Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Hal ini berarti bahwa keberhasilan
suatu individu dalam pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran merupakan suatu proses yang
dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik untuk mencapai
hasil belajar. Istilah pembelajaran pada dasarnya mencangkup dua konsep yang saling terkait, yaitu
belajar dan mengajar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
1.3 TUJUAN
Strategi belajar ini bertujuan untuk melatih peserta didik belajar mandiri sehingga peserta didik
mampu berfikir aktif dalam menguasai materi yang dipelajari, lebih mudah mengingat dan
memahami materi yang diingatnya melalui proses membaca. Serta membantu para siswa
mengembangkan suatu metode belajar dalam membaca.
1.4 MANFAAT
Manfaat strategi belajar ini untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat
membantu proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.Siswa
lebih mudah untuk memahami materi. Meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan.

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran PQ4R


Trianto (2010: 151) menjelaskan bahwa model PQ4R merupakan model yang beraliran
konstruktivis. Sedangkan Suartini, Sudana dan Suranta (2014: 4) mengatakan bahwa model
pembelajaran PQ4R merupakan pengembangan dari model PQRST dan SQ3R, yang dicetuskan
oleh Thomas dan Robinson. Menurut Savitry, Arcana, dan Agung (2013: 3), PQ4R merupakan
model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengingat apa yang mereka baca, melatih
siswa untuk bertanggung jawab atas materi yang mereka pelajari, dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan potensi diri dan belajar lebih aktif. Model PQ4R merupakan model
yang mengutamakan siswa dalam menemukan pengetahuannya sendiri dengan mengingat yang
dibaca sehingga siswa dapat mengembangkan potensi diri dan belajar lebih aktif. Dapat
disimpulkan bahwa model PQ4R merupakan model yang dikembangkan atas dasar model PQRST
dan SQ3R, yang menuntut siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sehingga membantu
memaksimalkan aktivitas siswa dalam menemukan dan memahami sendiri konsep pelajaran.
Model pembelajaran PQ4R menurut Trianto (2010: 151-153) dilakukan melalui 6 fase: 1) Preview:
memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca, kemudian menginformasikan kepada siswa
bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran; 2) Question: Menginformasikan kepada
siswa agar memperhatikan makna dari bacaan, kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata-kata apa,
mengapa, siapa dan bagaimana; 3) Read: memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan
menanggapi/ menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya; 4) Reflect: memahami
informasi yang dipresentasikan dengan cara menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang
telah anda ketahui, mengaitkan subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau prinsip-prinsip
utama, dan memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan; 5) Recite: meminta siswa
membuat intisari dari seluruh pembahasan pelajaran yang dipelajari hari ini; 6) Review:
menugaskan siswa membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam
benaknya, kemudian meminta siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin
dengan jawabannya.
Model Pembelajaran SQ3R
Huda (2015: 245) menjelaskan bahwa model SQ3R merupakan model yang membantu peserta
didik dalam pemahaman materi/ teks yang dibaca. SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu
ketika pertama kali membaca teks. Bagi guru, SQ3R membantu mereka dalam membimbing siswa
bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca efektif. Model SQ3R menurut Abidin
(2012: 59) adalah model untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan jangka panjang. Model
SQ3R sangat baik untuk memberikan dorongan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan
menurut Dalman (2013: 189), SQ3R adalah salah satu model membaca untuk memahami isi
bacaan yang menggunakan langkah-langkah secara sistematis dalam pelaksanaannya. Berdasarkan
pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa model SQ3R merupakan salah satu model yang dapat
membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman materi dan ingatan jangka panjang yang
menggunakan langkah-langkah yang sistematis dalam pelaksanaannya.
Langkah-langkah model pembelajaran SQ3R terdiri dari 5 fase, yaitu 1) Survey:
menginformasikan kepada peserta didik untuk memperhatikan judul yang ditulis di papan tulis,
kemudian mengarahkan peserta didik untuk membaca teks, dan menyaring informasi penting dari
teks tersebut; 2) Question: menginformasikan kepada peserta didik untuk menyusun pertanyaan
sesuai dengan yang telah peroleh saat membaca, kemudian pertanyaan tersebut ditulis guru di
papan tulis; 3) Read: guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca kembali
sambil memperhatikan pertanyaan yang telah disusun; 4) Recite: guru mengarahkan murid untuk
menjawab pertanyaan yang telah ditulis di papan tulis; 5) Review: memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca kembali teks dan meninjau/ menyempurnakan jawaban atasa
pertanyaan tersebut (Pujana, Arini, dan Sudtha, 2014: 3-4).

STRATEGI BELAJAR PQ4R


Strategi belajar PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca,
sedangkan secara arti kata P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah
question(bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflecty (refleksi), recite (tanya jawab
sendiri). review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan
hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau
topik-topik membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut sehingga
memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Resitasi
infomasi dasar khususnya bila disertai dengan bentuk elaborasi kemungkinan sekali akan
memperkaya pengkodean. Dari langkah-langkah strategi belajar PQ4R yang telah diuraikan diatas,
dapat dilihat bahwa strategi belajar ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran,
terutama untuk materi yang sukar dan dapat menolong siswa berkonsentrasi lama.
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Belajar PQ4R
Puspitasari (2003), menyatakan Strategi pembelajaran PQ4R memiliki beberapa keunggulan dan
kelemahan antara lain:
Keunggulan Strategi pembelajaran PQ4R
a) Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-
konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran.
c) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
d) Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan
mengomunikasikan pengetahuannya.
e) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

Kelemahan Strategi pembelajaran PQ4R


a) Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti
pengetahuan keterampilan.
b) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah.
c) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan
guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.
STRATEGI BELAJAR SQ3R
Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul pertanyaan
dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara
mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941
dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan
dalam suatu bidang pengetahuan. Strategi belajar SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa
untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar.
Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari
materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca
atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang
(Review) (Pujawan, 2005:347).
Kelebihan dan kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R
Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga ketepatan guru dalam
memilih strategi pembelajaran sangat diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat
menghambat pelaksanaan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
Kelebihan dari Strategi Pembelajaran SQ3R ini antara lain:
a) Dengan adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini membangkitkan rasa ingin tahu
siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
b) Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban dari
pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan membaca. Dengan demikian dapat mendorong
siswa berpikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna.
c) Materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama.

Kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R adalah sebagai berikut:


a) Strategi ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan fisika karena mengingat materi
fisika yang tidak selamanya mudah dipahami dengan cara membaca saja melainkan juga perlu
adanya praktikum.
b) Guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk masing-masing siswa
jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan.

Daftar pustaka
Suteng, B., & Widyanti, E. 2019. Perbedaan model pembelajaran PQ4R dan SQ3R terhadap hasil
belajar siswa. Jurnal mitra pendidikan, 3, 391-392.
Gie, T.L. 1994. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Lyberty.
Pujawan, I. G. N. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode SQ3R dalam
Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3:343-358.
Syah, M. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thabrany, H. 1995. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Puspitasari, R.P. 2003. Strategi-Strategi Belajar. Materi Pelatihan Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
DitjenDikdasmen. Depdiknas. Jakarta
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Katalog
Dalam Terbitan.

Anda mungkin juga menyukai