Anda di halaman 1dari 17

UJI TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Dosen Pengampu : Neily El ‘Izzah, M. Pd.

Disusun Oleh :
Nahda Isfahani 2281010110
Khoirul Anam 2281010096
Audrey Adelya 2281010108

2/D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1444 H
1
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah
berada diatas ajarannya hingga hari kiamat. Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “UJI TINGKAT
KESUKARAN DAN DAYA BEDA”. Penyusunan makalah ini sebagai tugas terstruktur dari
Mata Kuliah Statistik Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Ibu Neily El
‘Izzah, M. Pd. yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan
Allah SWT membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis
berharap, makalah ini berguna bagi kita semua. Aamiin. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.

Cirebon, 24 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 4

C. Tujuan Masalah.................................................................................................................... 4

BAB II............................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5

A. Uji Tingkat Kesukaran ......................................................................................................... 5

B. Daya Pembeda ............................................................................................................... ......6

BAB III ......................................................................................................................................... 15

PENUTUP..................................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi
merupakan pekerjaan yang terencana dan dilakukan dengan cara berkesinabungan.
Evaluasi bukan hanya merupakan kegaiatan akhir atau penutup dari suatu program
tertentu, melainkn merupakan kagiatan yang dilakukan pada pemulaan, selama progaram
berlangsung, serta pada akhir program ketika program itu dianggap selesai.

Memang tidak banyak orang yang mengetahui bahwa setiap tindakan kita
memerlukan evaluasi. Hal ini berguna untuk menentukan kinerja yang tetap dalam
menentukan berbagai pekerjaan. Tidak menutup kemungkinan pula didalam proses
belajar mengajar, evaluasi sangatlah penting diperlukan untuk meningkatkan kualitas
siswa dalam menempuh pendidikan. Di dalam evaluasi membutuhkan berbagai teknik
untuk membantu pemaksimalan proses pengevaluasian, dalam hal ini perlu diketahui
dalam pembuatan soal untuk evaluasi harus diketahui daya beda dan kesukaran item soal
tersebut, maka dari itu pemakalah akan mencoba untuk menjelaskan dan menyampaikan
tentang daya pembeda dan tingkat kesukaran soal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Tingkat Kesukaran Item?
2. Bagaimana langkah-langkah menghitung tingkat kesulitan?
3. Apa yang dimaksud Daya Pembeda Soal?

4. Apa saja Daya Beda Butir Soal?

C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui Tingkat Kesukaran Item
2. Agar mengetahui langkah-langkah menghitung tingkat kesulitan
3. Agar mengetahui Daya Pembeda Soal
4. Agar mengetahui Daya Beda Butir Soal

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Uji Tingkat Kesukaran

 Pengertian

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tergolong


mudah atau sulit. Tingkat kesulitan adalah jumlah menunjukan sukar atau mudahnya
sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207).

 Cara Menentukan Tingkat Kesukaran Suatu Butir Tes

1. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran.

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan

Jx = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Indeks kesukaran diklasifikasikan seperti tabel berikut:

Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesukaran

P.P Klasifikasi

0,00-0,29 Soal Sukar

0,30-0,69 Soal Sedang

0,70-1,00 Soal Mudah

5
2. Rumus lain yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal uraian
sama dengan soal pilihan ganda yaitu:

Keterangan:

Tk = Indeks tingkat kesukaran butir soal

SA = Jumlah skor kelompok atas

SB = Jumlah skor kelompok bawah

IA = Jumlah skor ideal kelompok atas

IB = Jumlah skor ideal kelompok bawah

Setelah indeks tingkat kesukaran diperoleh, maka harga indeks kesukaran tersebut
diinterpretasikan pada kriteria sesuai tabel berikut:

Tabel 2. Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria

0 - 15% Sangat sukar, sebaiknya dibuang

16% - 30% Sukar

31% - 70% Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat mudah, sebaiknya dibuang

6
B. Daya Pembeda

 Pengertian

Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999: 211).

 Cara Menentukan Daya Pembeda Butir Tes Daya pembeda butir soal dihitung dengan
menggunakan persamaan:

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda

BA = Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = Banyaknya peserta tes kelompok atas, dan

JB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut.

DP Kualifikasi

0,00 – 0,19 Jelek

0,20 – 0,39 Cukup

0,40 – 0,69 Baik

0,70 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak Baik, harus dibuag

7
Untuk mengetahui keberartian daya pembeda soal dilakukan dengan statistik uji - t,
dengan persamaan berikut.

Keterangan:

t = Indeks Daya Pembeda (DP) antara kemampuan kelompok atas dengankemampuan


kelompok bawah.

Xa = Skor rata-rata tiap item tes kelompok atas.

Xb = Skor rata-rata tiap item tes kelompok bawah.

Sa = Standar deviasi tiap item tes kelompok atas.

Sb = Standar deviasi tiap item tes kelompok bawah.

Na = Jumlah siswa kelompok atas, dan

Nb = Jumlah siswa kelompok bawah.

Harga thitung yang dihasilkan dibandingkan dengan harga tabel dengan dk = (Na-1)-
(Nb-1) pada taraf kepercayaan 95%. Jika thitung > tabel maka daya pembeda untuk soal
tersebut adalah signifikan.

Persamaan lain yang dapat digunakan untuk menentukan daya pembeda yaitu:

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu SA: Jumlah skor kelompok atas pada
butir soal yang diolah

8
SB = Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA = Jumlah skor maksimum salah satu kelompok pada butir soal yang diolah

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada
kriteria daya pembeda sesuai dengan tabel berikut.

Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif – 9% Sangat buruk, harus dibuang

10% - 19% Buruk, sebaiknya dibuang

20% - 29% Agar baik atau cukup

30% - 49% Baik

50% ke atas Sangat baik

9
C. Tutorial SPSS

 Uji Tingkat Kesukaran

10
Pada menu Analyze > Descriptive Statistics > Frequencies.

Pindahkan variabel skor nomer 1 sampai skor nomer 15, kecuali nama siswa dan skor total tidak
dipindahkan. Kemudian klik Statistics.

11
Ceklist Mean kemudian klik Continue

12
 REKAP DATA HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES

No Mean Kriteria Tingkat


Soal Pengambilan
(Output SPSS) Keputusan Kesulitan

1. 0,53 SEDANG

2. 0,80 MUDAH

3. 0,73 MUDAH

4. 0,67 SEDANG

5. 0,47 SEDANG

6. 0,53 SEDANG

7. 0,80 Konsultasikan MUDAH


dengan tabel indek
8. 0,73 Tingkat Kesukaran MUDAH
9. 0,73 MUDAH

10. 0,67 SEDANG

11. 0,73 MUDAH


12. 0,87 MUDAH

13. 0,73 MUDAH

14. 0,73 MUDAH

15. 0,73 MUDAH

13
 Daya Pembeda

Pada menu Analyze > Correlate > Bivariate

Pindahkan seluruh variabel. Pastikan Flag significant correlations dan Pearson ter-ceklist.
Kemudian klik OK.

14
 REKAP DATA HASIL UJI DAYA BEDA BUTIR TES

No r hitung Kriteria Daya Beda


Soal Pengambilan
(Output SPSS) Keputusan Butir Tes

1. 0,440 BAIK

2. 0,471 BAIK

3. 0,967 BAIK SEKALI

4. 0,292 CUKUP

5. 0,588 BAIK

6. 0,440 BAIK

7. 0,471 Konsultasikan BAIK


dengan tabel indek
8. 0,342 Tingkat Kesukaran CUKUP
9. 0,967 BAIK SEKALI

10. 0,257 CUKUP

11. 0,967 BAIK SEKALI


12. 0,289 CUKUP

13. 0,967 BAIK SEKALI

14. 0,967 BAIK SEKALI


15. 0,967 BAIK SEKALI

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tergolong
mudah atau sulit. Tingkat kesulitan adalah jumlah menunjukan sukar atau mudahnya
sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207).

Daya beda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999:
211).

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6942172/MAKALAH_DAYA_PEMBEDA_DAN_
TINGKAT_KESUKARAN_UNTUK_MEMENUHI_TUGAS_5_MATAKUKULIAH
https://youtu.be/1TiZ4wDLE1A

17

Anda mungkin juga menyukai