NPM : 22130611131 Kelas : PPG Prajabatan Biologi A PROJEK KEPEMIMPINAN I
Koneksi Antar Materi Topik 5
Tugas 3 - Refleksi 5M Semua proses yang telah dilalui dalam topik ini diharapkan memberikan kesempatan belajar bagi mahasiswa. Oleh karena itu, di tahap ini, Anda diharapkan dapat menyampaikan pembelajaran yang diperoleh menggunakan model refleksi 5M (Bain dkk. (2002) dalam Ryan & Ryan (2013)), yang terdiri dari lima langkah refleksi. 1. Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi. Jawab: Pada topic ini saya mempelajari untuk menetukan strategi dan implementasi komunikasi suatu projek. Terdapat enam kegiatan utama dalam menentukan strategi dan implementasi komunikasi suatu projek diantaranya adalah: a. Merumuskan isu/topik/tema/hasil kegiatan yang akan dikomunikasikan. b. Mengidentifikasi siapa saja calon penerima informasi. c. Merumuskan tujuan melakukan komunikasi. d. Memilih dan membuat justifikasi atas media apa yang akan digunakan. e. Menyusun pesan dengan melakukan kontekstualisasi pesan sesuai jenis media yang digunakan. f. Merencanakan anggaran serta detail pelaksanaan strategi komunikasi.
2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi
peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung. Jawab: Saya merasa senang karena menurut saya pada topic ini pengetahuan dan konsep yang sangat penting, karena berkaitan dengan kebutuhan saya sebagai individu untuk mengambil suatu strategi dan cara mengkomunkasikan projek milik saya sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran seringkali saya dihadapkan dengan situasi yang dilematis, dimana saya harus memilih di antara dua alternatif yang seringkali membuat saya bingung dan terkadang membutuhkan waktu lama dalam mengambil keputusan dan saya sering merasa tidak percaya diri dengan keputusan yang saya ambil, karena tentu saja saya tidak memiliki konsep maupun pengetahuan yang menjadi dasar saya dalam mengambil keputusan yang tepat. Tetapi, setelah mempelajari modul ini, saya merasa mendapatkan pengetahuan baru yang menjadi landasan saya dalam mengambil keputusan dan juga saya merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan seperti yang orang hebat lakukan. saya juga merasa pola pikir saya berubah dalam memandang sebuah permasalahan yang saya hadapi, saya lebih yakin dengan keputusan yang saya ambil karena memiliki dasar dan konsep yang jelas, serta strategi yang matang dalam pembuatan projek.
3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan,
keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki. Jawab: Kaitannya dengan topik ini saya bersama teman-teman memilih strategi untuk membuat proyek berupa kampanye pencegahan global warming dengan peserta didik dibelaki pengetahuan tentang perubahan lingkungan yang terjadi sekarang dan bagaimana mencegah perubahan lingkungan itu semakin memburuk. Kemudian di sini saya dilatih untuk memiliki keterampilan dalam pemilihan strategi dan penanganan terhadap masalah yang timbul dalam project ini. Namun dengan dukungan pihak sekolah dan antusias kami sebagai pelaksana diharapkan proyek ini melalui strategi yang dipilih perancangan yang telah disusun dengan matang berjalan dengan baik.
4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat
terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut. Jawab: Startegi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyesuaikan diri terhadap sehala reaksi ataupun situasi lingkungan yang terjadi. Baik itu situasi yang terduga maupun yang tidak terduga. Ketidak efektifan program dalam kampanye ini mungkin saja disebabkan oleh beberapa factor, sehingga tidak dapat berjalannya dengan baik.
5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi
kejadian serupa di masa mendatang. Jawab: Jika proyek kampanye pencegahan global warming ini tidak dapat berjalan dengan baik maka saya akan merencanakan alternative lain yaitu meminimalisir penggunaan plastic di kantin-kantin sekolah sehingga sekolah tidak akan menyumbangkan sampah plastic yang susah diurai oleh alam.