Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN MAGANG KERJA

DI PUSKESMAS GEDANGAN
KABUPATEN SIDOARJO

Laporan Kegiatan Magang Kerja ini ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Tugas Kegiatan Magang Kerja dari BKD Kabupaten Sidoarjo

OLEH :

RUBIYATUN
NIP. 19910824 202203 2 007

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

2022
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan berkat rahmat dan
hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Kerja di Puskesmas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Laporan kegiatan magang kerja ini ditulis untuk memenuhi salah
satu persyaratan tugas kegiatan magang kerja dari BKD Kabupaten Sidoarjo.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala Puskesmas Gedangan, ibu dr. B.
IRAWATYRATNA K., MM, semua pegawai Puskesmas Gedangan dan semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan kegiatan magang kerja ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya. Laporan kegiatan magang kerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga laporan kegiatan magang kerja ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pembangunan ilmu pengetahuan kita.

Sidoarjo, 27 Juni 2022

Rubiyatun, A.Md.RMIK
NIP.199605012019032003

2|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................................2

Daftar Isi.......................................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan........................................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................................4

D. Manfaat..................................................................................................................................5

Bab II Dasar Teori.........................................................................................................................6

A. Puskesmas..............................................................................................................................6

B. Rekam Medis.........................................................................................................................6

Bab III Pembahasan......................................................................................................................11

Bab IV Penutup.............................................................................................................................14

A. Kesimpulan............................................................................................................................14

B. Saran.......................................................................................................................................14

Daftar Pustaka...............................................................................................................................15

Lampiran.......................................................................................................................................16

3|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Wikipedia, Magang adalah kegiatan melatih atau mengembangkan suatu
leterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang lain, yang terkait dengan
kompetensi tertentu yang dianggap berguna.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan salah satu lembaga kepegawaian
daerah yang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia atau
pegawai yang berkualitas dan professional di pemerintahan kabupaten Sidorjo. Salah
satunya dengan mengadakan Magang Kerja di Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di
wilayah kabupaten Sidoarjo yang bertujuan untuk mempersiapkan pegawai untuk masuk
ke dunia kerja.
Setiap CPNS diberi kesempatan mengimplementasikan ilmu sesuai dengan
program studi dan konsentrasi masing-masing ke dalam dunia kerja nyata agar setiap
CPNS bisa belajar melayani masyarakat dengan baik melalui Magang yang diadakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah. Dalam hal ini Penulis mendapatkan kesempatan
Magang di Puskesmas Gedangan, yang menurut penulis merupakan Salah satu
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang tepat untuk dijadikan pembelajaran bagi
CPNS yang nanti tugas utamanya di masing-masing penempatannya adalah melayani
masyarakat dengan baik (dibagian Rekam Medis).
Puskesmas Gedangan adalah puskesmas rawat jalan di kabupaten Sidoarjo yang
sudah berdiri sejak 1965. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan seluas 12,80 km2
dan semuanya terletak di dataran rendah. Wilayah kerja Puskesmas Gedangan terletak di
Kecamatan Gedangan yang terletak di utara Kabupaten Sidoarjo yang berjarak + 6 km
dari Kota Sidoarjo

B. Rumusan Masalah
1. Keunggulan Puskesmas Gedangan.
2. Rekam medis di Puskesmas Gedangan.

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Mengetahui keunggulan Puskesmas Gedangan
2. Mengetahui Rekam medis di Puskesmas Gedangan

4|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

D. Manfaat
1. Bagi CPNS
a. Dapat meningkatkan wawasan, kemampuan dan keterampilan bagi praktikan
khususnya dalam bidang Rekam Medis.
b. Mengembangkan pengetahuan akademis yang telah didapat selama masa
perkuliahan.
c. Membantu praktikan mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam
dunia kerja.
2. Bagi BKD Kabupaten Sidoarjo
a. Menjadi salah satu acuan untuk Rekam Medis dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran.
b. Sebagai sumber referensi bagi CPNS dalam mencari tempat Magang.
c. Mengevaluasi kemampuan CPNS dalam mengimplementasikan ilmu yang telah
didapat di BKD.
3. Bagi Puskesmas Gedangan
a. Puskesmas Gedangan dapat memanfaatkan tenaga praktikan dalam membantu
mengerjakan tugas-tugas rekam medis.
b. Menjalin hubungan kerjasama yang berkelanjutan dan dinamis antara puskesmas
Gedangan dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

5|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

BAB II
DASAR TEORI

A. Puskesmas

Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas


adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah
suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas adalah UKM tingkat pertama. UKM dalam Permenkes 43 tahun 2019
tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.

B. Rekam Medis
Rekam medis (Depkes,1997) diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium,
diagnose segala pelayanan dan Tindakan medis yang diberikan kepada pasien,dan
pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat.
Tujuan rekam medis (Depkes, 1997) adalah menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sedangkan kegunaan rekam medis antara lain: Aspek Administrasi, Aspek Hukum,
Aspek Keuangan, Aspek Penelitian, Aspek Pendidikan, dan Aspek Dokumentasi.
Menurut Lily Widjaya, SKM., MM dan Deasy Rosmaladewi, SKM., M.Kes.(2017)
1. Registrasi pendaftaran pasien rawat jalan
Registrasi pendaftaran rawat jalan dapat dilakukan secara manual dan elektronik,
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam melakukan registrasi manual maka
petugas Rekam Medis menggunakan buku untuk menyimpan data pasien. Buku
tersebut disebut buku register. Buku Register adalah Buku catatan atau daftar (nama
dan lain-lain) yang disusun secara sistematik dan urut abjad (Badudu). Register juga
merupakanalat penyimpan yang memfasilitasi kemudahan dan ketepatan pengambilan

6|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

kembali data. Buku register dibuat untuk meregistrasi setiap pasien rawat jalan yang
mendaftar di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TP2RJ), baik pengunjung baru
maupun pengunjung lama. Pengunjung baru adalah pengunjung yang baru pertama
kali mendapatkan pelayanan kesehatan dirumah sakit atau pelayanan kesehatan,
sedangkan pengunjung lama adalah pengunjung yang sudah pernah mendapatkan
pelayanan kesehatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan tersebut.
a. Tujuan Registrasi Pendaftaran Rawat Jalan
1) Untuk memperoleh informasi mengenai jenis pengunjung, cara pembayaran
dari setiap pasien rawat jalan yang mendaftar melalui TP2RJ
2) Sebagai acuan langah-langkah pelaksanaan peneriman pasien baru dan lama.
b. Kegunaan Registrasi Pendaftaran Rawat Jalan
1) Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang berobat jalan ke
2) rumah sakit sebagai dasar pembuatan laporan RL5.
3) Sebagai arsip TP2RJ yang harus disimpan pada unit Rekam Medis Rumah
Sakit.
2. Tanggung Jawab Pelaksanaan
c. Kepala TP2RJ bertanggung jawab atas kegiatan pengisian Buku Register
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (petugas RM).
b. Petugas yang ditunjuk oleh Kepala TP2RJ melaksanakan pengisian Buku
Register sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
c. Buku register disediakan oleh unit Rekam Medis Rumah Sakit.
3. Hal-Hal Penting dalam Membuat Registrasi Pendaftaran
a. Pasien yang baru pertama kali datang di rumah sakit atau klinik terkait disebut
sebagai pasien baru. Akan tetapi, petugas tetap harus bertanya pada pasien
apakah pasien sudah pernah terlayani di rumah sakit terkait, serta dicek dalam
daftar file rekam medis untuk menghindari dibuatkannya rekam medis ganda
kepada pasien.
b. Bila pasien murni pasien baru, informasi identitas ditulis di lembar pertama
rekam medis baru, biasanya di atas kertas karbon NCR agar tersedia sejumlah
tembusan yang cukup untuk berbagai keperluan, maka pasien diberi nomor
rekam medis baru. Berdasarkan IFHIMA (2012) pasien yang sudah registrasi
sebagai pasien baru, diberi nomor urut di lembar Registrasi Pasien Masuk yang
minimal memuat data nomor registrasi, nomor rekam medis, nama pasien,
tanggal, dokter/klinik yang dituju, sedangkan untuk kepentingan unit keuangan
ditambahkan cara pembayaran.
c. Bila pasien sebagai pengunjung lama dan sudah memiliki rekam medis,
informasi identitas dicek melalui Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) yang ada,
dan bila ada data yang diubah maka perubahan harus dimutakhirkan di KIUP.

7|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

b. Bila sudah melakukan registrasi dengan media elektronik/ komputer maka


KIUP tidak dibuat karena secara langsung/ otomatis tercipta menjadi Daftar
Indeks Utama Pasien (DIUP).
4. Instrumen Register Rawat Jalan Instrumen atau alat yang digunakan dalam proses
kegiatan pendaftaran rawat jalan adalah
a. Formulir Pendaftaran Pasien Baru
b. Kartu Berobat
c. Formulir Ringkasan Klinik
d. Jadwal Praktek Dokter
e. Map Rekam Medis
f. Formulir Catatan Terintegrasi
g. Daftar Asuransi yang bekerjasama dengan RS
h. ATK
5. Assembling, Koding, Indeksing, Filing (Hidayat, Aep Nurul: 2022)
a. Assembling
Assembling yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang berfungsi
sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakitan dokumen rekam medis sebelum
disimpan. Dokumen-dokumen rekam medis yang telah diisi oleh unit pencatatan
data rekam medis yaitu Unit Rawat Jalan (URJ), Unit Gawat Darurat (UGD), Unit
Rawat Inap (URI) dan Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP) akan dikirim ke
fungsi Assembling bersama-sama Sensus Harian setiap hari. Lembar formulir
dalam dokumen rekam medis diatur kembali sesuai urutan riwayat penyakit
pasien dan diteliti kelengkapan isi dokumen rekam medis. Bila belum lengkap
akan dikembalikan ke unit yang bertanggung jawab. Untuk mengendalikan
dokumen rekam medis yang belum lengkap, digunakan formulir Lembar
Kekurangan biasa disebut Kartu Kendali (KK).Fungsi dan peranan Assembling
dalam pelayanan rekam medis adalah sebagi perakit formulir rekam medis,
peneliti isi data rekam medis, pengendali dokumen rekam medis tidak lengkap,
pengendali penggunaan nomor rekam medis dan formulir rekam medis.
b. Koding
Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau
angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. Fungsi
pengkode rekam medis bertanggung jawab terhadap penemuan dan penulisan
kode penyakit, dan operasi yang tertulis pada dokumen rekam medis berdasarkan
kode yang telah ditetapkan pada ICD-X dan ICOPIM atau ICD 9 CM. Kode
klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization) bertujuan untuk
meyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala dan faktor yang
mempengaruhi kesehatan. Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan

8|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak
boleh diubah, oleh karena itu harus di diagnosis sesuai dengan yang ada didalam
rekam medis. Di dalam ICD-X terdiri dari beberapa volume yaitu:
1) Volume 1 : berisi klasifikasi utama atau tabulasi.
2) Volume 2 : berisi petunjuk penggunaan ICD.
3) Volume 3 : berisi indeks afabetik penyakit.
Didalam ICD X volume 3 terdiri dari 3 section yaitu:
1) Section 1 : berisi indeks penyakit
2) Section 2 : berisi indeks sebab penyakit / akibat cidera luar.
3) Section 3 : berisi indeks akibat penggunaan obat-obatan dan bahan kimia.
c. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke
dalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi).
Didalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama pasien. Jenis indeks biasa
dibuat yaitu :
1) Indeks Penyakit (Diagnosis)
Indeks penyakit (diagnosis) adalah suatu kartu katalog yang berisi kode
penyakit yang berobat di rumah sakit.
2) Indeks operasi atau Tindakan
Indeks operasi adalah suatu kartu katalog yang berisi kode operasi yang
berobat di rumah sakit.
3) Indeks Dokter
Indeks Dokter adalah suatu kartu katalog yang berisikan nama dokter yang
memberikan pelayanan medik kepada pasien. Kegunaan untuk menilai
pekerjaan dokter dan bukti pengadilan.
4) Indeks kematian
Indeks kematian yaitu suuatu informasi yang berisikan Informasi-
informasi mengenai pasien yang meninggal. Informasi yang tetap dalam
indeks kematian yaitu:
a) Nama penderita
b) Nomor rekam medis
c) Jenis kelamin
d) Umur
e) Kematian : kurang dari sejam post operasi
f) Dokter yang merawat
g) Hari perawatan
h) Wilayah

9|Page
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

Indeks digunakan untuk membuat laporan kinerja penunjang medis yang


meliputi angka morbiditas, angka mortalitas, dan angka sebab kematian. Indeks
dan koding juga digunakan untuk keputusan manajemen yaitu audit kematian dan
audit medis.
d. Filing
Filing merupakan suatu ruangan di unit rekam medis yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis.Selain itu
filing juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah lengkap isinya
sehingga dapat memudahkan penggunaan mencari informasi sewaktu-waktu.
e. Pelaporan
Pelaporan adalah lebih bersifat objektif yang dilaporkan terinci dan
disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan merupakan cara komunikasi
petugas kesehatan tentang hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan dan
pelaporan sebagai alat komunikasi yang penting antar petugas kesehatan dalam
melakukan kegiatan ini diperlukan data informasi yang tepat, akurat, tanpa adanya
hal tersebut kegiatan pelaporan akan diragukan kebenarannya.
1) Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan
pemberantasan penyakit menular (LB3), serta laporan bulanan kegiatan
puskesmas (LB4).
2) Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data kepegawaian (LT2),
dan laporan tahunan data peralatan (LT3)

10 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

BAB III
PEMBAHASAN

A. Puskesmas Gedangan
1. Profil Puskesmas Gedangan
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Gedangan seluas 12,80 km2 dan semuanya
terletak di dataran rendah. Wilayah kerja Puskesmas Gedangan terletak di
Kecamatan Gedangan yang terletak di utara Kabupaten Sidoarjo yang berjarak + 6
km dari Kota Sidoarjo. Batas-batas wilayah Puskesmas Gedangan:
a. Sebelah Utara : Kecamatan Waru
b. Sebelah Timur : Kecamatan Sedati
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Buduran
d. Sebelah Barat: wilayah Kerja Puskesmas Gedangan
Sedangakan, Pembagian wilayah kerja Puskesmas Gedangan terdiri :
a. Desa : 8 Desa
b. Dusun: 23 Dusun
c. RW : 58 RW
d. RT : 250 RT
2. Visi dan Misi
a. VISI
Mewujudkan masyarakat wilayah puskesmas Gedangan menuju sehat
b. MISI
1) Menggerakkan pembangunan berwawasn kesehatan.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Memeliharan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Rekam Medis di Puskesmas Gedangan


1. Alur rekam medis rawat Jalan dan Gawat Darurat
a. Pasien baru
1) Pasien datang mengambil nomor antrian pada tempat pengambilan nomor
antrian dibantu oleh satpam Puskesmas Gedangan
2) Pasien ke meja pendaftaran sesuai nomor antrian yang telah dipanggil
3) Petugas meminta nomor antrian dan menanyakan apakah sudah atau belum
pernah berobat di puskesmas Gedangan, jika belum, maka petugas meminta
data identitas pasien (KTP atau KK, dan BPJS jika ada)
4) Jika pasien
a) BPJSnya ikut Puskesmas Gedangan, maka tidak ada biaya yang harus
dibayar (gratis).

11 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

b) BPJSnya diluar wilayah Puskesmas Gedangan tetapi mempunyai KTP


wilayah Sidoarjo, maka tidak ada biaya yang dibayar (gratis)
c) BPJSnya luar wilayah Puskesmas Gedangan dan tidak mempunyai KTP
wilayah sidoarjo, maka ada biaya pendaftaran dan biaya lainnya sesuai
premi daerah (jika ada Tindakan lain).
5) Petugas mengisi data pasien kemudian meminta tanda tangan pasien pada
lembar informed consent.
6) Menulis nomor rekam medis dan menempelkan pada KTP (identitas lain)
atau BPJS pasien
7) Bagian pendaftaran menyerahkan nomor antrian dan nomor rekam medis ke
loket pengambilan rekam medis.
8) Bagian loket rekam medis mengambil nomor antrian dan nomor rekam
medis, kemudian mengambilkan rekam medis sesuai pesanan.
9) Rekam medis yang telah diambil ditulis pada buku peminjaman rekam medis
sesuai poli yang dituju (UGD, BP/Umum, Gigi, KIA (anak), KIA (hamil),
dan lansia).
10) Setelah rekam medis ditulis pada buku peminjaman, rekam medis ditulis
pada buku register pendaftaran pasien rawat jalan. Buku register pendaftaran
pasien rawat jalan dibagi 2 yaitu buku register rawat jalan untuk Lansia &
KIA dan buku register rawat jalan untuk BP/Umum & Gigi.
11) Mendistribusikan rekam medis ke poli yang dituju.
12) Setelah pelayanan selesai, berkas rekam medis diantar oleh tiap- tiap poli
atau diambil oleh petugas rekam medis.
13) Mengecek rekam medis yang sudah kembali ke rekam medis dengan
melakukan ceklist (jam kembali, centang lengkap dan tidak lengkap) pada
buku peminjaman rekam medis.
14) Mengembalikan rekam medis ke rak rekam medis.
b. Pasien lama
1) Pasien datang mengambil nomor antrian pada tempat pengambilan nomor
antrian dibantu oleh satpam Puskesmas Gedangan
2) Pasien ke meja pendaftaran sesuai nomor antrian yang telah dipanggil
3) Pasien menyerahkan nomor antrian dan nomor rekam medis (biasanya
ditempel pada kartu BPJS atau KTP)
4) Setelah data rekam medis pasien dicocokkan dengan data sidak dan hasilnya
sama, maka pasien dipersilahkan langsung menuju poliklinik yang dituju
5) Bagian pendaftaran menyerahkan nomor antrian dan nomor rekam medis ke
loket pengambilan rekam medis.

12 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

6) Bagian loket rekam medis mengambil nomor antrian dan nomor rekam
medis, kemudian mengambilkan rekam medis sesuai pesanan.
7) Rekam medis yang telah diambil ditulis pada buku peminjaman rekam medis
sesuai poli yang dituju (UGD, BP/Umum, Gigi, KIA (anak), KIA (hamil),
dan lansia).
8) Setelah rekam medis ditulis pada buku peminjaman, rekam medis ditulis
pada buku register pendaftaran pasien rawat jalan. Buku register pendaftaran
pasien rawat jalan dibagi 2 yaitu buku register rawat jalan untuk Lansia &
KIA dan buku register rawat jalan untuk BP/Umum & Gigi.
9) Mendistribusikan rekam medis ke poli yang dituju.
10) Setelah pelayanan selesai, berkas rekam medis diantar oleh tiap- tiap poli
atau diambil oleh petugas rekam medis.
11) Mengecek rekam medis yang sudah kembali ke rekam medis dengan
melakukan ceklist (jam kembali, centang lengkap dan tidak lengkap) pada
buku peminjaman rekam medis.
12) Mengembalikan rekam medis ke rak rekam medis.
2. Tanggung Jawab Pelaksanaan
a. Kepala Rekam Medis bertanggung jawab atas kegiatan pengisian Buku Register
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (petugas RM).
b. Petugas yang ditunjuk oleh Kepala Rekam Medis melaksanakan pengisian Buku
Register sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
c. Buku register disediakan oleh unit Rekam Medis Puskesmas Gedangan.
3. Instrumen Register Rawat Jalan Instrumen atau alat yang digunakan dalam proses
kegiatan pendaftaran rawat jalan dan Unit Gawat Darurat adalah
a. Formulir Pendaftaran Pasien Baru
b. Formulir Ringkasan Klinik
c. Map Rekam Medis
d. Formulir Catatan keperawatan
e. Buku Register Pendaftaran Pasien
f. ATK
4. Assembling dan Koding
Di Puskesmas Gedangan Assembling dilakukan setelah dokumen rekam medis dari
Poli dikembalikan ke ruang rekam medis.
Koding dilakukan oleh dokter tiap poli, jika koding belum dilakukan maka koding
dilakukan oleh petugas rekam medis
5. Laporan
Laporan di puskesmas Gedangan terdiri dari laporan kunjungan pasien rawat jalan
tiap poli umum, KIA, dan Gigi.

13 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Puskesmas Gedangan adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dimana
mempunyai visi “Mewujudkan masyarakat wilayah puskesmas Gedangan menuju
sehat” dan mempunyai misi yang jelas untuk mewujudkan visi tersebut.
2. Rekam medis di puskesmas Gedangan sesuai dengan Manajemen Informasi
Kesehatan II (Lily Wijaya dan Deasy Rosmala Dewi ,2017).
3. Untuk pengambilan rekam medis di puskesmas Gedangan belum menggunakan
tracer.
B. Saran
1. Pengambilan rekam medis menggunakan tracer untuk menghindari hilang atau
terselipnya rekam medis.
4.1

14 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia. Jakarta: Depkes

Lily Wijaya, Deasy Rosmala Dewi. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan II:Sistem Dan Sub
Sistem Pelayanan Rmik. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Permenkes 43 tahun 2019

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/22/pengelolaan-rekam-medis/

15 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Puskesmas Gedangan

2. Perencanaan Pembangunan Puskesmas Gedangan

3. Denah Puskesmas Gedangan


16 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

4. Loket Pendaftaran

17 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

5. Ruang Rekam Medis

6. Aplikasi Pendaftaran Pasien

18 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

7. Buku Laporan

19 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

8. Alur Pendaftaran Pasien

20 | P a g e
Rubiyatun, A.Md.RMIK I 19910824 202203 2 007

9. Absen Kehadiran Magang

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai