Anda di halaman 1dari 21

Transfusi Darah dan

Pemasangan Kateter
dr. Ratu Shafira Hanifah
Agenda TRANSFUSI DARAH
3

PEMASANGAN KATETER
13
Transfusi
Darah
Transfusi Darah
• Transfusi darah adalah prosedur medis untuk mengalirkan darah dari
seseorang yang sehat (donor) ke pasien (resipien) yang kekurangan darah
melalui pembuluh vena menggunakan set transfuse

• Penyebab kekurangan darah

Kehilangan darah pasca Kekurangan Gangguan


Infeksi Keganasan
operasi atau trauma produksi tubuh ginjal
Transfusi Darah
• Indikasi
Kehilangan darah > 20% atau > 1000 ml

Hemoglobin (Hb) < 7 g/dL

Hemoglobin (Hb) < 10 g/dL dengan penyakit kronis

Perlu/tidaknya transfusi akan ditentukan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP)
Transfusi Darah
• Jenis darah

Darah utuh Sel darah merah Trombocyte


(Packed Red Fresh Frozen Fresh Frozen
(Whole blood) Concentrate
Plasma (FFP) Plasma (FFP)
Cells/PRC) (TC)

Sekilas mirip, tulisan berbeda


“Whole Blood” / “Red Blood Cells”
Transfusi Darah Blood set

Persiapan Alat
• Cairan fisiologis (NaCl 0.9%)
• Transfusi set
• Jika sediaan PRC à Blood set
• Jika sediaan TC à TC set/Platelet set /Makro set Makro set Platelet set
• Jika FFP à Makro set
• Komponen darah sesuai golongan darah
• Perlak/alas
• Piala ginjal
• Sarung tangan
• Infus set standar
• Alkohol swab
Transfusi Darah
Langkah-langkah
1. Dokter mengisi form permintaan darah
2. Petugas memberitahu pasien/keluarga mengenai tindakan
yang akan dilakukan, meminta pasien/keluarga isi form
informed consent
3. Petugas melakukan identifikasi pasien
4. Petugas mengambil sampel darah untuk memeriksa golongan
darah di laboratorium (golongan darah, rhesus, screening
crossmatch) dan crosscheck darah di PMI
5. Petugas menghubungi lab melalui telepon untuk permintaan
darah (jika ada bank darah di RS), menghubungi PMI untuk
permintaan darah (jika tidak ada bank darah di RS)
6. Petugas mengantar sampel darah ke laboratorium (di RS atau
di PMI) -> Alur tergantung RS
Transfusi Darah
Langkah-langkah
1. Dokter mengisi form permintaan darah
2. Petugas memberitahu pasien/keluarga mengenai tindakan
yang akan dilakukan, meminta pasien/keluarga isi form
informed consent
3. Petugas melakukan identifikasi pasien
4. Petugas mengambil sampel darah untuk memeriksa golongan
darah di laboratorium (golongan darah, rhesus, screening
crossmatch) dan crosscheck darah di PMI
5. Petugas menghubungi lab melalui telepon untuk permintaan
darah (jika ada bank darah di RS), menghubungi PMI untuk
permintaan darah (jika tidak ada bank darah di RS)
6. Petugas mengantar sampel darah ke laboratorium (di RS atau
di PMI) -> Alur tergantung RS
Transfusi Darah
Langkah-langkah
7. Petugas lab/PMI menghubungi unit keperawatan saat darah
sudah tersedia
8. Petugas mengambil darah ke lab/PMI dan mengisi form serah
terima darah à Wajib membawa coolbox dan thermometer
(suhu antara 2-6 C)
9. Petugas melakukan verifikasi sebelum darah diberikan ke
pasien, verifikasi dilakukan antara 2 petugas dengan
membacakan form permintaan transfuse dengan kantong
darah, meliputi
• Nama pasien: Sebutkan nama lengkap
• Tanggal lahir: Sebutkan lengkap (dieja satu-satu)
• Nomor rekam medis: Sebutkan lengkap (dieja satu-satu)
• Golongan darah dan rhesus yang tertera pada stiker kantong
darah
• Jenis darah (whole blood/PRC/lainnya), cek kondisi kantong
darah dan darah: Kantong darah tidak rusak/bocor, jumlah,
darah tidak lisis,, tidak ada bekuan, tidak berubah warna, tanggal
kadaluarsa darah
• Jika ada keraguan, hubungi petugas lab
Transfusi Darah
Langkah-langkah
10. Petugas menginfokan pasien/keluarga Tindakan yang akan
dilakukan dan tanda-tanda reaksi alergi transfuse
11. Petugas melakukan cuci tangan
12. Petugas memeriksa TTV sebelum transfusi, catat
13. Petugas melakukan verifikasi sebelum darah diberikan ke
pasien, proses verifikasi antar 2 petugas dengan melibatkan
pasien
• Petugas meminta pasien menyebut nama lengkap dan
tanggal lahir
• Petugas menunjukkan kantong darah ke pasien (golongan
darah dan rhesus yang tertera di kantong darah)
14. Petugas melakukan dokumentasi di form transfusi dan
disertai dengan kartu darah, TTD yang verifikasi petugas
dan keluarga
Transfusi Darah
Langkah-langkah • FFP 30 menit

15. Petugas memeriksa daerah pemasangan infus, apakah 20. Petugas memberikan transfusi darah sampai habis atau
terdapat tanda flebitis atau tidak sesuai kebutuhan, lakukan TTV tiap jam dan
dokumentasikan di form monitoring transfuse
16. Petugas memasang NaCl 0.9% dengan blood set hingga
cairan NS dan tetesan menetes lancer 21. Jika ada reaksi transfusi seperti: Sesak napas, gelisah, pusing,
nyeri kepala/dada, gatal-gatal, muntah, shock (TD turun,
17. Petugas memasang darah sesuai yang dibutuhkan/instruksi nadi halus dan cepat, kulit dingin, sianosis) à STOP
dokter, dengan mengganti cairan NaCl 0.9% dengan TRANSFUSI, LAPOR DOKTER
kantong darah
22. Jika transfuse sudah selesai, petugas membilasi dengan NaCl
18. Petugas mengatur tetesan dan kecepatan aliran darah pada 0.9% sampai area transfuse set bersih
15 menit pertama tidak lebih dari 2 ml/menit (30 tpm),
observasi reaksi alergi selama 15 menit à Perhatikan aliran 23. Petugas memberitahu pasien/keluarga bahwa Tindakan
dan tetesan lancar/tidak, lakukan pemeriksaan TTV dan selesai
dokumentasikan di form monitor transfusi 24. Petugas merapihkan pasien, alat, buang kantong darah di
19. Jika tidak ada reaksi alergi dalam 15 menit pertama, atur tempat sampah medis
tetesan darah 25. Petugas mengukur TTV post transfusi
• PRC 2-3 jam
26. Petugas mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan
• WB 3-5 jam
Pemasangan
Kateter
Kateter
• Indikasi
• Mengosongkan kandung kemih pada pasien yang tidak mampu BAK
sendiri
• Monitoring produksi urin
• Tindakan bedah
• Dan lain-lain
Pemasangan Kateter
Persiapan Alat
• Urine catheter sesuai ukuran pasien, sebaiknya • Bethadine solution
sediakan dua nomor (dewasa 16-18 Fr)
• Perlak / alas
• Sarung tangan steril • Plester
• Jelly steril
• NaCl 0.9% 25 cc
• Spuit 10 cc
• Urine bag
• Piala ginjal
• Kassa
Pemasangan Kateter
Ukuran Kateter Anak
Usia Berat badan Ukuran kateter foley
12 tahun beragam 12-14
8 tahun 27 kg 10-12
5 tahun 18 kg 10
3 tahun 14 kg 8-10
2 tahun 12 kg 8
1 tahun 10 kg 6-8
0-6 bulan 3.5-7kg 6
1200 - 2500 g 5 Fr kateter umbilikal
Neonatus
<1200g 3.5 Fr kateter umbilikal
Pemasangan Kateter
Langkah-langkah
1. Memberi tahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
2. Mencuci tangan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memperhatikan privacy pasien, tutup tirai,
5. Memasang perlak dibawah bokong pasien.
6. Membuka pakaian bawah pasien
7. Mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan (lithotomi)
8. Gunakan sarung tangan steril
9. Bersihkan daerah kemaluan dengan rnenggunakan bethadine
solution (perhatikan teknik septic dan aseptic)
Pemasangan Kateter
Catheter jelly
Langkah-langkah
10. Asisten membuka bungkus urine catheter dan berikan kepada
pemasang
11. Bersihkan daerah port de entry ( lubang uretra )
12. Berikan jelly pada urine catheter dimasukkkan satu tube ke dalapada
wanita, pada pasien pria jelly dimasukkan 1 tube ke penis
13. Beri tahu pada pasien bahwa selang akan dimasukkan
14. Masukkan urine catheter ke dalam lubang urethra dengan perlahan dan
gentle, sambil menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
15. Masukkan terus urine catheter sampai urine keluar, pada pasien wanita
urine catheter dimasukkan sampai 10 - 15 cm, pada pasien pria urine
catheter harus dimasukkan sampai seluruhnya (sampai batas
percabangan)
16. Bila ada hambatan, urine catheter jangan dipaksa masuk, cabut urine
catheter dengan perlahan dan laporkan kepada dokter yang
bertanggung jawab.
Pemasangan Kateter NaCl 0.9% Spuit 10 cc
25 cc
Langkah-langkah
17. Asisten menyiapkan cairan Nacl 0,9% ke dalam
spuit 10 cc dan berikan kepada pemasang
18. Masukkan cairan Nacl tersebut untuk mengisi
balon catheter, isi sesuai dengan jumlah yang
telah ditentukan melalui selang yang telah
disediakan
19. Sambungkan urine catheter dengan urine bag
20. Tarik selang urine catheter secara perlahan -
lahan sampai tidak dapat ditarik lagi.
21. Fiksasi selang urine catheter pada paha pasien.
22. Membuka sarung tangan, rapikan pasien dan
alat-alat yang telah digunakan
23. Mencuci tangan.
24. Mencatat tindakan yang telah dilakukan.
Pemasangan Kateter
Hal yang harus diperhatikan!
• Catat jumlah, warna dan konsistensi urin yang keluar
• Pemasangan urin hati-hati false rute/salah masuk
• Tindakan pemasangan ini invasif dan memerlukan
teknik steril
• JANGAN memotong bagian balloon port à Jika
dipotong dalam keadaan balon terisi cairan, maka
kateter harus dikeluarkan dengan cara operasi oleh
spesialis urologi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai