Anda di halaman 1dari 47

Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan

Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV) merupakan organisasi yang
bersifat independen, mandiri, demokratis, bebas, bertanggung jawab, dan
tidak berafiliasi dengan partai politik atau golongan manapun guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya (ref: Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh). Salah satu hal yang penting dalam
proses memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh adalah meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.
Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pengelolaan Perum LPPNPI dimana
pendirian perusahaan tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan serta Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang
Perum LPPNPI, maka secara spesifik sebagaimana tertuang dalam Pasal 99
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 keberadaan Perjanjian Kerja
Bersama merupakan hal prinsipil dalam rangka pemberian perlindungan
hukum bagi karyawan dan manajemen Perum LPPNPI. Adapun dalam Pasal
99 tersebut dinyatakan bahwa Karyawan Perum merupakan pekerja Perum
yang pengangkatan, pemberhentian, hak, dan kewajibannya ditetapkan oleh
Direksi berdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Pada usia AirNav Indonesia yang ke-6 saat ini Serikat Karyawan AirNav
Indonesia (SKYNAV) Bersama-sama dengan manajemen, telah 2 (dua) kali
menyepakati Perjanjian Kerja Bersama yaitu Perjanjian Kerja Bersama
Periode 2016 – 2017 dan Perjanjian Kerja Bersama Periode 2018 – 2019.

1
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Sesuai dengan Pasal 123 ayat (1) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, masa berlaku perjanjian kerja bersama paling lama
2 (dua) tahun. Ini berarti bahwa di akhir tahun ini SKYNAV dan pihak
manajemen masing-masing harus menyiapkan draf Perjanjian Kerja Bersama
yang selanjutnya dapat dibahas dalam suatu perundingan.
Lebih lanjut dapat disampaikan pula bahwa isu peningkatan kesejahteraan
bagi karyawan Perum LPPNPI juga merupakan salah satu hasil rekomendasi
Musyawarah Nasional II SKYNAV Tahun 2017, dari sekian banyak hasil
rekomendasi yang dimintakan kepada DPP SKYNAV untuk dapat dibuatkan
dalam bentuk kajian. Dalam rangka menindaklanjuti hasil rekomendasi
tersebut pada bulan Juni 2019 telah dilakukan rapat Pleno DPP SKYNAV yang
menyepakati untuk membuat kajian di bidang kesejahteraan karyawan yang
secara khusus kajian tersebut dapat digunakan sebagai bahan penguatan
untuk dalam rangka perundingan PKB periode mendatang yang meliputi
Tunjangan Kemahalan, Tunjangan Transportasi dan Tunjangan Uang Makan.
Perum LPPNPI memiliki kewajiban memberikan pelayanan navigasi
penerbangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan
navigasi di seluruh wilayah udara yang menjadi tanggung jawab Perum
LPPNPI dilaksanakan melalui cabang/unit yang tersebar di seluruh wilayah
di Indonesia, mulai dari kota-kota besar hingga lokasi terpencil seperti di
daerah perbatasan negara maupun pedalaman.
Bertugas di daerah terpencil merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Dengan banyaknya kendala dan fasilitas yang sangat minim, tetapi harus
memberikan pelayanan yang sesuai dengan persyaratan. Pemenuhan
kebutuhan pokok sehari-hari juga tidak mudah, terkadang harus menempuh
jarak yang tidak dekat dan sulit untuk ditempuh dikarenakan prasarana
jalan yang seadanya. Barang atau jasa yang didapatkan dengan harga yang
lebih tinggi dan kualitas yang mungkin tidak sebaik seperti yang diharapkan.
Perusahaan dalam hal ini Perum LPPNPI telah memberikan tunjangan
kemahalan kepada seluruh karyawan yang bekerja di daerah yang terpencil
tersebut.

2
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Namun, tunjangan kemahalan yang diterima saat ini dirasakan belum


memadai bila dibanding dengan selisih harga kebutuhan 9 bahan pokok yang
cukup tinggi dari daerah lain. Hal ini akan berbeda lagi apabila kita
bandingkan dengan harga-harga di wilayah pegunungan dan wilayah
terpencil lainnya dimana harga barang dan jasa akan bernilai lebih tinggi lagi.
Guna meningkatkan kesejahteraan karyawan lebih berkeadilan dan layak
sesuai dengan lokasi kerjanya, melalui kajian tentang peningkatan
kesejahteraan khususnya tunjangan kemahalan ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada manajemen untuk melakukan evaluasi
terhadap peraturan yang telah ada.
Selain tunjangan kemahalan tersebut SKYNAV juga melakukan upaya
perbaikan dengan membuat kajian yang untuk disampaikan kepada pihak
manajemen yang terkait dengan tunjangan transportasi dimana saat ini
tunjangan transportasi diberikan sebesar Rp. 650.000 per bulan. Pada kajian
ini tunjangan transportasi akan menggunakan analisa berdasarkan jarak
tempuh tempat tinggal terhadap lokasi kerja sesuai dengan Peraturan
Direksi Nomor 19 Tahun 2018, besar konsumsi BBM terhadap jarak,
spesifikasi sarana transportasi / mobil, dan jenis BBM yang digunakan.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka kajian dimaksud dapat
memberikan masukan nilai layak untuk kebutuhan transportasi karyawan
AirNav Indonesia.
Pada kajian ini SKYNAV juga memberi perhatian dan merasa perlu dilakukan
evaluasi mengenai tunjangan uang makan. Saat ini tunjangan uang makan
untuk karyawan dibayarkan sebesar Rp. 30.000 per hari yang diberikan
berdasarkan absensi kehadiran di tempat kerja.

B. RUANG LINGKUP KAJIAN


Kajian yang dibuat oleh SkyNav ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Tunjangan Kemahalan
2. Tunjangan Transportasi
3. Tunjangan Uang Makan

3
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

C. KAJIAN TEORI
1. TINJAUAN TUNJANGAN KEMAHALAN
Referensi yang digunakan untuk mengkaji besaran tunjangan kemahalan
adalah sebagai berikut:
a. Tunjangan Kemahalan Hakim di Indonesia.
Melalui Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah no. 94 tahun 2012 tentang Hak Keuangan
dan Fasilitas Hakim Yang Berada di Bawah Mahkamah Agung,
pemerintah menyesuaikan gaji pokok dan penetapan dan/atau
penyesuaian pensiun pokok hakim ke dalam gaji pokok dan pensiun
pokok pegawai negeri sipil, serta tunjangan kemahalan.

b. Indeks Kemahalan Konstruksi


Indeks kemahalan kontruksi dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Indonesia yang merepresentasikan harga bahan kontruksi dan upah
kerja di 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2018. Hal ini dianggap
penting sebagai komponen pembentuk harga barang dan jasa di lokasi
terpencil untuk dibandingkan dengan daerah lain. Tingkat harga yang
tertera menggambarkan tingkat kesulitan letak secara geografis,
buruknya sarana dan prasarana (infrastruktur) serta jalur logistik
barang.

c. Indeks Harga Konsumen


Indeks harga konsumen dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Indonesia tahun 2017. Data ini merepresentasikan tingkat inflasi dan
kemampuan daya beli masyarakat umum berdasarkan kelompok dan
sub kelompok terhadap pembelian barang – barang pokok di seluruh
Indonesia.

4
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

2. TINJAUAN TUNJANGAN TRANSPORTASI


Tunjangan Transportasi merupakan tunjangan yang diberikan untuk
membantu mengurangi beban karyawan yang menuju tempat kerja dan
pulang dari tempat kerja. Tidak ada acuan khusus tentang besaran
tunjangan transportasi, sehingga besaran tunjangan transportasi hanya
didasarkan pada kesepakatan antara perusahaan dan karyawan yang
tertuang di dalam Perjanjian Kerja Bersama.
PT. Angkasa Pura I (Persero) melalui Perjanjian Kerja Bersama yang
disepakati dengan karyawan yang bekerja di instansi tersebut
memberikan besaran tunjangan transportasi dengan rincian sebagai
berikut:
a. Lokasi Jakarta, Bali dan Lombok diberikan tunjangan transport sebesar
Rp. 2.915.000 per bulan;
b. Lokasi Surabaya diberikan tunjangan transport sebesar Rp. 2.832.500
per bulan;
c. Lokasi Makassar, Balikpapan, Biak, Manado, Yogyakarta, Surakarta,
Banjarmasin, Semarang, Ambon dan Kupang diberikan tunjangan
transport sebesar Rp. 2.750.000 per bulan.

Sedangkan PT. Angkasa Pura II (Persero) melalui Perjanjian Kerja Bersama


yang disepakati dengan karyawan yang bekerja di instansi tersebut
memberikan besaran tunjangan transportasi sebesar Rp. 75.000,- (tujuh
puluh lima ribu) per hari .

3. TINJAUAN TUNJANGAN UANG MAKAN


Uang makan merupakan tunjangan tidak tetap yang diberikan oleh
Perusahaan kepada karyawan. Tunjangan tidak tetap tersebut diberikan
berdasarkan kehadiran karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan.
Uang makan yang diberikan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 30.000,-
(tiga puluh ribu rupiah).

5
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Selain Perum LPPNPI, beberapa instansi lain juga memberikan uang


makan untuk karyawannya sebagaimana tercantum pada tabel di bawah
ini:

No. Instansi Besaran Uang Makan Dasar Acuan


1 Aparatur Sipil Negara Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 78
a. Golongan I dan II Rp. 35.000,- per orang/hari Tahun 2019 tentang
Standard Biaya Masukan
b. Golongan III Rp. 37.000,- per orang/hari Tahun Anggaran 2020
(angka 23 Satuan Biaya
Uang Makan Bagi Pegawai
c. Golongan IV Rp. 60.000,- per orang/hari Aparatur Sipil Negara dan
Uang Lauk Pauk)
2 PT. Angkasa Pura I Rp. 150.000,- per orang/hari Perjanjian Kerja Bersama
(Persero) antara PT. Angkasa Pura I
(Persero) dengan Serikat
Pekerja PT. Angkasa Pura I
dan Asosiasi Karyawan
Angkasa Pura I
3 PT. Angkasa Pura II Rp. 100.000,- per orang/hari Perjanjian Kerja Bersama
(Persero) antara PT. Angkasa Pura II
(Persero) dengan Serikat
Pekerja PT. Angkasa Pura II
(Persero)

4. Kondisi eksisting Tunjangan Kemahalan, Tunjangan Transportasi dan


Tunjangan Uang Makan di Lingkungan Perum LPPNPI
a. Tunjangan Kemahalan
Berdasarkan Pasal 48 PKB Periode 2018 – 2019 tunjangan kemahalan
diberikan kepada karyawan setiap bulan bersamaan degan
pembayaran penghasilan karyawan. Tunjangan kemahalan tersebut
diberikan kepada karyawan yang bekerja atau ditugaskan di :
1) Wilayah Kalimantan Utara;
2) Wilayah Kalimantan Timur;
3) Wilayah NTT;
4) Wilayah Maluku;
5) Wilayah Papua; dan
6) Kantor Unit Pelayanan Navigasi Penerbangan di Lingkungan
Perusahaan yang ditetapkan kemudian.

6
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Sementara itu dalam Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor :


PER.012/LPPNPI/VI/2016 tentang Tunjangan Kemahalan Karyawan di
Lingkungan Perum LPPNPI, Perum LPPNPI telah memberikan tunjangan
kemahalan kepada seluruh karyawan yang bekerja di daerah yang
terpencil antara lain wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,
Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Karyawan yang bekerja di
lokasi pada wilayah dimaksud mendapatkan tunjangan yang rutin
didapat setiap bulan sebagai kompensasi dari kendala-kendala yang
dihadapi.

b. Tunjangan Transportasi
Tunjangan transportasi berdasarkan Pasal 45 PKB Periode 2018 – 2019
Perusahaan memberikan tunjangan transportasi kepada seluruh
karyawan sebesar Rp. 650.000,- setiap bulan yang dibayarkan
bersamaan dengan pembayaran penghasilan karyawan.

c. Tunjangan Uang Makan


Sesuai PKB Periode 2018 – 2019 Pasal 44 diatur bahwa uang makan
untuk karyawan sebesar Rp. 30.000,- yang diberikan berdasarkan
absensi kehadiran di tempat kerja yang dibayarkan paling lambat
tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya dengan ketentuan:
1) Karyawan adminitrasi dibayarkan berdasarkan absensi kehadiran
pada hari kerja;
2) Karyawan operasional dibayarkan berdasarkan absensi pada hari
kerja;
3) Apabila karena kebutuhan operasional karyawan harus bekerja
lebih dari 1 (satu) kali shift dalam sehari, maka uang makan
dibayarkan sebanyak 2 (dua) kali.

7
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

BAB II
ANALISIS KAJIAN

A. TUNJANGAN KEMAHALAN
1. UMUM
Perum LPPNPI memiliki kewajiban memberikan pelayanan navigasi
penerbangan sesuai peraturan perundang-undanganan yang berlaku.
Pelayanan navigasi di seluruh wilayah udara yang menjadi tanggung
jawabnya yang dilaksanakan melalui cabang/unit tersebar di seluruh
wilayah di Indonesia, mulai dari kota-kota besar hingga lokasi terpencil
seperti di daerah perbatasan negara maupun pedalaman.
Bertugas di daerah terpencil merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Dengan banyaknya kendala dan fasilitas umum yang sangat minim, tetapi
harus memberikan pelayanan yang sesuai dengan persyaratan.
Pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari juga tidak mudah, terkadang
harus menempuh jarak yang tidak dekat dan sulit untuk ditempuh
dikarenakan prasarana jalan yang seadanya. Barang atau jasa yang
didapatkan dengan harga yang lebih tinggi dan kualitas yang mungkin
tidak sebaik seperti yang diharapkan.
Perusahaan dalam hal ini Perum LPPNPI telah memberikan tunjangan
kemahalan kepada seluruh karyawan yang bekerja di daerah yang
terpencil tersebut. Melalui Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor :
PER.012/LPPNPI/VI/2016 tentang Tunjangan Kemahalan Karyawan di
Lingkungan Perum LPPNPI, karyawan yang bekerja di lokasi seperti
wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, dan Papua, mendapatkan tunjangan rutin setiap bulan sebagai
kompensasi atas selisih biaya kebutuhan yang dibayarkan.

8
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Namun, tunjangan kemahalan yang diterima saat ini dirasakan belum


memadai bila dibanding dengan selisih harga kebutuhan sembilan bahan
pokok yang cukup tinggi jika dibandingkan misalnya antara kota-kota di
Pulau Jawa dengan daerah-daerah di Indonesia bagian timur dan wilayah
perbatasan. Perbedaan harga akan jauh lebih tinggi lagi jika kita
bandingkan dengan daerah-daerah terpencil khususnya di Pegunungan
tengah Papua.
Guna meningkatkan kesejahteraan karyawan yang lebih berkeadilan dan
layak sesuai dengan lokasi kerjanya, melalui kajian tentang peningkatan
kesejahteraan khususnya tunjangan kemahalan ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada manajemen untuk melakukan evaluasi
terhadap peraturan tentang pemberian tunjangan kemahalan yang telah
ada.

9
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

2. INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI 34 PROVINSI TAHUN 2018


Dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, Indeks
Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan cerminan tingkat kesulitan
geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan harga prasarana
fisik secara relatif antar daerah.
Penggunaan Indeks Kemahalan Konstruksi sebagai pendekatan dalam
mengukur tingkat kesulitan geografis suatu lokasi (daerah) dikarenakan
nilai IKK yang tinggi menggambarkan buruknya kondisi infrastrukur di
suatu daerah. Infrastruktur yang buruk mengakibatkan aksebilitas daerah
tersebut sangat sulit sehingga mobilisasi menjadi rendah dan berdampak
pada kegiatan ekonomi suatu daerah. Dampak lainnya adalah harga
barang dan jasa yang sampai kepada tangan konsumen menjadi lebih
tinggi dari daerah lainnya. Artinya, semakin sulit letak geografis daerah
maka semakin tinggi pula tingkat harga di daerah tersebut.

Gambar 1. Peta grafis Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2018

10
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Berikut disampaikan daftar Indeks Kemahalan Konstruksi menurut


Provinsi yang bersumber dari katalog Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2018.

NO PROVINSI IKK NO PROVINSI IKK


a b c a b C

1 ACEH 100,39 18 NUSA TENGGARA BARAT 100,76

2 SUMATERA UTARA 101,47 19 NUSA TENGGARA TIMUR 99,79

3 SUMATERA BARAT 99,10 20 KALIMANTAN BARAT 113,95

4 RIAU 96,86 21 KALIMANTAN TENGAH 102,31

5 JAMBI 92,53 22 KALIMANTAN SELATAN 105,09

6 SUMATERA SELATAN 97,64 23 KALIMANTAN TIMUR 114,13

7 BENGKULU 96,76 24 KALIMANTAN UTARA 113,25

8 LAMPUNG 89,31 25 SULAWESI UTARA 110,83

9 KEP. BABEL 99,29 26 SULAWESI TENGAH 97,04

10 KEPULAUAN RIAU 127,70 27 SULAWESI SELATAN 101,69

11 DKI JAKARTA 109,14 28 SULAWESI TENGGARA 101,96

12 JAWA BARAT 103,63 29 GORONTALO 96,46

13 JAWA TENGAH 98,64 30 SULAWESI BARAT 91,33

14 DI YOGYAKARTA 104,88 31 MALUKU 126,39

15 JAWA TIMUR 103,86 32 MALUKU UTARA 116,55

16 BANTEN 100,22 33 PAPUA BARAT 134,02

17 BALI 122,95 34 PAPUA 227,90

Tabel. 1 Indeks Kemahalan Konstruksi menurut Provinsi tahun 2018

11
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Indeks Kemahalan Konstruksi antar Provinsi oleh BPS


Tahun 2018

250

200

150

100

50

KENDARI

LOMBOK, NTB
DENPASAR
BATAM, KEPRI

ACEH, DIA

PADANG, SUMBAR

PALEMBANG, SUMSEL
MATSC, SULSEL
TANJUNG PINANG, KEPRI

PANGKALPINANG, BABEL

JAMBI, JAMBI
BALIKPAPAN, KALTIM

MANADO, SULUT
SORONG, PAPUA BARAT

YOGYAKARTA, DIY

KUPANG, NTT

SEMARANG, JATENG
SOLO (SURAKARTA)JATENG
MERAUKE, PAPUA
SENTANI, PAPUA

NABIRE, PAPUA
WAMENA, PAPUA

JATSC, DKI JKT

MEDAN, SUMUT
AMBON, MALUKU

PONTIANAK, KALBAR
TARAKAN, KALUT

SURABAYA, JATIM
BANDUNG, JABAR

PEKANBARU, RIAU
HALIM, DKI JKT
BANJARMASIN, KALSEL

PALANGKARAYA, KALTENG

Gambar 2. Grafik Indeks Kemahalan Konstruksi BPS tahun 2018

Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa Provinsi Papua memiliki
indeks tertinggi sebesar 227,9 dibandingkan semua provinsi di Indonesia.
Hal ini dapat diartikan bahwa, provinsi Papua memiliki tingkat kesulitan
geografis paling tinggi dengan infrastruktur, sarana dan prasarana yang
kurang memadai sehingga mengakibatkan aksesibilitas di wilayah
tersebut sangat sulit dan berdampak pada kegiatan ekonominya terutama
dalam pendistribusian barang-barang kebutuhan.
Indeks IKK oleh BPS ini dapat dijadikan parameter dalam formulasi
penghitungan tunjangan kemahalan kepada karyawan Perum LPPNPI
karena dianggap paling sesuai dalam merepresentasikan perbandingan
tingkat kesulitan geografis antar lokasi/wilayah kerja yang berpengaruh
terhadap harga-harga barang dan jasa.

12
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

3. INDEKS HARGA KONSUMEN BPS TAHUN 2017 (2012=100)


Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi
yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang
dibayarkan oleh masyarakant secara umum.
IHK oleh Badan Pusat Statistik ini diperoleh dari hasil pengolahan Survei
Harga Konsumen (SHK) di 82 kota pusat perekonomian di Indonesia. IHK
sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga
sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan
kontrak lainnya. Berikut tabel perbandingan indeks harga konsumen di
berbagai provinsi di Indonesia tahun 2017, dengan perbandingan tahun
dasar 2012:

NO PROVINSI IHK NO PROVINSI IHK


a b c a b c

1 ACEH 122.38 18 NUSA TENGGARA BARAT 127,03


2 SUMATERA UTARA 133,70 19 NUSA TENGGARA TIMUR 129,83
3 SUMATERA BARAT 127.46 20 KALIMANTAN BARAT 138,90
4 RIAU 130,85 21 KALIMANTAN TENGAH 126.17
5 JAMBI 127.67 22 KALIMANTAN SELATAN 129,35
6 SUMATERA SELATAN 126.81 23 KALIMANTAN TIMUR 133,36
7 BENGKULU 137,96 24 KALIMANTAN UTARA 139,46
8 LAMPUNG 129,92 25 SULAWESI UTARA 128.49
9 KEP. BANGKA BELITUNG 135,40 26 SULAWESI TENGAH 130,85
10 KEPULAUAN RIAU 129,30 27 SULAWESI SELATAN 129,88
11 DKI JAKARTA 129.16 28 SULAWESI TENGGARA 125.01
12 JAWA BARAT 127.60 29 GORONTALO 125,29
13 JAWA TENGAH 124.89 30 SULAWESI BARAT 128,48
14 DI YOGYAKARTA 126.32 31 MALUKU 126.94
15 JAWA TIMUR 129,30 32 MALUKU UTARA 132,05
16 BANTEN 129,92 33 PAPUA BARAT 128.53
17 BALI 125.67 34 PAPUA 129,54

Tabel 2. Indeks Harga Konsumen oleh BPS menurut Provinsi tahun 2017

13
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Indek Harga Konsumen Badan Pusat Statistik (BPS)


Tahun 2017
145

140

135

130

125

120

115

LOMBOK, NTB
PADANG, SUMBAR

PALEMBANG, SUMSEL
PANGKALPINANG, BABEL

SOLO JATENG
BATAM, KEPRI

MANADO, SULUT

JAMBI, JAMBI
MATSC, SULSEL

TANJUNG PINANG, KEPRI


KUPANG, NTT

SORONG, PAPUA BARAT

SEMARANG, JATENG

KENDARI, SULTRA
DENPASAR, BALI
PONTIANAK, KALBAR

MERAUKE, PAPUA
MEDAN, SUMUT
BALIKPAPAN, KALTIM

SENTANI, PAPUA
PEKANBARU, RIAU

BANDUNG, JABAR

YOGYAKARTA, DIY
TARAKAN, KALUT

BANJARMASIN, KALSEL

JATSC, DKI JKT


SURABAYA, JATIM

AMBON, MALUKU

PALANGKARAYA, KALTENG
HALIM, DKI JKT

Gambar 3. Grafik Indeks Harga Konsumen tahun 2017

Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa kota Tarakan, provinsi
Kalimantan Utara memiliki indeks harga konsumen tertinggi sebesar
139,46 dibandingkan semua kota di Indonesia. Hal ini dapat diartikan
bahwa, di Tarakan telah terjadi kenaikan IHK sebesar 39% dari harga pada
tahun dasar (2012). Tingginya IHK pada suatu kota pada tahun berjalan
menandakan terjadinya kenaikan kelompok harga yang cukup tinggi dari
pada tahun dasarnya.

Sebagai salah satu faktor yang dimasukkan ke dalam penghitungan


Tunjangan Kemahalan dalam kajian ini, IHK dianggap kurang mewakili
gambaran kondisi daerah yang mempengaruhi formulasi atau rumusan
tunjangan kemahalan dikarenakan penentuan selisih harga kompensasi.

14
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

4. TUNJANGAN KEMAHALAN PADA INSTANSI LAINNYA.


Melalui Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah no. 94 tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan
Fasilitas Hakim Yang Berada di Bawah Mahkamah Agung, pemerintah
menyesuaikan gaji pokok dan penetapan dan/atau penyesuaian pensiun
pokok hakim ke dalam gaji pokok dan pensiun pokok pegawai negeri sipil,
serta tunjangan kemahalan. Sesuai lampiran pada peraturan tersebut,
dibawah merupakan besaran tunjangan kemahalan sesuai wilayah kerja
yang diatur dalam zonasi.

TUNJANGAN
ZONA WILAYAH
KEMAHALAN

Zona 1 DKI Jakarta dan lokasi kerja lainnya yang


tidak termasuk pada zona 2, zona 3 dan -
zona 3 khusus

Zona 2 Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Bangka


Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Rp. 1.350.000
Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Nias (Sumatera Utara), Bawean
(Jawa Timur), Kangean (Jawa Timur)

Zona 3 Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara,


Toli-Toli (Sulawesi Tengah), Poso, Tarakan,
Rp. 2.400.000
Nunukan, Ranai, Malinau, (Kalimantan
Utara), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur)
Zona 3 Buli Halmahera (Maluku), Wamena (Papua),
Khusus Tahuna (Sulawesi Utara), Natuna, Tarempa Rp. 10.000.000
(Kepulauan Riau)

Tabel. 3 Besaran tunjangan kemahalan sesuai pada lampiran III


Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2016.

15
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Grafik Tunjangan Kemahalan PP 74 Th. 2016


Seq: Tinggi-Rendah
1200
1000
800
600
400
200
0

Gambar 4. Grafik Tunjangan Kemahalan Berdasarkan PP 74 tahun 2016

Pada tabel dan grafik diatas memberikan informasi bahwa Pemerintah


telah memberikan perhatian khusus pada lokasi di perbatasan dan
pedalaman papua. Dari 3 zona yang dibentuk, Pemerintah memasukkan
lokasi seperti Buli Halmahera (Maluku), Wamena (Papua), Tahuna
(Sulawesi Utara), Natuna, Tarempa (Kepulauan Riau) ke dalam zona
khusus dengan pemberian tunjangan kemahalan yang besarannya cukup
signifikan, yaitu 700% lebih besar dari tunjangan kemahalan terendah di
zona 1.
Lokasi atau pembagian wilayah-wilayah zonasi pemberian tunjangan
kemahalan yang terdapat pada PP nomor 74 tahun 2016 ini secara umum
memiliki banyak kesamaan dengan lokasi atau wilayah pada indeks
kemahalan konstruksi dengan berdasarkan tingkat kesulitan geografis.
Dimana wilayah Papua, khususnya Wamena memiliki indeks tertinggi
diantara wilayah lainnya di Indonesia.

16
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

5. USULAN DASAR PEMBERIAN TUNJANGAN KEMAHALAN BAGI


KARYAWAN PERUM LPPNPI
Tujuan pemberian tunjangan kemahalan karyawan oleh Perum LPPNPI
adalah untuk memberikan bantuan atas selisih biaya kebutuhan dasar
yang dibayarkan oleh karyawan dikarenakan lokasi tugas yang berada di
daerah terpencil maupun perbatasan. Oleh karena itu perhitungan
diambil dari data yang memiliki indeks lokasi yang menggambarkan
tingkat kesulitan daerah secara geografis dimana akan mempengaruhi
harga-harga barang atau jasa. Data yang tepat adalah data dari Badan
Pusat Statistik melalui data Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2018.

NO PROVINSI IKK NO PROVINSI IKK


a b c a b C

1 ACEH 100,39 18 NUSA TENGGARA BARAT 100,76

2 SUMATERA UTARA 101,47 19 NUSA TENGGARA TIMUR 99,79

3 SUMATERA BARAT 99,10 20 KALIMANTAN BARAT 113,95

4 RIAU 96,86 21 KALIMANTAN TENGAH 102,31

5 JAMBI 92,53 22 KALIMANTAN SELATAN 105,09

6 SUMATERA SELATAN 97,64 23 KALIMANTAN TIMUR 114,13

7 BENGKULU 96,76 24 KALIMANTAN UTARA 113,25

8 LAMPUNG 89,31 25 SULAWESI UTARA 110,83

9 KEP. BABEL 99,29 26 SULAWESI TENGAH 97,04

10 KEPULAUAN RIAU 127,70 27 SULAWESI SELATAN 101,69

11 DKI JAKARTA 109,14 28 SULAWESI TENGGARA 101,96

12 JAWA BARAT 103,63 29 GORONTALO 96,46

13 JAWA TENGAH 98,64 30 SULAWESI BARAT 91,33

14 DI YOGYAKARTA 104,88 31 MALUKU 126,39

15 JAWA TIMUR 103,86 32 MALUKU UTARA 116,55

16 BANTEN 100,22 33 PAPUA BARAT 134,02

17 BALI 122,95 34 PAPUA 227,90

17
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Selanjutnya dari data di atas disusun untuk pengelompokan (zonasi)


berdasarkan range indeks kemahalan berdasarkan kelipatan 20 (dua
puluh) dan ditambahkan zona khusus untuk lokasi/wilayah terluar dan
atau memiliki fasilitas hidup yang minim, sebagai berikut:

INDEKS ZONA PROVINSI TUNJANGAN


a b c d

≤ 110 0 LAMPUNG, SULAWESI BARAT, JAMBI, 0


GORONTALO, BENGKULU, RIAU,
SULAWESI TENGAH, SUMATERA
SELATAN, JAWA TENGAH,
SUMATERA BARAT, BANGKA
BELITUNG, NUSA TENGGARA TIMUR,
BANTEN, ACEH, NUSA TENGGARA
BARAT, SUMATERA UTARA,
SULAWESI SELATAN, SULAWESI
TENGGARA, KALIMANTAN TENGAH,
JAWA BARAT, JAWA TIMUR,
YOGYAKARTA, KALIMANTAN
SELATAN, DKI JAKARTA
>110 – 130 1 SULAWESI UTARA, KALIMANTAN Rp. 1.000.000,-
UTARA, KALIMANTAN BARAT,
KALIMANTAN TIMUR, MALUKU
UTARA, BALI, MALUKU, KEPULAUAN
RIAU
>130 – 150 2 PAPUA BARAT & ZONA KHUSUS SBB : Rp. 2.000.000,-
GUNUNG SITOLI, SINABANG,
LASONDRE, ROKOT SITORA, ROTE,
SABU, MOA, KISAR, ATAMBUA, DOBO,
MIANGAS, MELONGUANE, NAHA,
NUNUKAN, LONG BAWAN, LONG
LAYU, LONG APUNG, DATAH DAWAI,
POSO, SEKO, RAMPI.
> 150 3 PAPUA Rp. 4.000.000,-

18
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

B. TUNJANGAN TRANSPORTASI
1. UMUM
Perum LPPNPI memberikan tunjangan transportasi kepada seluruh
karyawan yang bekerja di dalam instansi tersebut. Tunjangan
transportasi ini dimaksudkan untuk membantu beban biaya yang
dikeluarkan oleh karyawan menuju tempat kerja. Sampai dengan saat ini,
pola perhitungan tunjangan transportasi belum mencerminkan
perhitungan yang didasarkan kepada pengeluaran karyawan untuk bahan
bakar dan biaya perjalanan lainnya. Terkait dengan hal tersebut, di dalam
analisa tunjangan transportasi ini digunakan metode perhitungan
berdasarkan pengeluaran bahan bakar dan biaya perjalanan lainnya.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa tunjangan transportasi ini
diberikan dari rumah karyawan menuju tempat kerja dan dari tempat
kerja menuju rumah karyawan. Adapun waktu yang digunakan di dalam
perjalanan ini disebut waktu perjalanan. Secara lebih rinci, waktu
perjalanan adalah ukuran seberapa lama waktu yang digunakan untuk
pergi dari rumah menuju tempat kerja dan sebaliknya, dengan cara apa
pun. Bisa jadi dengan berjalan kaki, bus, mobil, kereta, sepeda atau
lainnya.
Pekerja berhak mendapatkan fasilitas berupa tunjangan transportasi
sebagai bagian dari komponen upah yang diterima pekerja tiap bulannya.
Perusahaan juga diwajibkan untuk menyediakan layanan transportasi
apabila perusahaan ingin mengurangi jumlah tertentu dari upah pekerja.
Dengan perhatian perusahaan yang memberikan bantuan berupa
tunjangan transportasi, maka beban karyawan terkait tranportasi akan
berkurang dan waktu perjalanan akan semakin efisien karena karyawan
dapat memilih mode transportasi yang paling efisien dan efektif. Dengan
manfaat tersebut, diharapkan tunjangan transportasi yang diberikan
dapat mendukung produktivitas kerja, ketepatan waktu kerja dan
berdasarkan asas keadilan di suatu perusahaan. Perusahaan memberikan
tunjangan transportasi kepada karyawan juga untuk memicu semangat
kehadiran karyawan untuk bekerja.

19
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Di dalam regulasi ketenagakerjaan, tunjangan transportasi berlandaskan


kepada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990.
Berdasarkan angka 1 huruf b Surat Edaran tersebut, tunjangan tidak tetap
adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan
keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama
dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti tunjangan transportasi
yang didasarkan pada kehadiran, tunjangan makan dapat dimasukan ke
dalam tunjangan tidak tetap apabila tunjangan tersebut diberikan atas
dasar kehadiran (pemberian tunjangan bisa dalam bentuk uang atau
fasilitas transportasi/makan).
Mengingat tunjangan transportasi yang diberikan selama ini tidak
mengacu kepada jumlah kehadiran setiap bulan, maka tunjangan
transportasi yang diberikan oleh perum LPPNPi merupakan bagian dari
tunjangan tetap perusahaan yang diberikan kepada seluruh karyawan
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

2. PERHITUNGAN TUNJANGAN TRANSPORTASI


Saat ini regulasi ketenaga kerjaan di indonesia tidak mempunyai
peraturan mengenai besaran tunjangan transportasi. Sepanjang tidak
melanggar prinsip-prinsip kebijakan pengupahan, besaran dan tolak ukur
penentuan tunjangan (termasuk tunjangan transportasi) merupakan
kebijakan para pihak (pekerja dan perusahaan) untuk mengaturnya atau
memperjanjikan secara sukarela berdasarkan atas azas kebebasan yang
nantinya akan diatur dan ditulis dalam Perjanjian Kerja, Peraturan
Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama. Namun demikian, dengan
berkembangnya kemajuan zaman serta mempertimbangkan faktor
keselamatan, kenyamanan dan ketepatan waktu, maka para pekerja
menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil.

20
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Metode perhitungan yang didasarkan kepada pengeluaran biaya untuk


BBM memerlukan faktor jarak dari rumah ke tempat kerja, kondisi lalu
lintas, konsumsi BBM rata–rata kendaraan bermotor dan jenis BBM.
Adapun biaya – biaya lain yang dikeluarkan selain biaya BBM yaitu biaya
penggantian oli mesin dan pembayaran tol. Secara lebih rinci hal–hal di
atas akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Jarak
Jarak yang digunakan di dalam perhitungan tunjangan transportasi
mengacu kepada parameter jarak yang digunakan di dalam pengadaan
rumah dinas untuk General Manager di setiap cabang Perum LPPNPI.
Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor : PER.019/LPPNPI/XI/2018
tentang Rumah Dinas Jabatan General Manager (Kepala Cabang) pada
Pasal 5 (lima) disebutkan bahawa “Lokasi Rumah Dinas maksimum 50
km (lima puluh kilometer) dari lokasi kantor cabang dengan
memperhatikan tingkat kelancaran mobilisasi, kenyamanan,
keamanan dan faktor lingkungan”.
Mendasari pada peraturan tersebut, jarak yang digunakan untuk
perhitungan tunjangan transportasi adalah 50 km (lima puluh
kilometer).

b. Kondisi Lalu Lintas


Kondisi lalu lintas yang menjadi acuan di dalam perhitungan
tunjangan transportasi mengacu kepada rata–rata lokasi setiap
cabang/bandara yang menjadi lokasi kerja karyawan. Kondisi lalu
lintas menggambarkan batasan kecepatan kendaraan ketika melintasi
suatu jalan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor
PM.111 tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan,
Pasal 3 (tiga) ayat 4 (empat) disebutkan bahwa :
- Paling rendah 60 km/jam (enam puluh kilometer perjam) dalam
kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 km/jam (seratus kilometer
per jam) untuk jalan bebas hambatan;

21
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

- Paling tinggi 80 km/jam (delapan puluh kilometer per jam) untuk


jalan antar kota;
- Paling tinggi 50 km/jam (lima puluh kilometer per jam) untuk
kawasan perkotaan;
- Paling tinggi 30 km/jam (tiga puluh kilometer per jam) untuk
kawasan permukiman.

c. Konsumsi BBM
Konsumsi bbm suatu kendaraan ditentukan oleh kecepatan, kubikasi
mesin, dan gaya mengemudi dari seorang pengemudi. Dengan asumsi
bahwa karyawan memiliki keterampilan mengemudi yang baik dengan
kendaraan berkubikasi mesin 1500 cc – 2000 cc untuk mesin bensin
dan 2200 cc – 2500 cc untuk mesin diesel, maka rata–rata konsumsi
bahan bakar yang digunakan antara 10 km hingga 12 km per liter.
Hasil ini didapatkan dari rata–rata konsumsi pemakaian BBM yang
diberikan oleh pabrikan kendaraan bermotor.

d. Bantuan Perawatan Mobil


Bantuan Perawatan mobil dimaksud adalah biaya penggantian oli
mobil namun dibatasi hanya pada oli mesin mobil yang
penggantiannya dilakukan menurut perhitungan jarak tempuh atau
kalender perawatan tergantung kepada capaian yang lebih cepat.

e. Tarif Tol
Pembangunan akses menuju bandara yang banyak menggunakan jalan
tol berdampak kepada munculnya biaya baru dalam kebutuhan
transportasi menuju tempat kerja yaitu kebutuhan biaya pembayaran
tol. Oleh karena itu, biaya ini juga akan mempengaruhi perhitungan
tunjangan transportasi.

22
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

f. Jumlah hari kerja dalam satu bulan


Jumlah hari kerja dalam satu bulan rata – rata adalah 22 hari (dua
puluh dua hari).

3. RINCIAN PERHITUNGAN
a. Biaya Bahan Bakar Minyak
1) Jarak rumah dari kantor
Mengacu pada Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor :
PER.019/LPPNPI/XI/2018 tentang Rumah Dinas Jabatan General
Manager (Kepala Cabang), pada pasal 5, maka lokasi rumah dinas
jabatan General Manager maksimum adalah 50 km. Jarak yang
digunakan adalah 50 km untuk perjalanan jarak pergi atau pulang.
Maka total jarak tempuh pergi dan pulang dari tempat tinggal ke
lokasi kerja adalah 100 km.
2) Konsumsi bahan bakar mobil
Rata – rata konsumsi bbm mobil adalah 10 – 12 km/liter.
3) Kebutuhan Bahan Bakar Minyak dalam satuan liter
Dengan jarak tempuh mencapai 100 km, maka kebutuhan bbm
sekitar 8,5 – 10 liter per hari
4) Harga Bahan Bakar Minyak
Asumsi harga bbm (pertamax) per liter adalah Rp. 9.850,-
5) Kebutuhan Bahan Bakar Minyak dalam satuan uang
Dengan asumsi hari kerja dalam satu bulan adalah 22 hari, maka :
• Kebutuhan bahan bakar minimum :
8,5 liter x 22 hari x Rp. 9.850,- = Rp. 1.841.950,-
• Kebutuhan bahan bakar maksimum
10 liter x 22 hari x Rp. 9.850,- = Rp. 2.167.000,-

23
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

b. Perhitungan Perawatan Mobil berupa penggantian oli mesin


1) Kebutuhan penggantian oli
Parameter penggantian oli adalah km yang telah ditempuh atau
jumlah waktu tertentu, mana yang lebih dulu terlewati. Rata-rata
penggantian oli mesin mobil adalah 6 bulan sekali.
2) Harga Oli Mesin per galon
Harga Oli mesin bensin dan diesel per gallon rata-rata Rp. 450.000,-
3) Kebutuhan Oli Mesin dalam satuan uang
Oli Mesin untuk mesin bensin dan diesel adalah Rp. 450.000,-
dibagi 6 bulan yaitu Rp. 75.000,- setiap bulan.

c. Perhitungan Tarif Tol


1) Kebutuhan Pintu Tol yang dilalui
Rata-rata pintu tol yang dilewati karyawan dalam perjalanan ke
lokasi kerja adalah sebanyak 1 pintu tol
2) Tarif tol
Tarif setiap pintu tol rata-rata Rp. 10.000,-
Maka, tarif tol sebesar Rp. 20.000,- per hari (pergi pulang)
3) Kebutuhan Biaya Jalan Tol dalam satuan uang dengan asumsi hari
kerja dalam satu bulan adalah 22 hari adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Biaya Jalan Tol adalah 22 hari x Rp. 20.000,- sebesar Rp.
440.000,- per bulan

d. Total Hasil Perhitungan


Berdasarkan 3 komponen di atas, maka akan didapatkan usulan
tunjangan transportasi adalah sebagai berikut :
Minimal = Konsumsi Bahan Bakar + Oli Mesin + Tarif Tol
= Rp. 1.870.000,- + Rp. 75.000,- + Rp. 440.000,-
= Rp. 2.385 .000,- (tiap bulan)
Maksimal = Konsumsi Bahan Bakar + Oli Mesin + Tarif Tol
= Rp. 2.200.000,- + Rp. 75.000,- + Rp. 440.000,-
= Rp. 2.715.000,- (tiap bulan)

24
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

4. BENCHMARK INSTITUSI LAIN


Adapun hasil survey tunjangan transportasi dari instansi dan perusahaan
sejenis adalah :

Besaran
No. Instansi Dasar Acuan
Tunjangan Transportasi

1 PT. Angkasa Pura I (Persero),


berdasarkan wilayah kerja :
Rp. 2.915.000,- per orang/
a. Jakarta, Bali dan Lombok Perjanjian Kerja
bulan
Bersama antara PT.
Rp. 2.832.500,- per orang/ Angkasa Pura I (Persero)
b. Surabaya
bulan dengan Serikat Pekerja
PT. Angkasa Pura I dan
c. Makassar, Balikpapan,
Asosiasi Karyawan
Biak, Manado,
Rp. 2.750.000,- per orang/ Angkasa Pura I
Yogyakarta, Surakarta,
bulan
Banjarmasin, Semarang,
Ambon dan Kupang
2 PT. Angkasa Pura II (Persero) Rp. 75.000,- per orang/hari Perjanjian Kerja
(berdasarkan kehadiran Bersama antara PT.
karyawan di tempat kerja) Angkasa Pura II
(Persero) dengan Serikat
Jika rata – rata jumlah hari
Pekerja PT. Angkasa
kerja adalah 22 hari kerja
Pura II (Persero)
per bulan, maka rata – rata
besaran uang transportasi
yang diterima karyawan
PT. Angkasa Pura II
(persero) adalah sebesar
Rp. 1.650.000,-

 Kesimpulan Hasil Benchmark


Dari Hasil benchmark dengan kedua perusahaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil perhitungan tunjangan transportasi adalah :
1) Nilai Minimum
• Lebih rendah dari PT. Angkasa Pura I (Persero)
• Lebih Tinggi dari PT. Angkasa Pura II (Persero)
2) NIlai Maksimum
• Lebih rendah dari PT. Angkasa Pura I (Persero)
• Lebih Tinggi dari PT. Angkasa Pura II (Persero)

25
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

C. TUNJANGAN UANG MAKAN


1. UMUM
Dinamika pertumbuhan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan setiap karyawan. Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan
karyawan sangat tergantung pada kemampuan dan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang memiliki fisik
tangguh, mental kuat, dan pastinya mempunyai kesehatan prima.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 ayat (1)
menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.
Pada batasan ini, kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik (badan),
mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
 Kesehatan fisik antara lain dipengaruhi oleh hygienitas, medis, diet
(pola makan) dan olah raga.
 Kesehatan mental mencakup tiga komponen yaitu pikiran, emosional
dan spiritual.
 Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan
dengan orang lain secara baik.
 Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivias seseorang dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat
menyongkong hidup dan keluarganya secara finansial.
Bukti empiris menunjukkan bahwa faktor tersebut sangat ditentukan oleh
status gizi yang baik. Makanan yang bergizi adalah makanan yang
mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh
dapat melakukan fungsinya dengan sangat baik. Zat gizi sangat
diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan dan
pemeliharaan tubuh beserta semua fungsinya. Oleh karena itu diharapkan
seseorang mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai kebutuhan tubuh
untuk mencegah terjadinya masalah gizi buruk.

26
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Kebutuhan dalam bentuk perhitungan kalori sangat penting untuk


menentukan kebutuhan makanan sehari-hari. Kalori adalah suatu unit
pengukuran untuk menyatakan jumlah energi dalam makanan. Saat kita
makan atau minum, kita memberi energi (kalori) pada tubuh kita.
Tubuh kemudian memakai energi tersebut sebagai bahan bakar untuk
berbagai aktivitas kita. Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan,
semakin banyak energi atau kalori yang terpakai.
Jumlah kalori dalam suatu makanan biasanya ditulis dalam satuan
“kilokalori” atau “kkal”. Sebagai contoh, 500 kalori akan ditulis sebagai
500 kkal. Selain dalam kkal, kalori juga dapat ditulis dalam satuan
“kiloJoules” atau “kJ”. 1 kJ setara dengan 0,239 kalori.
Cara menghitung kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, karena akan
dihitung berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan,
komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik masing-masing. Kalori
yang dibutuhkan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan meskipun
berada pada rentang usia yang sama. Dua orang yang kembar sekalipun
akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada keadaan
fisik dan aktivitasnya sehari-hari.
Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika,
laki-laki disarankan untuk mengkonsumsi makanan sebesar 2700 kalori
per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan
National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengkonsumsi
makanan dengan jumlah sebesar 2500 kalori dan wanita 2000 kalori.
Hal ini agak berbeda dengan himbauan dari FAO yang menyarankan orang
dewasa rata-rata harus mengkonsumsi minimal 1800 kalori per hari.
Di Indonesia sendiri, menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan
Tahapan Pencapaian Kebutuhan hidup Layak, menyatakan bahwa
komponen kebutuhan hidup layak untuk pekerja lajang dalam sebulan
dengan 3000 kkalori per hari.

27
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Sementara itu, pemenuhan terhadap gizi seimbang berdasarkan angka


kecukupan gizi sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya. Gizi seimbang adalah keadaan yang menjamin tubuh
memperoleh makanan yang cukup dan mengandung zat gizi dalam
jumlah yang dibutuhkan.
Angka kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air yang
dianjurkan untuk orang Indonesia (per orang per hari) berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia termaktub dalam
Tabel Panduan Angka Kecukupan Gizi. Tabel tersebut memuat anjuran
berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok
umur, sebagaimana tertera berikut ini:

Lemak(g) Karbo
Kelompok BB* TB* Energi Protein Serat Air
hidrat
umur (kg) (cm) (kkal) (g) (g) (mL)
Total n-6 n-3 (g)

Laki-laki
10-12 tahun 34 142 2100 56 70 12,0 1,2 289 30 1800
13-15 tahun 46 158 2475 72 83 16,0 1,6 340 35 2000
16-18 tahun 56 165 2675 66 89 16,0 1,6 368 37 2200
19-29 tahun 60 168 2725 62 91 17,0 1,6 375 38 2500
30-49 tahun 62 168 2625 65 73 17,0 1,6 394 38 2600
50-64 tahun 62 168 2325 65 65 14,0 1,6 349 33 2600
65-80 tahun 60 168 1900 62 53 14,0 1,6 309 27 1900
80+ tahun 58 168 1525 60 42 14,0 1,6 248 22 1600
Perempuan
10-12 tahun 36 145 2000 60 67 10,0 1,0 275 28 1800
13-15 tahun 46 155 2125 69 71 11,0 1,1 292 30 2000
16-18 tahun 50 158 2125 59 71 11,0 1,1 292 30 2100
19-29 tahun 54 159 2250 56 75 12,0 1,1 309 32 2300
30-49 tahun 55 159 2150 57 60 12,0 1,1 323 30 2300
50-64 tahun 55 159 1900 57 53 11,0 1,1 285 28 2300
65-80 tahun 54 159 1550 56 43 11,0 1,1 252 22 1600
80+ tahun 53 159 1425 55 40 11,0 1,1 232 20 1500

28
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dengan tenaga kerja


yang lain dan sangat bergantung pada ketrampilan, keserasian, keadaan
gizi, jenis kelamin, ukuran tubuh dan usia. Semakin tinggi ketrampilan
kerja yang dimiliki semakin efisien badan dan jiwa bekerja sehingga
beban kerja menjadi relatif sedikit. Oleh karena itu, berdasarkan dari
referensi di atas, pemenuhan terhadap gizi untuk pekerja yang masih
lajang diasumsikan sebesar 3000 kkalori per hari. Pemenuhannya
menggunakan asumsi rata-rata kebiasan waktu makan yakni makan pagi,
siang dan malam sehingga didapatkan waktu makan adalah 1000 kkalori
(kkal) per satu waktu. Kalori yang diserap tubuh selanjutnya akan dirubah
menjadi energy untuk aktifitas sehari – hari.
Energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Satuan
besaran energi adalah kilokalori atau kalori. Energi yang diperlukan untuk
kerja otot diperoleh dari zat makanan yang dikonsumsi setiap hari, terdiri
atas zat gizi makro meliputi karbohidrat, lemak dan protein.
Perbandingan komposisi energi berasal dari karbohidrat sebanyak 50 -
65%, protein 10 - 20%, dan lemak sebanyak 20 - 30%. Energi berfungsi
sebagai tenaga dalam tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Energi zat gizi yang diperlukan oleh setiap orang dalam jumlah
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan jenis kelamin, berat badan, lama
dan berat ringanya aktivitas fisik (Irianto Djoko Pekik, 2007:43).
Energi berasal dari hasil metabolisme zat-zat yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsi dan disimpan dalam tubuh. Proses
metabolisme dalam tubuh melibatkan berbagai reaksi kimia sehingga
menghasilkan energi berupa Adenosin Tri Phospat (ATP) (Putri Oktariani,
2016:3). Proses penghasilan energi terdiri dari tiga julur yaitu:
a. Phospagen, proses penghasil energi yang terjadi saat tubuh melakukan
suatu aktivitas dengan kebutuhan energi yang sangat besar dalam
waktu yang singkat. Pada jalur ini, creatin phospat akan dihidrolisis
enzim creatin kinase sehingga membentuk ATP.

29
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

b. Glikolisis, sistem penghasil energi yang dapat berlangsung


secaraaerobic maupun anaerobic. Pada jalur ini, karbohidrat akan
dipecah menjadi glukosa. Pada saat proses glikolisis terjadi saat
ketersediaan oksigen cukup glukosa akan dipecah menjadi
asampiruvat, kemudian asam piruvat ke tahap dekarboksilasi oksidatif
sehingga menjadi asetil KoA dan masuk ke siklus krebs. Namun
apabila ketersediaan oksigen tidak ada atau kurang maka akan
terbentuk asam laktat.
c. Fosforilasi oksidatif, suatu proses transfer elektron dari NADH dan
FADH yang dihasilkan melalui proses glikolisis, oksidasi asam lemak
dan siklus asam sitrat. Setiap satu NADH akan menghasilkan 3 ATP,
sedangkan FADH akan menghasilkan 2 ATP.

Sumber energi berasal dari bahan makanan yang mengandung


karbohidrat, protein dan lemak. Sumber energi berkonsentrasi tinggi
salah satunya berasal dari bahan makanan sumber lemak seperti lemak,
minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Sumber energi berupa
karbohidrat seperti padi-padian atau serealia seperti beras, jagung, dan
gandum, umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan talas, serta olahan
tepung, mie, bihun, roti dan sebagainya (Sunita Almatsier, 2011:45).

Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang


dari energi yang dikeluarkan, sehingga tubuh akan mengalami
keseimbangan energi. Akibatnya berat badan kurang dari berat badan
seharusnya. Bila terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat
pertumbuhan dan pada orang dewasa menyebabkan penurunan berat
badan dan kerusakan jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan pada anak-
anak adalah gelisah, lemah, cengeng, kurang bersemangat dan penurunan
daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi (Dewi Cakrawati & Mustika
N.H, 2012:51).

30
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Kelebihan energi terjadi apabila konsumsi energi melalui makanan


melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini akan diubah
menjadi lemak dalam tubuh, akibatnya terjadi berat badan lebih atau
kegemukan. Kegemukan bisa diakibatkan oleh kebanyakan makan
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak juga karena
kurang gerak. Kegemukan dapat menyebabkan ganguan dalam fungsi
tubuh, meningkatkan resiko terkena penyakit kronis seperti diabetes
militus, hipertensi, penyakit jantung koroner, peyakit kanker dan dapat
mengurangi angka harapan hidup (Dewi Cakrawati & Mustika N.H,
2012:51).
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa energi
merupakan zat yang dibutuhkan dalam tubuh dengan jumlah tertentu.
Kekurangan energi dapat menyebabkan penurunan berat badan dan
kerusakan jaringan tubuh sehingga tubuh tidak dapat melakukan
aktifitas. Sedangkan kelebihan energi dapat menyebabkan kelebihan berat
badan yang menyebabkan obesitas dan rentan terhadap berbagai jenis
penyakit dan mengurangi angka harapan hidup

2. KONVERSI KALORI KE BERAT MAKANAN


Kebutuhan kalori sebagai sumber energy harus ditunjang oleh beberapa
komponen gizi antara lain karbohidrat, protein dan lemak.
Rumus perhitungan jumlah kandungan protein dan energi (Rimbayanti,
Tating. 2017. Kecukupan Gizi Protein dan Energi Makan Siang. Program
Studi Pendidikan Teknik Boga. Universitas Negeri Yogyakarta):
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛
𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 (𝑔𝑟)
= 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑔𝑟)
100 (𝑔𝑟)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 (𝑘𝑘𝑎𝑙)
= 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑔𝑟)
100 (𝑔𝑟)

31
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

3. KANDUNGAN GIZI BAHAN MAKANAN


Kementerian Kesehatan RI, telah melakukan perhitungan dasar
kandungan gizi setiap bahan makanan yang dapat dijadikan dasar
perhitungan kalori makanan dan pembentukan menu makanan. Hal ini
akan memudahkan perhitungan kebutuhan kalori dan penentuan menu
sehari – hari. Tabel kandungan gizi bahan makanan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut :

4. SIMULASI MENU MAKANAN DAN PERHITUNGAN KALORI


Untuk dapat memprediksikan harga makanan dan minuman yang
dibutuhkan untuk makan siang sebagai dasar pangajuan besaran uang
makan, kebutuhan kalori perlu dikonversikan menjadi menu makanan
yang tersedia di pasaran. Menu makanan yang tersedia di pasaran
tersebut akan menjadi dasar perkiraan harga untuk tunjangan uang
makan.
Simulasi perhitungan kandungan protein dan energi secara manual
berdasarkan rumusan di atas dan data-data diperoleh menggunakan
metode desk studi pada berbagai literatur antara lain sebagai berikut :

32
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

a. Menu Nasi Ayam Goreng Tepung dan tempe goreng oreg

Kandungan Gizi per 100 gr


Bahan Berat
Menu
Makanan bahan Energi (kkal) Protein (gr)

Nasi Putih 100 gr 175 4


Daging Ayam 100 gr 284,9 26,9
Nasi Ayam Adonan
Goreng Tepung 10 gr 36,4 1,04
tepung terigu

Minyak Kelapa
5 gr 43,1 0
Sawit
Tempe 25 gr 40 3
Tempe Goreng
Oreg Minyak Kelapa
5 gr 43,1 0
Sawit

• Kandungan Energi dan Protein Nasi


4 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,04 gr x 100 gr
= 4 gr
175 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,75 kkal x 100 gr
= 175 kkal
• Kandungan Energi dan Protein Ayam Goreng Tepung dan Tempe Goreng
✓ Daging Ayam:
26,9 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,269 gr x 100 gr
= 26,9 gr
284,9 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 2,849 kkal x 100 gr
= 284,9 kkal

33
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

✓ Adonan Tepung Terigu:


1,04𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,0104 gr x 10 gr
= 0,104 gr
36,4 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,364 kkal x 10 gr
= 3,64 kkal

✓ Minyak Kelapa Sawit:


0𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0 gr x 10 gr
= 0 gr
43,1 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 5 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,431 kkal x 5 gr
= 2,155 kkal

✓ Tempe:
3 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 25 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,03 gr x 25 gr
= 0,75 gr
40 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 25 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,4 kkal x 25 gr
= 10 kkal

34
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

✓ Minyak Kelapa Sawit:


0𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0 gr x 10 gr
= 0 gr
43,1 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 5 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,431 kkal x 5 gr
= 2,155 kkal

b. Menu Nasi Soto Ayam dan Tempe Goreng

Bahan Berat Kandungan Gizi per 100 gr


Menu
Makanan bahan Energi (kkal) Protein (gr)

Nasi Nasi Putih 100 gr 175 4

Telur ayam 100 gr 155,1 12,6

Soun 18 gr 68,7 0,3

Soto Ayam Kubis 10 gr 2,5 0,5

Tauge 10 gr 6,0 0,5

Daging Ayam 50 gr 142,5 12,5

Tempe 25 gr 40 3
Tempe Goreng Minyak
5 gr 43,1 0
Kelapa Sawit

• Kandungan Energi dan Protein Nasi

4 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,04 gr x 100 gr
= 4 gr
175 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,75 kkal x 100 gr
= 175 kkal

35
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

• Kandungan Energi dan Protein Telur Ayam, Soun, Kubis, Tauge,


Daging Ayam:
✓ Telur Ayam:
12,6 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,126 gr x 100 gr
= 12,6 gr

155,1 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,551 kkal x 100 gr
= 155,1 kkal

✓ Soun:
0,3 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 18 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,003 gr x 18 gr
= 0,054 gr

68,7 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 18 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,687 kkal x 18 gr
= 12,366 kkal

✓ Kubis:
0,5 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,005 gr x 10 gr
= 0 ,05 gr

2,5 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,025 kkal x 10 gr
= 0,25 kkal

36
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

✓ Tauge:
0,5 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,005 gr x 10 gr
= 0 ,05 gr

6 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,06 kkal x 10 gr
= 0,6 kkal

✓ Daging Ayam:
12,5 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 50 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,125 gr x 50 gr
= 6,25 gr

142,5 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 50 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,425 kkal x 50 gr
= 71,25 kkal

• Kandungan Energi dan protein Tempe Goreng:


✓ Tempe:
3 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 25 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,03 gr x 25 gr
= 0,75 gr

40 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 25 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,4 kkal x 25 gr
= 10 kkal

37
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

✓ Minyak Kelapa Sawit:


0𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 10 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0 gr x 10 gr
= 0 gr

43,1 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 5 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,431 kkal x 5 gr
= 2,155 kkal

c. Menu Nasi Sayur Asem dan Ikan Pindang

Kandungan Gizi
per 100 gr
Bahan Berat
Menu
Makanan bahan Energi Protein
(kkal) (gr)

Nasi Nasi Putih 100 gr 175 4


Labu Siam 54 gr 10,8 0,1
Sayur Asem Jagung Muda 20 gr 11,8 0,4
Kacang Panjang 50 gr 17 1
Ikan Pindang Ikan Pindang 100 gr 110,9 24

• Kandungan Energi dan Protein Nasi


4 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,04 gr x 100 gr
= 4 gr

175 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,75 kkal x 100 gr
= 175 kkal

38
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

• Kandungan Energi dan Protein Sayur Asem


(Labu Siam, Jagung Muda, Kacang Panjang):
✓ Labu Siam:
0,1 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 54 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,001 gr x 54 gr
= 0,054 gr

10,8 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 54 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,108 kkal x 54 gr
= 5,832 kkal

✓ Jagung Muda:
0,4 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 20 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,004 gr x 20 gr
= 0,08 gr

11,8 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 20 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,118 kkal x 20 gr
= 2,36 kkal

✓ Kacang Panjang:
1 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 50 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,01 gr x 50 gr
= 0 ,5 gr

17 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 50 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,17 kkal x 50 gr
= 8,5 kkal

39
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

• Kandungan Energi dan Protein Ikan Pindang:


✓ Ikan Pindang:
24 𝑔𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 0,24 gr x 100 gr
= 24 gr

110,9 𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝑥 100 𝑔𝑟
100 𝑔𝑟
= 1,109 kkal x 100 gr
= 110,9 kkal

5. Perkiraan Harga
Kebutuhan kalori yang dikonversikan menjadi menu makanan yang
tersedia di pasaran sebagai berikut:

Kandungan Gizi Hasil Simulasi


per 100 gr Perhitungan
Bahan Berat
Menu
Makanan bahan Energi Protein Energi Protein
(kkal) (gr) (kkal) (gr)

Nasi
Nasi 100 gr 175 4 175 4
Putih
Ayam Goreng Daging
100 gr 284,9 26,9 284,9 26,9
Tepung Ayam

Adonan
tepung 10 gr 36,4 1,04 3,64 0,104
terigu

Minyak
Kelapa 5 gr 43,1 0 2,1555 0
Sawit
Tempe Goreng
Tempe 25 gr 40 3 10 0,75
Oreg
Minyak
Kelapa 5 gr 43,1 0 2,1555 0
Sawit

Total Menu I 477,851 31,754

40
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Kandungan Gizi Hasil Simulasi


per 100 gr Perhitungan
Bahan Berat
Menu
Makanan bahan Energi Protein Energi Protein
(kkal) (gr) (kkal) (gr)

Nasi
Nasi 100 gr 175 4 175 4
Putih
Telur
Soto Ayam 100 gr 155,1 12,6 155,1 12,6
ayam

Soun 18 gr 68,7 0,3 12,366 0,054

Kubis 10 gr 2,5 0,5 0,025 0,05

Tauge 10 gr 6 0,5 0,6 0,05

Daging
50 gr 142,5 12,5 71,25 6,25
Ayam

Tempe Goreng Tempe 25 gr 40 3 10 0,75

Minyak
Kelapa 5 gr 43,1 0 2,1555 0
Sawit

Total Menu II 426,4965 23,754

Nasi
Nasi 100 gr 175 4 175 4
Putih
Labu
Sayur Asem 54 gr 10,8 0,1 5,832 0,0054
Siam

Jagung
20 gr 11,8 0,4 2,36 0,008
Muda

Kacang
50 gr 17 1 8,5 0,5
Panjang

Ikan
Ikan Pindang 100 gr 110,9 24 110,9 24
Pindang

Total Menu III 302,592 28,5134

41
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Berdasarkan dari data di atas, menu makanan yang tersedia di pasaran tersebut akan menjadi dasar perkiraan harga untuk
tunjangan uang makan.

Hasil Simulasi Koefisien


Perhitungan Estimasi
Kebutuhan Total Estimasi
Harga
Bahan Berat Kalori untuk Harga
Menu Energi Protein Pasaran
Makanan bahan Makan Siang (Rp)
(kkal) (gr) (Rp)
(1000 kkal)
1 2 3 4=1000/1 5=3*4

Nasi Nasi Putih 100 gr 175 4 7.000

Daging Ayam 100 gr 284,9 26,9

Ayam Goreng Adonan


10 gr 3,64 0,104 15.000
Tepung tepung terigu

Minyak Kelapa
5 gr 2,1555 0
Sawit

Tempe 25 gr 10 0,75
Tempe Goreng
5.500
Oreg Minyak Kelapa
5 gr 2,1555 0
Sawit
Minum Aqua
5.000
Botol 600 ml
Total Menu I 477,851 31,754 32.500 2,093 68.013

42
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Hasil Simulasi Koefisien


Perhitungan Estimasi
Kebutuhan Total Estimasi
Harga
Bahan Berat Kalori untuk Harga
Menu Energi Protein Pasaran
Makanan bahan Makan Siang (Rp)
(kkal) (gr) (Rp)
(1000 kkal)
1 2 3 4=1000/1 5=3*4

Nasi Nasi Putih 100 gr 175 4 7.000

Telur ayam 100 gr 155,1 12,6

Soun 18 gr 12,366 0,054

Soto Ayam Kubis 10 gr 0,025 0,05 25.000

Tauge 10 gr 0,6 0,05

Daging Ayam 50 gr 71,25 6,25

Tempe 25 gr 10 0,75
Tempe Goreng 2.500
Minyak Kelapa
5 gr 2,1555 0
Sawit

Minum Aqua
5.000
Botol 600 ml

Total Menu II 426,4965 23,754 39.500 2,345 92.615

43
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Hasil Simulasi Koefisien


Perhitungan Estimasi
Kebutuhan Total Estimasi
Harga
Bahan Berat Kalori untuk Harga
Menu Energi Protein Pasaran
Makanan bahan Makan Siang (Rp)
(kkal) (gr) (Rp)
(1000 kkal)
1 2 3 4=1000/1 5=3*4
Nasi Nasi Putih 100 gr 175 4 7.000
Labu Siam 54 gr 5,832 0,0054

Sayur Asem Jagung Muda 20 gr 2,36 0,008 9.000


Kacang
50 gr 8,5 0,5
Panjang
Ikan Pindang Ikan Pindang 100 gr 110,9 24 13.500

Minum Aqua
5.000
Botol 600 ml

Total Menu III 302,592 28,5134 34.500 3,305 114.015

44
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kebutuhan makan siang yang


sejumlah 1000 kkalori (kkal) per satu waktu belum terpenuhi, sehingga
untuk memenuhi sesuai dengan target 1000 kkal maka nilai perhitungan
di atas pada Menu I (contoh) 477,851 kkal dikalikan dengan 2,093
(diperoleh dengan cara membagi nilai 1000 kkal dengan 477,851).
Jika dikonversikan dalam rupiah maka 1 (satu) porsi nasi ayam goreng
tepung dan tempe goreng oreg (harga pasar) adalah Rp 32.500. Sehingga
untuk 1 (satu) porsi menu di atas (dikali dengan 2,093 untuk
mendapatkan kebutuhan kkalori (kkal)) setara dengan Rp 68.013. Dengan
menggunakan pola perhitungan yang sama, maka untuk menu II
diperoleh harga sebesar Rp. 92.615 dan menu III sebesar Rp. 114.015.

45
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil analis yang telah dilakukan terkait dengan peningkatan
kesejahteraan karyawan dengan ruang lingkup Tunjangan Kemahalan,
Tunjangan Transportasi, dan Tunjangan Uang Makan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Tunjangan Kemahalan
a. Tunjangan Kemahalan diberikan kepada karyawan berdasarkan zonasi
yang telah disusun oleh tim kajian dimana zonasi tersebut
merepresentasikan tingkat kemahalan sembako, kesulitas akses dan
fasilitas infrastruktur daerah.
b. Besaran usulan tunjangan kemahalan berdasarkan zonasi tersebut
adalah sebagai berikut :

WILAYAH NILAI
ZONA
(PROVINSI/KOTA/UNIT NAVPEN) TUNJANGAN

Lampung, Sulawesi Barat, Jambi, Gorontalo,


Bengkulu, Riau, Sulawesi Tengah, Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Barat,
Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur,
ZONA 0 Banten, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Rp. 0,-
Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Kalimantan Tengah, Jawa Barat,
Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan
Selatan, DKI Jakarta
Sulawesi Utara, Kalimantan Utara,
ZONA 1 Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Rp. 1.000.000,-
Maluku Utara, Bali, Maluku, Kepulauan Riau

Papua Barat dan Zona Khusus antara lain


Gunung Sitoli, Sinabang, Lasondre, Rokot
Sitora, Rote, Sabu, Moa, Kisar, Atambua,
ZONA 2 Rp. 2.000.000,-
Dobo, Miangas, Melonguane, Naha,
Nunukan, Long Bawan, Long Layu, Long
Apung, Datah Dawai, Poso, Seko, Rampi
ZONA 3 Papua Rp. 4.000.000,-

46
Kajian Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV)

2. Tunjangan Transportasi
Dari hasil analisis dan perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Komponen yang dipertimbangkan adalah Konsumsi Bahan Bakar, Oli
Mesin dan Tarif Tol
b. Hasil perhitungan tunjangan transportasi menghasilkan nilai
minimum yaitu sebesar Rp. 2.385.000,- (tiap bulan) dan maksimum
Rp. 2.715.000,- (tiap bulan).

3. Tunjangan Makan
Dari hasil analisa dan perhitungan terhadap besaran tunjangan uang
makan diperoleh nilai minimum sebesar Rp. 68.013,- dan nilai
maksimum sebesar Rp. 114.015,-.

B. REKOMENDASI
Dari seluruh hasil analisis, beberapa rekomendasi yang diberikan adalah :
1. Menggunakan hasil analisis untuk memperkuat usulan pada perundingan
Perjanjian Kerja Bersama dengan pihak manajeman untuk periode
mendatang.
2. Memperjuangkan hasil kajian sehingga dapat menjadi manfaat untuk
peningkatan kesejahteraan karyawan.

47

Anda mungkin juga menyukai