Anda di halaman 1dari 10

SCHOOL IN MY LIFE

SINOPSIS : Aruna Meera Nareswari, atau kerap dipanggil Aruna adalah murid
pindahan dari Garuda Boarding School dan kini ia bersekolah di SMAN
1 Nusantara. Kehidupannya di sekolah baru dengan sekolah lama tidak
jauh berbeda, hanya menjadi anak bisa yang memfokuskan diri untuk
mendapatkan ilmu dan sedikit menambah relasasi dalam pertemanan.

Namun sepertinya kehidupan Aruna di sekolah baru ini memiliki sedikit


rintangan, yakni menghadapi sekumpulan gang pria yang diketahui
dengan nama PAPANDESA (Pria Tampan dan Bersahaja). Ya,
untungnya saja Aruna pun memiliki beberapa teman yang membantunya
untuk menghadapi sekumpulan pria tidak jelas itu.

TEMA : Sekolah & Persahabatan

TOKOH UTAMA:

1. Aruna :
2. Sean :

TOKOH PENDUKUNG:
1. Manda : Syifa
2. Rena : Lutfi
3. Satya : Rafhi
4. Raffa : Deni
5. Dean : Giraldino
6. Kenzo : Dimas
7. Regar : Galih
8. Windy :
9. Neira :
10. Mahesa :
11. Sheren :
12. Dinda :
13. Guru 1 (laki-laki) : Reihan
14. Guru 2 (perempuan) : Salma
NASKAH :

SCENE 1 (KELAS)

“Selamat pagi semuanya”

– Guru 1

“selamat pagi pak”

– seluruh murid

“Bagaimana kabarnya anak-anak?”

– Guru 1

“Baik pak”

– Seluruh murid

“Alhamdulillah, baik mari kita mul-”

– Guru 1

Tuk!tuk! (ketukan pintu)

“Selamat pagi, pak. Ini saya membawa murid baru”

– Guru 2

“Oh iya buk. Terimakasih banyak, sini nak masuk.”

– Guru 1

“Baik pak sama-sama, saya permisi dulu.”

– Guru 2
SCENE 2 (PERKENALAN ARUNA)

(kelas tampak bising karena kehadiran murid baru)

“Diem dulu! Jangan berisik”

– Neira

“Harap tenang anak-anak. Silahkan perkenalkan namamu.”

– Guru 1

“Terimakasih pak. Halo semua? Perkenalkan nama aku Aruna M Nareswari, kalian
bisa panggil aku Aruna. Salam kenal semuanya”

– Aruna

“Salam kenal Aruna!”

– Seluruh Murid

“Aruna! Aruna! Sini duduknya disamping bangku aku”

– Manda

“Apaan sih lo! Aruna duduknya samping sama gue. Yakan, Aruna?”

– Kenzo

“APAAN! KAGAK-KAGAK. UDAH SAMA AKU AJA”

– Mahesa

“Jangan mau sama Mahesa, dia mah gak jelas. Sini sama aku aja”

– Sheren

“Sudah-sudah, jangan ribut. Ada yang ingin bertanya ke Aruna?”

– Guru 1

“Aruna, nama tengahmu apa? Kenapa nggak disebutin?”

– Windy

“Iya nih apa?”

– Murid lainnya

“Nama tengah aku M-”

– Aruna
“Mel-”

– Sean

(ucapan Sean terpotong karena mulutnya segera dibungkam oleh tangan temannya)

“Aelah diem dulu tong. Hehe, jadi apa Aruna?”

– Dean

“Meera, nama tengah aku Meera.”

– Aruna

(anak-anak dikelas mengangguk tanda paham)

“Baik Aruna, karena bangku yang kosong hanya tersisa didekat Rena, kamu bisa
duduk disana ya.”

– Guru 1

“Baik, pak. Terimakasih”

– Aruna

Aruna segera bergegas menuju bangkunya. Namun dengan segala kejahilan


yang Sean punya, ia hampir membuat Aruna terjatuh karena kakinya yang tiba-tiba
keluar bangku.

Aruna yang mengalami hal tersebut terkejut, hampir saja ia terjatuh. Lalu ia
menatap sengit ke arah Sean yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan.

“Baik anak-anak kita mulai saja kegiatan belajar kita hari ini”

– Guru 1

“Baik pak”

– Seluruh murid

(pelajaran akhirnya dimulai)


SCENE 3 (ISTIRAHAT)

(latar cerita seperti di kantin)

“Aruna, kamu bawa makan apa?”

– Rena

“eh? Aku bawa roti aja nih. Kamu mau?”

– Aruna

(Rena menggelengkan kepalanya tanda ia menolak)

“Aku mau ke Indoapril depan sekolah nih, ada yang mau nitip ngga?”

– Dinda

“nggak, sama siapa ke sana?”

– Manda

“Sama Raffa, yakin ini nggak ada yang mau nitip?”

– Dinda

(mereka menggelengkan kepala)

“Yaudah, aku sama Raffa kedepan dulu ya”

– Dinda

“Oke”

– Semuanya

*Sean Pov*

“Bro, tumben nih diem aja”

– Regar

“Biasa…”

– Dean

“Se, mau di jailin lagi tuh murid baru?”

– Kenzo

“Liat aja nanti”

– Sean sembari tersenyum ke arah Aruna

*Back to Aruna pov*

Setelah beberapa saat, Dinda dan Raffa telah kembali ke Kantin Sekolah, ngomong-
ngomong disekolah Nusantara ini memiliki waktu istirahat 1 Jam.

“mmm, maaf… cowok itu emang suka ngejailin orang, ya?”

– Aruna

“Hah? Cowok yang mana? Disini mah banyak yang jail”

– Manda

“itu, yang bajunya di keluarin terus kerah bajunya kebuka”

– Aruna

“Ohh Sean maksud kamu? Nggak aneh sih, dia itu raja dari segala raja kejailan di
sekolah ini”

– Satya

“Kamu jangan mau deh berurusan sama Sean deh, bahaya banget dia tuh.”

– Raffa

“Betul kata Satya sama Raffa!”

– Rena
*MUSIC*

SCENE 4 (KELAS)

*setelah Istirahat selesai, mereka lantas masuk ke dalam kelas dan kembali
melanjutkan pelajaran.

“Heh murid baru! Minjem pensil dong.”

– Sean

“Kamu… nggak punya?”

– Aruna

“ ya.. ada, tapi minjem aja sih. Sini cepetan!”

– Sean

“Iya sebentar, awas jangan sampai ilang!”

– Aruna

“Nggak janji”

– Sean

*Sungguh menyebalkan (batin Aruna)

*1 Bulan kemudian*

*waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa Aruna kini telah 1 bulan lamanya berada
disekolah barunya ini. Menurut Aruna, tidak ada kesan jelek mengenai sekolah ini,
semuanya tampak menyenangkan dan teman sekelasnya pun sangat seru

(terkecuali Sean dkk) haha sedikit menyebalkan.

Menurut Aruna, mereka itu aneh dan sangat sangat jahil! Sungguh, Aruna sendiri
kerap dijahili oleh mereka hingga beberapa kali, hufftt sangat melelahkan pikirnya.
SCENE 5 (KELAS)

“Se, sampai kapan mau jailin Aruna?”

– Regar

“Entah.. mau berhenti tapi kayaknya masih seru deh”

– Sean

“Saran dari gue nih ya sebagai sobat lu dari jaman bayi merah. Lu mending berhenti
aja, lu gak kasian kah sama tuh anak baru?”

– Dean

“bener kata Dean bro, ini gue bukan ngebelain itu anak baru. Tapi lama-lama gue
kasian juga, lagian dia juga sering bantuin lu.”

– Kenzo

*Benar apa yang dikatakan oleh anak-anak PAPANDESA, Aruna sering sekali
membantu Sean dalam hal apapun. Namun dengan segala hal yang Sean punya ia
malah membalasnya dengan mejahili Aruna, Sean bilang itu sebagai tanda
perkenalan. Namun, kejahilan itu masih terjadi hingga sekarang..

“Jadi gue harus minta maaf, gitu?”

– Sean

“ Kagak.. YA IYALAH BOCAH!”

– Kenzo

“sabar cuy sabar… ini bocah kalo lagi mode 2G agak susah”

– Dean

“sana gih minta maaf, sebelum dia benci sama lu”

– Regar

*Sean lantas mendudukan dirinya tepat disamping bangku Aruna

“ kenapa? Mau jahilin aku lagi? Mending besok aja deh, aku lagi nggak mood”

– Aruna

“Dih geer banget, siapa juga yang mau jailin”

– Sean

“Ya terus mau ngapain? Biasanya kamu nyamperin aku buat jailin aku doang”
– Aruna

*Sean mulai berpikir bahwa ia memang sudah sedikit keterlaluan dalam hal ini

“yaa.. ya nggak gitu na. gue kesini buat minta maaf, gue tahu gue udah keterlaluan
buat jailin lo terus, awalnya gue lakuin ini buat main-main aja sebagai tanda
perkenalan, tapi ya keterusan hehe.. gue minta maaf, ya?”

– Sean

“Hah? Ini nggak salah kan? Kamu nggak sakit?”

– Aruna (sembari menempelkan punggung lengannya pada dahi Sean)

“Ini gue minta maaf beneran loh.. malah dianggap bercanda”

– Sean

“Enggak gitu, aku Cuma kaget aja”

– Aruna

“ jadi ini gue dimaafin nggak?”

– Sean

“ dimaafin nggak yaaa?”

– Aruna

“dah lah serba salah jadi gue mah”

– Sean

“lohh kok jadi kamu yang merajuk? Haha iya deh aku maafin, sebenarnya aku udah
maafin kamu dari lama cuman masih kesel aja… dikit”

– Aruna

“Beneran?”

– Sean

“ heem”

– Aruna

“ NAHH GITU DONG!!!”

– Kenzo

“LU NGAGETIN AJA!”


– Raffa

“Nahh gitu dong baikkan, jadi enak kan liatnya”

– Bagas

“betul tuh! Jangan jailin Aruna yaa bro haha kasian”

– Dean

“karena Sean dan Aruna udah baikkan, SEAN TERAKHIR KITA MAKAN!!!”

– Regar

“hahah boleh deh boleh”

– Sean

*setelah itu, mereka berteman selayaknya pertemanan pada umumnya. Kejahilan


mungkin masih ada, namun tidak separah sebelumnya.

*Lagu*

Dan kini kisah Aruna & Sean telah usai.

TAMAT

INSPIRASI DARI “PETUALANGAN SHERINA” DRAMA MUSIKAL

Anda mungkin juga menyukai