Anda di halaman 1dari 11

 

LAPORAN PENDAHULUAN

ASITES

 Diajukan untuk memenuhi


memenuhi salah satu
satu tugas sebagai
sebagai syarat untuk menempuh
menempuh stase KMB
KMB

 Disusun oleh :

Enung Nurkasih

1490119085

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULT
AKULTAS
AS ILM
ILMUU KESE
KESEHAT
HATAN
AN
UNIVERSITAS GALUH

CIAMIS
2019
 

A. Peng
Penger
erti
tian
an
Asites
Asites adalah
adalah penimbun
penimbunan
an cairan
cairan secara
secara abnorm
abnormal
al di rongga
rongga peritone
peritoneum.
um. Asites
Asites
dalam jumlah yang kecil kemungkinan menunjukkan gejala yang asimptomatik, pada
 peningkatan jumlah cairan dapat menyebabkan distensi abdominal dan rasa tidak 
nyaman, anoreksia, mual, dan gangguan pernapasan.
Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum. Asites dapat
disebabkan oleh banyak penyakit. Antara lain sirrosis hepatis, juga merupakan gejala
yang sering terjadi pada penderita kanker ovarium, gejala ini juga sering digunakan
sebag
sebagai
ai tand
tandaa diag
diagno
nosti
stik
k ad
adan
anya
ya ke
kemu
mung
ngki
kina
nan
n ke
kega
gana
nasa
san
n pa
pada
da tu
tumo
morr ov
ovar
ariu
ium
m
(Brahmana Askandar). Pada dasarnya penimbunan cairan di rongga peritoneum dapat
terjadi melalui dua mekanisme dasar, yakni transudasi dan eksudasi. Asites yang ada
hu
hubu
bung
ngan
anny
nyaa de
deng
ngan
an sir
siros
osis
is ha
hati
ti da
dan
n hipe
hipert
rten
ensi
si po
port
rtal
al ad
adal
alah
ah sa
salah
lah satu
satu co
cont
ntoh
oh
 penurunan cairan di rongga peritoneum yang terjadi melalui mekanisme transudasi.
Asites jenis ini paling sering dijumpai di Indonesia.
Asites merupakan tanda prognosis yang rawan pada beberapa penyakit. Contohnnya
asites pada kanker ovarium merupakan prognosis yang buruk, ditandai dengan perut
yang
yang maki
makin
n memb
membes
esar
ar kare
karena
na ro
rong
ngga
ga beri
berisi
si ca
cair
iran
an,, ya
yang
ng la
lama
ma ke
kela
lama
maan
an ak
akan
an
menyeb
menyebabk
abkan
an peneka
penekanan
nan pada
pada rongga
rongga traktu
traktuss gastroi
gastrointe
ntestin
stinal
al sehingg
sehinggaa akan
akan timbul
timbul
keluhan anoreksia. Bahkan jika cairan makin bertambah akanmenekan daerah diafragma
sehin
sehingg
ggaa ak
akan
an timb
timbul
ul ga
gang
nggu
guan
an pe
pern
rnap
apas
asan
an.. (Bra
(Brahm
hman
anaA
aAsk
skan
anda
dar).
r). Asit
Asites
es ju
juga
ga
menyebabkan pengelolaan penyakit dasarnya menjadi semakin kompleks. Seperti Infeksi
 pada cairan asites
a sites akan lebih memperberat perjalanan penyakit dasarnya. Oleh karena itu
asites harus dikelola dengan baik 

B. Etiologi
Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau
cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
Meskipu
Meskipun
n mekani
mekanisme
sme yang
yang tepat
tepat dari
dari perkem
perkemban
bangan
gan tidak
tidak dimeng
dimengerti
erti sepenuh
sepenuhnya
nya,,
kebany
kebanyaka
akan
n teori-t
teori-teor
eorii menyar
menyarank
ankan
an portal
portal hypert
hypertens
ension
ion (tekana
(tekanan
n yang
yang mening
meningkat
kat
adalam aliran darah hati) sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada
 pembentukan dari edema ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam (sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam
kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan dalam tekanan darah portal dan
 pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam darah) mungkin bertangung

 jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada ascites perut.
 

Faktr-faktor lain yang mugkin berkontribusi pada ascites adalah penahanan garam dan
air. Volume darah yang bersirkulasi mungkin dirasakan rendah oleh sensor-sensor dalam
ginjal-ginjal karena pembentukan dari ascites mungkin menghabiskan beberapa volume
dari darah. Ini memberi sinyal pada ginjal-ginjal untuk menyerap kembali lebih banyak 
garam dan air untuk mengkompensasi volume yang hilang.
Beberapa penyebab-pe
Beberapa penyebab-penyeba
nyebab b lain dari ascites berhubung
berhubungan
an dengan
dengan gradien
gradien tekanan
tekanan
yang meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang
disebabkan oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh.
Pada kasus-kasus yang jarang, tekanan yang meningkat dalam sistim portal dapat
disebabkan oleh rintangan internal atau eksternal dari pembuluh portal, berakibat pada
 portal hypertension tanpa cirrhosis. Contoh-contoh dari ini dapat adalah massa (atau
tumor)) yang menekan pada pembu
tumor pembuluh-pe
luh-pembul
mbuluh
uh portal
portal dari rongga perut bagian
bagian dalam
atau pembentukan bekuan (gumpalan) darah dalam pembuluh portal yang menghalangi
aliran
aliran normal
normal dan menong
menongkat
katkan
kan tekana
tekanan
n dalam
dalam pembul
pembuluh
uh (conto
(contoh,
h, Budd-C
Budd-Chia
hiari
ri
syndrome).
Ada juga
juga pemben
pembentuk
tukan
an ascites
ascites sebaga
sebagaii akibat
akibat dari
dari kanker
kanker-kan
-kanker
ker,, yang
yang disebu
disebutt
malignant ascites. Tipe-tipe ascites ini secara khas adalah manifestasi-manifestasi dari
kanker-kanker yang telah lanjut dari organ-organ dalam rongga perut, seperti, kanker 
usus besar, kanker pankreas, kanker lambung, kanker payudara, lymphoma, kanker paru-
 paru, atau kanker indung telur.
telur.
Panc
Pancrea
reati
ticc ascit
ascites
es da
dapa
patt terl
terlih
ihat
at pa
pada
da or
oran
ang-o
g-oran
rang
g de
deng
ngan
an pa
panc
ncrea
reatit
titis
is at
atau
au
 peradangan pankreas kronis. Penyebab yang paling umum dari pankreatitis kronis adalah
 penyalahgunaan alkohol yang berkepanjangan. Pancreatic ascites dapat juga disebabkan
oleh pankreatitis akut serta trauma pada pankreas.

C. Tanda
anda dan
dan gejal
gejala
a
Secara klinis asites ditandai dengan perut buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat
tidur
tidur pembesa
pembesaran
ran perut
perut memben
membentuk
tuk perut
perut kodok,
kodok, diketem
diketemuka
ukan
n pekak
pekak beralih
beralih pada
pada
 pemeriksaan.
Pe
Pend
nder
erit
itaa as
asit
ites
es ri
ring
ngan
an bias
biasan
anya
ya tida
tidak
k mera
merasa
saka
kan
n ge
geja
jala
la ap
apaa pu
pun.
n. Se
Seir
irin
ing
g
 bertambahnya cairan, gejala yang umumnya akan terlihat dan dirasakan penderita adalah:
1. Perut kembung atau membesar.
2. Berat badan meningkat.
3.  Nyeri perut.
4. Kesulitan bernapas, khususnya saat berbaring.
5.  Nafsu makan menurun.
6. Mual dan muntah.
7. Konstipasi
Konstipasi..
 

8. Dada terasa panas (heartburn).


9. Pembengkakan di tungkai dan pergelangan kaki.

D. PATOFIS
TOFISIOL
IOLOGI
OGI
Sirosis (pembentukan jaringan parut) di hati akan menyebabkan vasokonstriksi dan
fibrotisasi sinusoid. Akibatnya terjadi peningkatan resistensi sistem porta yang berujung

kepada hipertensi porta. Hipertensi porta ini dibarengi dengan vasodilatasi splanchnic
 bed (pembuluh darah splanknik) akibat adanya vasodilator endogen (seperti NO,
calcitone gene related peptide, endotelin dll). Dengan adanya vasodilatasi splanchnic bed
tersebut, maka akan menyebabkan peningkatan aliran darah yang justru akan membuat
hipertensi porta menjadi semakin menetap. Hipertensi porta tersebut akan meningkatkan
tekana
tekanan
n transu
transudas
dasii teruta
terutama
ma di daerah
daerah sinuso
sinusoid
id dan kapiler
kapiler usus.
usus. Transud
ransudat
at akan
akan
terkumpul di rongga peritoneum dan selanjutnya menyebabkan asites.
Selain
Selain menyeb
menyebabk
abkan
an vasod
vasodila
ilatasi
tasi splanc
splanchni
hnicc bed,
bed, vasodi
vasodilat
lator
or endoge
endogen
n juga
juga akan
akan
mempen
mempengar
garuhi
uhi sir
sirkul
kulasi
asi arterial
arterial sistemi
sistemik
k sehingg
sehinggaa terjadi
terjadi vasodi
vasodilat
latasi
asi perifer
perifer dan
 penurunan volume efektif darah (underfilling relatif) arteri. Sebagai respons terhadap
 perubahan ini, tubuh akan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik dan sumbu
sistem
sistem renin-a
renin-angi
ngiote
otensi
nsin-al
n-aldos
doster
teron
on serta
serta ar
argin
ginin
in vasopr
vasopressi
essin.
n. Semuan
Semuanya
ya itu akan
akan
meningkatkan reabsorbsi/penarikan garam (Na) dari ginjal dan diikuti dengan reabsorpsi
air (H2
(H20)
0) sehing
sehingga
ga menyeb
menyebabk
abkan
an semaki
semakin
n banyak
banyak cairan
cairan yang
yang terkump
terkumpul
ul di rongga
rongga
tubuh.

Pathway

Metabolik :
Virus Malnutrisi alcohol Kolestatis kronik 
DM

Kerusakan pada liver 

Kelainan parenkim jaringan


hati

Kronis
Pola nafas tidak 
efektif 
 

Hipertensi portal

Kelebihan Kurang
volume cairan Asites  pengetahuan

Ekspansi paru Cemas


terganggu

E. Data
Data fok
fokus
us pengka
pengkajia
jian
n
a. Ri
Riwa
waya
yatt keseh
kesehat
atan
an sek
sekara
arang
ng
 pada fase ini pasien akan mengeluarkan adanya penurunan berat badan,
badan, tidak nafsu
makan (anoreksia), nyeri pada kuadran kanan atas keluhan lain yang berhubungan
dengan adanya penyakit pada fase lanjut, pasien akan mengeluh bahwa mudah terjadi
luka memar., rontok rambut, terutama di daerah ketiak dan pubis, juga pasien juga
akan mengutarakan bahwa menstruasinya tidak teratur (pada wanita dan impoten pada
 pria).
 b.  Riwayat kesehatan masa lalu
-   perlu ditanyakan apakah adanya atau pernah ada kebiasaan minumminum
minumminum keras
(alkohol).
-  Pernah menderita penyakit tertentu terutama hepatitis B, non A, non B, hepatitis D
(pernah menderita penyakit kuning) dan pernah penyakit jantung.

-  Apakah terjadi mendapat tranfusi darah


 

-  Bagaimana kebiasaan pola makan

c.  Pemeriksaan fisik 


Pemeriksaan fisik pada penderita sirosis hepatis harus di lakukan secara menyeluruh.
1.   Keadaan pasien, bentuk tubuh
2.   Pada sklera mata diperoleh sklera mata yang ikterus sampai dengan kehijauan,
kadang-kadang pada konjungtiva di peroleh kesan anemia.
3.   Pada infeksi daerah dada di temukan adanya spider nevi atau adanya terlihat
su
suat
atu
u us
usah
ahaa da
dala
lam
m be
bern
rnaf
afas
as ka
kare
rena
na te
teka
kana
nan
n ab
abdo
dome
men
n terha
terhada
dap
p di
diaf
afrag
ragma
ma
ditemukan bulu ketiak yang rontok dan gynecomatik pada laki-laki.
4.  Pemeriksaan abdomen
a. Infeksi
Infeksi : perut yang
yang membesar
membesar karena
karena asites,
asites, adanya
adanya bayangan
bayangan vena,
vena, hernia
hernia
umbilikus.
 b. Perkusi : adanya asites sehingga terdengar pekak 
c.   Palpasi : nyeri pada kuadran kanan atas, hepar membesar dan padat teraba
 benjol-benjol
d. Lingka
Lingkarr peru
perutt : ber
bertam
tambah
bah besar 
besar 
d. Test diangnostik 
1. Untuk memastikan sirosis hepatis dilakukan biopsi
2. Dilakukan
Dilakukan pemerikasaan
pemerikasaan laboratorium
laboratorium darah : hemoglobi
hemoglobin,
n, leukosit,
leukosit, trombosit
trombosit
menurun.
3. Liver fung
fungsi
si test : serum albumin,
albumin, cholinestrase
cholinestrase menurun, sedangkan
sedangkan billirubin
billirubin,,
globul
globulin,
in, serum
serum alkali
alkali propas
propastase
tase,, SGOT
SGOT, SGPT
SGPT dan ureum
ureum mening
meningkat
kat,, serta
serta
 protrombin time memanjang.
4. USG untuk mengetahu
mengetahuii perbanding
perbandingannya
annya perubaha
perubaha sel pernchy
pernchy hati dan jaringan
jaringan
fibrotik.
5. CT scan dan radioisoton memberikan informasi tentang ukuran hati, perdarahan
yang terjadi dan obstruksi pada hepar.
hepar.
6. Billirubin urine meningkat, sedangkan dalamfeces menurun

F. Etiolo
Etiologi
gi dan masal
masalah
ah keper
keperawa
awatan
tan

NO DATA ETOLOGI MASALAH


1. DS : Klien mengeluh se
sesak  Virus,alkohol,metabolik  Pola nafas tidak 
DO : DM efektiff b.d ekspansi
efekti
- Nafas cepat R  ↓  paru terganggu
≥24x/mt splenomegali
 

- Tampak sesak   ↓
- Kelainan jaringa parenkim
hati


Hipertensi portal

Asites

Ekpansi paru terganggu

Pola nafas tidak efektif 
2. DS : kl
klien me
mengeluh pe
perut Kelainan jaringan parenkim Kelebihan
Kelebi han volume
volume
membesar hati cairan b.d asites
DO : ↓
- Perut tampak   Hipertensiportal
kembung ↓
Asites

Kelebihan volume cairan

3. DS : Klien mengeluh Splenomegali Cemas


Cem as b.d kurang
kurang
cemas akan penyakitnya ↓  pengetahuan
DO : Kelainan jaringan parenkim
- Klienbertanya- hati
tanya tentang ↓
 penyakitnya Hipertendi portal
  ↓

ASites

Kurang pengetahuan

Cemas

G. DIAGNOSA KEPERAW
KEPERAWATAN YANG YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Pola nafas
nafas tidak efektif
efektif berhub
berhubungan
ungan dengan
dengan ekspansi
ekspansi paru terga
terganggu
nggu
2. Kelebihan
Kelebihan volume
volume cairan
cairan berhubu
berhubungan
ngan dengan
dengan Asites
3. Cemas
Cemas berhubu
berhubunga
ngann dengan
dengan kurang
kurang penget
pengetahu
ahuan
an
 

H. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx Tujuan
Intervensi Rasional
keperawatan Tupan Tupen
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan Se
Settel
elah
ah di
dillak
akukan -
ukan ka
kaji
ji po
pola
la na
napa
pass k
kli
lien
en - meng
mengev
eval
alua
uasi
si po
pola
la na
napa
pass
- observasi TTV
efektif tindakan tin
tindak
dakan
an kep
keper
erawa
awatan
tan yang tidak efektif 
- meng
ngeevalua
uassi respirasi
 berhubungan keperawatan selama 2x24 jam - auskultasi suara
klien cepat/lambat
dengan ekspansi selama
selama 3x24 jam dihar
diharapkan
apkan pola napas napas dan jantung
- meng
mengeetahu
tahuii su
suar
araa na
napa
pass
- latih teknik napas
 paru terganggu diharapkan klien
klien kembal
kembalii efekt
efektif 
if 
dan jantung
dalam
masalah dengan kriteria hasil : - kolaborasi dengan - meng
mengur
uran
angi
gi rras
asaa sesa
sesak 

- sesa
sesak
k be
berrku
kura
rang
ng - ap
apab
abil
ilaa kl
klie
ien
n ma
maki kin
n se
sesa
sak 

ketidakefektifan
- Klien tampak   tim
tim ke
kese
seha
hata
tan
n lain
lain
kita
kita da
dapa
patt menge
mengeta
tahu
huii
 pola nafas
lebih tenang. dalam pemberian O2
tind
tindak
akan
an ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n
teratasi.
selanjutnya
2. Kelebihan Setelah dilakukan Se
Settel
elah
ah di
dillak
akuk
ukan
an 1. kaj
kajii intak
intakee da
dan
n outpu
outputt - meng
mengeveval
alua
uasi
si int
intak
akee da
dan
n
volume cairan tindakan tin
tindak
dakan
an kep
keper
erawa
awatan
tan output sudah berimbang
cairan tiap hari
- mengevaluasi ukuran
 berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, 2. ob
obse
serv
rvas
asii lingka
lingkarr
asites perut klien
dengan Asites selama 3x24 jam, vol
volum
umee cair
cairan
an tu
tubu
buh
h
 perut tiap hari - natrium dapat berubah
vo
vollum
umee cairan da
iran dap
pat berrkurang 3. be
beri
rika
kann diet
diet y
yan
ang
g
menjadi cairan
tubuh dapat dengan kriteria hasil : - biar
biar k
kli
lien
en ttau
au ala
alasa
san
n dari
dari
rendah garam
-asites di perut
 berkurang  jelaskan alasannya diberikanny
diberikannyaa diet renda
rendah
h
 berkurang
garam
-lingkar perut menjadi harus diberi diet
- meng
ngu
urangi edema dan
normal

-i
-int
ntak
akee da
dan
n ou
outtpu
putt rendah garam asites
4. kolaborasi dalam
 berimban

 pemberian obat

diuretik 
3. Cemas Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Jelaskan
Jelaskan tenta
tentang
ng proses - Member
Memberika
ikan
n pen
penget
getahu
ahuan
an
 berhubungan tindakan tindakan keperawatan  penyakit. dasar, dimana pasien dapat
- Disk
Diskus
usik
ikan
an pe
perl
rlun
unya
ya
dengan kurang keperawatan selama 3x24 jam cemas membuat pilihan
keseimbangan
 pengetahuan selama
selama 3x24 jam teratasi dengan kr
kriteria
iteria  berdasarkan informasi, dan
ke
kese
seha
hata
tan,
n, nu
nutr
tris
isi,
i,
diharapkan hasil : dapat berpa
berpartisi
rtisipasi
pasi dalam
makanan dan
masalah teratasi. - Klie
Klien
n tam
tampa
pak
k ten
tenan
ang
g  penyembuhan
- Klien tidak  pemasukan cairan yang - Member
Memberika
ikan
n nut
nutris
risii yan
yang
g
 bertanya-tanya adekuat. optimal.
- Anjurkan
Anjurkan untuk banyak
banyak -Menceg
-Menc egaah mem
emba
bata
tasi
si
tentang penyakitnya
- Klien ta
tampa
pak
k  beristirahat dan kel
kelela
elahan
han,, men
mening
ingkat
katkan
kan
 bersemangat membatasiaktifitas yang  penyembuhan.
 berat
 

DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth, J, Corwin. (2009). Biku saku Fatofisiologi, EGC, Jakarta.
Fatma. (2010). Askep Appendici
Appendicitis. Diakses http://fatmazdnrs.blogspot.com/2010/08/askep-
tis. Diakses
appendicitis.html pada
appendicitis.html pada tanggal 09 Mei 2012.
Mansjoer, A. (2001). Kapita
(2001). Kapita Selekta Kedokteran.
Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
 NANDA, 2012, Diagnosis
2012, Diagnosis Keperawatan NANDA
NANDA : Definisi dan Klasifikasi.
 Nuzulul. (2009). Askep Appendicitis. Diakses :
http://nu
http://nuzul
zulul.
ul.fkp
fkp09.
09.web
web.un
.unair
air.ac
.ac.id
.id/art
/artike
ikel_d
l_detai
etail-35
l-35840
840-Kep
-Kep%20
%20PenPencern
cernaan
aan Askep
Askep
%20Apendisitis.html tanggal
%20Apendisitis.html  tanggal 09 Mei 2012.
Smeltzer, Bare (2002). Buku
(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Bedah. Brunner & suddart. Edisi 8.
Volume 2. Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai