C. Refleksi
1. Al Rahman
a. Pengertian tentang Al-Rahman dan Al-Rahim" Kata al-
Rahman ( )الرخمنberasal dari kata Rahima ( )رخيمyang artinya
menyayangi atau mengasihi yang terdiri dari huruf Ra, Ha, dan
Mim, yang mengandung makna kelemahlembutan, kasih
sayang, dan kehalusan. al-Rahman artinya Yang Maha
Pemurah di dunia dan di akhirat, sedangkan alRahim artinya
Yang Maha Penyayang di akhirat.
b. Dalil dalam al-Qur’an kata tentang Al Rahman
Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah al-Rahmān. Dengan
nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asmā' al-
Ḥusnā (nama-nama yang terbaik)." (Q.S. Al-Isra: 110).
c. Sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari
Seluruh makhluk di seluruh semesta mendapat kasihnya Allah.
Allah memberikan apa yang dibutuhkan tanpa memandang
ketaatan atau tidak. Manusia yang tidak mengakui kebenaran
wahyu Allah saja tetap diberi kesempatan menghirup oksigen.
Selama mereka berbuat baik untuk orang lain, Allah tetap
berikan balasan yang berlimpah sesuai kebaikannya. Namun
kasihnya ini hanya diberikan di dunia.
d. Hikmah Mempelajari Al-Asmā al-Husnā: al-Rahmān
Sebagai bahan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya,
serta sebagai bahan mengajak orang lain merenungi kebesaran
Allah Swt.
2. Al-Malik
a. Pengertian al-Mālik Al-Malik ( )الملك, secara umum diartikan
raja atau penguasa. Kata "Malik" terdiri dari tiga huruf yakni
Mim, Lam, dan Ka. Yang rangkaiannya mengandung makna
kekuatan dan kesahihan. Kata "Malik" juga mengandung arti
penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh kekuatan
pengendalian dan kesahihannya. Kata "Malik" yang biasa
diterjemahkan raja adalah yang menguasai dan menangani
perintah dan larangan, anugerah dan pencabutan kata malik
yang artinya “raja” dan mulk yang artinya “kekuasaan”
b. Dalil tentang Al-Asmā al-Husnā: al-Mālik
“Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan
janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-
Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah,
“Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku”. Ayat ini
menerangkan bahwa Allah adalah sebenar- benarnya Raja yang
Mahatinggi. Ayat berikutnya adalah surah al-Mu’minun ayat
116 sebagai berikut: “Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang
sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia”.
c. Sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari
Bukti bahwa Allah adalah pemilik alam semesta di antaranya
adalah saat Allah memerintahkan ikan paus besar dari tempat
yang jauh memakan Nabi Yunus a.s. dan bahkan tidak boleh
sampai melukai Nabi Yunus. Ikan paus ini pun mematuhi
perintah Allah dengan mengeluarkannya di tempat dan waktu
yang ditentukan. Selain itu kekua.saan Allah sampai dasar laut
yang dalam dan gelap, seluruh makhluk di dasar laut bertasbih
memuji Allah, Kekuasaan Allah bukan hanya pada urusan yang
sudah berjalan seperti biasanya, tetapi Allah juga berkuasa
mengubahnya sebagai bukti bahwa Allah mampu melakukan
apapun di alam semesta ini. Allah berkuasa memberikan
mukjizat kepada para nabi agar manusia menyaksikan
kekuasaan Allah. Allah memberikan karomah kepada orang-
orang saleh agar semakin kuat keimanan manusia. Allah
berkuasa memerintahkan alam semesta dan seluruh alam agar
tunduk pada-Nya. Ketidakpatuhan hanya akan mendatangkan
siksa dan hukuman.