Anda di halaman 1dari 3

Maksud rangkap 1:

Penyajak berasa sedih dan menyesal apabila tinggal di dalam sel penjara. Dia hanya dapat
melihat celah-celah lubang sel penjara yang memisahkannya dengan dunia luar yang terpaksa
diisi dengan suasana yang sepi dan penuh kekesalan di hati.
Maksud rangkap 2:
Waktu senja yang dahulunya membawa bahagia kepada penyajak kini bertukar sayu tatkala
menjelang malam kerana penyajak terpaksa hidup di dalam sel penjara yang dipinggirkan,
menyakitkan, terbuang, dan terasing dari dunia luar.
Maksud rangkap 3:
Dalam sel penjara yang dipagari dengan palang besi, tiada tilam yang selesa dan pendingin
hawa. Penyajak resah berteleku dalam suasana hening akibat dipenjarakan tanpa ditemani
suasana bising. Pada waktu senja yang semakin menghampiri malam, penyajak merasakan
jiwanya semakin sunyi dan merasakan itulah hukuman kemanusiaan terhebat yang perlu
ditempuhinya.

Tema:
-kesengsaraan dan kesunyian hidup seorang banduan di dalam penjara

Persoalan:
-manusia yang mengakui keadilan undang-undang
~Cth: penyajak akur dengan undang-undang dan menerima hukuman penjara yang dijatuhkan
kepadanya dengan pasrah.
-manusia yang mengakui kesalahan yang dilakukannya
~Cth: penyajak mengakui bahawa hukuman yang dikenakan kepadanya sangat berat dan dia
berasa sedih.
-menghargai kebebasan bagi sebuah kehidupan
~Cth: penyajak mengenang kebahagiaan yang pernah dikecapinya dan harus mengakui
penderitaan yang harus diharunginya bersendirian.
Bentuk:
-berbentuk bebas
-terdiri daripada tiga rangkap
-bilangan baris pada setiap rangkap adalah tidak sama
-bilangan perkataan bagi setiap baris sajak antara 3 hingga 9 patah kata
-suku kata antara 7 hingga 18 suku kata

Gaya Bahasa:
-Anafora (perulangan perkataan pada awal baris)
~Cth: dalam keterbuangan yang merangkum, dalam keterasingan yang mencengkam, dalam
kesakitan yang membungkam
-Responsi (pemberian sifat-sifat manusia kepada benda tidak bernyawa atau sesuatu yang
abstrak)
~Cth: Senja mula menangis
-Kata Ganda
~Cth: kuntum-kuntum, dedawai
-Sinkope
~Cth: Pilu wajahmu yang senja
-Metafora (penggunaan kata-kata yang menerbitkan makna yang lain daripada makna tersurat
atau disebut bahasa kiasan)
~Cth: bersama riak samudera jiwa bernama kesunyian ; rentet susun bibir palang besi dingin itu
-Inversi (Pembalikan kata dalam ayat)
~Cth: Pilu wajahmu sang senja (Sepatutnya: Wajahmu pilu sang senja)
-Asonansi
~Cth: Tanpa pasir pantai atau silir angin (Pengulangan vokal i)
-Aliterasi
~Cth: kini merayap sayu membelai jemari malam (Pengulangan konsanan k)
-Rima akhir ---- (rangkap 1: abcdef rangkap 2: aabcbb rangkap 3: abcddedd)
Nilai:
-nilai ketabahan
~Cth: penyajak tabah menghadapi suasana sunyi dan kegelapan di dalam sel penjara apabila
waktu dalam tiba
-nilai kebebasan
~Cth: penyajak merindui zaman dia hidup bebas sebelum dia dijatuhi hukuman penjara
-nilai keredaan
~Cth: penyajak reda menerima hukuman penjara akibat kesalahan yang pernah dilakukannya

Pengajaran:
-kita hendaklah menghindarkan diri daripada terjebak dengan gejala negatif yang boleh
menjerumuskan seseorang itu ke dalam penjara
-kita hendaklah menghargai nikmat kebebasan hidup yang dikurniakan oleh Tuhan
-kita mestilah menjadi orang yang mematuhi undang-undang negara
-kita hendaklah berfikir secara rasional dalam membuat sebarang tindakan agar tidak tersilap
langkah melakukan perkara yang negatif

Anda mungkin juga menyukai