Pariwisata Indonesia
1 Votes
Dalam kesempatan acara pelantikan DR. Riadika Mastra sebagai Dekan Fakultas Pariwisata Universitas
Pancasila (UP), beserta beberapa pejabat lainnya di lingkungan UP, bertempat di aula Fak. Hukum UP
Lenteng Agung – Jakarta Selatan, 05 Januari 2011 yl., Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik
SE, menyampaikan bahwa mulai tahun 2011 ini pariwisata Indonesia dipasarkan denganbranding baru
“Wonderful Indonesia“. Banyak yang bertanya, mengapa Wonderful Indonesia? Menteri Jero Wacik
menjelaskan, bahwa branding tersebut didasarkan pada beberapa kenyataan tentang Daya Tarik Pariwisata ,
– yang kita semua sudah faham -, yaitu:
Menurut penilaian World Economic Forum (WEF) tahun 2009, dalam hal daya saing harga (price competitiveness)
Indonesia menempati urutan ke-3 di dunia setelah Mesir dan Brunei Darussalam. Hal ini merupakan “kekuatan” lain, – di
samping kekuatan-kekuatan tersebut di atas -, yang tentunya perlu dipertahankan dalam menghadapi persaingan di kancah
pariwisata dunia.
Pada dasarnya yang tersirat dalam branding “Wonderful Indonesia” tidak jauh berbeda dengan branding sebelumnya ,
yaitu “The Ultimate in Diversity“, yang diterjemahkan secara bebas berarti “Keragaman Tiada Tandingan”.
Semua itu adalah menurut penilaian kita. Penilaian pasar tentu akan berbeda, misalnya penilaian World Economic Forum.
Bagaimana kita harus menyikapi “Branding Baru Pariwisata Indonesia in? Bagaimana pun, tidak ada pilihan lain kecuali
dukungan 100% dari semua pihak pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah selaku DTW, – Daerah
Tujuan Wisata (tourist destination) -, dan dari segenap bidang usaha pariwisata serta industri penunjangnya dan
masyarakat secara umum.
Namun, tidak boleh kita lupakan dan tidak usah kita terlena oleh “Wonderful Indonesia” yang kita miliki dewasa ini,
sebab sang “Wonderful Indonesia” itu tidak luput dari berbagai kekurangan. Jika tidak demikian halnya, tentu Indonesia di
tahun 2009 tidak akan menempati urutan hanya di tempat ke-81 dari 133 Negara Tujuan Wisata dalam penilaian “Daya
Saing Pariwisata”.
Di antara 5 (lima) hal yang kita andalkan dalam Wonderful Indonesia, hanya “Wonderful Value of Money” (yaitu Price
Competitiveness) yang terbukti di tahun 2009 oleh WEF dinilai sebagai wonderful, karena menempati urutan ke-3
termurah, seperti dapat Anda lihat di bawah ini.
Bagaimana kita mendukungnya untuk masing-masing Wonderful Item tersebut, dan bagaimana dengan posisi
“wonderful items” lainnya?