Anda di halaman 1dari 16

0

LEMBAR KERJA
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(Upaya Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar pada Materi


Memahami Isi Teks dan Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks Melalui
Strategi Pembelajaran SQ3R di Kelas 4 SDN Gesikan II)

Nama : TRIE WIDAYATIE

Sekolah : SD NEGERI GESIKAN II TUBAN

Kec. : Grabagan

Kota : Tuban
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan perwujudan dari salah satu tujuan pembangunan nasional
Indonesia, yaitu ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini bidang pendidikan
merupakan salah satu bidang pambangunan yang dapat parhatian serius dari pemerintah.
Dengan memahami tujuan pendidikan maka tercermin bahwa, pendidikan merupakan
faktor yang sangat strategis sebagai dasar pembangunan bangsa. Sejalan dengan itu
apabila dihubungkan dengan ekstensi dan hakaikat hidup manusia, kegiatan pendidikan
diarahkan pada manusia sebagai mahluk individu, sosial, dan religius.
Menurut Shertian (2000) pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dan salah satu usahanya adalah melaui
suatu proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha tersebut, siswa merupakan sumber
daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus. Sekarang ini
masalah pendidikan menghadapi berbagai masalah salah satunya adalah rendahnya nilai
rata-rata Uas yang dicapai siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Rendahnya mutu pandidiakn di Indonesia, banyak opini yang muncul baik datangnya
dari pejabat, pakar dan praktisi pendidikan ataupun masyarakat antara lain, kurangnya
kualitas tenaga pengajar, gaji guru yang rendah, muatan kurikulum terlalu padat dan pola
pembelajaran yang kurang menarik.
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yang sebenarnya sudah
cukup baik) di Indonesia yang disebabkan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju tetapi
pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Sistem pendidikan yang sering berganti-
ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di
lapangan, kurang optimal karena metode pengajaran yang digunakan sehingga siswa
menjadi bosan dan malas untuk belajar. Seperti yang telah kita lihat metode dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru terkesan itu-itu saja. Dalam hal ini fakta, konsep,
dan prinsip pembelajaran lebih banyak dicurahkan melalui ceramah, tanya jawab, atau
diskusi tanpa ditindak lanjut dengan kegiatan praktek. Kombinasi pembelajaran yang
tidak bervariasi seperti yang sering diterapkan oleh guru adalah mengajar dengan
2

ceramah dan dikombinasikan dengan media dan siswa tidak terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Berdasarkan pemantauan peneliti di SD Negeri Gesikan II , hampir 82,35 %
siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Kondisi seperti ini menyebabkan siswa
kebanyakan diam (pasif), kurang aktif dalam bertanya maupun dalam menjawab
pertanyaan dalam proses belajar mengajar bahkan beberapa siswa sering meninggalkan
ruangan kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan alasan yang
bermacam-macam, di antaranya, karena tidak suka dengan cara guru mengajar, merasa
bosan dengan metode mengajar guru dan sebagainya. Dalam hal ini sangat diperlukan
langkah-langkah penyelesaian yang tepat untuk mengatasi beberapa masalah tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah perlu diadakannya
pembenahan baik bagi tenaga pengajar maupun siswa sehingga siswa dapat terlibat
secara aktif. Tetapi dalam kenyataanya selama ini guru masih belum maksimal dalam
melakukan pengolaan pembelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
guru yang mengajar hanya dengan menyampaikan materi kepada siswa saja tanpa
mengajak diskusi siswa sehingga proses belajar mengajar hanya didominasi oleh guru
dan siswa bertindak pasif dalam belajar. Kesulitan yang dialami siswa tidak lain
kurangnya konsep dan guru belum sempurna dalam menerapkan pengelolaan kegiatan
pembelajaran.
Untuk itu diperlukan suatu pengelolaan pembelajaran melalui penerapan dengan
strategi pembelajaran yang sesuai yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Guru
harus bisa memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran untuk
diterapkan di kelas. Seperti strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh peneliti
dalam penelitiannya yaitu, SQ3R merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang
dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam dan
luas. Dengan demikian siswa diharapkan lebih aktif dan mempunyai motivasi dalam
belajar.
Hal ini juga harus didukung dengan konsistensi guru dalam menerapkan strategi
yang dipilih dan sesuai dengan RPP yang disusun. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘’Upaya Peningkatan
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar pada Materi Memahami Isi Teks dan
Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks Melalui Strategi Pembelajaran SQ3R di
Kelas 4 SDN Gesikan II’’.
3

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada peningkatan motivasi belajar pada materi memahami isi teks dan
menjawab pertanyaan berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3R di kelas
4 SDN Gesikan II ?
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar pada materi memahami isi teks dan menjawab
pertanyaan berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3R di kelas 4 SDN
Gesikan II ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar pada materi memahami isi teks dan
menjawab pertanyaan berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3Rdi kelas 4
SDN Gesikan II
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi memahami isi teks dan
menjawab pertanyaan berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3R di kelas
4 SDN Gesikan II
D. Manfaat Penelitian
Bagi Siswa
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi memahami isi teks dan
menjawab pertanyaan
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi memahami isi teks dan
menjawab pertanyaan
3. Untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran bagi siswa pada materi memahami
isi teks dan menjawab pertanyaan
Bagi Guru
1. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang upaya peningkatan
motivasi belajar dan hasil belajar pada materi memahami isi teks dan menjawab
pertanyaan berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3R di kelas 4 SDN
GESIKAN II.
Bagi Peneliti Lain
1. Sebagai referensi bagi penelitian mendatang yang berkaitan dengan masalah yang

sejenis ini.
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA (LANDASAN TEORI)

A. Metode SQ3R
1. Pengertian
Menurut Syah (2006:130) metode SQ3R adalah Kiat yang secara spesifik dirancang
untuk memahami isi teks disebut metode SQ3R yang dikembangkan oleh Francis P.
Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode ini bersifat praktis dan
dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.
SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang
meliputi : Survey, maksunya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks;
Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks; Read,
maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun; Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah
ditentukan; Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang
tersusun pada langkah kedua dan ketiga. Sobur (2003:253) mengemukakan bahwa,
“Metode SQ3R merupakan kependekan dari lima tugas yang harus kita hadapi atau kita
lakukan: survey (menyelidiki), question (bertanya), read (membaca), recite (menceritakan
kembali), dan review (mengulang)”.
2. Langkah-langkah
Sobur (2003: 253) menjelaskan tentang langkah-langkah metode SQ3R adalah
sebagai berikut :
a. Survey, sebelum mulai membaca, perhatikan judul dan rangkuman bab (jika ada)
untuk menemukan persoalan bab tersebut. Hal ini akan memberi pembaca kerangka
berpikir yang bisa digunakan untuk mengatur bahan yang dibaca. Sebelum
melanjutkan langkah pastikan bahwa pembaca mengerti tujuan bab itu dan apa yang
hendak diajarkan.
b. Questions, pada tahap ini pembaca melihat kembali judul bab, ubah menjadi
pertanyaan, dan tulislah pertanyaan tersebut dengan merumuskan pertanyaan,
pembaca meningkatkan keingintahuannya dan mengubahnya menjadi tujuan yang
bertujuan yaitu tugas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
c. Read, pada tahap ini pembaca membaca bagian bab di bawah subjudul untuk mencari
jawaban pertanyaan. Dengan cara ini, pembaca harus menggali bahan, aktif mencari
hal-hal penting. Kunci tipe pembaca adalah selektif. Membaca hendaknya tidak
5

merupakan suatu perbuatan yang pasif, melainkan berupa perbuatan aktif untuk
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat.
d. Recite, setelah menyelesaikan bagian bab tersebut, jangan melihat buku dan ceritakan
kembali kepada diri sendiri melalui ingatan (diucapkan dengan keras jika mungkin)
jawaban pertanyaannya. Gunakan kata-kata sendiri dan beri contoh. Selanjutnya, buka
kembali lembaran tempat menulis pertanyaan dan buatlah jawaban dengan beberapa
kata kunci. Paksakan untuk membuat catatan tersebut sesingkat mungkin (jika tidak
dapat menjawab pertanyaan, lihat kembali bahannya sehingga pembaca dapat
menjawabnya). Langkah menceritakan kembali ini adalah sangat penting bagi
“pemasukan” bahan tersebut ke dalam otak.
e. Review, setelah menyelesaikan bab ini, atau tugas harian di dalamnya, simak sebentar
catatan ulangan tentang hal-hal yang penting dan simpulkan hubungannya satu dengan
lainnya. Pastikan pembaca mengerti arti kata-kata kunci. Kemudian, untuk tiap
pertanyaan dan jawaban dalam catatan pembaca, tutup kata-kata kuncinya, baca
pertanyaan-pertanyaannya, berilah jawaban. Mengulang ini menolong pembaca tidak
cepat lupa, yaitu lupa apa yang baru saja dipelajari. Setelah itu ulangi bahan tersebut
secara berkala agar terhindar dari lupa secara berangsur-angsur.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut M. Dalyono (dalam Laka, 2020 :71) motivasi belajar adalah daya
penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari
dalam diri dan juga dari luar Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan
tujuan dapat tercapai. Menurut Winkel (dalam Aina Mulyana, 2018) mengartikan
motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan
belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada
kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal
menumbuhkan semangat belajar untuk individu.
2. Jenis-jenis motivasi belajar
Motivasi belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu :
a. Motivasi Belajar Intrinsik
6

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri untuk
belajar. Motivasi ini bisa dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk mencapai suatu
tujuan tertentu, misalnya berprestasi, masuk sekolah favorit, masuk perguruan
tinggi favorit, membanggakan orang tua, dan sebagainya.
b. Motivasi Belajar Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya
lingkungan. Contoh motivasi ekstrinsik adalah iming-iming hadiah dari orang tua
jika berprestasi, mengikuti saran atau nasihat dari guru, dan sebagainya.
3. Cara-cara meningkatkan motivasi belajar
Adapun cara-cara untuk meningkatkan motivasi belajar sebagai berikut :
a. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan beragam
Cara meningkatkan motivasi belajar siswa bisa dengan meragamkan metode
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Diantaranya menggunakan metode
diskusi atau metode yang lain.
b. Menjadikan siswa sebagai peserta didik yang aktif
Dengan membuat siswa menjadi aktif di kelas. Keaktifan siswa bisa
mendorong dirinya untuk terus belajar dan semangat dalam memecahkan suatu
permasalahan. Dengan memberikan sejumlah pertanyaan berorientasi. Bagi siswa
yang berani menjawab, baik benar atau salah, akan mendapatkan reward yang
menguntungkan.
c. Memanfaatkan media pembelajaran
Memanfaatkan media sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi belajar
siswa. Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal baru yang belum pernah
mereka dapatkan sebelumnya.
Seperti menampilkan visualisasi pembelajaran yang sedang berlangsung.
Melalui visualisasi, siswa bisa lebih mudah memahami suatu materi. Jika mereka
paham, pasti mereka akan semangat dan termotivasi untuk terus belajar.
d. Menciptakan kompetisi
Kompetisi atau persaingan yang terjadi selama pembelajaran, ternyata bisa
menumbuhkan motivasi tersendiri bagi siswa. Melalui kompetisi, mereka akan
saling membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik,
siswa dituntut untuk terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa
7

meningkatkan motivasi belajar siswa.


Contoh motivasi belajar siswa melalui kompetisi adalah dengan membuat
cerdas cermat di dalam kelas. Bagi kelompok yang menang, tentu akan
mendapatkan hadiah dan tambahan nilai. Sementara itu, kelompok yang kalah
hanya akan mendapatkan tambahan nilai saja.
e. Mengadakan evaluasi secara berkala
Evaluasi merupakan salah satu cara guru untuk mengukur kompetensi
siswanya. Melalui evaluasi, guru bisa mengukur keefektifan pembelajaran yang
telah dilakukan.
f. Sampaikan motivasi secara langsung
Salah satu cara meningkatkan motivasi siswa adalah dengan memberinya
motivasi. Pada poin-poin sebelumnya, motivasi yang guru berikan adalah motivasi
tidak langsung. Saat mendengar kesuksesan orang lain, tak jarang mereka akan
termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Alhasil, mereka bisa lebih giat lagi dalam
belajar.
g. Dermawan akan pujian
Pujian merupakan ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif secara
verbal. Melalui pujian, seseorang akan merasa dihargai, begitu juga dengan para
peserta didik. Contohnya Bapak/Ibu bisa memberikan apresiasi berupa pujian
pada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.
Dengan demikian, siswa tersebut akan terus termotivasi untuk menjadi yang
terbaik di hadapan gurunya. Untuk siswa yang tidak menyukai pujian, guru bisa
menyiasatinya dengan reward yang lain.
C. Hasil belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Irwitadia (2015: 2)
mendefisinikan, Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dari sisi
guru. Hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar dari sisi
siswa. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh
seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi
pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa
perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada
8

perubahan positif. Pengertian hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai
belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan
pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai
berupa huruf atau kata atau symbol. Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang
sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang
yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya
hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami,
memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat menentukan strategi
belajar mengajar yang lebih baik. Hasil belajar ini pada akhlirnya difungsikan dan
ditunjukan untuk keperluan berikut ini:
a. Untuk seleksi, hasil dari belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk menentukan
siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
b. Untuk kenaikan kelas, untuk menentukan apakah seseorang siswa dapat dinaikkan ke
kelas yang lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang dapat mendukung
keputusan yang dibuat guru. Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai
dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan
ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.
2. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu:
a. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkup aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut
Bloom, ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu:
knowledge(pengetahuan/hafalan/ingatan), compherehension (pemahaman),
application (penerapan), analysis (analisis), syntetis(sintetis), evaluation (penilaian).
b. Ranah afektif
Taksonomi untuk daerah afektif dikeluarkan mula-mula oleh David
R.Krathwohl dan kawan-kawan dalam buku yang diberi judul taxsonomy of
educational objective : affective domain. Ranah afektif adalah ranah yang berkenaan
dengan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah
memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif akan nampak
pada murid dalam berbagai tingkah laku seperti, perhatiannya terhadap pelajaran,
9

disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasan belajar dan
hubungan sosial.
c. Ranah psikomotorik.
Hasil belajar psikomotor dikemukakan oleh simpson. Hasil belajar ini
tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu. Ada
enam tingkatan keterampilan, yakni: gerakan reflek (keterampilan pada gerakan
yang tidak sadar), keterampilan pada gerakgerak sadar, kemampuan perceptual,
termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motorik dan lain-
laian, kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketetapan,
gerakan-gerakan skill, mulai keterampilan sederhana sampai pada keterampilan
yang komplek, kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi nondecursive,
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
D. Hipotesis Tindakan
Jika pembelajaran pada materi memahami teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan
teks menggunakan strategi pembelajaran SQ3R akan dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
10

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan/Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam siklus-siklus. Setiap satu tahapan
siklus terdiri atas kegiatan perencanaan (plan), bertindak dan mengobservasi (act &
observe), merefleksi (reflect), dan melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi
tersebut. Siklus awal dirancang sebagai berikut.

PERMASALAHAN
DI KELAS RENCANA

TINDAKAN

PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 3.1. Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan adalah mengubah strategi pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran SQ3R sehingga mendorong siswa untuk beraktivitas dan
pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan pretasi belajar.
Secara praktis aktivitas yang dilakukan guru sebelum menerapkan
pembelajaran SQ3R dalam penelitian ini adalah:
a. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Materi yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran adalah “Memahami Isi
Teks dan Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks” RPP dikembangkan
11

untuk mencapai kompetensi dasar Mencermati gagasan pokok dan gagasan


pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual. Pembelajaran
dirancang untuk dilaksanakan dalam waktu 2 kali pertemuan.
b. Mengembangkan RPP
Kegiatan yang dilakukan adalah menentukan materi yang akan dipelajari siswa
sesuai dengan KD yang telah ditentukan. Pada tahapan ini dilakukan penyusunan
perangkat pembelajaran, seperti: RPP, penetapan KKM, silabus, dan lembar
kerja.
c. Mengembangkan instrumen penelitian
d. Mengembangkan kriteria keberhasilan
2. Pelaksanaan
Ada dua tahap aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini:
a. Aktivitas guru selama menerapkan pembelajaran dengan menggunakan SQ3R
b. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada saat membahas tentang
materi Memahami Isi Teks dan Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks Pada
tahap pertama, guru melakukan telaah buku kemudian membuat pertanyaan
tentang memahami teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks, selanjutnya
guru menjawab pertanyaan yang telah dibuat, guru menyampaikan hasil
rangkuman dari pertanyaan dan jawaban dan terakhir guru mengulas kembali hasil
dari rangkuman tersebut. Pada tahap kedua siswa melakukan telaah buku dan
mengerjakan lembar kerja yang berisi pertanyaan kemudian siswa menjawab
pertenyaan tersebut. Selanjutnya siswa menyampaikan hasil pekerjaannya dan
menyimpulkan.
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi untuk merekam aktivitas siswa, aktivitas
guru, situasi sosial pembelajaran, kesan-kesan siswa terhadap kegiatan pembelajaran,
selama pelaksanaan tindakan yang berupa perekaman aktivitas siswa antara lain:
kesungguhan siswa selama pembelajaran berlangssung, siswa yang mengajukan
pertanyaan, siswa yang menjawab pertanyaan, perilaku dan sikap siswa yang
mendukung dan mengganggu pembelajaran. Tahap ini dilakukan observasi terhadap
aktivitas dan keterlaksanaan guru ketika melaksanakan pembelajaran SQ3R Selama
proses pembelajaran berlangsung dicatat seluruh aktivitas siswa dan guru oleh
observer (teman sejawat) melalui pedoman observasi.
12

4. Refleksi
Langkah refleksi adalah mempelajari kembali catatan dan data yang telah
terkumpul selama pelaksaanaan tindakan, sehingga dapat diketahui hal-hal yang
masih dirasakan menghambat atau menguatkan pelaksanaan pembelajaran SQ3R baik
dari sisi guru maupun siswa. Berdasarkan hasil refleksi ini selanjutnya dilakukan
perencanaan pada siklus selanjutnya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang
diperoleh.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di Kelas 4 SD Negeri Gesikan II Tuban
PTK dilaksanakan selama 2 bulan pada Bulan Oktober dan November tahun 2022
Perincian siklus adalah sebagai berikut:
1. Silkus I dilaksanakan pada Minggu Ke 2 bulan Oktober 2022
2. Silkus II dilaksanakan pada Minggu Ke 3 bulan Oktober 2022
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelirian ini adalah Siswa kelas 4 SD Negeri Gesikan II Tuban.
Jumlah siswa laki-laki 8 dan Perempuan 9.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama
pembelajaran setiap siklus.
2. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan siswa tentang
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan SQ3R
3. Tes/uji kinerja digunakan untuk memperoleh data tentang upaya peningkatan
motivasi dan hasil belajar pada materi memahami isi teks dan menjawab pertanyaan
berdasarkan teks melalui strategi pembelajaran SQ3R di Kelas 4 SDN Gesikan II.
(monggo sesuai dengan PTK masing-masing)
Data yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini mencakup data tentang
aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan motivasi belajar siswa terhadap
aktivitas belajar yang dijalaninya. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3.1. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No Jenis Data Teknik Instrumen
1 Aktifitas siswa: dalam menjawab • Observasi Lembar observasi
pertanyaan, dalam mendefinisikan, dalam • Tes catatan lapangan
merumuskan masalah, merumuskan Tes tulis
13

hipotesis, mengumpulkan data,


menganalisis data, melakukan generalisasi
2 Kemampuan siswa dalam materi memahami • Observasi Lembar observasi
isi teks dan menjawab pertanyaan • Penugasan LKS
berdasarkan teks Laporan

3 Aktivitas guru: melakukan pembelajaran Observasi Lembar observasi


SQ3R Jurnal refleksi Catatan lapangan dan
Jurnal refleksi
4 Situasi sosial pembelajaran Observasi Lembar observasi
5 Respon siswa terhadap pelaksanaan Jurnal belajar Jurnal belajar
pembelajaran Angket Lembar angket
6 Prestasi belajar Tes /unjuk Lembar tes
kerja

E. Teknik Analisis data


Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif yang
memaparkan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penerapan pembelajaran SQ3R di kelas 4 SD Negeri Gesikan II Pada materi
memahami isi teks dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks.
1. Analisis data pengamatan aktivitas siswa
Data pengamatan aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
kuantitatif dengan prosentase.
Rumus yang digunakan adalah :
𝐴
P = x 100%
𝐵
Keterangan :
P = Nilai prosentase
A = Jumlah frekuensi aktivitas siswa yang muncul dan teramati
B = Jumlah total siswa
2. Analisa Respon Siswa
Data yang diperoleh melalui angket akan dianalisis secara deskriptif
kuantitatif dengan prosentase.
Rumus yang digunakan adalah :
𝐴
P = x 100%
𝐵
Keterangan :
P = Nilai prosentase
14

Q = Jumlah Realita
N = Jumlah keseluruhan
3. Analisis Ketuntas Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yangg harus dicapai siswa dalam pembelajaran
SQ3R adalah 73.
F. Indikator Keberhasilan
1. Aktivitas siswa lebih dari 75 % baik
2. Respon siswa lebih dari 75 % baik
3. Siswa dinyatakan berhasil (tuntas) dalam pembelajaran jika mereka mendapatkan skor
minimum 70. Dalam konteks kelas, proses pembelajaran dinyatakan berhasil jika 75%
siswa telah tuntas.
G. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan. Secara rinci rencana kegiatan tersebut
sebagai berikut.

Tabel 3.2. Jadwal penelitian


Bulan ke- 1 Bulan ke- 2
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan penelitian ✓✓
2 Pelaksanaan ✓ ✓
3 Analisis ✓
4 Penyusunan draf laporan ✓ ✓
5 Presentasi hasil penelitian ✓
6 Publikasi ilmiah ✓
7 Revisi laporan ✓
15

DAFTAR PUSTAKA

Laka, dkk. 2020. Role Of Parents In Improving Geography Learning Motivation In Immanuel
Agung Samofa High School. Jurnal Inovasi Penelitian, Vol. 1, No. 02, Juli 2020.

Masykur, dkk. 2006. Penerapan Metode Sq3r Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Tata Surya Pada Siswa Kelas VII
SMP. Jurnal Pend. Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006

Sobri. 2018. Strategi Pembelajaran, Tersedia di: https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jollar.


Akses, 20 November 2022.

Viandari, Eka. Motivasi Belajar Siswa: Jenis & Cara Meningkatkannya. Tersedia di:
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/motivasi-belajar-
siswa/#:~:text=Motivasi%20belajar%20artinya%20dorongan%20dari%20diri%20sis
wa%20untuk%20mencapai%20tujuan%20belajar%2C%20misalnya%20pemahaman
%20materi%20atau%20pengembangan%20belajar.%C2%A0. Akses, 20 November
2022.

Wardani, Wihardit. 2022. Penelitian tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai