Oleh
Bunga Destiyana1, Nabilah Istiyani2
1,2Jurusan Farmasi, Universitas Binawan, Jakarta Selatan
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
terutama faktor stress kerja. Penelitian ini dilakukan pada apoteker yang bekerja pada salah satu
rumah sakit di kota, dengan jumlah responden sebanyak dua puluh lima orang. Variabel
independen dalam penelitian ini yaitu stres kerja yang dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor
lingkungan, faktor organisasi dan individual yang merupakan penyebab stress kemudian
diperiksa untuk mengetahui hubungannya dengan variabel dependen yaitu kinerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dari stres faktor lingkungan (0,000
< 0,05) dan faktor individual (0,005 < 0,05) terhadap kinerja Apoteker di RS X kota Bandung,
sedangkan untuk stres kerja faktor organisasi (0,856 > 0,05) tidak memiliki hubungan signifikan
terhadap kinerja Apoteker di RS X kota Bandung
Kata Kunci: Apoteker, Kinerja, Stres Kerja
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.4 September 2022 1985
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Faktor Individu
Adanya faktor individu berperan juga Prosedur Penelitian
dalam mempengaruhi stres karyawan. Kuesioner disebarkan kepada subjek
Dalam faktor individu kepribadian penelitian yaitu Apoteker di RS X untuk
seseorang lebih berpengaruh terhadap stres dijawab pada keadaan sebenarnya. Informasi
pada karyawan. Dimana kepribadian yang dapat diperoleh dengan menggunakan
seseorang akan menentukan sesorang kuesioner adalah mengenai diri responden,
tersebut mudah mengalami stres atau tidak dengan asumsi bahwa respondenlah yang
paling mengetahui tentang dirinya dan
METODE PENELITIAN pengalaman sendiri, sehingga yang
Metode pada penelitian ini dinyatakan oleh responden kepada peneliti
menggunakan metode deskriptif dengan adalah benar. Jenis kuesioner yang digunakan
pengambilan data menggunakan data primer. adalah angket tertutup, yaitu angket yang
Pada penelitian ini, data yang diambil berupa jawabannya telah disediakan. Setelah data
kuisioner yang sudah diisi oleh responden terkumpul dilakukan pengolahan data.
kemudian hasilnya diolah untuk mengetahui Pengukuran Variabel
hubungan antar variabel. Hasil yang diperoleh Hasil analisis ini didapat dari hasil
diolah menggunakan perangkat lunak statistik kuesioner yang telah diisi oleh responden.
yang sesuai untuk memberikan gambaran Berdasarkan hasil tersebut akan diperoleh satu
tentang pengaruh stres kerja terhadap Kinerja kecendrungan dari jawaban responden
Apoteker pada RS X di kota Bandung. tersebut. Hasil kecendrungan dari masing-
masing variabel akan terlihat berdasarkan nilai
Stres kerja (X) rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan
dikatagorikan pada rentang skor berikut ini:
Nilai maksimum :4
Nilai minimum :1
Faktor lingkungan (X1)
Rentang skala : 1-4 = 0.75
Faktor organisasi (X2)
Faktor individu (X3) 4
Katagori:
1.0 – 1.75 = sangat tidak setuju
1.76 – 2.5 = tidak setuju
Kinerja (Y) 2.51–3.25 = setuju
3.26 – 4 = sangat setuju
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Cara Pengolahan Dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui
Populasi Dan Sampel pengisian kuesioner kemudian dianalisis.
Apoteker yang bekerja pada RS X di Dilanjutkan dengan membuat klasifikasi yang
kota Bandung merupakan populasi dari akan membentuk tema-tema tertentu. Selain
penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti itu dilakukan analisis data menggunakan
berencana menyebarkan kuesioner sebanyak software SPSS.
25 unit
Bahan Dan Alat HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini bahan yang Berdasarkan data responden,
digunakan untuk memperoleh data yaitu didapatkan responden mayoritas adalah wanita
dengan menggunakan kuesioner yang berusia 25-29 tahun. Responden dengan gaji
disebarkan kepada Apoteker yang bekerja di antara 3-5 juta merupakan presentasi
RS X di kota Bandung. Alat yang digunakan terbanyak pada penelitian ini dan masa kerja
adalah software SPSS.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
1986 Vol.2 No. 4 September 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan presentase terbesar adalah lebih dari 4 berarti ada pengaruh yang positif dan
tahun signifikan antara faktor lingkungan
Tabel 1 Karakteristik Responden terhadap kinerja karyawan.
No Karakteristik Frekuensi Presentase 2. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Organisasi
responden Terhadap Kinerja Karyawan
1 Jenis Wanita 24 96 %
Pria 1 4% Rumusan hipotesa:
kelamin
2 Umur 25-29 16 64 % H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang
tahun signifikan antara faktor organisasi
30-34 7 28 %
tahun terhadap kinerja karyawan)
35-39 2 8% H1 : p # 0 (ada pengaruh yang signifikan
tahun
>40 tahun - - antara faktor organisasi terhadap kinerja
3 Gaji 3 – 5 juta 18 72 % karyawan) Hasil yang diperoleh t hitung (-
5 – 7 juta 7 28 %
7– 10 juta - - 0,184) < (2.079) maka H0 diterima dan
>10 juta - - H1 ditolak. nilai sig 0,856 > 0,05 sehingga
4 Masa kerja <1 tahun 1 4%
1-2 tahun 5 20 % berpengaruh tidak signifikan. Hal ini
2-3 tahun 4 16 % berarti ada pengaruh yang negatif dan
3-4 tahun 4 16 %
>4 tahun 11 44 % tidak signifikan antara organisasi terhadap
Sumber: hasil pengolahan data kinerja karyawan.
3. Uji Hipotesis Pengaruh Faktor Individu
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Terhadap Kinerja Karyawan
Coefficientsa Rumusan hipotesis:
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients H0 : p = 0 (tidak ada pengaruh yang
Std. signifikan antara faktor individu terhadap
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,873 2,024 ,431 ,671
kinerja karyawan)
Faktor 3,120 ,305 ,817 10,240 ,000 H1: p #0 ( ada pengaruh yang signifikan
Lingkungan antara faktor individu terhadap kinerja
Faktor -,052 ,281 -,014 -,184 ,856
Organisasi karyawan) Hasil yang diperoleh t hitung
Faktor ,852 ,272 ,241 3,135 ,005 (3,315) > t tabel (2.079) maka H0 ditolak
Individual
a. Dependent Variable: Kinerja
dan H1 diterima. nilai sig 0,005 < 0,05
sehingga berpengaruh signifikan.
Nilai t table = 2.079 Hal ini berarti ada pengaruh yang positif
Syarat penggunaan uji t parsial adalah dan signifikan antara faktor individu
dengan melihat nilai t hitung > t tabel. terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA.
[1] Kemenkes RI. 2017. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
1988 Vol.2 No. 4 September 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)