Anda di halaman 1dari 3

Isi pesan Brand Destinasi

Brand destinasi Indonesia (BDI), menggunakan tagline IUID. Kata-kata Indonesia Ultimate in
Diversity, menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, mengandung pesan bahwa
Indonesia adalah negara dengan berbagai etnik bangsa, memiliki ratusan bahasa dan budaya
masyarakat lokal, memiliki ribuan jenis flora dan fauna, memiliki banyak objek pariwisata dunia yang
indah tiada tara. Ultimate in Diversity juga mencerminkan falsafah bangsa Indonesia yang tercermin
dari dasar negara Pancasila, menyukai perbedaan sebagai satu anugerah Tuhan sebagai dasar dari
demokrasi bangsa. Ultimate in Diversity seakan-akan menyampaikan pesan, bahwa Indonesia adalah
"rumah perbedaan" yang aman dan nyaman, karena itu dapat ditempati oleh siapa saja yang datang
dan tinggal di rumah itu (Visitor arrivals to Indonesia 2004-2011, 2011).

Wonderful Indonesia mempresentasikan kelebihan Indonesia dalam berbagai hal seperti alam yang
indah permai, Indonesia memiliki aneka ragam budaya yang terbentang dari Sabang sampai
Marauke, dari Timor sampai Talaud, Indonesia pula kaya dengan aneka ragam kulinari, memiliki
masyarakat mega-multietnik, dan dengan kelebihan nilai- nilai yang ada dalam masyarakat, serta
memiliki kelebihan nilai mata uang yang relatif lebih rendah dari mata uang lainnya sehingga
wisatawan mendapat keuntungan apabila berbelanja di Indonesia.

BeDN-VIY 2008 menggunakan logo burung dengan multitafsir atau multirupa, yaitu menyerupai
burung garuda atau cenderawasih dan ayam bekisar, ketiga burung ini menjadi ikon burung-burung
istimewa yang terdapat di Indonesia. Burung Garuda adalah Lambang Negara Indonesia yang gagah
berani, burung cenderawasih adalah fauna khas tanah Papua yang memiliki keindahan bulu-bulu
yang menawan dan indah rupawan. Adapun ayam bekisar adalah hewan khas dari Jawa Timur dan
menjadi ikon wilayah ini. Pesan yang tersirat dalam penggunaan burung-burung multitafsir itu
adalah, pertama; tentang keragaman kekayaan alam yang terdapat di Indonesia, indah, unik,
menarik, dan rupawan. Kedua; warna warni yang menjadi kekuatan brand VIY 2008 itu,
menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia yang melimpah serta pada
umumnya berkelas dunia Ketiga, destinasi yang indah dan menawan itu pantas dikunjungi dan
menjadi destinasi tak terlupakan.

Dalam hal warna-warni burung multitafsir, maka pesan yang terkandung dalam brand tersebut
adalah; 1) pesan tentang simbol negara Indonesia, tentang kekayaan fauna Indonesia yang
jumlahnya tak terhitung lagi; 2) memperkuat pesan IUID dan WI tentang keanekaragaman budaya,
etnik, flora dan fauna serta berbagai ragam objek pariwisata yang ada di Indonesia; 3) burung adalah
lambang gagah berani, pekerja keras, dan memiliki daya tahan yang tinggi, pesan ini mengandung
makna bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat, gagah perkasa sebagaimana burung garuda,
secantik cenderawasih dan selincah ayam bekisar sehingga memberi kenangan tidak dilupakan
kepada siapa saja yang datang di Indonesia.

Dapat disimpulkan, BDI baik BDN-IUID, BDN-WI, maupun BeDN-VIY 2008 merupakan brand yang
dibuat dengan konsep yang rumit, memiliki bentuk yang multitafsir atau multirupa, sehingga
mengandung berbagai polemik dan pandangan yang berbeda- beda ketika menafsirkan brand
tersebut.

Tafsir Brand destinasi

Tafsir brand destinasi ditentukan oleh kategori informan, untuk brand-brand destinasi Indonesia,
IUID, VIY, dan WI, hampir seluruh wisatawan berkata tidak dapat menafsirkan BDI tersebut karena
beberapa halangan; 1) tidak pernah melihat atau mendengar BDI dari mana pun, baik melalui teman
maupun melalui media cetak, elektronik, dan sebagainya; 2) kalaupun pernah melihatnya, informasi
BDI sangat lemah atau sepintas saja; 3) sukar menafsirkan BDI, baik itu IUID, WI, dan VIY 2008,
karena memiliki makna yang multitafsir, artinya, BDI terlalu abstrak dan tidak mengakar kepada
sejarah, falsafah, dan dasar bangsa Indonesia, sehingga tidak secara langsung membawa tafsir
seseorang kepada Indonesia ketika melihat brand-brand itu. Ada pula pemerhati yang menafsirkan
brand WI sebagai brand destinasi yang kurang kreatif karena menggunakan kata-kata generik dan
sering digunakan oleh bangsa lain. Bahkan brand WI sendiri tidak kreatif karena merupakan
“kanibalisme” dari VIY 2008.

Pada hakikatnya, WI adalah reka ulang dari VIY 2008, karena kedua brand sangat mirip bahkan WI
hanya menggantikan kata visit dengan kata wonderful, kemudian angka tahun 2008 dan kata-kata
celebrating 100 years of national awakening juga ikut dihilangkan, sehingga WI hanya terdiri dari
logo burung multitafsir dan tulisan Wonderful Indonesia.

Keputusan memilih Brand destinasi

Apa yang ditafsir oleh wisatawan dan keputusan memilih destinasi atau program pariwisata tidak
selamanya ada hubungan di antara satu dengan lain. Secara mayoritas informan wisatawan yang
ditanyakan tentang keputusan memilih Indonesia sebagai destinasi, menjawab tidak ada kaitannya
dengan melihat brand destinasi Indonesia.

Pada dasarnya, mayoritas informan wisatawan mengatakan datang di Indonesia karena; 1) mereka
tahu Indonesia dari teman dan kerabatnya yang pernah mengunjungi Bali, perhatian khusus kepada
Bali menyebabkan mereka ingin tahu lebih banyak tentang Indonesia; 2) keragaman budaya,
peninggalan zaman purbakala, flora dan fauna, taman laut yang indah seperti di Banda Neira,
Bunaken, Raja Ampat, dan Labuan Bajo, pantai yang indah dengan ombak yang besar,
masyarakatnya yang ramah, menjadi daya tarik wisatawan datang di Indonesia; 3) nilai mata uang
yang menarik menyebabkan mereka lebih suka memilih Indonesia sebagai destinasi.

Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia berkata, destinasi di Indonesia memiliki
daya tarik karena; 1) Alam yang indah; 2) seni budaya yang menawan. 3) orang Indonesia yang
ramah; 4) desanya yang memesona dan kulinari yang menggoda dan 5) nilai uang rupiah yang
kompetitif” (Kartina, 2009: 46).

Faktor faktor pendukung keputusan memilih brand destinasi

Faktor pendukung adalah suatu kondisi yang dapat mendorong atau menumbuhkan suatu kegiatan,
usaha atau produksi (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online). Modal kepariwisataan (torism assets)
sering disebut sumber kepariwisataan (tourism resources). Suatu daerah atau tempat hanya dapat
menjadi tujuan wisata jika kondisinya sedemikian rupa, sehingga ada yang dikembangkan menjadi
atraksi wisata. Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau
sumber kepariwisataaan. Menjadi atraksi wisata, sedang atraksi wisata itu sudah tentu harus
komplementer dengan motif perjalanan wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan
suatu daerah harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan. Menurut Soekadijo dalam
Lintang (2016) modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan ada tiga diantaranya :

1) Modal dan potensi alam, alam merupakan salah satu faktor pendorong seorang melakukan
perjalanan wisata karena ada orang berwisata hanya sekedar menikmati keindahan alam,
ketenangan alam, serta ingin menikmati keaslian fisik, flora dan faunanya.

2) Modal dan potensi kebudayaannnya. Yang dimaksud potensi kebudayaan disini merupakan
kebudayaan dalam arti luas bukan hanya meliputi seperti kesenian atau kehidupan keratin dll. Akan
tetapi meliputi adat istiadat dan segala kebiasaan yang hidup di tengah-tengah kehidupan
masyarakat. Sehingga diharapkan wisatawan atau pengunjung bisa tertahan dan dapat
menghabiskan waktu di tengah tengah masyarakat dengan kebudayaannya yang dianggap menarik.

3) Modal dan potensi manusia. Manusia dapat dijadikan atraksi wisata yang berupa keunikan
keunikan adat istiadat maupun kehidupannya namun jangan sampai martabat dari manusia tersebut
direndahkan sehingga kehilangan martabatnya sebagai manusia.

Sumber :

Buku komunikasi pariwisata tourism communication pemasaran dan brand destinasi Burhan Bungin
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11826/BAB%20II.pdf?sequence=5&isAll
owed=y

gambar

https://ariesaksono.files.wordpress.com/2008/03/visitindonesiayear2008bitmapwithwhitebackgrou
nd2.jpg

https://www.selasar.com/wp-content/uploads/2020/06/wonderful-indonesia-1.jpg

Anda mungkin juga menyukai