Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi Nama : Okta Priansa Saputra
Dosen : Sumarsid SE.,MM NIK : 17110110002

Semester : VII Kelas : Sabtu


Sifat : Daring

1. Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam bukunya berjudul
"Strategi Pemberantasan Korupsi” berkaitan dengan Profesi ada tiga hal aspek yang terkait dengan
profesi tersebut, jelaskan ketiga tiganya.

Jawaban:

a) Attitude toward behavior (ATB: yang dipengaruhi oleh behavioral belief, yaitu evaluasi positif
ataupun negatif terhadap suatu perilaku tertentu - tercermin dalam kata-kataseperti, benar-salah,
setuju-tidak setuju, baik-buruk, dll. Evaluasi negatif terhadap perilaku korupsi dan evaluasi positif
terhadap antikorupsi akan meningkatkan intensi (potensi) untuk berperilaku anti-korupsi.

b) Subjective norms (SN): yang dipengaruhi oleh subjective norms di sekeliling individu yang
mengharapkan si individu sebaiknya berperilaku tertentu atau tidak. Misal norma agama (bagi
individu beragama), norma sosial, norma keluarga, atau ketika orangorang yang penting bagi
individu atau cenderung dipatuhi oleh individu menganggap perilaku anti-korupsi sebagai hal
positif, maka akan meningkatkan intensi (potensi) berperilaku anti-korupsi.

c) Control belief (CB): yang dipengaruhi oleh perceived behavior control, yaitu acuan kesulitan dan
kemudahan untuk memunculkan suatu perilaku. Ini berkaitan dengan sumber dan kesempatan
untuk mewujudkan perilaku tersebut. Misalnya lingkungan disekeliling individu yang korup atau
kesempatan korupsi yang besar/mudah akan meningkatkan intensi individu untuk melakukan
perilaku korupsi, dan sebaliknya

2. Sebutkan beberapa hal tentang Perlindungan Hak Cipta yang dimiliki seseorang sesuai dengan etika
bisnis profesi yang dijalani.

Jawaban:

a) Suatu ciptaan harus mempunyai keaslian (orisinal). Keaslian sangat erat berhubungan dengan
bentuk perwujudan suatu ciptaan.
b) Suatu ciptaan, mempunyai hak cipta jika ciptaan yang bersangkutan diwujudkan dalam bentuk
tulisan atau bentuk material yang lain. Ini berarti bahwa suatu ide atau satu pikiran atau suatu
gagasan atau cita-cita belum merupakan suatu ciptaan.
c) Karena hak cipta hak eksklusif, maka tidak boleh ada orang lain yang boleh melakukan
perbanyakkan dan pengumuman kecuali dengan izin pencipta.
3. Berdasarkan gambar di bawah ini pelanggaran etika apa yang terjadi dan jelaskan secara rinci.

Jawaban:

1. Menggunakan HP saat berkendara merupakan kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi.


Kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
2. Mengutip Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 37, kaca spion kendaraan
bermotor baik untuk mobil maupun sepeda motor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf
b harus memenuhi dua persyaratan.
3. Tidak menggunakan Pelindung kepala/Helm secara benar.

Sanksi terhadap pelanggaran pasal tersebut diatur dalam pasal 283 UU yang sama, yakni denda
maksimal Rp750 ribu dan kurungan 3 bulan

4. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional.Untuk itu Kode etik menyatakan apa,Jelaskan.

Jawaban:

Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yangharus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professionalmemberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etikakan melindungi perbuatan
yang tidak professional.

Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi


a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentanghubungan
etika dalam keanggotaan profesi

5. Kasus
Fatwa NU : ETIKA PROFESI (Tayangan Infotaiment Di Televisi Haram)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama mengeluarkan fatwa yang menyatakan kalau
tayangan berisikan gosip yang membongkar aib dikatagorikan haram. Menurut Ketua PBNU,
tayangan Infotainment di anggap sudah keterlaluan, menggunjing orang, mengungkap aib selebritis,
mencampuri urusan rumah tangga orang dan membuat suasana semakin kacau. NU mengajak untuk
tidak menonton tayangan yang dilarang oleh agama, lagi pula, tayangan infotainment
menggambarkan kita sudah terbiasa dengan hal seperti itu, seakan kita bisa ngerasani orang, atau
mencari kejelekan orang lain.
Puluhan wartawan infotainment dari berbagai media cetak dan elektronik mendatangi kantor
PBNU untuk mengklarifikasikan fatwa Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di
Surabaya, terutama tentang hukum infotainment. ”FATWA” itu berawal dari keinginan para kiai dari
beberapa pesantren untuk menjadikan infotainment sebagai tema penting dalam Munas Alim Ulama
di Surabaya. Para kiai gelisah dengan berita-berita dalam infotainment yang berisi tentang gosip dan
persoalan pribadi dan keluarga orang lain.
Dari kasus tersebut, bagaimana menurut Anda tentang ”Fatwa” NU ini terkait dengan Profesi Tugas
Seseorang yang menjalankan Tugasnya.

Jawaban:

Infotainment adalah salah satu jenis penggelembungan bahasa yang kemudian menjadi istilah
popular untuk berita ringan yang menghibur atau informasi hiburan. Merupakan kependekan dari
istilah Inggris information-entertainment. Infotainment di Indonesia identik dengan acara televisi yang
menyajikan berita selebritas dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik. Pemberitaan infotainment
yang semakin keluar dari batas-batas etika dapat dengan mudah dan cepat mempengaruhi
kehidupan moral bangsa. Maka dari itu masalah infotainment telah menjadi masalah publik karena
pengaruhnya terhadap kehidupan moral bangsa maka pemerintah harus mengatur keberadaannya,
salah satunya dengan dikeluarkannya undang-undang penyiaran dan perlunya lembaga sensor untuk
infotainment serta keputusan Musyawarah Nasional yang mengharamkan tayangan infotainment di
televisi.

Persamaan dan perbedaan dari kedua sistem hukum tersebut meliputi:

a. Persamaan

▪ Sama-sama mengharuskan pencarian berita dengan jalan yang santun dan menghormati privasi
narasumber.
▪ Sama-sama mengharuskan penyampaian berita yang jujur dan akurat, serta melarang
penyampaian berita yang berisi kebohongan, fitnah dan adudomba.
▪ Sama-sama menekankan profesi chek and recheck informasi sebelum disampaikan.

b. Perbedaan

▪ Isi berita. Pada hukum penyiaran tidak melarang dalam menyampaikan berita tentang aib orang
lain selagi mau untuk dijadikan sebagai narasumber. Sedangkan pada pandangan fatwa
Nahdlatul Ulama, mencari dan membicarakan aib orang lain sangat dilarang. Apalagi apabila
tujuannya adalah mencari keuntungan dari aib tersebut.
▪ Perbedaan dalam sanksi atau hukuman. Dalam hukum penyiaran, sanksi terhadap pelanggaran
ketentuan undang-undang ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga organisasi yang ditunjuknya.
Sanksi ditetapkan dengan jumlah denda maupun hukuman. Sedangkan dalam pandangan fatwa
Nahdlatul Ulama, sanksi terhadap larangan menyebarkan aib orang lain merupakan ketentuan
yang berasal langsung dari Allah SWT, namun sanksi tidak ditetapkan dengan jumlah denda
maupun hukuman.

======================= Selamat Mengerjakan =======================

Anda mungkin juga menyukai