Anda di halaman 1dari 21

JENIS ALAT PELINDUNG DIRI

DISUSUN OLEH :
Ika Januarti

DOSEN PEMBIMBING:
Susana Asgun,SKM., M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI


PRODI AKADEMI KEPERAWATAN
TAHUN 2022
1.. Helm Pengaman (Safety Helmet)

Tujuan menggunakan helm adalah untuk menghindari benturan benda tajam dan berat
yang dapat melukai kepala. Selain itu, kepala juga terlindung dari api, percikan bahan
kimia, suhu ekstrem, dan radiasi panas.
Helm digunakan utamanya pada pekerjaan konstruksi, karena kemungkinan dari bahaya
material-material bangunan yang jatuh dari atas bangunan.

2. Penutup Telinga (Ear Muffs)

Penggunaan ear muffs sangat tepat apabila Anda terpapar suara 40 hingga 50 dB dan


100–8000Hz. Ukurannya pun dapat mengakomodasi segala ukuran telinga karena
umumnya dibuat dengan bantalan cukup besar untuk menutup seluruh daun telinga.
Meski begitu, sebaiknya hindari penggunaan ear muffs dalam jangka waktu yang terlalu
lama karena dikhawatirkan akan membuat bantalan mengerut dan mengeras.

3. Penyumbat Telinga (Ear Plug)


Menggunakan ear plug dapat menghalau suara bising yang dapat merusak organ dalam
telinga hingga kurang lebih 30 dB.
Anda dapat menemukan dua jenis ear plug, yaitu yang dapat digunakan berkali-kali (non
disposable) dan sekali pakai (disposable). Disposable ear plug umumnya berbahan dasar
kapas sedangkan non disposable ear plug berbahan dasar plastik cetak atau karet.

4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Mata adalah organ vital yang sangat rentan karena teksturnya yang lunak dan hanya
dilapisi oleh kulit tipis, yaitu kelopak mata. Sehingga, penggunaan APD untuk melindungi
fungsi mata adalah hal yang wajib dilakukan.
Kacamata dapat menjaga mata, baik dari paparan debu maupun asap yang dapat membuat
mata iritasi, percikan cairan kimia yang umumnya terjadi di dalam laboratorium, atau
cahaya yang sangat terang dan panas seperti di area pengelasan.
Ada beberapa jenis kacamata yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan Anda:

A. Safety Spectacles (Kacamata Pengaman)


Bagi Anda yang bekerja di area dengan potensi bahaya, seperti partikel beterbangan, debu, benda
beterbangan, dll. wajib menggunakan kacamata pengaman dengan perisai samping. Frame kacamata
pengaman biasanya terbuat dari logam dan/ atau plastik dan dapat kompatibel dengan berbagai macam
lensa. Perisai sampingnya juga mudah dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
LENSA
1. Plano Lenses:

 Dapat digunakan pekerja dengan mata normal (tidak memiliki minus, plus, atau gangguan mata
lainnya)
 Bentuknya datar atau melengkung
 Tersedia lensa dengan filter atau tanpa filter
 Lensa mudah dibongkar pasang
2. Prescription (Rx) Lenses:

 Wajib digunakan pekerja dengan mata minus, plus, atau gangguan mata lainnya.
 Tersedia lensa dengan filter atau tanpa filter
 Lensa mudah dibongkar pasang
FRAME
1. Spatula Temples:
 Temple atau lengan kacamata terpasang erat pada telinga
 Bentuk temple ada yang permanen atau bisa disesuaikan agar terpasang erat di telinga
 Berbahan logam atau plastik
2. Cable Temples:

 Temple atau lengan kacamata dengan bentuk lebih melengkung pada bagian ujungnya dapat
terpasang erat pada telinga
 Berbahan logam atau plastik
 Bentuk temple ada yang permanen atau bisa disesuaikan agar terpasang erat di telinga
3. Headband Temples:

 Posisi temple mudah diubah-ubah sesuai kenyamanan pekerja


 Biasa digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan banyak gerakan
4. Bridges: 
 Tersedia dalam berbagai ukuran
 Tersedia dalam tipe permanen atau dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan
 Memiliki pad arms yang lentur dan empuk
SIDE SHIELDS (perisai samping)
1. Flatfold atau Semi Side Shields:

 Dapat dibongkar pasang atau sudah terpasang erat pada temple


 Tersedia dalam tipe solid (padat) atau terdapat ventilasi
 Perisai bisa berwarna atau bening
2. Full (cup) Side Shields:

 Dapat dilepas
 Wire screen
 Perisai berwarna atau bening

B. Safety Goggles
Safety goggles yang dirancang sesuai bentuk wajah berguna untuk mencegah agar sumber bahaya,
seperti partikel beterbangan, benda beterbangan, dll. tidak masuk ke daerah sekitar mata.
LENSA
Clear Lenses:

 Tersedia lensa yang dapat dilepas


 Penggunaannya dapat digabungkan bersama prescription lenses (lensa resep)
 Jangan digunakan sebagai perlindungan khusus dari sumber bahaya berupa radiasi optik
FRAME
1. Eyecup Safety Goggles:

 Melindungi area sekitar mata sepenuhnya


 Tersedia dengan ventilasi langsung atau ventilasi tidak langsung
 Frame berbahan kaku atau fleksibel
2. Cover Safety Goggles:
 Digunakan bersama dengan corrective spectacles tanpa mengganggu performa spectacles
 Tersedia dalam tipe ventilasi langsung, tidak langsung, atau tanpa ventilasi
 Frame berbahan kaku atau fleksibel
VENTILASI
1. Direct ventilation (ventilasi langsung):

 Menahan sumber bahaya yang langsung masuk ke safety goggles


 Mencegah munculnya kabut karena memiliki sirkulasi udara yang baik
2. Indirect ventilation (ventilasi tidak langsung):

 Mencegah munculnya kabut karena memiliki sirkulasi udara yang baik


 Melindungi pekerja dari sumber bahaya, berupa percikan cairan atau bahan kimia
berbahaya

3. Non-ventilated goggles (safety goggles tanpa ventilasi):


 Menahan udara agar tidak masuk ke dalam safety goggles
 Mencegah masuknya percikan atau cipratan bahan kimia berbahaya ke dalam safety goggles
 Memungkinkan munculnya kabut karena tidak ada ventilasi udara. Pekerja harus sering
membersihkan safety goggles-nya
C. Face Shield
Pekerja diwajibkan menggunakan face shield bersamaan dengan safety spectacles atau safety
goggles agar perlindungan dari berbagai sumber bahaya, seperti fragmen atau partikel beterbangan,
benda beterbangan, dll. lebih maksimal.
Face shield windows terbuat dari bahan transparan dengan tingkat ketebalan yang bervariasi. Tingkat
ketebalan ditentukan sesuai dampak bahaya pada jenis pekerjaan tertentu. Tersedia berbagai kombinasi
tipe face shield dan safety helmet agar pekerja dapat memilih sesuai jenis pekerjaannya.
WINDOWS
1. Windows yang dapat dilepas atau diangkat pada bagian depannya:
o   Windows dapat dilepas bila mengalami kerusakan atau perlindungannya terhadap dampak
bahaya sudah tidak maksimal
o   Windows dapat di angkat atau turunkan sesuai kebutuhan
2. Plastic Windows:
 Melindungi pekerja dari sumber bahaya berupa radiasi cahaya
 Ada yang sudah termasuk glass insert pada windows-nya
 Tersedia windows dengan filter atau tanpa filter
3. Wire-Screen Windows:

 Ada yang sudah termasuk plastic/ glass insert pada windows-nya.


 Penggunaan windows jenis ini tidak disarankan digunakan pada pekerjaan dengan sumber
bahaya berupa bahan kimia atau cairan berbahaya.
HEADGEAR
1. Adjustable headgear:

 Ukuran headgear dapat diubah-ubah agar terpasang erat dan nyaman di kepala


 Cocok digunakan semua pekerja
2. Hard hats with face shields:
5. Respirator

Masker pernafasan memiliki fungsi untuk menyaring cemaran bahan kimia, partikel debu,
mikroorganisme, asap, uap, aerosol, atau kotoran lain yang mengotori udara yang Anda
hirup. Sehingga, kesehatan organ pernapasan dapat lebih terjaga dan sehat.
Respirator memiliki fungsi mirip seperti masker. Hanya saja alat safety ini biasa digunakan
di lingkungan kerja berbahaya, seperti misalnya lingkungan kimia, nuklir, gua dll.

6. Tali Pengaman (Safety Harness)


Safety harness pada dasarnya adalah bagian dari sabuk keselamatan yang wajib
digunakan orang yang harus berhadapan dengan ketinggian.
Ada dua macam safety harness: full body harness dan non-full. Sesuai SK Dirjen
Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, penggunaan full body harness wajib untuk di
tempat tinggi yang rawan terjatuh.
Supaya fungsinya dapat dirasakan secara maksimal, umumnya penggunaan harness juga
dilengkapi dengan berbagai peralatan lain, seperti decender, rope clamp, dan karabiner.

7. Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Sama seperti poin sebelumnya, alat ini juga digunakan ketika pekerja bekerja di ketingian.
Perbedaan antara safety harness dan safety belt bisa dilihat dari bentuk ikatan dan
fungsinya. bentuk ikatan full safety harness adalah menyelimuti seluruh tubuh.
Sedangkan safety belt hanya mengikat pada bagian pinggang saja. Alat pelindung diri ini
digunakan ketika resiko jatuh dari ketinggian minim, berkebalikan dengan safety harness.
8. Sarung Tangan (Gloves)

Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia, proses pemanasan, ataupun
komponen benda tajam, umumnya mengharuskan pemakaian sarung tangan secara
intensif mengingat tingginya risiko cedera.Beberapa jenis sarung tangan yang paling
banyak digunakan adalah:
 Cotton gloves (sarung tangan berbahan dasar katun), berguna untuk memberi

 Leather gloves (sarung tangan kulit), memiliki fungsi sama seperti sarung tangan
katun. Namun, material kulit umumnya lebih nyaman untuk digunakan dan lebih kuat
menahan benda yang berpotensi melukai tangan;
 Rubber gloves (sarung tangan karet), berfungsi untuk melindungi kulit dari kontak
langsung dengan minyak dan bahan perekat.Pekerjaan di laboratorium juga kerap
menggunakan sarung tangan karet;

 Sarung tangan yang didesain khusus agar mampu melindungi tangan ketika harus
bekerja di lokasi yang memiliki aliran listrik, baik tegangan rendah maupun tinggi.

9. Sepatu Karet (Sepatu boots)

Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda tajam di tanah ataupun
kejatuhan benda berbahaya dari atas. Karena itu, menggunakan sepatu boot berfungsi
untuk melindungi kakidari tusukan benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang terlalu
dingin atau panas, dan lain-lain.
10. Sepatu Pengaman (Safety Shoes)

Serupa dengan boot, sepatu pengaman ini membantu kaki Anda terlindung dari bahaya
cairan kimia, tusukan benda tajam, benturan benda berat, dan lain-lain.
Sepatu jenis ini umumnya lebih tahan lama dibandingkan dengan macam sepatu yang lain,
sehingga dapat tetap berfungsi optimal dalam periode waktu yang panjang.
Anda dapat memilih material pembuat sepatu pengaman sesuai dengan kebutuhan. Ada
yang memang didesain supaya tahan selip, tahan bahan panas, tahan listrik, dan tahan
bahan kimia.

11. Jas Hujan (Raincoat)


Meski terkesan tak terlalu penting, jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan
air, baik ketika harus bekerja di bawah air hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan
air dalam jumlah besar.
Beberapa jas hujan didesain khusus agar tak hanya tahan air namun juga tahan panas
danapi, seperti yang pada umumnya dipakai oleh para anggota pemadam kebakaran.

12. Pelampung

Bicara mengenai pelampung, umumnya yang orang ingat adalah life jacket yang digunakan
para tim penyelamat di pesisir pantai atau kolam renang. Padahal life jacket ini hanyalah
salah satu dari bermacam—macam jenis pelampung.
Ada juga buoyancy control device yang dapat diatur tingkat terapungnya, offshore life
jacket yang bermanfaat di perairan terbuka, dannear shore vest untuk kondisi perairan yang
tenang tanpa arus.
Sedangkan, yang paling banyak digunakan orang adalah jenis flotation aid karena sangat
nyaman dan dapat menunjang proses penyelamatan di air tenang.
13. Rompi Safety

Rompi sebagai komponen APD yang baik adalah yang berbahan poliester dan mampu
memantulkan cahaya karena telah didesain secara khusus dengan tambahan reflektor.
Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini adalah supaya pekerja dapat terlihat dengan
jelas pada waktu malam hari atau ketika penerangan tak terlalu memadai.

14. Coverall atau Wearpack

Wearpack adalah pakaian khusus yang dipakai oleh orang-orang yang memiliki risiko
pekerjaan tinggi. Model pakaian ini umumnya menutupi leher hingga mata kaki sehingga
dapat mengamankan seluruh tubuh.
Pekerja bengkel, tambang, dan pemadam kebakaran adalah orang-orang yang hampir
selalu menggunakan wearpack demi keselamatan mereka. Menggunakan APD ini
diharapkan tubuh terlindung dari percikan minyak, bensin, panas, api dll.
Bahan yang digunakan pun bervariasi. Ada yang menggunkan bahan drill dan katun untuk
pekerjaan yang tak bersentuhan dengan api. Namun ada juga katun anti api yang
mengurangi kemungkinan tubuh melakukan kontak fisik dengan api.
Garis terang yang ada pada wearpack, umumya berwarna hijau kekuningan,
bernamascotch light supaya terhindar baik dari risiko tertabrak kendaraan maupun kelalaian
manusia lainnya.

15.Gaun sekali pakai

Gaun sekali pakai berfungsi melindungi bagian depan,lengan dan setengah kaki
pengguna.gaun terbuat dari bahan non woven,serat
sintetik(polyppropilen,polyester,polyetilen,dupont tyvex)

16.Coverall medis

Coverall medis berfungsi melindungi tubuh pengguna termasuk kepala ,punggung,dan tungkai
bawah tertutup.terbuat dari bahan non woven,serat
sintetik(polypropilen,polyester,polyetilen,dupont tyvex)dengan pori-pori 0,2-0,54
mikron(microphorus)
17.Masker
1. Masker Bedah

Masker bedah menjadi salah satu yang mudah ditemukan di apotek. Umumnya masker ini memiliki
warna biru atau hijau. Dikutip dari Asia One, masker bedah dirancang untuk menjaga pemakainya dari
tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang yang jaraknya dekat dengan pemakai .

Oleh karena itu, masker bedah memiliki ukuran yang lebih longgar dan biasanya terbuat dari tiga
lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu lapisan di tengah yang berfungsi sebagai filter.Masker bedah
harus memiliki efisiensi penyaringan sebesar 80 persen atau lebih tinggi. Masker ini umumnya
digunakan dalam industri perawatan kesehatan dan tidak cocok untuk digunakan dalam pekerjaan
bangunan.

Penggunaan masker bedah yang benar ialah dengan lapisan berwarna yang menghadap ke luar. Lapisan
putih adalah bahan yang berfungsi menyerap kelembaban dan lendir. Lapisan berwarna merupakan anti
air untuk mencegah cairan apa pun yang diserap ke dalam topeng

2. Masker N95

Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).
Masker N-95 dikenal sebagai respirator udara yang melindungi pemakainya dengan menyaring
partikel berbahaya. Namun, masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak
untuk gas dan uap.
Diketahui masker N95 memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95 persen jika digunakan
dengan cara yang benar. Meski begitu, mereka hanya efektif terhadap partikel dan patogen yang
berdiameter 0,3 mikron saja.

Dilansir dari Kebijakan Kesehatan Indonesia (kebijakankesehatanindonesia.net), masker N95 ini


tidak boleh digunakan lebih dari delapan jam. Sebab, lepas delapan jam masker tersebut tidak
efektif lagi menahan partikel dan asap.

3. Masker Gas

Masker gas berfungsi untuk melindungi diri dari gas dan uap yang berbahaya. Masker ini akan
efektif digunakan dengan adanya filter yang tepat untuk bahan kimia tertentu. Biasanya, masker
gas tidak menyaring partikel udara kecuali didesain dengan memiliki filter untuk
menghalaunya.Dalam kehidupan sehari-hari, masker gas memang tidak banyak ditemui.
Umumnya, masker ini dipakai oleh petugas khusus saat terjadi kebakaran bangunan maupun
hutan. Selain itu, pekerja pabrik pengelasan besi, petugas di laboratorium kimia, dan tukang cat
pun bisa memanfaatkannya untuk melindungi pernapasan dari kontaminasi kimia.

Tekstur masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang cembung ke arah luar. Filter yang
terdapat di masker ini pun bisa diganti sesuai kebutuhan.

Lain halnya dengan masker tipe N, masker P95 memiliki kemampuan untuk menyaring partikel yang
mengandung minyak dilepaskan, seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.

Pengguna yang memakai masker jenis ini biasanya berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin,
kalang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik lainnya yang memproses minyak. Masker P95 dapat
digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.
Demikianlah penjelasan macam-macam APD K3 yang harus dikenakan oleh setiap orang yang bekerja
dengan faktor risiko tinggi. Setiap tempat kerja mungkin akan menambahkan alat khusus yang telah
dirancang menyesuaikan pekerjaannya. Namun secara umum, itulah APD yang harus dikenakan.

Anda mungkin juga menyukai