Anda di halaman 1dari 6

Guru Teristimewa

Besok, tepatnya pada tanggal 25 November adalah hari dimana kita mengenang jasa seorang guru sebagai
tanda terima kasih karna telah membimbing dan mengajar siswa dengan baik. Rina adalah salah satu siswi kelas 7
dari SMP Harapan Bangsa yang sangat mengfavoritkan salah satu guru di sekolahnya, yaitu guru Bahasa
Indonesianya yang bernama Bu Desi. Rina memiliki teman di sekolahnya yang bernama Reva. Reva juga menjadikan
Bu Desi menjadi guru favoritnya. Reva dan Rina terlihat sudah sangat dekat dengan Bu Desi. Mereka sering
memberikan Bu Desi hadiah dan sering bercanda dengan Bu Desi setiap jam istirahat. Bu Desi adalah seorang
guru yang paling banyak difavoritkan murid di SMP Harapan Bangsa. Kebetulan juga Bu Desi adalah wali kelas
Rina dan Reva. Penyebab dia menjadi guru favorit di SMP Harapan Bangsaa ialah karena dia seorang guru yang
paling ramah diantara guru lainnya. Cara mengajarnya selalu membuat anak-anak menjadi senang sehingga anak-
anak pun tidak terlalu terbebani dengan pelajaran. Bu Desi juga sering memberi hadiah kecil untuk murid yang
bisa menjawab pertanyaannya. Setiap pelajaran Bahasa Indonesia Bu Desi selalu bercanda disaat semua murid
mulai merasa bosan dengan pelajaran. Bu Desi selalu menghibur murid murid setiap jam pelajarannya.

Seluruh murid ditugaskan membawa 1 tangkai bunga mawar merah yang akan diberikan kepada guru favorit
masing-masing siswa. Keesokan harinya disekolah

“Reva, bunga itu akan kau berikan kepada siapa?” Tanya Rina kepada Reva

“Ah, aku akan memberikannya kepada Bu Desi, sama seperti kamu.” Jawab Reva

Mereka pun berbincang sampai tiba tiba terdengar bunyi lonceng dan suara toa yang keras.

“HARAP SELURUH MURID BERKUMPUL DI LAPANGAN UNTUK MEMPERINGATI HARI GURU.”

Rina dan Reva pun bergegas ke lapangan, mereka langsung melihat seluruh guru berdiri berjejeran di lapangan
tersebut. Seluruh siswa diharuskan berbaris di lapangan dengan rapi. Setelah berbaris, seluruh murid dipimpin
untuk menyanyikan lagu Hymne Guru secara paduan suara. Mereka merasa terharu karna guru telah berjasa dan
memberikan ilmu untuk mereka. Suasana semakin haru saat mereka memberikan setangkai bunga mawar yang telah
mereka bawa kepada guru favorit mereka masing-masing. Tidak lupa mereka berterima kasih kepada guru-guru
yang telah memberi mereka ilmu yang bermanfaat. Rina dan Reva pun ikut menangis terharu karena guru telah
memberi mereka ilmu yang sangat bermanfaat bagi masa depan mereka.

“Bu Desi... Terima kasih ya sudah mengajar pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik dan memberikan ilmu kepada
kita. Bu Desi adalah guru yang ramah.” Ucap Rina sembari memberikan setangkai bunga mawar kepada Bu Desi.

“Wah, terima kasih ya nak.. Semoga kalian sukses nantinya ya.” Ucap Bu Desi sembari menerima 2 tangkai bunga
mawar dari Rani dan Reva. Bu Desi pun memeluk mereka berdua.
Terlihat banyak murid yang memberikan setangkai bunga mawar itu kepada Bu Desi sambil mengatakan

“Terima kasih telah membimbing kami Bu Desi!”

Sesudah suasana haru tersebut, ada pertunjukan dari murid-murid yang telah ditunjuk oleh guru untuk
menunjukkan bakatnya. Rani terpilih untuk menunjukkan bakat menyanyinya. Rani adalah murid terakhir yang
akan menampilkan bakatnya. Rani akan menyanyikan lagu Terima Kasihku yang pastinya ditujukan untuk semua
guru terutama untuk Bu Desi.

Setelah pertunjukan bakat selesai, tiba-tiba ada siswa yang berkelahi ntah apa sebabnya. Perkelahian fisik
itu semakin parah. Terlihat semua guru panik dan mencoba melerai siswa yang berkelahi itu. Ditengah suasana
yang semakin menegangkan itu...

“PRAANK!!”

Ternyata itu hanyalah sebuah prank. Semua guru terlihat menangis tapi juga lega. Semua murid kembali
menyanyikan lagu Hymne Guru secara bersamaan. Tiba-tiba tepat setelah mereka menyanyikan lagu Hymne Guru,
terdengar suara bel istirahat berbunyi, seluruh murid diperbolehkan untuk pergi ke kantin dan membeli makanan.
Beberapa saat kemudian .. KRRIINGG!! Bel masuk berbunyi.

“Rani! Aku ke kelas duluan ya!” Seru Reva.

“Iya!” Jawab Rani yang sedang berada di kamar mandi.

Setelah dari kamar mandi, Rani berjalan pergi ke kelas dan tidak sengaja melihat Bu Desi sedang merenungkan
sesuatu.

“Ternyata banyak murid yang memberikan bunga mawar untukku.. Mereka pasti akan sedih kalau mendengar
kalau aku tidak akan mengajar mereka lagi.”

Reva pun terkejut mendengar kata-kata Bu Desi tersebut. Seketika dia sedih karna Bu Desi tidak menjadi guru
Bahasa Indonesianya lagi. Dia tidak tau apa penyebabnya dia pun langsung berlari ke dalam kelas untuk
memberitahu Reva. Disaat Reva mengetahui kabar tersebut Reva merasa sedih dan langsung bergegas mengajak
Rina menemui Bu Desi untuk menanyakan hal tersebut.

“Bu Desi, kami ingin menanyakan sesuatu.. Apa benar kalau Bu Desi tidak akan mengajar kita lagi?” Tanya Reva.

“E-eh.. Kamu tau dari mana kabar tersebut, nak?” Tanya kembali Bu Desi.

“Maaf bu, saya tidak sengaja mendengar bahwa ibu tidak akan mengajar kita lagi.” Sahut Rina.

“Iyaa.. Itu benar. Karena ibu akan pindah ke surabaya dan mengajar di salah satu sekolah disana. Maafkan ibu
ya.” Seketika mereka memeluk Bu Desi dan sedih karna tidak ada lagi yang menghibur mereka setiap pelajaran
Bahasa Indonesia.
Saat mereka sudah kembali ke kelas, Reva tiba-tiba memiliki ide untuk memberi hadiah terakhir yang akan
mereka berikan untuk Bu Desi, yaitu sepasang sepatu, tas, dan secarik kertas. Rina pun langsung setuju

“Pulang sekolah nanti kita pergi ke toko tas dan sepatu ya!” Ucap Reva.

Untungnya mereka memiliki tabungan untuk membeli tas dan sepatu tersebut. Sepulang sekolah mereka langsung
pergi ke toko tas dan sepatu, tidak lupa mereka membeli kotak kado beserta menulis surat yang akan diberikan
kepada Bu Desi. Untungnya Reva pernah berkunjung ke rumah Bu Desi sehingga Reva tau dimana rumah Bu Desi.
Mereka langsung pergi ke rumah Bu Desi menggunakan transportasi umum.

Sesampainya di rumah Bu Desi,

Reva mengetuk pintu dan mengucapkan salam. “Assalamualaikum Bu Desi..”

Bu Desi pun membukakan pintu sambil menjawab salam Reva. “Waaaikumsalam, eh kalian? Sini nak masuk ke dalam.”

“Bu.. Kami kesini ingin memberikan ibu hadiah terakhir dari kami untuk ibu karna ibu adalah guru favorit kami.”
Ucap Rina.

“Wah, Hadiah apa ini nak? Apa tidak merepotkan?..” Tanya Bu Desi

“Tidak bu, itu juga untuk ucapan terima kasih kami karna ibu telah memberi kami ilmu” Jawab Reva.

“Tunggu disini ya, ibu juga punya sesuatu untuk kalian.” Ucap Bu Desi

Bu Desi pun bergegas mengambil hadiah untuk Reva dan Rina.

“Ini coklat dan gantungan kunci untuk kalian, terima kasih telah membuat ibu terharu di hari guru ini. Memang ini
sangat sederhana, tetapi gantungan kunci ini akan menjadi kenangan dari ibu untuk kalian, Nak.” Ucap Bu Desi

“Terima kasih ya bu!” Ucap mereka berdua.

Mereka pun menghabiskan waktu bercanda, berfoto bersama di rumah Bu Desi sebagai kenangan, dan lain
sebagainya. Tak terasa sore sudah tiba. Reva dan Rina pun pamit pulang dan mengucapkan terima kasih kepada
Bu Desi.

“Terima kasih Bu Desi atas hadiah dan ilmunya selama ini. Terima kasih telah membimbing kita dengan baik. Semoga
kita bisa bertemu dilain waktu.” Ucap Reva.

“Iya nak..jangan sedih ya.. Ibu sayang semua murid ibu. Ibu janji akan kembali ke sekolah kalian dan bertemu
dengan kalian nantinya.”Jawab Bu Desi
Rina dan Reva pun pamit kepada Bu Desi untuk pulang kerumah.

Setelah Rina dan Reva pulang, malamnya Bu Desi membuka hadiah yang diberikan Rina dan Reva. Dan membaca
surat yang terselip di kotak kado tersebut. Bu Desi membaca surat tesebut dengan rasa haru. Surat tersebut
berisikan pengalaman mereka disaat mereka belajar Bahasa Indonesia bersama Bu Desi, bahkan rasa sedih
mereka pun mereka tuliskan di dalam surat tersebut. Bu Desi berkata

“Ibu sayang kalian semua murid ibu”

2 tahun berlalu berlalu, Rina dan Reva memiliki wali kelas pengganti Bu Desi yang bernama Bu Tari. 1 minggu
Rina, Reva dan murid lainnya akan kembali memperingati hari guru. Bu Tari adalah guru favorit Rina dan Reva
setelah Bu Desi. Rina selalu teringat beberapa tahun lalu ketika berpisah dengan Bu Desi.

“Anak-anak, berhubungan dengan hari guru yang akan diperingati setiap tanggal 25 november nanti, anak-anak
wajib memakai baju olahraga. Seperti tahun-tahun kemarin, masing-masing siswa membawa bunga mawar merah
yang akan diberikan kepada guru favorit.” Kata Bu Tari

“BAIKK BUU..” Jawab semua murid

Setiap memperingati hari guru, Rina dan Reva selalu teringat kepada wali kelas tersayang mereka, Bu Desi. 1
minggu berlalu, ketika di sekolah Rina dan Reva terlihat sedih merindukan Bu Desi, tapi mereka juga senang karna
ada guru yang ramah dan baik seperti Bu Tari, tetapi walau begitu tidak akan ada seorang guru yang bisa
menggantikan Bu Desi di hati mereka.

Hari guru kali ini, osis mengadakan permainan yang pemenangnya akan diperbolehkan lebih dulu memberikan
setangkai bunga mawar kepada guru favorit mereka. Rina dan Reva sudah berencana untuk memberikan bunga
mawar itu untuk Bu Tari. Permainan tersebut memiliki 3 ronde. Ronde pertama adalah permainan tarik tambang,
ronde kedua adalah permainan tebak kalimat , dan ronde ketiga adalah permainan estafet kelereng. Ronde
pertama adalah permainan berkelompok, yaitu tarik tambang. Semua murid diperbolehkan memilih siapa yang akan
menjadi kelompoknya. Rina dan Reva adalah 1 kelompok, mereka bertanding dengan kelompok dari kelas lain. Di
awal permainan, terlihat tim Rina kesusahan melawan tim lawan. Tapi akhirnya tim Rina bisa menang juga.
Singkat cerita, tim Rina juga berhasil memenangkan permainan ronde kedua dan ketiga, sehingga tim Rina
diperbolehkan untuk memberikan setangkai bunga mawar untuk guru terfavorit dan tersayang mereka. Disaat
giliran Reva dan Rina memberikan bunga mawar tersebut kepada Bu Tari, tiba-tiba pintu gerbang sekolah dibuka
dan ada seorang perempuan yang wajahnya tidak asing bagi Rina dan Reva. Ya! Itu adalah Bu Desi, guru favorit
mereka yang tidak akan pernah tergantikan. Rina dan Reva berlari berlari memeluk Bu Desi dengan menangis
bahagia karna guru yang mereka nanti-nantikan selama ini kembali ke sekolah mereka lagi.

“Bu, kami merindukan ibu..” Ucap Reva.

“Ibu juga merindukan semua murid ibu yang ada di sekolah ini, termasuk kalian..” Jawab Bu Desi

Untuk yang kedua kalinya, Rina dan Reva langsung memberikan bunga mawar itu untuk Bu Desi. Mereka sangat
senang karna Bu Desi kembali ke sekolah mereka.

“Ibu hanya berkunjung kemari nak, karna ibu rindu murid-murid ibu. Ibu tidak akan kembali mengajar disini..”Ucap
bu Desi.

Rina dan Reva sedih mendengarnya, tapi mereka hanya bisa ikhlas dan pasrah.

“Tidak apa bu, yang penting rindu kita terobati. Ibu adalah guru yang paling kita favoritkan diantara guru
lainnya.”

Mereka pun menceritakan mengenai pengalaman mereka hari guru tanpa Bu Desi, bercanda tawa, dan tidak lupa
Bu Desi memberikan mereka sebuah kotak kado kecil yang berisikan foto-foto kenangan bersama Bu Desi,

“Terima kasih bu, kami akan mengenang masa-masa itu” Ucap Reva.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, Bu Desi akan kembali ke surabaya dan akan meninggalkan
Reva, Rani, dan murid lainnya. Reva dan Rani terlihat sedih karna akan kembali berpisah dengan guru tercinta
mereka.

“Hati-hati di jalan bu, kami akan kembali merindukan ibu nantinya.” Ucap Reva.

“Iya nak, terima kasih atas bunganya. Ibu juga akan merindukan kalian semua nantinya.” Jawab Bu Desi

Bu Desi pun memeluk semua muridnya termasuk Rina dan Reva.

TAMAT
Nama : Azzah Aqila Putri Abwa

Kelas : 8E

Anda mungkin juga menyukai