Anda di halaman 1dari 7

1.

Berdasarkan pada informasi kasus di atas, tolong jelaskan melalui data perhitungan,
apakah perusahaan piranti lunak di Indonesia akan menghadapi kekurangan
(defisit) manajer level menengah atau sebaliknya surplus manajer level menengah?
Jelaskan data yang menyangkut perihal pasokan dan permintaan tenaga kerja
tersebut.

Jawaban :

DATA :

Industri TIK di Tanah Air dalam lima tahun terakhir (2011-2015) tumbuh
9,98% hingga 10,7%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
4,79% sampai 6,56%. Mulai 2019, industri TIK domestik diproyeksikan tumbuh di
atas 11% per tahun karena seluruh wilayah Nusantara terhubung jaringan internet
seiring rampungnya proyek pembangunan broadband serat optik (Palapa Ring) pada
akhir 2018.

Pertumbuhan industri piranti lunak tersebut telah mempercepat persaingan


untuk mendapatkan tenaga kerja ahli di bidang piranti lunak. Ini mengakibatkan
pertumbuhan kebutuhan tenaga kerja di bidang piranti lunak sekitar 20 persen pada
tahun 2019. Gaji untuk pegawai yang baru diangkat telah meningkat sebesar 15
persen/tahun sekitar 2 tahun terakhir, sementara gaji untuk manajer level

Industri piranti lunak di Indonesia mempekerjakan manajer level menengah


sekitar 2500 orang, dan diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun depan, kata
Ketua Asosiasi Industri Piranti Lunak Indonesia. Walaupun Indonesia telah
menghasilkan 3 ribu lulusan akademi teknik komputer dan informatika per tahun,
industri jasa tetap kekurangan profesional piranti lunak pada musim-musim
kebutuhan tenaga kerja berada di puncak. “Pelatihan di tempat kerja (On-the-job
training) memang dapat mengisi celah kekurangan tersebut, tetapi itu
JAWABAN :

Masalah tenaga kerja adalah masalah yang sangat kompleks dan besar.
Kondisi kerja yang baik, kualitas output yang tinggi, upah yang layak serta kualitas
sumber daya manusia adalah persoalan yang selalu muncul dalam pembahasan
tentang tenaga kerja disamping masalah hubungan industrial antara pekerja dengan
dunia usaha. Dapat dikatakan ketenagakerjaan di Indonesia hingga kini masih
menghadapi beberapa ketidakseimbangan baik struktural ataupun sektoral. Maka
salah satu sasaran yang perlu diusahakan adalah meningkatkan daya guna tenaga
kerja.

Dalam dunia usaha, masalah kesejahteraan karyawan merupakan faktor


yang sangat penting dalam usaha meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka secara otomatis produktivitas
karyawan akan meningkat, dan dengan sendirinya pula akan memaksimalkan
pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Program kesejahteraan karyawan
bertujuan untuk mempertahankan kondisi mental dan membina moral kerja,
sehingga karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dengan tetap menjaga
kedisiplinan serta loyalitas kepada perusahaan.

Permintaan dalam konteks ekonomi didefinisikan sebagai jumlah


maksimum suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk
dibelinya pada setiap kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu (Sudarsono,
1990). Dalam hubungannya dengan tenaga kerja, permintaan tenaga kerja adalah
hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha
untuk dipekerjakan. Sehingga permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai
jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan seorang pengusaha pada setiap
kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. Miller & Meinners (1993),
berpendapat bahwa permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh nilai marjinal produk
(Value of Marginal Product, VMP). Nilai marjinal produk (VMP) merupakan
perkalian antara Produk Fisik Marginal (Marginal Physical Product) dengan harga
produk yang bersangkutan. Produk Fisik Marginal (Marginal Physical Product,
MPP) adalah kenaikan total produk fisik yang bersumber dari penambahan satu unit
input variabel (tenaga kerja).
Permintaan Tenaga kerja yang dipengaruhi oleh nilai marjinal produk (Value
of Marginal Product, VMP), Penawaran Tenaga Kerja yang dipengaruhi oleh jam
kerja yang luang dari tenaga kerja individu serta upah, secara teoritis harus
diperhatikan agar kebijakan-kebijakan yang dilakukan mendekati tujuan yang
diinginkan.

SEDANGKAN

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan
oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu
tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu
yang bebas mengarnbil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga
bebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan
pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk.
Memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya. Menurut G.S
Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau menikmati
waktu luang (leisure). Sedang kendala yang dihadapi individu adalah tingkat
pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan
penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi
dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah
jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang
diinginkan.

Menurut saya, ditahun yang akan datang kebutuhan 15% kenaikan permintaan
manajer menengah akan surplus karena dengan banyaknya jumlah tenaga
profesional (lulusan profesional akan bertambah setiap tahunnya) yang tersedia.

PT.Wisnu Kencana juga mengatakan bahwa kiat dalam mendapatkan manajer


menengah adalah dengan memberikan pelayanan terbaik bagi karyawannya di
tambah lagi manajer menengah gajinya akan naik 30% setiap tahunya.
Dan juga perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan dan kenyaman karyawan
akan mendapatkan maanfaat seperti :

Manfaat yang diperoleh dari program kesejahteraan karyawan yang diselenggarakan


perusahaan menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000:269) :

• Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

• Memperbaiki semangat kesetiaan karyawan

• Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja

• Memperbaiki hubungan masyarakat

2. Secara konseptual, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan PT. Lexus dalam
mengatasi masalah manajer level menengahnya dalam kondisi pasokan sebagaimana
jawaban Nomor 1 (surplus/ kekurangan)?

Menurut pendapat saya di atas di tahun yang akan datang perusahaan akan surplus
dalam hal penambahan kebutuhan manajer level menengah dengan memberikan
beberapa pelayanan terbaik bagi manajer level menengahnya.

Yang kita ketahui bersama bahwasanya yang harus dilakukan oleh


perusahaan ketika surplus manajer level menengah adalah mempertahankan.
Karena yang paling sulit adalah mempertahankan.
Contoh yang harus dilakukan perusahaan dalam mempertahankan karyawan adalah
sbb :

a) Memberikan KOMPENSASI DAN PENGHARGAAN (modul 6 kb 1)


Manfaat :
Diantaranya adalah untuk menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan
gaji karyawan, mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover
karyawan, memperoleh karyawan yang bermutu, pengendalian biaya, dan
memenuhi peraturan-peraturan.
Adanya penghargaan akan membuat karyawan lebih produktif dan merasa
dihargai oleh perusahaan. Penghargaan yang diberikan dapat bermacam-
macam bentuknya ada yang berupa piagam, bonus bahkan promosi jabatan.
b) Memberikan PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR
(modul 7)
Memberikan umpan balik kepada karyawan, sehingga penilaian kinerja dapat
berfungsi sebagai wahana pengembangan diri dan pengembangan
karier karyawan.

Jika kinerja karyawan dapat ditentukan secara tepat, maka penilaian


kinerja dapat membantu mendiagnosis masalah organisasi.

c) PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN (MODUL 8)


Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi karyawan:
Produktivitas karyawan meningkat. Karyawan akan memahami dan
bertanggungjawab dengan jobdesk yang dimilikinya. Skill dan
sikap karyawan akan menjadi lebih baik.
d) K3
Masyarakat dapat terlindungi dari kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja yang diakibatkan oleh operasional perusahaan.
Masyarakat dapat memperoleh ilmu untuk penerapan keselamatan di rumah.
Masyarakat dapat memastikan anggota keluarganya dapat pulang kerja
dengan selamat.
3. Secara konseptual, apakah kegiatan pelatihan dan pengembangan manajemen level
menengah PT. Lexus sudah tepat sehinga dapat mendukung upaya peningkatan
profesionalitas para manajer dan peningkatan kinerja perusahaan?

Menurut saya..
secara konseptual PT. Lexus sudah tepat dalam kegiatan dan pengembangan
manajemen level menengah. Untuk mendukung profesional para manajer, PT. Lexus
memberikan jasa pelayanan terbaik untuk kariawan. Sebagaimana di kemukakan oleh
edison. Dia tidak saja menegosiasi soal gaji dan tunjangan calon karyawannya, akan
tetapi lebih dari itu. Dia terlibat juga dalam acara sosial seperti membantu mengurus
pernikahan, membantu karyawan baru dalam mencari rumah tempat tinggal, memberi
kompensasi gaji yang hilang karna meninggalkan pekerjaan sebelumnya, dan
membantu mendaftarkan sekolah bagi anak-anak karyawan yang baru di angkatnya.
Sementara itu presiden direktur pada PT. Lexus sering mangajak minum kopi bersama
para perekrut manajer level menengah. Disamping itu bagi karyawan yang berkinerja
bagus disediakan fasilitas mewah dan peluang ubtuk berkembang. PT. Lexus telah
melakukan identifikasi lebih dini terhadap para calon manajernya, dengan
menempatkan karyawan yang terbagus kinerjanya pada program-program pelatihan
akselerasi dan sering diikutkan dalam program sertifikasi manajemen proyek.
Operator call center menyediakan dana sekolah karyawan sebesar Rp 250 juta per
tahun untukmendapatkan setifikasi dari lembaga pendidikan manajemen dan bisnis.
Sedangkan dari peningkatan kinerja perusahan telah dibuktikan pada bagian
infotainment pada tahun 2018 berhasil menancapkan tonggak sejarahnya dalam
membukukan pendapatan sebesar Rp 150 milyar melalui penyelenggaraan perayaan
dengan menampilkan penyanyi-penyanyi pop terkenal dan gala dinner sehingga
perusahaan dapat membagi-bagikan bonus sekitar Rp 5 milyar, di bagikan antara Rp
10-50 juta per orang per tahun.

Anda mungkin juga menyukai