan wilayah perbatasan
31) Menunaikan amanah termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang
32) Memberi dan membayar hutang
33) Memberikan hak-hak tetangga dan memuliakannya
34) Mencari harta dengan cara yang halal
35) Menyedekahkan harta, termasuk juga menghindari sifat boros dan kikir
36) Memberi dan menjawab salam
37) Mendoakan orang yang bersin
38) Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain
39) Menghindari permainan dan senda gurau
40) Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan
Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD-1)

Satuan Pendidikan : SMAN 1KANDANGAN


Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1 (Ganjil)
Materi : Akidah - Syu‘ab Al-Īmān
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 1 x Pertemuan

CAPAIAN PEMBELAJARAN, TP & ATP

Capaian
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Peserta didik menganalisis
makna syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya;
mempresentasikan makna
syu‘ab al-īmān (cabang-
cabang iman), pengertian, ● Menganalisis dan menyajikan paparan tentang
dalil, macam dan makna syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman),
manfaatnya; meyakini pengertian, dalilnya
bahwa dalam iman
terdapat banyak cabang-
cabangnya;serta
menerapkan beberapa
sikap dan karakter sebagai
cerminan cabang iman
dalam kehidupan.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menganalisis makna syu‘ab al- īmān (cabang-cabang


iman), pengertian, dalilnya Dalil Syu’abul Iman
2. Peserta didik mampu memahami makna syu‘ab al- īmān, cabang-cabang, dalil
dan manfaatnya
3. Peserta didik mampu menyajikan paparan tentang makna syu‘ab al- īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalilnya

MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Syu’abul Iman


2. Dalil Syu’abul Iman
3. Macam-macam syu’abul iman
4. Manfaat syu’abul iman
AYO CARI TAHU

Saat ini umat Islam berada dalam kehidupan modern yang serba mudah, serba cepat,
serba praktis, bahkan cenderung serba boleh. Setiap detik dalam kehidupan umat
Islam selalu berhadapan dengan hal-hal yang dilarang agamanya akan tetapi sangat
menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang kurang
mendukung. Menurut kalian, bagaimana sikap kita menghadapi situasi seperti ini?

Petunjuk
Tuliskan perilaku orang yang beriman dengan berdiskusi bersama temanmu dan
lengkapilah tabel berikut ini :

Contoh Perilaku dalam


No Dimensi Keimanan Keterangan
Kehidupan
Tasdiqun bil qalbi

Iqraarun bil lisaan

‘amalun bil arkan

Sumber : Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA/SMK kelas X, Kemdikbud
RI Tahun 2021

Sumber gambar
Buku Teks PAI Kelas X Puskurbuk 2021

Berdasarkan ilustrasi gambar tersebut, buatlah analisisis tentang pentingnya


menanamkan keimanan sejak masih usia dini dan manfaatnya dalam kehidupan!
Tuliskan pada kolom berikut ini:
No Gambar Hasil Analisis
1
No Gambar Hasil Analisis
2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD-2)

Satuan Pendidikan : SMAN 1KANDANGAN


Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1 (Ganjil)
Materi : Akidah - Syu‘ab Al-Īmān
Pembelajaran ke :2
Alokasi waktu : 1 x Pertemuan

Amati tayangan video tentang syuab al-iman dibawah ini dan renungkan!
https://www.youtube.com/watch?v=ddiIjY_QoG8

Berdasarkan tayangan tersebut, simpulkan topiknya dan berikan penjelasan kamu,


ditulis pada kolom berikut ini!

Petunjuk :
Amatilah pelaksanaan ibadah harian atau kajian-kajian yang dilakukan di sekitar
lingkungan tempat tinggal kaian, dan ceritakan dalam bentuk uraian singkat
dibawah ini!
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………......

Kegiatan Siswa
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang siswa!
Carilah isu hangat tentang tentang umat Islam yang berada dalam kehidupan
modern yang serba mudah, serba cepat, serba praktis, bahkan cenderung serba
boleh. Setiap detik dalam kehidupan umat Islam selalu berhadapan dengan hal-hal
yang dilarang agamanya akan tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya,
ditambah lagi kondisi religius yang kurang mendukung. Menurut kalian,
bagaimana sikap kita menghadapi situasi seperti ini? (boleh bersumber dari koran,
majalah, tabloid dan internet)
2. Analisis secara ilmiah dan presentasikan hasil tersebut di depan kelas
Pilihlah salah satu teman sekelompokmu untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok
kepada kelompok lain yang mengunjungi kelompokmu. Sementara itu, teman-
teman sekelompokmu yang lain berpencar mengunjungi kelompok lain untuk
memperoleh hasil diskusi kelompok mereka. Pastikan kelompokmu mengunjungi
lebih dari tiga kelompok. Tuliskan hasil diskusi dari tiga kelompok tersebut di
dalam tabel seperti berikut.
Persoalan Moral dan Sosial Tanggapan Kelompok
Tanggapan Kelompok 1
di masyarakat lainya

Anda mungkin juga menyukai