Anda di halaman 1dari 59

PENJUALAN CICILAN

Akuntansi Keuangan Lanjutan


• Allan R Drebin
• Edisi ke Lima
• Penerbit Erlangga
Jaminan Bagi Pihak Penjual
• Penjualan dengan periode penagihan berkisar
3 tahun atas suatu harta benda, pihak penjual
berusaha untuk melindungi diri dan
memperoleh jaminan jika pihak pembeli gagal
untuk menyelesaikan kontrak.

• Untuk meminimalisir resiko bisa dilakukan


dengan pemilikan kembali atas harta benda
yang dijual.
• Untuk memproteksi pihak penjual bisa
dilakukan dengan :

1. Perjanjian
2. Tugas hipotik barang bergerak
3. Akte perwalian
4. Faktor hak gadai
5. Equipment trust (jaminan dengan aset)
6. Penjualan bersyarat
7. Trust receipt (fasilitas penundaan
pembayaran dari bank terhadap kewajiban
pembayaran)
• Artikel 9 dan Uniform Commercial Code
menetapkan bentuk “bunga surat berharga”
dan menggambarkan hak-hak dari kreditor,
debitor dan pihak ketiga terhadap bunga surat
berharga tersebut.
• Meskipun penjual bisa memiliki kembali harta
benda yang dimaksud dalam hal kontrak yang
tidak dibayar oleh pihak pembeli,
kemungkinan besar terjadi kerugian dalam
menyelenggarakan kontrak penjualan cicilan
dapat terjadi.
• Untuk mengurangi atau menghindari kerugian dari
kepemilikan kembali, ada beberapa hal yang
dipertimbangkan oleh penjual sbb :

1. Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk


menutupi penurunan nilai barang -> barang baru jadi
barang bekas.
2. Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama
atau panjang, sebaiknya tiap bulan.
3. Pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi
penurunan nilai barang yang terjadi di antara
pembayaran berkala. Apabila nilai barang ini melebihi
saldo kontrak yang belum dibayar, maka pihak
pembeli akan segan untuk tidak memenuhi kontrak
Metode Penetapan Laba Kotor Pada
Penjualan Cicilan
• Dua pendekatan umum untuk menetapkan
laba kotor atas penjualan cicilan :

1. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode


penjualan yang terjadi.
2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode
penagihan per kas atau kontrak cicilan.
Laba Kotor dalam Periode Penjualan

• Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai


transaksi dengan penanganan penjualan biasa.
• Laba kotor ditetapkan pada saat penjualan,
saat di mana barang-barang ditukarkan
dengan klaim yang secara hukum dapat
dipaksakan terhadap pelanggan atau
konsumen.
• Prosedurnya ini membutuhkan penetapan
semua beban yang menyangkut
penyelenggaraan penjualan piutang tak
tertagih, pada saat penjualan.

• Dengan mendebet perkiraan beban yang


bersangkutan dan mengkredit penyisihan
untuk beban yang diantisipasi.
Laba Kotor dalam Periode Penagihan
Per Kas
• Penjualan cicilan dipandang sebagai transaksi
khusus dengan penanganan laba kotor yang
dilakukan dengan periode penagihan piutang
cicilan dan bukan dalam periode dimana
piutang ini timbul.

• Arus kas masuk menjadi kriteria penetapan


pendapatan.
• Prosedur penetapan laba kotor dalam periode
penagihan per kas :

1. Penagihan dipandang sebagai perolehan


kembali harga pokok.
2. Penagihan dipandang sebagai realisasi laba.
3. Penagihan dipandang sebagai perolehan
kembali harga pokok dan realisasi laba
• Penagihan Dipandang sebagai Perolehan
Kembali Harga Pokok

• Penagihan per kas atas kontrak penjualan


cicilan terutama menyatakan perolehan harga
pokok
• Setelah harga perolehan kembali, maka
penagihan berikutnya dianggap sebagai laba.
• Prosedur ini dalam banyak hal sangat
konservatif.
• Penagihan Dipandang sebagai Realisasi Laba

• Penagihan dapat dipandang sebagai realisasi laba


kotor atas kontrak penjualan cicilan.
• Setelah seluruh laba atas transaksi ditetapkan,
maka penagihan per kas selanjutnya dianggap
sebagai perolehan kembali harga pokok.
• Prosedur ini dalam banyak hal dipandang tidak
begitu konservatif ditilik dari kemungkinan,
bahwa ketidak mampuan membayar dan
pemilikan kembali atas masalaku kontrak akan
mengganggu marjin laba awal.
• Penagihan Dipandang sebagai Perolehan Kembali
Harga Pokok dan Realisasi Laba kotor.

• Penagiahan atas kontrak penjualan cicilan dianggap


sebagai perolehan kembali harga pokok maupun
sebagai realisasi laba dalam rasio dimana kedua faktor
ini terdapat pada harga jual awal.
• Maksud metode ini untuk membagikan laba kotor
penjualan cicilan atas masalaku kontrak cicilan.
• Biaya yang kontinyu atas kontrak cicilan sebanding
dengan laba kotor yang ditetapkan dalam periode yang
berturut-turut. Kegagalan yang mungkin untuk
merealisasi seluruh jumlah laba kotor, dalam hal pihak
pembeli tidak mampu membayar, harus
diperhitungkan.
• Pada metode ke tiga di atas, yang
mengharuskan penetapan laba kotor
sebanding dengan penagihan disebut sebagai
akuntansi dengan metode atau dasar cicilan.
• Jika laba kotor dipandang sebagai kontingen
pada penagihan per kas, maka penetapan laba
kotor atas keseluruhan periode penagihan
dapat didukung dibandingkan dengan
prosedur alternatif tersebut.
Metode Cicilan

• Penggunaan metode cicilan dalam perkiraan,


maka selisih harga jual pada kontrak dengan
harga pokok penjualan dicatat sebagai laba
kotor yang ditangguhkan.

• Saldo ini ditetapkan sebagai pendapatan, yang


secara berkala membandingkan periode
penagihan uang kas terhadap harga jual.
• Dengan kata lain, prosentase laba kotor awal atas
penjualan diperhitungkan pada penagihan
berkala untuk menentukan jumlah yang harus
ditetapkan sebagai pendapatan.

• Pada tiap akhir periode saldo laba kotor yang


ditangguhkan, yang masih terdapat dalam buku-
buku sama dengan persentase laba kotor yang
diperhitungkan atas saldo piutang cicilan pada
tanggal itu.
• Metode cicilan yang melaporkan laba kotor
dapat digunakan untuk tujuan pajak
penghasilan dalam harta benda tak bergerak
pribadi , oleh agen-agen penjual yang secara
teratur melakukan rencana penjualan cicilan.
Penjualan Harta Benda Tak Bergerak
dengan Dasar Cicilan
• Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Oktober 1986,
Westwood Realty Co. menjual harta benda
miliknya, yang nilai bukunya sebesar $30.000,
kepada S. F. West dengan harga $50.000.

• Perusahaan ini menerima per kas $10.000 pada


tanggal itu untuk penjualan ini dan wesel hipotik
sebesar $40.000 yang dapat dibayar dalam 20 kali
cicilan semesteran @ $2.000 ditambah bunga
12% atas pokok yang belum dibayar.
• Komisi dan biaya lainnya atas penjualan ini
yang berjumlah $1.500 dibayar.

• Cicilan reguler pokok dan bunga atas wesel


hipotik diterima pihak penjual dalam tahun
berikutnya, tahun 1987.
• Ayat jurnal akan tercantum dalam buku
perusahaan (pihak penjual) jika :

1. Laba kotor ditetapakan dalam periode


penjualan.
2. Laba kotor ditetapkan berkala sebanding
dengan penagihan.

• Diasumsikan bahwa periode fiskal perusahan


adalah tahun kalender.
• Penetapan laba dalam periode penjualan
menghasilkan keuntungan sebesar $18.500 =
($20.000 - $1.500) pada tahun 1986.

• Sedangkan penetapan laba berkala dalam


proporsi penagihan menghasilkan keuntungan
sebesar $2.500 = ($4.000 - $1.500) pada tahun
1986 dan keuntungan tiap tahun berikutnya
untuk waktu 10 tahun masing-masing adalah
sebesar $1.600 = (40% dari $4.000)
Ayat Jurnal
Transaksi
Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Pentapan Laba Berkala Dalam Proporsi Penagihan
01-Oct-86 Piutang Dari SF West $ 50.000 Piutang Dari SF West $ 50.000
Dijual harta benda tak bergerak (Persil Harta benda tak bergerak $ 30.000
A), nilai buku $ 30.000, dengan harga $ Harta benda tak (Persil A)
50.000 bergerak (Persil A) $ 30.000
Keuntungan atas Laba kotor yang 20.000
penjualan (Persil A) 20.000 ditangguhkan (Persil A)

Diterima uang muka $ 10.000 dan wesel


hipotik untuk sisanya sebesar $ 40.000 Kas $ 10.000 Kas $ 10.000
Wesel Hipotik 40.000 Wesel Hipotik 40.000
Piutang Dari SF West $ 50.000 Piutang Dari SF West $ 50.000
Dibayar biaya penjualan sebesar $ 1.500 Biaya penjualan $ 1.500 Biaya penjualan $ 1.500
Kas $ 1.500 Kas $ 1.500
Ayat Jurnal
Transaksi
Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Pentapan Laba Berkala Dalam Proporsi Penagihan
Bunga Akrual Atas Wesel $ 1.200 Bunga Akrual Atas Wesel Hipotik $ 1.200
31-Dec-86 Hipotik
Menyesuaikan perkiraan untuk : (1) Pendapatan bunga $ 1.200 Pendapatan bunga $ 1.200
Laba kotor yang ditangguhkan $ 4.000
Bunga yang masih harus diterima atas (Persil A)
Laba kotor yang direalisasi $ 4.000
wesel hipotk $ 40.000 sebesar 12% (Persil A)
untuk 3 bulan, $ 1.200 (2) (Pelaporan
dengan metode cicilan). Laba kotor yang
direalisasi : tingkat laba kotor 40%
($ 20.000 laba kotro : $ 50.000 harga jual)
: uang kas yang dittagih $ 10.000 : Laba
kotor direalisasi 40% dari $ 10.000 atau
$ 4.000
Untuk menutup perkiraan nominal Keuntungan Atas Penjualan Laba kotor yang di realisasi
(Persil A) $ 20.000 (Persil A) $ 4.000
Pendapatan Bunga 1.200 Pendapatan Bunga 1.200
Biaya penjualan $ 1.500 Biaya Penjualan $ 1.500
Ikhtisar Rugi Laba 19.700 Ikhtisar Rugi Laba 3.700
Ayat Jurnal
Transaksi
Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Pentapan Laba Berkala Dalam Proporsi Penagihan
01-Jan-87 Pendapatan Bunga $ 1.200 Pendapatan Bunga $ 1.200
Bunga Akrual Wesel Bunga Akrual Wesel
Untuk mengimbangi (Reverse) bunga Hipotik $ 1.200 Hipotik $ 1.200
yang masih harus diterima, yang di
tetapkan pada akhir periode sebelum-
nya
01-Apr-87 Kas $ 4.400 Kas $ 4.400
Diterima cicilan semesteran atas wesel Wesel Hipotik $ 2.000 Wesel Hipotik $ 2.000
hipotik, $ 2.000 dan bunga atas pokok Pendapatan bunga 2.400 Pendapatan bunga 2.400
$ 40.000 @ 12% untuk 6 bulan, $ 2.400
01-Oct-87 Kas $ 4.280 Kas $ 4.280
Diterima cicilan semesteran atas wesel Wesel Hipotik $ 2.000 Wesel Hipotik $ 2.000
hipotik, $ 2.000 dan bunga atas pokok Pendapatan bunga 2.280 Pendapatan bunga 2.280
$ 38.000 @ 12% untuk 6 bulan, $ 2.280
Ayat Jurnal
Transaksi
Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Pentapan Laba Berkala Dalam Proporsi Penagihan
31-Dec-87 Bunga Akrual Atas Wesel Bunga Akrual Atas Wesel Hipotik
Hipotik $ 1.080 $ 1.080
Menyesuaikan perkiraan untuk : (1) Pendapatan bunga $ 1.080 Pendapatan bunga $ 1.080
Bunga yang masih harus diterima atas Laba kotor yang ditangguhkan $ 1.600
Laba kotor yang direalisasi
wesel hipotik $ 36.000 sebesar 12% (Persil A) $ 1.600
untuk 3 bulan, $ 1.080 (2) (Pelaporan
dengan metode cicilan). Laba kotor yang
direalisasi : tingkat laba kotor 40%
: uang kas yang dittagih $ 4.000 : Laba
kotor direalisasi 40% dari $ 4.000 atau
$ 1.600
Untuk menutup perkiraan nominal Laba Kotor Yang Direalisasi (Persil $ 1.600
Pendapatan Bunga $ 4.560 A)
Ikhtisar Rugi Laba $ 4.560 Pendapatan Bunga 4.560
Ikhtisar Rugi Laba $ 6.160
• Jika ternyata pembayaran kontrak tidak
dipenuhi, maka pihak penjual mengambil
tindakan untuk memiliki kembali harta benda
yang telah dijual.
• Ayat jurnal harus dicatat untuk pemilikan
kembali harta benda tersebut tergantung
pada metode yang digunakan pada saat
mencatat laba atas perusahaan.
• Jika laba atas penjualan ditetapkan pada
waktu penjualan, maka ayat jurnal harus
memperlihatkan perolehan kembali harta
benda itu menurut nilai pasar wajarnya
sekarang (present fair market value),
pembatalan klaim terhadap pihak pembeli,
dan keuntungan atau kerugian dari pemilikan
kembali harta benda tersebut.
• Jika laba ditetapkan dengan metode cicilan,
maka pembatalan klaim terhadap pihak
pembeli harus disertai dengan pembatalan
saldo laba kotor yang ditangguhkan ; harta
benda masih dicatat dengan nilai pasar
wajarnya, tetapi keuntungan atau kerugian
pemilikan kembali diukur dengan selisih
antara pos harta benda yang ditetapkan dan
saldo kontrak yang dibatalkan.
Penjualan Barang Dagangan
Berdasarkan Cicilan
• Prosedur akuntansi untuk penjualan barang
dagangan berdasarkan cicilan sama dengan
prosedur penjualan barang tak gerak dengan
cicilan di atas.
• Dalam mencatat transaksi perlu dibedakan antara
penjualan reguler (biasa) dan penjualan cicilan.
• Perlu adanya data-data lainnya untuk mencapai
laba kotor yang ditentukan sebagai akibat dari
penagihan atas perkiraan cicilan.
Ilustrasi bahwa neraca untuk Kelton Sales Co pada tanggal 1 Januari 1987
adalah sbb :
Kas $ 25.000 Hutang usaha $ 40.000
Persediaan barang dagangan 100.000 Laba kotor yang ditangguhkan atas
Piutang usaha (biasa) 15.000 penjualan cicilan, thn 1986 22.800
Piutang usaha cicilan, tahun 1986 60.000 Laba kotor yang ditangguhkan atas
Piutang usaha cicilan, tahun 1985 20.000 penjualan cicilan, thn 1985 7.000
Modal saham 100.000
Laba yang ditangguhkan 50.200
Total Aktiva $ 220.000 Total Kewajiban dan Modal $ 220.000
• Prosentase laba kotor untuk penjualan cicilan
tahun 1986 dan 1985 adalah 38% dan 35%
• Dengan piutang usaha cicilan tahun 1986
sebesar $ 60.000, melaporkan laba kotor yang
ditangguhkan sebesar 38% adalah $ 22.800
• Dengan piutang usaha cicilan tahun 1985
sebesar $ 20.000, melaporkan laba kotor yang
ditangguhkan sebesar 35% adalah $ 7.000
Transaksi dan ayat jurnal untuk Kelton Sales Co yang berkaitan dengan penjualan
biasa dan cicilan tahun 1987 adalah sbb :
Transaksi Ayat Jurnal
1 Januari - 31 Desember Kas $ 250.000
(1) Penjualan biasa, yang terdiri dari Piutang usaha (biasa) 200.000
penjualan kas (tunai) $ 250.000, dan Penjualan (biasa) $ 450.000
penjualan dengan kredit $ 200.000; Piutang usaha cicilan 1987 $ 150.000
penjualan cicilan sebesar $ 150.000 Penjualan cicilan 150.000
(2) Pembelian barang dagangan dgn Pembelian $ 425.000
kredit sebesar $ 425.000 Hutang usaha 425.000
(3) Penerimaan tambahan dari penjualan Kas $ 325.000
per kas dan dari sumber sbb : Piutang usaha biasa $ 190.000
Piutang usaha biasa $ 190.000 Piutang usaha cicilan 1987 80.000
Piutang usaha cicilan 1987 80.000 Piutang usaha cicilan 1986 40.000
Piutang usaha cicilan 1986 40.000 Piutang usaha cicilan 1985 15.000
Piutang usaha cicilan 1985 15.000
(4) Pembayaran untuk :
Hutang usaha $ 435.000 Hutang usaha $ 435.000
(-) potongan yg Biaya operasi 120.000
diambil 5.000 $ 430.000 Potongan pembelian $ 5.000
Biaya operasi 120.000 Kas 550.000
Penyesuaian dan penutupan per 31 Des Harga Pokok Penjualan Cicilan $ 90.000
(5) Untuk mencatat harga pokok barang Pengiriman Atas Penjualan $ 90.000
yang berkaitan dengan penjualan cicilan Cicilan
$ 90.000
(11) Untuk menutupi laba kotor yang Laba kotor yang direalisasi atas
direalisasi atas penjualan cicilan tahun penjualan cicilan thn 1985 - 1987 $ 52.450
berjalan dan tahun-tahun sebelumnya Ikhtisar Rugi Laba $ 52.450
ke dalam ikhtisar Rugi Laba yang dengan
demikian mengiktisarkan total laba
kotor ($ 192.450)
(12) untuk menutup biaya operasi kedlm Ikhtisar Rugi Laba $ 120.000
Iktisar Rugi Laba yang dengan demikian Biaya operasional $ 120.000
mengikhtisarkan laba bersih sebelum
pajak penghasilan ($ 72.450)
sebesar
(13) untuk mencatat hutang pajak Pajak penghasilan $ 28.980
penghasilan yang diperkirakan Hutang pajak penghasilan $ 28.980
sebesar 40% dari laba bersih sebelum
pajak $ 72.450, atau sebesar $ 28.980
(14) Untuk menutup pajak penghasilan Ikhtisar Rugi Laba $ 28.980
ke dalam ikhtisar Rugi Laba yang dengan Pajak penghasilan $ 28.980
demikian mengikhtisarkan laba bersih
($ 43.470)
(15) Untuk memindahkan laba bersih Ikhtisar Rugi Laba $ 43.470
ke laba yang ditahan ($ 43.470) Laba yang ditahan $ 43.470
Penjualan Cicilan Dengan Tukar
Tambah
• Dalam penjualan tertentu yang dilakukan
berdasarkan cicilan, perusahaan akan menerima
barang tukar tambah sebagai pembayaran
sebagian atas kontrak penjualan cicilan baru.
• Jika jumlah yang ditetapkan atas barang yang
ditukarkan, merupakan nilai yang memungkinkan
perusahaan merealisasi laba kotor normal atas
penjualannya kembali, maka tidak akan timbul
masalah khusus
• Barang tukar tambah dicatat dengan nilai yang
ditetapkan atas barang ini:
1. Kas didebet dengan setiap pembayaran yang
menyertai tukar tambah.
2. Piutang usaha cicilan didebet untuk saldo
harga jual.
3. Penjualan cicilan dikredit sebesar jumlah
penjualan.
• Pada tukar tambah sering menyebabkan
penjualan khusus yang diberi nilai tukar lebih
(overallowance).
• Tukar lebih merupakan pengurangan atas harga
jual.
• Barang tukar tambah dicatat dengan nilai belinya,
selisih antara nilai tukar tambah dengan nilai
belinya bagi perusahaan bisa menjadi beban pada
nilai tukar lebih maupun pengurangan dalam
perkiraan penjualan cicilan.
• Prosentase harga pokok atas penjualan cicilan dihitung
sbb :

• Harga pokok $ 675: (penjualan bersih $ 1.000 dikurangi


nilai tukar lebih yaitu $ 100) atau sama dengan $ 900
• Prosentase harga pokok 675/900 atau 75%
• Laba kotor atas penjualan cicilan dengan demikian 25%
• Dan 25% dari $ 200 (uang muka atas penjualan), dapat
dipertimbangkan telah direalisasi atau dicairkan pada
tanggal itu.
• Barang tukar tambah dicatat $ 200, harga pokok ini jika
meningkat yaitu oleh biaya perbaikan.
• Maka memungkinkan perusahaan memperoleh laba
kotor normal atas penjualannya kembali.
Ketidakmampuan Membayar &
Pemilikan Kembali
• Ketidakmampuan bayar atas kontrak penjualan
cicilan dan pemilikan kembali barang yang telah
terjual mengharuskan perusahaan untuk
mencatat ayat jurnal :
1. Yang melaporkan barang dagangan yang
diperolehnya kembali.
2. Yang membatalkan piutang usaha cicilan beserta
laba kotor yang ditangguhkan
3. Mencatat keuntungan atau kerugian atas
pemilikan kembali barang ini.
• Asumsi data sbb :

• Total penjualan cicilan tahun 1987 adalah $1.000


• Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan tahun 1987
yaitu 36%
• Di tahun 1988 pelanggan tidak mampu membayar
kontrak penjualan cicilan sebesar $600 yang berasal
dari transaksi tahun 1987
• Total yang telah tertagih pada tahun 1987 adalah $250
• Nilai barang yang diambil dan dimiliki kembali oleh
perusahaan yaitu $180, yaitu biaya yang ditetapkan
atas biaya perbaikan dan laba kotor normal atas
penjualannya kembali.
Ayat jurnal untuk mencatat ketidak mampuan bayar dan pemilikan kembali sbb :
Barang dagangan - Pemilikan kembali $ 180
laba kotor yang ditangguhkan, tahun 1987 126
Kerugian atas pemilikan kembali 44
Piutang usaha cicilan, tahun 1987 $ 350

Pembatalan saldo piutang cicilan sebesar 350 ini dibarengi dengan pembatalan
laba kotor yang ditangguhkan sebesar $ 126 = (36% x $ 350)
Barang dagangan yang dimiliki kembali dilaporkan sebesar $ 180
Kerugian sebesar $ 44 yang ditetapkan atas kepemilikan kembali, menyatakan
selisih antara saldo piutang usaha cicilan yang dibatalkan $ 224 = ($ 350 - 126)
dan nilai yang ditetapkan atas barang yang dimiliki kembali sebesar $ 180.
Bunga Atas Kontrak Penjualan
• Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya
mengambil dari salah satu bentuk berikut ini :

1. Bunga dihitung atas saldo pokok yang terhutang antara periode


cicilan, disebut bunga jangka panjang (long-end interest)
2. Bunga dihitung atas masing-masing cicilan yang harus dibayar, dari
tanggal kontrak pejualan cicilan sampai dengan tanggal
pembayaran cicilan. Disebut bunga jangka pendek (short-end
interest)
3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan
bunga atas saldo pokok yang terhutang antara periode cicilan,
sisanya merupakan pengurangan saldo pokok
4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula
• Asumsikan bahwa pada tanggal 30 Juni, sebuah
perlengkapan (equipment) dijual dengan cicilan $
400.
• Syarat penjualan mengharuskan pembayaran
uang muka sebesar $ 100.
• Sisanya dibayar dalam 6 kali cicilan dan bunga
sebesar 12%

• Pembayaran menurut masing-masing pola sbb:


Bunga Berkala atas Saldo Pokok yang
Terhutang Antara Periode Cicilan
Pembayaran pokok bulanan 6 kali @ $ 50 dilakukan bersama-sama dengan bunga
yang harus dibayar atas saldo pokok yang terhutang antara tanggal-tanggal
cicilan sbb :

Pembayaran
Bunga Atas Cicilan Yang
Saldo Terutang Jatuh Total
Tanggal 1% per bulan Tempo Pembayaran Saldo Pokok
30-Jun $ 400
30-Jun $ 100 $ 100 300
31-Jul $3 50 53 250
31-Agu 2,5 50 52,5 200
30-Sep 2 50 52 150
31-Okt 1,5 50 51,5 100
30-Nov 1 50 51 50
31-Des 0,5 50 50,5 Nol
$ 10,50 $ 400 $ 410,5
Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam Buku Pihak Penjual
30-Jun Perlengkapan $ 400 Piutang usaha cicilan $ 400
Untuk mencatat penjualan Hutang usaha $ 400 Penjualan cicilan $ 400
cicilan $ 400, dan pembayaran cicilan Kas $ 100
uang muka $ 100 Hutang usaha cicilan $ 100 Piutang usaha cicilan $ 100
Kas $ 100
31-Jul Hutang usaha cicilan $ 50 Kas $ 53
Untuk mencatat pembayaran Beban bunga 3 Piutang usaha cicilan $ 50
cicilan pertama $ 50 dan bunga Kas $ 53 Pendapatan bunga 3
12% untuk 1 bulan atas saldo
yang terutang sebesar $ 300
31 Agst Hutang usaha cicilan $ 50 Kas $ 52,5
Untuk mencatat pembayaran Beban bunga 2,5 Piutang usaha cicilan $ 50
cicilan kedua $ 50 dan bunga Kas $ 52,5 Pendapatan bunga 2,5
12% untuk 1 bulan atas saldo
yang terutang sebesar $ 250
Bunga Berkala Atas Masing-Masing
Cicilan yang Jatuh Tempo
Fakta-fakta yang sama kecuali jika bunga harus dibayar berkala atas
cicilan yang jatuh tempo, dari kontrak pembayaran cicilan sampai
dengan tanggal pembayaran cicilan
Bunga Dari
Tanggal
Penjualan
Sampai Dengan Pembayaran
Tanggal Cicilan yang
Pembayaran Jatuh Total
Tanggal 1% Per Bulan Tempo Pembayaran Saldo Pokok
30-Jun $ 400
30-Jun $ 100 $ 100 300
31-Jul $ 0,5 50 50,5 250
31-Agu 1 50 51 200
30-Sep 1,5 50 51,5 150
31-Okt 2 50 52 100
30-Nov 2,5 50 52,5 50
31-Des 3 50 53 Nol
$ 10,50 $ 400 $ 410,5

Pembayaran bunga seperti ini tidak sesuai dengan bunga akrual


sebenarnya atas pokok yang belum dibayar.
Bunga akrual pada pembayaran cicilan tiap akhir bulan Juli dan Agustus dicatat sbb :
Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam Buku Pihak Penjual
31-Jul Beban bunga $3 Bunga yang masih harus
Untuk mencatat bunga yang Beban bunga yang dibayar atas piutang usaha
masih harus dibayar sebesar masih harus dibayar cicilan $3
12% untuk 1 bulan atas saldo atas hutang usaha Pendapatan bunga $3
yang terutang sebesar $ 300 cicilan $3
Hutang usaha cicilan $ 50 Kas $ 50,5
Untuk mencatat pembayaran Bunga yang masih harus Piutang usaha cicilan $ 50
cicilan pertama $ 50 dan bunga dibayar atas hutang usaha Bunga yang masih
12% untuk 1 bulan atas pem- cicilan 0,5 harus dibayar atas
bayaran cicilan pertama $50 Kas $ 50,5 piutang usaha 0,5
31 Agst
Untuk mencatat bunga yang Beban bunga $ 2,5 Bunga yang masih harus
masih harus dibayar sebesar Bunga yang masih dibayar atas piutang usaha
12% untuk 1 bulan atas saldo harus dibayar atas cicilan $ 2,5
saldo yang terutang sebesar $ hutang usaha cicilan $ 2,5
250 Pendapatan bunga $ 2,5
Untuk mencatat pembayaran Hutang usaha cicilan $ 50 Kas $ 51
cicilan kedua $ 50 dan bunga Bunga yang masih Piutang usaha cicilan $ 50
12% untuk 2 bulan atas harus dibayar atas Bunga yang masih
pembayaran cicilan kedua $ 50 hutang usaha cicilan $1 harus dibayar atas
Kas $ 51 piutang usaha cicilan 1
Walaupun beban untuk bunga lebih besar daripada pembayaran
untuk bunga dalam ayat-ayat jurnal di atas, namun bunga beban ini
menurun berkala sedangkan pembayarannya semakin naik.
Setelah pembayaran terakhir, total pembayaran untuk bunga
akan sama dengan total beban yang ditetapkan.
Perubahan saldo bunga akrual diiktisarkan sbb:

Kenaikan Untuk Penurunan Saldo Bunga Akrual


Bunga Akrual Pembayaran Atas Hutang Usaha
Tanggal (Kredit) (Debet) Cicilan (Kredit)
31-Jul $3 $ 0,5 $ 2,5
31-Agu 2,5 1 4
30-Sep 2 1,5 4,5
31-Okt 1,5 2 4
30-Nov 1 2,5 2,5
31-Des 0,5 3 Nol
Pembayaran Berkala dalam Jumlah yang Sama,
yang Menyatakan Bunga dan Saldo Pokok

Bila pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas
pokok yang belum dibayar serta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok,
maka pembayaran dalam jumlah yang sama diperoleh dengan menghitung
aktual.
dengan menggunakan tabel aktuarial dapat ditetapkan, bahwa kewajiban
sebesar $ 300 dengan bunga akrual 12% dipenuhi dengan 6 kali pembayaran
cicilan bulanan @ $ 51,76.
Tabel yang menunjukan pembayaran dan alokasi pembayarannya yaitu
antara bunga dan pokok dipelihatkan sbb :

Bagian Dari
Pembayaran Pembayaran Yang Saldo Pembayaran
Cicilan Menyangkut bunga Yang Menyatakan
Yang Jatuh Akrual Atas Pengurangan Dalam
Tanggal Tempo Pokok (1% Per bulan) Pokok Saldo Pokok
30-Jun $ 400
30-Jun $ 100 $ 100 300
31-Jul 51,76 $3 48,76 251,24
31-Agu 51,76 2,51 49,25 201,99
30-Sep 51,76 2,02 49,74 152,25
31-Okt 51,76 1,52 50,24 102,01
30-Nov 51,76 1,02 50,74 51,27
31-Des 51,78* 0,51 51,27 Nol
$ 410,58 $ 10,58 $ 400
*) Pembayaran akhir sebesar $ 51,78 dibutuhkan untuk menghapus bunga bulan yang
terakhir bersama-sama dengan pokok yang belum dibayar sampai dengan tanggal ini
Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam Buku Pihak Penjual
31-Jul
Untuk mencatat pembayaran Beban bunga $3 Kas $ 51,76
cicilan biasa pertama $ 51,76 HutangBeban
usahabunga
cicilanyang 48,76 Pendapatan bunga $3
yang menyatakan Kas $ 51,76 Piutang usaha cicilan 48,76
pembayaran, bunga akrual
sampai dengan tanggal ini $ 3
(1% dari $ 300), dan pokok $
48,76
31-Agu
Untuk mencatat pembayaran Beban bunga $ 2,51 Kas $ 51,76
cicilan biasa kedua $ 51,76 Hutang usaha cicilan 49,25 Pendapatan bunga $ 2,51
yang menyatakan pembayaran Kas $ 51,76 Piutang usaha cicilan 49,25
bunga akrual sampai dengan
tanggal ini $ 2,51 (1% dari $
250,62), dan pokok $49,25
Bunga Berkala yang Dihitung Atas
Pokok Awal
Dengan fakta-fakta yang sama, jika pembayaran bunga berkala dilanjutkan dengan 12%
dari pokok awal selama kontak penjualan cicilan berlaku.
Pembayaran akan berlaku seperti berikut ini :

Bunga Yang
Didasarkan Atas
Pokok Awal (1% Pembayaran Cicilan Total
Tanggal Per Bulan) Yang Jatuh Tempo Pembayaran Saldo pokok
30-Jun $ 400
30-Jun $ 100 $ 100 300
31-Jul $4 50 54 250
31-Agu 4 50 54 200
30-Sep 4 50 54 150
31-Okt 4 50 54 100
30-Nov 4 50 54 50
31-Des 4 50 54 Nol
$ 24 $ 400 $ 424
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai