BAB I
PENDAHULUAN
kosmetik untuk badan, seperti sabun, parfum, bedak dan sebagainya, hingga
kosmetik untuk wajah, seperti krim pemutih, lipstik, eye shadow, dan lain-lain
kosmetik itu sendiri. Apalagi belakangan ini, banyak unsur-unsur atau zat-zat
menggunakan krim pemutih kulit wajah akan terus langgeng dan bertahan
lama. Padahal belum tentu krim pemutih kulit wajah yang mereka gunakan
adalah krim pemutih kulit wajah yang mendapat izin resmi dari pemerintah
dan tidak berbahaya. Maraknya kosmetik pemutih tidak sedikit wanita dan
menghiraukan dampak buruk yang akan terjadi pada kulit, mereka lebih
menyukai krim pemutih sebab dampak yang terlihat lebih nyata dapat
Produk pemutih kulit telah banyak digunakan secara luas pada bidang
2009).
berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon di luar izin BPOM. Selama tahun
agar memiliki kulit putih. Salah satu cara untuk mempercantik kulit tersebut
wajah?
wajah?
wajah.
pemutih wajah
Dapat menjadi bahan informasi dan pengetahuan bagi pelajar putri untuk
TINJAUAN PUSTAKA
berhias. Bahan yang di pakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu
sekarang kosmetik tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan
1. Kosmetik Tradisional
asli yang dapat di buat sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau
2012).
2. Kosmetik Modern
kulit, yaitu:
sun block/lotion
seseorang untuk bias tampil cantik dan memiliki kulit yang putih bersih
(Marliyantina, 2013).
pemakai tidak tahu dampak negatif yang timbul jika tidak berhati-hati.
(Marliyantina, 2012).
Pemakaian merkuri pada krim pemutih meski dapat menjadikan
putih dan cantik tetapi hasil yang di dapatkan malah sebaliknya. Tidak
reaksi negatif yang disebabkan oleh kosmetika yang tidak aman baik
orang tidak sama, misalnya cat rambut dan lipstik yang pada
sebagian orang dapat menimbulkan reaksi alergi.
dan bakteri.
kulit atau pori-pori kecil pada bagian tubuh yang lain. Ada dua
efek atau pengaruh kosmetik terhadap kulit, yaitu efek positif dan
1) Merkuri
2) Hidrokuinon
3) Asam Retinoat
tekstur kulit. Untuk orang tinggal pada daerah tropis yang terpapar
lipstik atau produk dekoratif lain (pemulas, kelopak mata dan perona
jangka pendek.
Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, oleh karena itu
(Djajadisastra, 2015).