Danila (195090100111044)
Sebaliknya, jumlah semut rangrang dan jumlah burung berkorelasi negative terhadap suhu lingkungan
dengan nilai korelasi -0,962 dan -0,686. Tetapi jumlah semut rangrang berkorelasi positif dengan jumlah
burung yaitu 0,654. Artinya, semakin banyak jumlah semut rangrang, maka jumlah burung juga meningkat,
tetapi jumlah keduanya akan menurun jika suhu lingkungan semakin tinggi.
2. Uji Regresi Linier Sederhana
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2414532.679 1 2414532.679 56.807 .000b
Residual 765075.321 18 42504.185
Total 3179608.000 19
a. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
b. Predictors: (Constant), Jumlah Semut Rangrang
Dilihat dari nilai sig, jika nilai sig > 0,05 artinya H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara kelimpahan
ulat bulu dengan kelimpahan semut rangrang, tetapi jika sig < 0,005 artinya HA diterima yaitu ada
hubungan antara kelimpahan ulat bulu denagn kelimpahan semut rangrang.
Didapatkan nilai signifikansi 0,00 artinya HA diterima yaitu ada hubungan antara kelimpahan ulat bulu
denagn kelimpahan semut rangrang.
**
Hasil:
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .871 a
.759 .746 206.165
a. Predictors: (Constant), Jumlah Semut Rangrang
b. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
Nilai R = 0,871 = menandakan adanya hubungan keeratan yang sangat erat, bernilai positif
Nilai R2= 0,759 = kelimpahan ulat bulu dipengaruhi sebesar 75,9% oleh keberadaan semut
rangrang, sedangkan 24,1% sisa kelimpahan ulat bulu dipengaruhi oleh variabel lain di luar semut
rangrang (nilai determinasi tinggi)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 725.880 64.674 11.224 .000
Jumlah Semut Rangrang -1.764 .234 -.871 -7.537 .000
a. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
Model persamaan regresi linear sederhana:
Y = 725,880 – 1,764x
Kelimpahan ulat bulu = 725,880 – 1,764(kelimpahan semut rangrang)
Koef. 725,880 menandakan bahwa jika semut rangrang tidak ada, maka kelimpahan ulat bulu
sebesar 725,880. Lalu, koefisien regresi sebesar -1,764 mengindikasikan jika semut rangrang
meningkat sebanyak 1 individu, kelimpahan ulat bulu akan menurun sebesar 1,764.
Dilakukan uji hipotesis dengan uji t.
- Besar t hitung = 07,537 (sig 0,000). Sig < 0,005 artinya variabel keberadaan semut
ragrang berpengaruh signifikan terhadap variabel kelimpahan ulat bulu.
Uji Asumsi:
Uji Homoskedasitisitas
Correlations
Jumlah Semut
Rangrang Abs_res
Spearman's rho Jumlah Semut Rangrang Correlation Coefficient 1.000 .045
Sig. (2-tailed) . .850
N 20 20
Abs_res Correlation Coefficient .045 1.000
Sig. (2-tailed) .850 .
N 20 20
Jika :
- nilai sig > 0,05 = tidak ada korelasi antara absolut residual dengan variabel bebas
(semut rangrang)
- nilai sig < 0,05 = ada korelasi antara absolut residual dengan variabel bebas
(semut rangrang)
Hasil nilai sig = 0,850 (lebih besar dari 0,05) = tidak ada korelasi antara abs_res
dengan variabel bebas, artinya asumsi homoskedastisitas terpenuhi.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2414532.679 1 2414532.679 56.807 .000b
Residual 765075.321 18 42504.185
Total 3179608.000 19
a. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
b. Predictors: (Constant), Jumlah Semut Rangrang
Variabel predictor yang berpengaruh terhadap kelimpahan ulat bulu hanya keberadaan semut
rangrang sehingga variabel jumlah burung dan suhu dibuang dari model.
Dilihat dari nilai sig, jika nilai sig > 0,05 artinya H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara kelimpahan
ulat bulu dengan kelimpahan semut rangrang, burung, dan suhu , tetapi jika sig < 0,005 artinya HA
diterima yaitu ada hubungan antara kelimpahan ulat bulu dengan kelimpahan semut rangrang.
Didapatkan nilai signifikansi 0,00 artinya HA diterima yaitu ada hubungan antara kelimpahan ulat bulu
denagn kelimpahan semut rangrang.
**
Hasil:
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .871 a
.759 .746 206.165
a. Predictors: (Constant), Jumlah Semut Rangrang
b. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
Variabel predictor yang berpengaruh terhadap kelimpahan ulat bulu hanya keberadaan semut
rangrang sehingga variabel jumlah burung dan suhu dibuang dari model.
Nilai R = 0,871 = menandakan adanya hubungan keeratan yang sangat erat, bernilai positif
Nilai R2= 0,759 = kelimpahan ulat bulu dipengaruhi sebesar 75,9% oleh keberadaan semut
rangrang, sedangkan 24,1% sisa kelimpahan ulat bulu dipengaruhi oleh variabel lain di luar semut
rangrang (nilai determinasi tinggi)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 725.880 64.674 11.224 .000
Jumlah Semut Rangrang -1.764 .234 -.871 -7.537 .000
a. Dependent Variable: Jumlah Ulat Bulu
Model persamaan regresi linear sederhana:
Y = 725,880 – 1,764x
Kelimpahan ulat bulu = 725,880 – 1,764(kelimpahan semut rangrang)
Koef. 725,880 menandakan bahwa jika semut rangrang tidak ada, maka kelimpahan ulat bulu
sebesar 725,880. Lalu, koefisien regresi sebesar -1,764 mengindikasikan jika semut rangrang
meningkat sebanyak 1 individu, kelimpahan ulat bulu akan menurun sebesar 1,764.
Dilakukan uji hipotesis dengan uji t.
- Besar t hitung = 07,537 (sig 0,000). Sig < 0,005 artinya variabel keberadaan semut
ragrang berpengaruh signifikan terhadap variabel kelimpahan ulat bulu.