Anda di halaman 1dari 8

Ancaman Keras bagi Para Penentang Dakwah

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

P ara penentang itu akan dihancurkan sebagaimana Allah membinasakan kaum yang
mengingkari risalah tauhid setelah Nabi Nuh AS. Dia berfirman;
‫وم َناوكَلَ هَو ۡ َم و‬
َ‫ك‬
َ َ‫َنوما‬
َ ََ ‫ووُُۡ ۡۡ َا‬ َ ۡۢ‫ى َف َۡ َواح ََوووَ َدعَ َب‬ َ ‫واح َِيصو َك َۡ َكريَ و َك ۡ ۡ َم‬
َ َ‫َو َع َنو َُنو َِ َ َف ن َۡووك‬ َ
“Dan‫و‬berapa‫و‬banyak‫و‬kaum‫و‬setelah‫و‬Nuh,‫و‬yang‫و‬telah‫و‬Kami‫و‬binasakan.‫و‬Dan‫و‬cukuplah‫و‬Tuhanmu‫و‬
Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.”‫(و‬QS.‫و‬Al-Isra: 17)

Ada lima mutiara tadabbur yang bisa dipetik dari dari ayat di atas. pertama, peringatan Allah
Ta’ala‫و‬kepada‫و‬orang-orang kafir Quraisy atas apa yang mereka lakukan kepada Rasulullah
SAW. Kafir Quraisy merupakan suku di Mekkah yang menentang wahyu Allah yang
diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad.

Tak cukup sampai di situ, fitnah-fitna keji mereka arahkan kepada Nabi Muhammad. Beliau
difitnah sebagai sosok pemecah belah kaum Quraisy, dan banyak lagi fitnah keji lainnya.
Beliau juga diboikot selama tiga tahun. Sampai pada rencana pembunuhan kepada manusia
paling agung itu.

Allah kemudian memberi peringatan keras kepada kaum kafir Quraisy melaui ayat di atas.
Betapa banyak kaum yang dibinasakan setelah Nabi Nuh AS. Mereka dibinasakan karena
memusuhi para nabi dan rasul. Ini juga menjadi ancaman kepada orang-orang Quraisy yang
memusuhi dan menentang risalah dakwah Nabi Muhammad.

Di antara umat terdahulu adalah kaum Tsamud yang menentang dakwah Nabi Hud. Kaum itu
kemudian binasa. Ada Namrud yang menentang dakwah tauhid Nabi Ibrahim. Namun lihat
bagaimana‫و‬Allah‫و‬membinasakan‫و‬mereka.‫و‬Ada‫و‬Fir’aun‫و‬yang‫و‬menentang‫و‬Musa‫و‬AS.‫و‬Dia‫و‬
berakhir‫و‬dengan‫و‬sangat‫و‬mengenaskan.‫و‬Bahkan‫و‬jasad‫و‬Fir’aun‫و‬masih‫و‬awet‫و‬hingga‫و‬saat‫و‬ini‫و‬agar‫و‬
menjadi pelajaran bagi umat manusia.

Itu semua peringatan kepada para penentang risalah dakwah Nabi Muhammad SAW. Jika
tidak berhenti melakukan penentangan, maka Allah akan membinasakan mereka sebagaimana
Dia telah membinasakan umat-umat terdahulu.

Kedua, Sahabat Abdullah Ibnu Abbas mengatakan, Allah menjelaskan di ayat ini bahwa
umat-umat yang dihancurkan itu adalah setelah Nuh. Mulai dari Nuh dan setelahnya. Hal itu
menunjukkan bahwa umat manusia sebelum Nuh AS adalah orang-orang Islam. Periode Nabi
Adam AS hingga Nuh As adalah manusia yang bertauhid. Mulai muncul syirik sebelum
Allah mengutus Nuh AS.

Ketiga, peringatan keras itu juga ditujukan kepada orang yang menentang dakwah pengikut
para nabi dan rasul di zaman ini. Seperti Allah mengancam orang-orang Quraisy, siapapun
yang menentang dakwah orang yang mengikuti jejak para nabi dan rasul, mereka juga
mendapat peringatan keras dari ayat ini.

Keempat, ayat di atas juga merupakan pelipur lara bagi Rasulullah SAW dan siapa saja yang
menapaki jejak beliau untuk mendakwahkan agama Allah dan menyebar kebenaran di atas

1
muka bumi. Orang yang menyakiti pengikut para nabi dan rasul, pasti akan dibinasakan oleh
Allah.

Kelima,‫و‬terkait‫“و‬Dan‫و‬cukuplah‫و‬Tuhanmu‫و‬Yang‫و‬Maha‫و‬Mengetahui,‫و‬Maha‫و‬Melihat‫و‬dosa‫و‬
hamba-hamba-Nya.”‫و‬Penggalan‫و‬ayat‫و‬tersebut‫و‬pelipur‫و‬lara‫و‬dan penyemangat bagi Rasulullah
bahwa Allah Maha Melihat atas apa yang dilakukan orang-orang yang memusuhi dakwah
nabi dan rasul. Ini juga penyemangat bagi siapa saja yang berjalan di atas jalan Al-Qur’an.‫و‬
Allah Maha Melihat apa yang mereka lakukan. (Aza)

Penulis adalah Sekjen Spirit of Aqsa (SOA).

Sumber:

https://indonesiainside.id/risalah/2021/04/27/ancaman-keras-bagi-para-penentang-dakwah/amp

2
Doa adalah Senjata Kami!
Bagi seorang muslim, doa adalah bukti keyakinan terhadap eksistensi Allah. Ia adalah
pengakuan dan keyakinan bahwa Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha Berkehendak
atas segala sesuatu.

Bagi muslimin, dan lebih khusus lagi bagi para mujahidin, doa bukanlah perkara
sepele. Oleh karena itu, lantunan do’a tidak akan pernah lepas mengiringi gerak
langkah hidupnya. Terlebih lagi saat mereka berada di medan pertempuran yang
sangat menentukan hidup dan matinya laju perjuangan. Dalam kondisi seperti itu—
Allah Azza wa Jalla bahkan memerintahkan kepada setiap muslim mujahidin agar
meneguhkan hati dan selalu menyebut nama Allah dengan banyak berzikir, agar
mereka mencapai kejayaan, ketabahan hati dalam pertempuran dan tidak lari dari
musuh. Hal ini merupakan suatu pokok kekuatan yang menyebabkan kemenangan
dalam setiap perjuangan, baik sebagai perorangan maupun sebagai tentara.

‫اَّ اَ ُّا َيي َاي‬


‫او َنمَ َ ن ِي َا‬
َ ََ‫ق ِاذ‬
‫تي َا‬
َ ‫ََُُ َذْ َاَا ًَيت ََب َيمَ ًِةَئِا َ ِم‬
َ ‫ل‬ ‫تاَ َ نه َا‬ ‫َم نهل َا‬
ِ ِ‫َق َْر‬ َ ‫مفا‬
َ َِ ‫ََ َن ِه‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka
berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung.” (QS Al-Anfaal 45)

Begitupula teladan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dalam


seluruh sepak terjang perjuangannya tidak pernah sepi dari lantunan doa dan
munajat kepada Rabbnya.

Memohon salah satu dari dua Umar

Saat kondisi dakwah dan kaum muslimin masih lemah beliau berdo’a kepada
Allah Azza wa Jalla agar Islam dikuatkan oleh satu diantara dua Umar.

‫س اَ نفا‬‫لم َا‬ َ ََ ‫ل‬ ‫ى نهص َ نه ِا‬


َ ‫ل‬‫ل َ نه َا‬ ‫ل نه َا‬
‫ق َِه ََت ِا‬ َ َُ ‫س‬ ‫ق ََي َا‬ ‫َإْ َا ِِ ناع َ نه َي نا‬
‫لس َا‬ ‫َّ ِِّ َ ََ أِا‬
َ ‫َ َ َِا‬ ‫ِي ََا ِا‬
َ َّ ‫ه ي ِِّ َ ِاِّ ِا ََت َا‬
‫ل َ نا َيه ََت ِا‬ ‫َي َي َا‬
‫م َاا اَ َا‬
ُ َ ‫َّ ِِّ َم‬
‫ْ َِّ ِا‬ ‫َا نطي ِا‬
َ َ ‫س ََي‬
‫َيف َا‬
‫مي َُْ َا‬ َ ‫ل اَ ََ نب َي‬‫م َاا اِ ََت ِا‬ ‫تيع اَ َِّم ََي َا‬
َ َِ ‫س‬ َ ِِ ََ‫ِي‬ َ ‫اد‬ ‫َّ ََ ِث َا‬‫ن َا‬ َ ََ ‫تح‬‫ى ِِ َا‬
َ َ‫ا‬ ‫او ٌَ ِا َا‬ ‫ََّ ِا‬
‫َّ ََ ِثا ِا‬
‫د‬ ‫َِّ ِا‬
َ ‫م َاا‬َ َِ

Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: “Ya Allah, muliakanlah Islam
dengan salah satu diantara kedua orang yang paling Engkau cintai, Abu Jahal (Umar
bin Hisyam) atau Umar bin Khaththab.” Ibnu Umar berkata; Dan ternyata yang lebih

3
Allah cintai diantara keduanya adalah Umar bin Khaththab. Abu Isa berkata; Hadits ini
adalah hadits hasan shahih gharib dari hadits Ibnu Umar. (HR. Tirmidzi No. 3614).

Mengadu kepada Allah di saat menghadapi tantangan

Saat menghadapi penolakan dan penganiayaan dari orang-orang Thaif,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa:

“‫قا‬
‫كلَم ا ََتل َ ه َأي أ‬ َ َ‫ع ا‬
‫َ َم َا‬ َ ‫ ََ أمَِي‬، ‫ َِت َه ِيي َُ َِهأئَا‬، ‫ِ َمَهِي‬ َ َُ ‫ين َِهَص‬ ‫َ أن ِ ا‬، ‫ق اَي‬ ‫تَّ اَ ََ ََ َا‬
‫ََ ِم َا‬ ِ ‫ن ! َ أا‬ ‫ْ اَ َه َا‬
‫ََ أا‬
‫ض َم ِن َا‬
َّ‫ت‬ َ ‫ن َي‬
َ ‫َم‬َ َ‫ن‬ َ
‫ ََ أِّي َُا َه َا‬، ‫َّ ا َص‬ ‫و َا‬َ ‫ث ا َص ؟ ََ ِل َه ِني‬ ‫ْ ؟ َا َي َم أي َمنِي َِّ ِمت َا‬ َ
‫ُ ا َص ا َا‬ ‫ل َِ َث أا‬ ‫و أه َل َي َا‬َ ‫و ِا‬ َ
َ ‫اف ؟ يا‬ ‫َق َا‬ ‫َا‬
‫َي ِِّل َال َا‬
ََّ ‫َ َِه أا‬ ‫ض َا‬ َ ٌَ ‫ َا َِّي ِ ي ًَسَإ‬، َّ ‫ً َُ َ ِل أا‬‫ي َت َيل َِي ِا‬
‫ِ َا‬ ِ ‫و‬ ‫ل َا‬ َ َُ َ‫ ِي ا‬، ‫ذ‬ ‫مَ اَ َِم َا‬
‫ن َ أ ِيي َُ َي ِيل ِِّ َن ِا‬ َ َ‫َل ا‬
‫ت َق ََ َا‬ ‫َا‬
‫هَم َا‬
‫يظ‬ َ ‫َح َ أت‬ ‫ىه َا‬ َ َُ ‫ل‬ َ َ‫ا َ أث َهتَي ا‬
‫و َاا َِه ََت ِا‬ ‫َِخ َا ِا‬
ِ ََُ َّ ‫ف ِو َا‬ ‫س اَ َا‬ ‫ضبَل ِِّي ََ َن ِع َا‬ َ ٌَ ، ُ ‫ه اَ َا‬
‫َي اَ ِِ أا‬ ‫ل َِه أا‬ ‫ل َا َط َا‬، َ ‫َل‬
‫رع ََ أيص َ ََم َي َبص‬ َ ‫ ََ َا‬، ‫س َُ َإ‬ ‫ا َُ َإ ََ َم َا‬ ‫س ََ أم َا‬ ‫” ِِّل َا أا‬

“Ya Allah kepadamu kuadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya kesanggupanku,


kerendahan diriku berhadapan dengan manusia, wahai Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang! Engkau adalah Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkau
juga Pelindungku, kepada siapakah diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang
jauh yang berwajah suram terhadapku? Ataukah kepada musuh yang akan menguasai
urusanku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, semuanya itu tak kuhiraukan,
karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku.

Aku berlindung pada sinar wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan
kebaikan di dunia dan akhirat, dari murka-Mu yang hendak Engkau tumpahkan
kepadaku. Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempersalahkan diriku
hingga Engkau Ridha (kepadaku), dan tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas
perkenan-Mu.” (Lihat: Ibnu Hisyam 1/420).

Doa Hijrah

Di saat tekanan orang-orang kafir Makkah kepada dakwah menjadi-jadi, Allah Azza
wa Jalla menyuruh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk hijrah ke Madinah
dan berdoa.

4
‫ها‬ ‫ه اَ َن ِخ َهنِي ََ أِا‬
َ ََ َُ ْ ‫و َث َخ َا‬
َ ‫د‬ ِ ‫خ َُاَ َخ ِا َي ِني‬
‫ى َث َا‬ ‫و َا َا َا‬
َ ‫د‬
‫ى َث َا‬
ِ ‫ه‬
‫َي َم َا‬
َ َُ ‫ل ِو ََّا ِ ي‬
‫َطي ِهي َ َث َه َا‬
َ ‫له‬
َ َ‫تا‬
ِ ‫ر‬ِ ‫َه‬

“Dan Katakanlah: ‘Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku dengan masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku dengan keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi
Engkau kekuasaan yang menolong.’” (Q.S. Al-Israa: 80)

Doa di Ambang Perang Badar

Menjelang perang Badar, setelah beliau mempersiapkan segala sesuatunya secara


optimal, beliau pun melantunkan doa.

‫ي اَ َه ِم َاع َ نه َي ن‬
‫قا‬ ‫وي ِ َا‬ ‫ظ َ نه َي نا‬
َ ‫ق َُ َِ َث ََ ِني‬ ‫وي ا ِا‬
َ ‫ي‬ ‫ف َ نه َي نا‬
‫ق َُ َِ َث ََ ِن َا‬ ‫ل ِا َا‬
‫ذ ََ َي ِه َا‬
‫ِ ِي ِا‬
َ ‫يِّئَا‬
َ ‫ر‬ َ ‫َم‬
ِ َ َّ
‫ه ِو َا‬ َ َ‫ْ ا‬
‫ِ ِا‬ ‫لسإَ ِا‬
َ ‫اإَ َ ِا‬
‫أ ًِي ََ َم َب َا‬
‫ث‬ ‫َ ضَ ََ ِ ا‬

“Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah berikanlah apa yang telah Engkau
janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka
tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.” (HR. Muslim 3/1384
hadits No. 1763)

Ya, doa ini beliau lantunkan setelah mempersiapkan segala sesuatunya secara
optimal. Beliau telah mengutus Basbas dan Ady bin Abi Zaghba` untuk mencari
informasi tentang Abu Sufyan dan rombongan dagangnya. Bahkan beliau sendiri
bersama Abu bakar mencari-cari informasi tentang pasukan Quraisy. Beliau juga
mengutus Ali, Zubair, dan Sa`d Bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhum beserta
sekelompok sahabat lainnya untuk mengumpulkan data-data tentang musuh. Beliau
juga telah mengatur strategi dan menempatkan pasukan di posisi yang tepat atas
usulan al-Habâb bin Mundzir. Setelah itu, barulah beliau berdoa menyerahkan
seluruh urusannya kepada Alla Azza wa Jalla.

Doa di Uhud

Pada hari perang Uhud ketika orang-orang musyrik berlari mundur


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tidak melewatkan doa, beliau bersabda
kepada para sahabat: “Berbarislah kalian hingga saya memuji Rabbku” lalu para

5
sahabat membuat barisan di belakang, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdoa:

‫َل َ نه َي ن‬
‫قا‬ ‫ث َا‬ ‫م َا‬ َ َِ
َ َ‫ل‬ ‫ق َْ ُّه َا‬ ‫ا َإ َ نه َي نا‬ ‫مي ََي ِِّ َا‬ َ ِ ‫ن‬ ‫ن َط َا‬ َ َِّ ‫ا َُ َإ‬ ‫يل َ ا‬ِ َِّ ‫مي‬ َ ِ ‫ن‬ ‫ض َا‬ َ َ‫س ََب‬ ‫َُ َا‬
َ ‫ي‬ ‫ِي ِن َا‬ َ ‫مي‬ َ َ‫َناا‬
َ ِ ‫َ َاه‬ َ ‫َُ َإ ه‬
‫ضهنا‬ ِ ‫و‬ َ َّ ‫م َا‬ َ ِ ‫ن‬ ‫ِ َث َا َا‬َ ‫ي َُ َإ‬ ‫ط َا‬ ِ ‫و َم‬ َ ‫مي‬ َ ِ ‫ن‬ ‫و َن َم َا‬ َ ‫و َُ َإ‬ ‫ويهِ َا‬ َ ‫مي‬ َ ِ ‫ن‬ َ
‫ْ َُ َإ ا َِ َط َت َا‬ ‫و َم أ ِا َا‬
َ ‫مي‬ َ ِ ‫ظ‬ ‫ث َُ َإ َِّي َِ َث َا‬ ‫يِ َا‬ِ ‫و َب‬ َ ‫م‬‫ي ِ َا‬
‫ق ََ نا َِّ َا‬
‫ن‬ ‫ا َ نه َي نا‬ ‫ن َا‬ َ َِّ َ ‫َّ َِه ََت َني‬ ‫ل ِو َا‬ ‫ل َِّ َاَْيَِ َا‬ ‫م ِي َا‬ َ ََ ََ َُ ‫ل‬ ‫ض ِه َا‬ َ ًَ َُ َِ ‫اُ ا‬
َ ‫ل‬َ َِ ََ ‫ق‬ ‫ل ِا أهِي َ نه َي نا‬ ‫ل َ َ َا‬ َ َ‫تق ا‬ ‫تق َ نن ِم َا‬ ‫َم ِم َا‬ َ َ
‫مس َإ َ ن ِيي‬ ‫ُس َُ َإ اَ َِ َا‬ ‫ق اَ َع َا‬ ‫َل اِ أهِي َ نه َي نا‬ ‫ل َ َا‬ َ َ‫تق ا‬ ‫ْ َ نن ِم َا‬ ‫َئ اَ َم َا‬ ‫َم َته ِا‬
َ َ َّ ‫و َا‬ َ َ‫ْ ََُ َض‬ ‫ْ اَ َم َا‬ ‫َا َم ِا‬ َ َ‫ق‬ ‫ِ اِ أهِي َ نه َي نا‬ ‫ل ي ِيَا َا‬ ‫ِِّ َا‬
‫وي تَ أ ِاق ِو َا‬
َّ َ
َ ‫وي َُتَ أ ِاق ا َِ َط َت َي َني‬ َ ‫او َان‬ َ ‫ن‬
َ ‫ق َم‬ ‫َ َ نه َي نا‬ ‫يف ِا ََت َني ََ ِأب َا‬ ‫ام َا‬َ ‫ل َ َِا‬ ‫ذ ََهَم ِِّ َني ًِي َُ ََ ِ أا َن َا‬ ‫َ َل َن َااَ ِا ََت َني َُْ أ َِا َا‬
‫نم َا‬
‫د‬ َ ‫يف ََُ ََن‬ ‫ر َت َا‬ َ ‫َم‬ ِ ََُ ‫َي َم َه َني‬ َ َُ َّ ‫اَّ ِو َا‬ ‫َك ِث َا‬ ِ ‫ق َ نا‬ ‫تَّ ََ َم نً َني َ نه َي نا‬
‫ن ِه ِم َا‬ َ ‫و‬ َ ‫تَّ َُ َا ََ ِت َني‬
‫ن ِه ِم َا‬ َ ‫و‬ َ ‫م‬‫يُ َا َِِ َا‬ َ ‫َن‬
‫تَّا‬
َ ِِ ِ ‫ري‬
‫َاي َاا ٌَ َات ِِّي ن‬
َ ‫تَّ َُ َإ َخ َع‬ ‫و َن َيم ِه َا‬
َ ‫ق‬‫ه َ نه َي نا‬ ‫ا ََي َِ َا‬ ‫ل َن َا َا‬
َ َ َ َّ‫ا‬‫مف َ ن ِي َا‬‫ل ِي َأِّ َا‬
َ ‫َل َا‬
‫له َا‬ َ ََ ‫ُُّف‬
‫رث َا‬ َ ‫َّ َُ َا‬
‫ل َِ َا‬
‫ل ِبت ِه َا‬
َ
‫َي َم َا‬
‫ه‬ َ َُ ‫ق‬ ‫ج َِه ََت ِي َا‬
‫ل َِ َي َع َا‬
‫ََِّ َا‬
َ ‫ق َُ َِي‬ ‫ن‬
‫ه َ ه َي نا‬ ‫ا ََيَِ َا‬ ‫اَّ َ َ لَ َن َا َا‬ ‫ن‬
‫َُمَ َ ِي َا‬ َ
َ ‫يْ ا‬
‫َل َ َ ِل َي َا‬
‫ح اِ َا‬
‫َِ ِأا‬
َ َ

“Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, ya Allah tidak ada yang bisa mengenggam apa
yang telah Engkau bentangkan dan tidak ada pula yang bisa membentangkan apa
yang telah Engkau genggam.

Tidak ada yang bisa memberi petunjuk terhadap siapa yang telah Engkau sesatkan,
tak ada pula yang bisa menyesatkan siapa yang telah Engkau beri petunjuk. Tidak ada
yang bisa memberi terhadap apa yang telah Engkau tahan dan tidak ada pula yang
bisa menahan terhadap apa yang telah Engkau beri.

Tidak ada yang bisa mendekatkan terhadap apa yang telah Engkau jauhkan dan tidak
ada pula yang bisa menjauhkan terhadap apa yang telah Engkau dekatkan.

Ya Allah bentangkan pada kami dari barakah-Mu, rahmat-Mu, kelebihan-Mu dan


rizki-Mu. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kenikmatan yang kekal yang tidak
berlalu dan tidak pula hilang.

Ya Allah saya memohon kepada-Mu kenikmatan pada saat kefakiran, dan keamanan
pada saat ketakutan. Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa saja
yang telah Engkau berikan, dan dari kejelekan apa saja yang telah Engkau tahan.

Ya Allah, cintakan pada diri kami keimanan dan hiaskanlah pada hati-hati kami. dan
bencikan diri kami terhadap kekufuran, kefasikan serta kemaksiatan. Jadikan kami di
antara orang-orang yang berpetunjuk.

Ya Allah, wafatkan kami dalam keadaan Islam, hidupkan kami dalam keadaan Islam
dan sertakan kami bersama dengan orang orang sholeh yang tidak hina dan tidak

6
pula terfitnah. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mendustakan para Rasul-
Mu dan merintangi jalan-Mu, dan berikan mereka siksa-Mu dan adzab-Mu.

Ya Allah, perangilah orang orang kafir yang telah diberi kitab (yahudi dan nashroni),
ya Allah Ilah (Tuhan) kebenaran.” (HR. Ahmad – 14945).

Do’a Setelah Futuh Makkah

Al-Maraghi dalam penjelasan Q.S. Ali Imran ayat 26 menyebutkan bahwa Al-Wahidiy
meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik, bahwa ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menaklukkan kota Makkah, beliau
menjanjikan kepada umatnya akan menguasai kerajaan Persia dan Romawi.
Kemudian orang-orang munafik dan Yahudi berkata, “Alangkah jauhnya, dari
manakah kamu Muhammad akan mendapatkan kerajaan Persia dan Romawi, sedang
mereka jauh lebih kuat dan mulia dibandingkan kemenanganmu ini. Tidak cukupkah
bagi Muhammad Makkah dan Madinah, sampai ia hendak menaklukkan Persia dan
Romawi?” Kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat-Nya:

‫ل َ نه َي نا‬
‫ق ََ ِها‬ ‫وي ِ َا‬
َ ‫َل‬
‫َمه ِا‬
َ َ ‫َل ََ َت َِي‬
‫َمه َا‬
َ َ َّ ‫و َا‬ َ ‫يش‬ ‫ء َا‬َ ََ ‫ت‬ ‫َل َُ ََ َن ِع َا‬
‫َمه َا‬ َ َ َّ ‫م َا‬‫يش ِو ن‬
‫ء َا‬َ ََ ‫َّ َُ ََ ِم ُّاع‬
‫و َا‬
َ ‫يش‬
‫ء َا‬
َ ََ ‫ي‬
‫سُّاُ ََ ِا‬
َ َّ ‫و َا‬
َ
‫ء َا‬
‫يش‬ َ ََ ‫ج‬‫َا َت َاا ِِّ َت ِث َا‬َ َ‫ل‬ ‫ه َِهَص ِا نه َا‬ ‫ء َاش َْ ِ أا‬َ َ‫اا ت‬‫ََ ِث َا‬

“Katakanlah: ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan


kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (Q.S. Ali Imran: 26). (Lihat:
Terjemah Tafsir Al-Maraghi Jilid 3, Toha Putra Semarang).

Berdoalah Kepada Allah Azza wa Jalla, Mintalah Kemenangan dan Keberhasilan

Saudaraku, janganlah menganggap remeh dan melupakan doa. Setelah kita


mengerahkan segala daya dan upaya dengan seluruh kemampuan yang ada, tibalah
saatnya kini kita menundukkan hati dan menyerahkan seluruh keputusan kepada-
Nya, seraya terus menerus berhunudzan terhadap segala ketentuan-Nya.

Apa pun hasilnya nanti—menang atau kalah, berhasil atau gagal dalam pandangan
manusia, percayalah bahwa apa yang ditentukan oleh-Nya pastilah akan menjadi
yang terbaik bagi kita. Apa pun hasilnya nanti—menang atau kalah, berhasil atau

7
gagal dalam pandangan manusia, hakikatnya kita akan menjadi pemenang, jika kita
senantiasa berpegang teguh kepada kebenaran dan keimanan.

Sumber:

https://tarbawiyah.com/doa-adalah-senjata-kami/

Anda mungkin juga menyukai