Anda di halaman 1dari 2

4.

agama

Bagi Elga, negara belum jelas mengatur dan menata dinamika sosial politik ekonomi masyarakat
khususnya merespon isu-isu keagamaan. Elga menekankan dibutuhkan partisipasi masyarakat sipil
untuk meredam ketegangan-ketegangan yang terjadi. Ia menambahkan bahwa yang diperlukan
adalah masyarakat sipil yang kritis, solid dan kompak. “Dibutuhkan masyarakat sipil yang
mengedepankan demokrasi, keadilan, dan penegakan HAM yang berorientasi damai dan tidak
dalam frame kebencian atau kekerasan,” imbuh Elga.

Menurut Robert, untuk mewujudkan kewarganegaraan yg makmur dan adil perlu ada sinergi
ekonomi politik untuk melihat isu-isu keagamaan. Selain itu Robert menambahkan perlunya melihat
faktor-faktor budaya yang berakar dan tercipta dari struktur sosial politik serta dikontekstualkan
secara komprehensif di era saat ini. “Jangan sampai kita hanya melihat faktor-faktor sosial politik
berbicara dengan beberapa tokoh-tokoh intelektual saja seolah suara mereka semacam wadah
struktural isu-isu keagamaan,” ungkapnya.

“Pola pikir dan pola kerja kita semua harus senantiasa mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan,” 

4. kewarganegaraan

Menurut Prof. Dr. Wan Usman Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai
diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Wawasan Nusantara juga dapat diartikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara


Tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam proses implementasi wawasan
Nusantara di era modern, di antaranya:

1. Pesatnya Perkembangan Teknologi

Di era modern, perkembangan teknologi dan perkembangan masyarakat global


semakin pesat terjadi.

Hal ini juga dikaitkan dengan dunia yang tidak mempunyai batas atau sekat sehingga
menjadi tantangan tersendiri bagi konsep wawasan nusantara.

Perkembangan teknologi ini dapat memengaruhi pola bersikap, berpikir, dan bertindak
bagi masyarakat dalam konteks berbangsa dan bernegara.

2. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasari atas hal milik swasta terhadap
beragam kebabasan dan barang individu.

Tujuannya untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan ikut terlibat dalam
berbagai aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri.

Hal ini dilakukan berdasarkan atas kepentingan pribadi dan mencapai keuntungan atau
laba bagi dirinya sendiri.

Agar bisa bertahan di era kapitalisme modern maka perlu untuk membuat strategi baru, yaitu
strategi keseimbangan antara paham sosialis dan individualis.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk partisipasi dan aktivitas manusia


agar tujuan nasional dapat tercapai hanya bisa dilakukan oleh negara maju
dengan Button Up Planning.

Sedangkan bagi negara berkembang, keterbatasan kualitas sumber daya manusia


membuat perlunya landasan operasional berupa garis-garis besar haluan negara atau
GBHN.

Kondisi pembangunan nasional yang tidak merata membuat terciptanya


keterbelakangan yang mengancam integritas.

Oleh karena itu, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah


tertinggal.

Tujuannya agar setiap warga negara dapat berpartisipasi dan ikut aktif untuk mencapai
tujuan nasional

Anda mungkin juga menyukai