Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ningrum Puspita Sari

NIM: 045202577

TUGAS 3
1. Term pada hakikatnya terbagi menjadi banyak jenis, sebut dan jelaskan 3 dari 2.
macam term tersebut sertakan juga contohnya!

2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)! Bagaimana agar
terhindar dari logical fallacy!

Jawab:
1. Term merupakan ekspresi verbal dari suatu ide. Term itu adalah suatu bunyi yang
diucapkan dan berfungsi sebagai suatu tanda konvensional dari suatu ide yang terdapat
di fikiran kita atau batin kita. Lebih jelasnya term adalah bagian dari suatu kata yang
berfungsi sebagai S atau P.Di dalam buku Dr. W. Poespoprodjo, SH, pengertian term
adalah pernyataan ide atau konsep dalam kata atau sejumlah kata. Pembagian term
sama dengan pembagian yang berlaku pada konsep atau ide. Manusia pada
hakikatnya merupakan makhluk sosial, maka terdorong untukmengungkapkan
pikirannya. Oleh karena itu, digunakan tanda-tanda sebagai sarana hubungan.Term
biasanya di ekspresikan sebagai suatu kata benda atau frase benda. Di dalamsuatu
proposisi, setiap term menandakan kelas dari berbagai barang. Dalam kata lain,
termadalah bagian dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subjek dan predikat.

Di lihat dari segi hakikat referen dibedakan menjadi tiga yaitu term konkret, termabstrak,
term kosong. Berikut adalah pengertiannya:
a) Term konkret yaitu term yang referennya nyata atau dapat dialami secara indrawi.
Contoh: rumah, kucing, manusia, pohon, bunga, dan lainnya.
b) Term abstrak yaitu term yang referennya tidak dapat dialami secara empiris. Hanya
dapat dimengerti dalam fikiran saja.
Contoh: keberanian, kemanusiaan, kebaikan,keadilan.
c) Term kosong yaitu term yang tidak memiliki referen-referen actual tetapi memiliki
referen-referen imaginer. Contoh: peri, jin, malaikat, syaiton.

2. Fallacy berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang berarti ‘sesat pikir’. Fallacy
didefinisikan secara akademis sebagai kerancuan pikir yang diakibatkan oleh ketidak
disiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, secara sengaja maupun
tidak sengaja. Hal ini juga bisa diterjemahkan dalam bahasa sederhana dengan berpikir
‘ngawur’.

Ada dua pelaku fallacy yang terkenal dalam sejarah filsafat, yaitu mereka yang
menganut Sofisme dan Paralogisme. Mereka melakukan sesat pikir dengan cara
sengaja menyesatkan orang lain, padahal si pengemuka pendapat yang diserang tidak
sesat pikir. Disebut demikian karena yang pertama-tama mempraktekkannya adalah
kaum sofis, nama suatu kelompok cendekiawan yang mahir berpidato pada zaman
Yunani kuno.
Dalam sejarah perkembangan logika terdapat berbagai macam tipe kesesatan dalam
penalaran.Secara sederhana kesesatan berpikir dapat dibedakan dalam tiga kategor;

1. Kesesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk (forma)


penalaranyang tidak tepat atau tidak sahih. Kesesatan ini terjadi karena
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam
suatu argumen (hukum-hukum silogisme).

2. Kesesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi)


penalaran. Kesesatan ini dapat terjadi karena faktor bahasa (kesesatan bahasa)
yangmenyebabkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan, dan juga dapat teriadi
karenamemang tidak adanya hubungan logis atau relevansi antara premis dan
kesimpulannya(kesesatan relevansi)

3. Kesesatan Verbal adalah: kekeliruan penaralan kata-kata, yaki bertalian dengan


penggunaan yang salah atau kemanaandaaan dari suatu kata, dan dikenal juga
sebagai sesat piker arti kata

Dapat kita ketahui bahwa seluruh jenisnya tentunya memberikan dampak yang tidak
baik, baik kepada pribadi orang yang melakukan maupun yang ada sangkut pautnya
dengan orang lain. Perilaku sesat pikir Sebagian besar membawa pada
kesalahpahaman, asumsi yang salah, hingga perusakan mental seseorang. Oleh
karena itu, kita harus menyadari perlunya menganalisis dan mengerti terhadap jenis
jenis sesat pikir ini sehingga kita juga bisa tahu bagaimana harus menghindarinya.
Dengan selalu melatih diri untuk berpikir secara logis dan kritis tentunya akan
membantu dalam mengatasi munculnya fenomena sesat pikir dalam diri kita dan
meminimalisir pengaruh buruk kepada orang lain.

Dengan mempelajari ilmu logika ini, kita harusnya bisa menghindari sesat pikir
karenakekeliruan dalam bernalar yang disebabkan oleh pemaksaan-pemaksaan prinsip
logika.Maka dari itu, kita harus bersama-sama menggunakan akal sehat untuk berpikir
sehinggakita menghasilkan pikiran yang benar dan bukan sesat pikir yang dibawa oleh
orang-orangemosi dalam berpikir yang menyalahi kaidah-kaidah dalam berpikir.

Anda mungkin juga menyukai