Anda di halaman 1dari 3

ESSAY BIDANG STUDI POLITIK AGRARIA

NAMA: CHAIRUN NISWA SIMANULLANG (200906007)

JUDUL: PERLAWANAN GERAKAN TANI SUMATERA SELATAN (GTS)

(STUDI KONFLIK AGRARIA PTPN VII CINTA MANIS DI DESA

BETUNG KECAMATAN LUBUK KELIAT KABUPATEN OGAN


ILIR)

I. Pendahuluan

Mengacu pada Pasal 1 ayat (2) UUD Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (UUPA No. 1960) yang menyebutkan bahwa, “Seluruh bumi, air, dan ruang angkasa
termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republic Indonesia
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air, dan ruang angkasa bangsa indonesia
dan merupakan kekayaan nasional”. Pada isi pasal tersebut dijelaskan bahwa dalam UUPA
diadakan perbedaan antara pengertian “bumi” dan “tanah”. Dalam pengertian bumi, selain
permukaan bumi, termasuk pula tubuh bumi dibawahnya serta yang berada dibawah air.
Sedangkan yang dimaksud dengan tanah adalah permukaan bumi.

Perkembangan sektor pertanian di Indonesia memiliki peran penting dalam memenuhi


kebutuhan pangan dan mendukung perekonomian nasional. Namun, tidak jarang sektor ini
menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal konflik agraria antara pemilik tanah dan
korporasi. Salah satu contohnya adalah konflik yang terjadi antara Gerakan Tani Sumatera
Selatan (GTS) dengan perusahaan perkebunan PTPN VII Cinta Manis di Desa Betung,
Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Konflik ini mencerminkan
perjuangan petani dalam mempertahankan hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam
yang dikuasai oleh korporasi besar. Tulisan ini akan mengkaji secara mendalam konflik
agraria tersebut dan perlawanan yang dilakukan oleh Gerakan Tani Sumatera Selatan (GTS).

Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir memiliki potensi sumber daya
alam yang melimpah, terutama dalam bidang pertanian. Pada tahun 1980-an, perusahaan
perkebunan negara PTPN VII mendapatkan izin untuk mengelola lahan seluas 10.000 hektar
di daerah ini. Namun, seiring berjalannya waktu, pemilik asli tanah, yaitu masyarakat petani,
merasa terpinggirkan dan merugikan oleh keberadaan perusahaan tersebut. PTPN VII Cinta
Manis melakukan ekspansi usaha dengan mengubah lahan pertanian tradisional menjadi
perkebunan kelapa sawit.

II. Isi

PTPN VII Cinta Manis merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di
wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 15.000 hektar
yang sebagian besar digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Namun, lahan tersebut juga
digunakan oleh para petani setempat untuk bercocok tanam.

Konflik agraria antara petani dengan PTPN VII Cinta Manis di Desa Betung, Kecamatan
Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sudah berlangsung sejak beberapa
tahun yang lalu. Konflik ini berawal dari perusahaan yang mengklaim bahwa lahan tersebut
adalah milik mereka dan mengusir para petani yang telah lama bercocok tanam di sana. Hal
ini menimbulkan reaksi dari para petani yang merasa dirugikan dan mengorganisir diri dalam
gerakan tani Sumatera Selatan (GTS).

A. Perlawaan Gerakan Tani Sumatera Selatan

Gerakan Tani Sumatera Selatan (GTS) melakukan berbagai aksi perlawanan sebagai bentuk
protes terhadap tindakan PTPN VII Cinta Manis yang merugikan para petani. Aksi-aksi
tersebut meliputi blokade jalan, demo, dan aksi damai. Gerakan ini juga meminta dukungan
dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan LSM, untuk membantu menyelesaikan konflik
ini. Namun, upaya perlawanan gerakan tani Sumatera Selatan ini tidak selalu direspons
dengan baik oleh pihak yang berwenang. Beberapa petani bahkan mengalami intimidasi dan
kekerasan dari pihak perusahaan dan aparat keamanan yang bertugas di wilayah tersebut. Hal
ini menunjukkan adanya ketidakadilan dalam penyelesaian konflik agraria di wilayah
tersebut.

B. Penyelesaian Konflik Agraria

Penyelesaian konflik agraria antara petani dengan PTPN VII Cinta Manis di Desa Betung,
Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, masih berlangsung hingga
saat ini. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik ini, seperti mediasi,
dialog, dan negosiasi antara kedua belah pihak. Namun, upaya tersebut belum membuahkan
hasil yang signifikan. Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah dan perusahaan harus
memperhatikan hak-hak petani dan memberikan solusi yang adil bagi semua pihak.
Pemerintah juga harus melakukan reforma agraria untuk memberikan hak atas tanah kepada
petani yang telah bercocok tanam di lahan tersebut selama bertahun-tahun. Selain itu,
perusahaan perkebunan harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam operasinya.

III. Kesimpulan

Konflik agraria antara petani dengan PTPN VII Cinta Manis di Desa Betung, Kecamatan
Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menunjukkan adanya ketidakadilan
dalam penyelesaian masalah agraria di Indonesia. Gerakan Tani Sumatera Selatan (GTS)
merupakan gerakan sosial petani yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang mer
ugikan petani. Gerakan ini melakukan berbagai aksi perlawanan sebagai bentuk protes
terhadap tindakan PTPN VII Cinta Manis yang mengusir para petani dari lahan yang telah
mereka kelola selama bertahun-tahun. Meskipun upaya penyelesaian konflik telah dilakukan,
namun hingga saat ini belum membuahkan hasil yang signifikan.

Untuk menyelesaikan konflik agraria, diperlukan upaya yang adil dan solusi jangka panjang.
Pemerintah harus memberikan hak atas tanah kepada petani dan melakukan reforma agraria
untuk menyelesaikan masalah agraria di Indonesia. Selain itu, perusahaan perkebunan harus
memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam operasinya. Dengan demikian, konflik
agraria dapat diselesaikan dengan adil dan solusi jangka panjang yang bermanfaat bagi semua
pihak.

Referensi

Zakie, Mukmin. 2016. Konflik Agraria yang Tak Pernah Reda. Jurnal Legality, Vol.24, No.1,
Maret 2016-Agustus 2016, hlm. 40-55. Sleman: Universitas Islam Indonesia

https://sg.docworkspace.com/l/sIO-EjYCcAcPnwKMG?sa=00&st=0t

https://imenetwork.org/konflik-lahan-dengan-ptpn-vii-600-an-petani-aksi-ke-jakarta/

https://pergerakan.org/kronologis-perlawanan-petani-ogan-ilir/

Anda mungkin juga menyukai