Mungkin jika kita kaji lebih dekat, tembang macapat pocung ini memiliki
keunikan lebih dari pada yang lainnya yaitu meski kedengarannya
menyeramkan dengan membahas / mengingatkan seseorang dari kematian
yang menanti mereka. Namun uniknya cra penyampaiannya lebih dengan
menyelipkan teka-teki sampai kebanyakan dari hal tersebut mencantumkan
selera humor.
Sehingga para manusia harus menemukan jawaban dari teka-teki tersebut
dengan cara yang unik dan berguyon.
Tembang macapat pocung adalah salah satu jenis puisi yang di lantunkan
dengan menggunakan alat musik berupa tembang. Dalam artian Tembang
Macapat Pocung adalah tetembangan yang di gunakanoleh masyarakat jawa
untuk mengingat sesorang dalam kematian. Seperti potongan ayat Allah SWT
dalam surat Al-Ankabut ayat 57:
ُّ ون إلَ ۡينَا ثُمُّ ۡٱل َم ۡوتُُّّۖ ذَآ ِٕٮقَ ُّةُ ن َۡفسُّ ُك
ل َُّ ُت ُ ۡر َجع
kullu nafsin dzaiqatul maut…
Artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah
kepada Kami kamu dikembalikan…” (QS. Al-Ankabut : 57)
Watak Pocung
Aturan dari watak yang menegaskan tentang kematian harunya memiliki
karakteristik kesedihan, kedukaan bagi setiap orang. Namun hal itu lain
dengan Temban Pocung, dimana menceritakan sebuah kematian dengan cara
yang lelucon dan penuh teka teki, nasehat seperti ini mengandung watak
tegas, humor dari berbagai nasehat akhir hayat manusia.
Makna Pocung
Seperti yang dijelaskan diatas yaitu makna bahas dari kata “pocong” yaitu
jasad seseorang yang sudah tidak bernyawa lagi atau sudah kehilangan
nyawanya. Maka ia akan di bungkus dengan kain putih dengan syarat
tertentu, adapun juga pocong tersebut belum di kuburkan.
Pertanyaannya?
Kenapa pocong hanya ada di negara Indonesia?
Atau apakah orang luar negeri itu rata-rata tidak ingin dihantui oleh
pocong?
“Jawabannya bisa di jawab dalam komentar”
Dari materi yang saya pelajari ternyata tembang pucung ini, diambil dari
Filosofi yang diadakan sebuah dalam rangka pelepasan akhir hayat seseorang.
Guru Lagu: i, a, i, a.
Yang berarti dari setiap akhir suku kata di setiap baris akhir kalimatnya, harus
berakhir dengan vokal i, a, i, a.