Jawab :
Jawab :
Arti dari pernyataan tersebut adalah meskipun diakuinya sebuah prinsip supermasi hukum, bukan berarti
mengabaikan keyakinan kepada kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Jawab :
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 28I ayat (4)
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Pasal 71,
- Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelayanan Komunikasi Masyarakat
Jawab :
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi
manusia.
5. Sebutkan lima kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia!
Jawab :
Peristiwa Trisakti
Jawab :
Tipologi kewajiban HAM dapat dibagi menjadi dua, yakni kewajiban positif dan negatif.
Kewajiban negatif mengharuskan negara untuk tidak melanggar hak yang diakui oleh perjanjian HAM
internasional.
Sementara itu, kewajiban positif menuntut negara untuk mengambil tindakan untuk melindungi individu
dari pelanggaran HAM yang dilakukan aparat pemerintah atau pihak swasta
Jawab :
Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” yang bermakna bahwa setiap warga negara Indonesia
memelihara kerukunan agar tercipta ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Cara untuk menciptakan ketentraman dalam hidup bermasyarakat adalah dengan menghormati HAM
masing-masing warga negara.
Jawab :
Suatu negara hukum dapat diartikan sebagai negara apabila tindakan pemerintah maupun rakyatnya
didasarkan atas hukum, untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang dari pihak pemerintah atau
penguasa dan tindakan rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri.
Ada dua bukti otentik dan konstitusional bahwa Indonesia berasas negara hukum. Pertama, disebutkannya
secara eksplisit di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3) bahwa Indonesia ialah negara yang
berdasar atas hukum (rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan
Jawab :
tujuan dari negara hukum adalah melindungi hak azasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga
yang demokratis. Keberadaan suatu negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya hak azasi
manusia dan kehidupan demokratis.
11. Apakah hak asasi manusia universal, atau dapatkah mereka berbeda antara negara satu dengan
negara lainnya?
Jawaban: Dalam konteks hukum internasional, ada berbagai perjanjian dan deklarasi yang menetapkan
hak asasi manusia sebagai prinsip universal. Contohnya adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948. Deklarasi ini menguraikan
sejumlah hak asasi manusia yang diakui secara internasional, seperti hak atas kehidupan, kebebasan
berpendapat, kebebasan beragama, dan hak atas perlindungan dari penyiksaan.
12. Bagaimana hukum negara Anda mengatur kebebasan berbicara dan ekspresi? Apakah ada
batasan yang diberlakukan pada kebebasan tersebut?
Jawaban : Kebebasan berbicara dan ekspresi adalah hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
Namun, dalam praktiknya, hampir semua negara memberlakukan beberapa bentuk pembatasan pada
kebebasan tersebut. Pembatasan tersebut sering kali didasarkan pada alasan-alasan tertentu seperti
kepentingan keamanan nasional, melindungi hak dan reputasi orang lain, menjaga ketertiban umum,
atau mencegah penghinaan atau penyebaran kebencian.
13. Apa itu hukum negara, dan apa peran utamanya dalam menjaga keadilan dan ketertiban dalam
masyarakat?
Jawaban: Hukum negara, juga dikenal sebagai hukum nasional atau hukum domestik, adalah kumpulan
aturan dan peraturan yang diakui dan diterapkan oleh pemerintah suatu negara untuk mengatur perilaku
individu, kelompok, dan institusi dalam masyarakat. Hukum negara mencakup berbagai bidang,
termasuk hukum pidana, hukum perdata, hukum konstitusi, hukum administrasi, dan banyak lagi.
Hukum mendefinisikan aturan yang adil dan setara bagi semua individu dalam masyarakat. Hukum
melindungi hak asasi manusia individu, seperti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, hak atas
keadilan, dan hak atas keamanan pribadi. Menegakkan ketertiban hukum
14. Supremasi hukum merupakan upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi
tertinggi