Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Bahasa Jawa, kata pocung berasal dari kata "pocong"
yang merupakan fase manusia mengalami kematian usai jasad
mengalami proses dimandikan. Selanjutnya, jasad dibungkus
menggunakan kain kafan yang disebut dengan dipocong, lalu
dikuburkan. Pocung adalah tembang macapat mendeskripsikan
tentang perjalanan hidup manusia paling akhir di dunia Dalam
Bahasa Jawa, kata pocung berasal dari kata "pocong" yang
merupakan fase manusia mengalami kematian usai jasad
mengalami proses dimandikan. Tembang pocung seakan
mengingatkan bahwa manusia telah berpulang ke pangkuan
Tuhan dan akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya
semasa di dunia. Watak Tembang Macapat Pocung lebih santai
dan disampaikan dengan cara menghibur. Tembang Macapat
Pocung kerap diselipkan candaan, humor, dan teka-teki lucu.
Tembang Pocung Memiliki Guru Gatra : 4 baris setiap bait,
Tembang Pocung Memiliki Guru Wilangan : 12, 6, 8, 12, dan Guru
Lagunya u, a, i, a.

3.2 Saran
Mempelajari tentang Tembang Macapat Pocung adalah salah
satu kelestarian adat Jawa. Maka dari itu penyusun berharap
kepada penyusun selanjutnya untuk lebih luas mengkaji materi
Tembang Macapat Pocung.

Anda mungkin juga menyukai