Anda di halaman 1dari 9

BAB III

RENCANA, FAKTA DAN ANALISA

A. Rencana

Rencana merupakan ketetapan tentang langkah atau tindakan yang akan

dilakukan dimasa yang akan datang serta sebagai keterangan mengenai tolak ukur

dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan. Rencana digunakan sebagai

pedoman pengarahan kegiatan dan juga sebagai pedoman proses pengendalian

yang dilakukan oleh pihak manajemen. Sehingga dalam hal ini maka dengan

membuat sebuah perencanaan yang baik maka diharapkan akan mampu

menghasilkan realisasi yang baik pula sesuai yang diharapkan. Sebagai upaya

dalam mengoptimalkan kinerja karyawan pada PERUMDAM Tirta Kampar unit

Airtiris, maka beberapa perencanaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek), pendidikan dan pelatihan

(Diklat) serta workshop yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dalam

bekerja sehingga diharapkan karyawan tersebut akan mampu memberikan hasil

kerja yang lebih optimal.

2. Meningkatkan kedisiplinan karyawan dalam bekerja dengan memberlakukan

pemberian sangsi tegas kepada siapa saja karyawan yang melanggar peraturan

yang sudah ditetapkan diperusahaan, yaitu dengan memberlakukan sangsi

disiplin ringan, sedang dan berat sesuai tingkat kesalahan serta melakukan

pemotongan tunjangan kendaraan, Surat Peringatan (SP) atau skorsing.


3. Menjamin kepusan karyawan yaitu dengan memberikan gaji atau upah yang

layak kepada karyawan tetap, sesuai dengan ketetapan Upah Minimum

Kabupaten (UMK) Kampar serta menjamin pembayaran gaji atau upah tersebut

sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

4. Memotivasi karyawan agar semakin giat dalam bekerja yaitu dengan

memberikan tambahan pendapatan berupa tunjangan yang terdiri dari

tunjangan hari raya, tunjangan jabatan, tunjangan hari tua, Jamsostek dan

tunjangan transportasi

5. Menjamin kondisi dan lingkungan kerja yang kondusif sehingga karyawan

akan merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidangnya

masing-masing.

B. Fakta

Fakta adalah hasil dari proses perencanaan yang sudah ditetapkan

sebelumnya dan merupakan perwujudan realisasi yang nyata. Fakta menjadi

sesuatu hal yang penting karena akan bisa melihat hasil nyata dari realisasi

perencanaan yang sudah disusun sebelumnya. Fakta menjadi suatu bentuk real

dari hasil tindakan atau kegiatan yang sudah dilaksanakan berdasarkan harapan

yang diinginkan. Setiap organisasi tentunya memiliki tujuannya masing-masing

sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan perencanaan terlebih

dahulu, namun rencana tidak akan bergerak kemana-mana jika tidak dijalankan

atau direalisasikan. Agar semua kegiatan yang sudah direncanakan berjalan

dengan baik maka perlu adanya upaya realisasi terhadap target yang sudah

ditetapkan. Adapun realisasi dari perancanaan yang sudah ditetapkan oleh pihak

26
manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan pada

PERUMDAM Tirta Kampar Unit Airtiris dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pemberian pelatihan, bimtek, diklat serta workshop merupakan suatu upaya

yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan

kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan. Adapun bentuk pelatihan,

bimtek, diklat serta workshop yang diikuti karyawan PERUMDAM Tirta

Kampar Unit Airtiris dalam lima tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel III.1

Tabel III.1
Pelatihan Bimtek, Diklat dan Workshop yang diikuti Karyawan
PERUMDAM Tirta Kampar Unit Airtiris, Tahun 2016-2020
Jumlah
No Tahun Lokasi Keterangan
Karyawan
1 Aceh Dilaksanakan
1 2016
6 Pekanbaru Dilaksanakan
2 Bangkinang Dilaksanakan
2 2017
1 Bekasi Dilaksanakan
2 Batam Dilaksanakan
3 2018 1 Pekanbaru Dilaksanakan
8 Bangkinang Dilaksanakan
4 2019 4 Bangkinang Dilaksanakan
5 2020 8 Bangkinang Dilaksanakan
Sumber: PERUMDAM Tirta Kampar Unit Airtiris, 2021

Dari Tabel III.1 diatas menjelaskan bahwa realiasasi pemberian pelatihan

bimtek, diklat serta workshop kepada karyawan sudah sesuai dengan yang

direncanakan melalui Departemen PU, Perpamsi dan Dinas Terkait. Namun

sejak terjadinya pandemi corona sejak Tahun 2019 hingga 2020, pihak

perusahaan melakukan pengurangan terhadap pemberian intensitas pelatihan

pelatihan bimtek, diklat serta workshop kepada karyawannya.

2. Dalam meningkatkan kedisiplinan karyawan, pihak perusahaan sudah

menetapkan jenis-jenis sangsi kepada karyawan jika tidak masuk kerja tanpa

27
keterangan yang jelas yaitu dengan dengan memberlakukan sangsi disiplin

ringan, sedang dan berat sesuai tingkat kesalahan serta melakukan pemotongan

tunjangan kendaraan, Surat Peringatan (SP) atau skorsing. Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah seorang karyawan dietahui informasi bahwa selama

terjadinya pandemi corona sejak Tahun 2019, tingkat kedisiplinan karyawan

sudah berkurang. Meskipun karyawan tersebut tetap masuk kerja namun

banyak dari karyawan yang datang terlambat atau pulang kerja tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Pihak perusahaan sudah menetapkan gaji atau upah yang diterima karyawan

yaitu sebesar Rp.3.286.000, yang artinya gaji yang diberikan kepada karyawan

tetap tersebut sudah berada diatas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kampar

yaitu sebesar Rp. 3.023.840,48. Gaji tersebut kemudian akan dibayarkan

kepada karyawan setiap tanggal 1 pada setiap bulannya, apabila tanggal

tersebut bertepatan dengan hari libur maka pihak perusahaan akan memberikan

gaji karyawan satu hari sebelum hari libur tersebut.

4. Pihak perusahaan sudah memberikan tunjangan hari raya, tunjangan jabatan,

tunjangan hari tua, Jamsostek dan tunjangan transportasi dengan ketentuan

seperti yang terlihat pada Tabel III.2

Tabel III.2
Jenis Tunjangan Pada PERUMDAM Tirta Kampar Unit Airtiris
No Tunjangan Periode Jumlah (Rp)
1 Tunjangan Hari Raya Sekali 1 Tahun 3.286.000,00
2 Tunjangan Jabatan Masa Jabatan 1.000.000,00
3 Tunjangan Transportasi Setiap Bulan 300.000,00
4 Tunjangan Hari Tua Setiap Bulan 50.000,00
5 Jamsostek Setiap Bulan 235.000,00
Sumber: PERUMDAM Tirta Kampar Unit Airtiris, 2021

28
Tabel diatas menjelaskan bahwa pihak perusahaan sudah menetapkan jumlah

tunjangan yang akan dibayarkan kepada karyawannya berdasarkan ketentuan

dan periode yang sudah ditetapkan. Hal ini berarti pihak perusahaan seudah

berupaya dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya melalui pemberian

tunjangan.

5. Dari hasil wawancara dengan salah seorang karyawan diketahui informasi

bahwa saat ini kondisi dan lingkungan kerja kurang terasa kondusif karena

kurangnya pengawasan yang dilakukan pimpinan.

C. Analisa

Dari hasil uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, diketahui bahwa masih

terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam meralisasikan perencanaan yang

telah dibuat pimpinan seperti semakin berkurangnya intensitas pemberian

pelatihan bimtek, diklat serta workshop. Selain karena adanya pandemi corona,

berdasarkan pengakuan Bapak Burhanis, SE selaku Kepala Bagian Umum

PERUMDAM Tirta Kampar, menyebutkan bahwa rencana kegiatan untuk

pemberian pelatihan bimtek, diklat serta workshop belum semuanya dapat

terealisasi tergantung dari kesiapan anggaran dan dilihat dari skala prioritas

kebutuhan perusahaan.

Permasalahan terhadap kinerja karyawan juga disebabkan karena faktor

kedisiplinan karyawan yang menurun, hal ini dikarenakan selama terjadinya

pandemi corona, meski tidak ada karyawan yang absen namun terdapat beberapa

orang karyawan yang sering datang terlambat atau pulang kerja tidak sesuai

dengan waktu yang sudah ditentukan dan dalam hal ini, pihak pimpinan belum

29
menyikapinya secara tegas dan belum memberikan sangsi sesuai dengan yang

sudah ditetapkan. Selanjutnya permasalahan juga terjadi karena konidisi dan

lingkungan kerja yang masih terasa kurang kondusif karena kurangnya

pengawasan yang dilakukan pihak pimpinan, sehingga kondisi ini menyebabkan

karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja.

Karyawan merupakan asset yang harus dijaga dan harus disejahterakan

oleh pihak manajemen perusahaan yaitu dengan terus memastikan pembayaran

gaji atau upah minimum kepada karyawan yang harus disesuaikan dengan Upah

Minimum Kabupaten (UMK) Kampar yaitu sebesar Rp. 3.023.840,48. Agar

kinerja karyawan menjadi lebih optimal, saat ini pihak manajemen perusahaan

juga sudah memastikan untuk memberi bonus atau tunjangan berupa tunjangan

hari raya, tunjangan jabatan, tunjangan hari tua, Jamsostek dan tunjangan

transportasi,

Perencanaan yang telah dibuat oleh pimpinan harusnya mampu

terealisasi dengan baik sesuai dengan yang diinginkan karena akan berhubungan

langsung dengan kinerja yang dicapai karyawan sehingga akan menjadi penentu

tingkat keberhasilan suatu organisasi. Hal ini mendukung teori Sofyandi

(2015:69), kinerja karyawan menjadi bentuk dari tingkat keberhasilan karyawan

dalam menyelesaikan pekerjaanya yang merupakan karakteristik individu, seperti

bakat atau kemampuan, itu sendiri. Kinerja merupakan perwujudan dari

kemampuan dalam bentuk karya nyata, sehingga kinerja karyawan diartikan

sebagai hasil kerja yang dicapai karyawan dalam mengemban tugas dan pekerjaan

yang berasal dari organisasi.

30
Sedarmayanti (2013:197), kinerja karyawan diartikan sebagai wujud hasil

dari suatu pekerjaan yang merupakan perwujudan dari kemampuan dalam bentuk

karya nyata, baik bersifat profit oriented maupun non-profit oriented, dengan

persyaratan yang ditentukan, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Setiap

organisasi cenderung tertarik pada pengukuran kinerja dalam aspek berikut:

1. Aspek finansial, meliputi anggaran suatu organisasi, karena aspek finansial

dapat dianalogikan sebagai aliran darah dalam tubuh manusia, aspek finansial

merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran. Sehingga

dalam hal ini maka aspek finansial akan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan didalam perusahaan.

2. Strategi perusahaan, dalam era globalisasi peran dan posisi karyawan sangat

krusial dalam penentuan strategi organisasi. Dengan semakin banyaknya

tuntutan karyawan maka organisasi dibharapkan mampu memberikan

dukungan dan dorongan agar kinerja karyawan bisa terus meningkat.

3. Operasi bisnis internal, informasi operasi bisnis internal diperlukan untuk

memastikan bahwa seluruh kegiatan organisasi sudah mencapai tujuan.

Wibowo (2016:11), kinerja karyawan merupakan cara manajemen dalam

mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses

komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama

dan pendekatan strategis serta terpadu dalam mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan Mangkunegara (2013:57), kinerja karyawan adalah hasil kerja yang

dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan

organisasi pada priode waktu tertentu.

31
Yayat (2017:155), kinerja karyawan dapat ditingkatkan melalui

peningkatan kompensasi dan motivasi kerja, karena dengan kompensasi yang

diberikan perusahaan kepada karyawan, semangat, kemauan, dan ketelitian

karyawan pada saat bekerja akan lebih maksimal, fokus, dan disiplin. Sedangkan

Kadir (2014:5), kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik kualitas maupun

kuantitas yang dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Terlepas dari besar, jenis,

sektor atau speseialiasainya.

Wilson (2012:230), peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan

baik dari pihak pemberi kerja maupun para pekerja. Kinerja merupakan aspek

penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan. Pencapaian tujuan yang maksimal

merupakan buah dari kinerja tim atau individu yang baik. Karyawan akan bekerja

dengan produktif berkaitan dengan banyak faktor diantaranya adalah insentif,

motivasi, kinerja kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi,

desain pekerjaan, dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta berbagai faktor lainnya.

Selanjutnya Khaerul (2012:184), kinerja karyawan merupakan hal yang bersifat

individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-

beda dalam mengerjakan tugasnya. Jadi dapat diartikan bahwa kinerja karyawan

adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran dan tuggasnya

dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standart

tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah:

32
1. Capaian kerja, hal ini berarti kinerja karyawan dapat dilihat dari hasil

pencapaian kerja yang dihasilkan. Jika kinerja karyawan meningkat maka hasil

kerja juga akan meningkat, namun sebaliknya jika kinerja karyawan menurun

maka berdampak langsung terhadap hasil produksi yang diolah yang menurun.

2. Pengawasan atasan, seseorang pimpinan yang melakukan pengawasan terhadap

karyawan dengan baik dan penuh perhatian pada umumnya mampu

mempengaruhi sikap dan semangat kerja karyawan dalam mencapai target-

target yang telah ditetapkan perusahaan.

3. Kerjasama tim, adanya teman kerja yang dapat bekerjasama sangat mendukung

kualitas dan prestasi dalam meyelesaikan pekerjaan. Setiap organisasi selalu

menuntut karyawan saling bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Keamanan kerja, adanya rasa aman yang tercipta serta lingkungan yang terjaga

akan menjamin dan menambah ketenangan dalam bekerja

5. Kesempatan karir, adanya jaminan masa depan yang lebih baik dalam hak

untuk mengembangkan karir baik promosi jabatan dan jaminan hari tua yang

diperoleh karyawan.

33

Anda mungkin juga menyukai