BAB. I Pendahuluan
PT. INTAN METALINDO berdiri sejak tahun 2002 yang berlokasi di Jl. Raya Salembaran Jati
Km. 16 RT.03/RW.03 Kosambi – Tangerang.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyedia dan manufaktur material bahan bangunan
dan kontruksi yang meliputi: Wire Mesh, Intan SteelDek (Floor Deck), Intan RoofDek (Roofing),
Roof Mesh, Intan Truss (Rangka Baja Ringan), Cold Finished Steel Bar (Besi As), Pagar Intan,
Kolom Praktis, Kawat Duri (Barbed Wire), Kawat Silet (Concertina Razor Wire), Bronjong
Kawat (Gabion).
BAB I (LATAR BELAKANG)
➢ Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses
hubungan dan proses tenaga kerja agar efektif dan efisien serta membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat. (Hasibuan , 2016).
➢ Karyawan yang memiliki tingkat kejenuhan tertinggi kemungkinan besar akan menarik diri
dari mereka pekerjaan sehingga pekerjaan tidak maksimal seperti adanya persaingan
yang tidak sehat di antara sesama karyawan, kurangnya kepuasan dalam bekerja, Hal
inilah yang menyebabkan gejala burnout pada karyawan (Soelton et al., 2019).
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Dapat juga diartikan bahwa
variabel intervening adalah variabel yang dapat memperlemah dan memperkuat hubungan antar
variabel (variabel moderator), tetapi tidak dapat diukur & diamati.
Variabel mediasi atau intervening letaknya berada di antara variabel independen dengan dependen
sehingga variabel dependen tidak dapat langsung terpengaruh oleh variabel independen.
Theoritical gap atau disebut kesenjangan teori merupakan suatu kelemahan, kekurangan,
keterbatasan ataupun celah yang secara teoritis belum terpenuhi dalam kerangka kerja teori
tersebut.
2. Apakah Self Efficacy berpengaruh terhadap Stres Kerja pada karyawan PT Intan Metalindo?
3. Apakah Stres Kerja berpengaruh terhadap Burnout pada karyawan PT Intan Metalindo?
4. Apakah Beban Kerja berpengaruh terhadap Burnout pada karyawan PT Intan Metalindo?
5. Apakah Self Efficacy berpengaruh terhadap Burnout pada karyawan PT Intan Metalindo?
6. Apakah Stres Kerja mampu memediasi pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout pada
karyawan PT Intan Metalindo?
7. Apakah Stres Kerja mampu memediasi pengaruh Self Efficacy terhadap Burnout pada
karyawan PT Intan Metalindo?
Tujuan penelitian
1. Menguji pengaruh Beban Kerja terhadap Stres Kerja pada PT Intan Metalindo.
2. Menguji pengaruh Self Efficacy terhadap Stres Kerja pada PT Intan Metalindo.
5. Menguji pengaruh Self Efficacy terhadap Burnout pada karyawan PT Intan Metalindo.
6. Menguji kemampuan Stres Kerja dalam memediasi pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout
pada karyawan PT Intan Metalindo.
7. Menguji kemampuan Stres Kerja dalam memediasi Self Efficacy terhadap Burnout pada
karyawan PT Intan Metalindo.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bunrout Stres Kerja Self Efficacy
Beban Kerja
Burnout adalah istilah yang Stres adalah suatu kondisi yang Self Efficacy merupakan
Beban Kerja adalah dapat
pertama kali dikemukan oleh mempengaruhi keadaan fisik pertimbangan seseorang
didefinisikan sebagai suatu
Freudenberger di tahun 1974, atau psikis seseorang karena terhadap kemampuannya
perbedaan antara kapasitas
yang merupakan representasi adanya tekanan dari dalam mengorganisasikan dan
atau kemampuan pekerja
dari sindrom psychological ataupun dari luar diri seseoran melaksanakan tindakan-
dengan tuntutan pekerjaan yang
Stres yang menunjukkan respon yang dapat mengganggu tindakan yang diperlukan untuk
harus dihadapi (Hariyati, 2011)
negatif seseorang sebagai hasil pelaksanaan kerja mereka mencapai prestasi tertentu.
dari tekanan pekerjaan (Robbins, 2015) (Bandura dalam Irwansyah, 2013)
(Katarini, 2011)
Penelitian Terdahulu
Kerangka Konseptual
Keterangan :
4. Variabel Y : Burnout
HIPOTESIS
• H1 : Beban Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Burnout.
• H2 : Self Efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap Burnout.
• H3 : Beban Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Stres Kerja.
• H4 : Self Efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap Stres Kerja
• H5 : Stres Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Burnout
• H6 : Stres Kerja tidak memediasi Beban Kerja terhadap Burnout
• H7 : Stres Kerja tidak memediasi Self Efficacy terhadap Burnout
BAB III METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian April 2021 – Desember 2021
Tempat Penelitian PT. INTAN METALINDO
Desain Penelitian Desain kausal
Pengukuran Variabel Skala Likert
Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa korelasi konstruk Beban Kerja dengan
indikatornya (BK1 sebesar 0,864, BK2 sebesar 0,614, BK3 sebesar
0,598, BK4 sebesar 0,825, BK5 sebesar 0,855, BK7 sebesar 0,856,
BK8 sebesar 0,565, BK9 sebesar 0,749 dan BK10 sebesar 0,902) lebih
tinggi dibandingan korelasi indikator Beban Kerja dengan konstruk
lainnya. Selanjutnya korelasi Self Efficacy dengan indikatornya (SE1
sebesar 0,582, SE2 sebesar 0,670, SE3 sebesar 0,789, SE4 sebesar
0,582, SE5 sebesar 0,751, SE6 sebesar 0,754, SE7 sebesar 0,861,
SE8 sebesar 0,711 dan SE9 sebesar 0,662) lebih tinggi dibandingkan
korelasi indikator Self Efficacy dengan konstruk lainnya. Lalu korelasi
Stres Kerja dengan indikatornya (SK1 sebesar 0,848, SK2 sebesar
0,829, SK3 sebesar 0,715 dan SK10 sebesar 0,620) lebih tinggi
dibandingkan korelasi indikator Stres Kerja dengan konstruk lainnya.
Serta korelasi indikator Burnout dengan indikatornya (BRT1 sebesar
0,923, BRT2 sebesar 0,555, BRT3 sebesar 0,746, BRT4 sebesar
0,891, BRT5 sebesar 0,906, BRT6 sebesar 0,936 dan BRT7 sebesar
0,886) lebih tinggi dibanding korelasi indicator Burnout dengan
konstruk lainnya.
AVE Dan Discriminant Validity (Fornell Lacker Criterium)
Berdasarkan Tabel 4.13 bahwa hasil pengujian Model variabel Stres Kerja dan Burnout dapat
composite reliability dan cronbach’s alpha dikatakan kuat sebab memiliki nilai diatas 0,67. Model
menunjukkan nilai yang memuaskan, karena pengaruh variabel laten independen (Beban Kerja dan
seluruh variabel laten memiliki nilai composite Self Efficacy) terhadap Stres Kerja memberikan nilai R-
reliabel dan cronbach’s alpha≥0,70. Hal ini square sebesar 0,861 yang dapat diinterprestasikan
menyatakan bahwa seluruh variabel laten bahwa variabilitas konstruk Beban Kerja dan Self
dikatakan reliabel Efficacy yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk
Stres Kerja sebesar 86,1% sedangkan 13,9%
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti.
Hasil Pengujian Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian