Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Psikologi Teori dan Terapan

2022, Vol. 13, No. 2, 155-163


p-ISSN: 2087-1708; e-ISSN: 2597-9035

Hubungan Antara Sense Of Community Dan Penyesuaian Diri Pada


Mahasiswa Baru Di Papua Barat

Relationship Between Sense Of Community And Self Adjustment Of New


Students In West Papua

Ultra Saalino1, Ahmad Razak2, Muh. Nur Hidayat Nurdin3


Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia

Abstract: First years college students often face with problem of self-adjustment on
campus, one of the factors that affects student self-adjustment is his own
environment. This study aims to examine the relationship between sense of
community and self-adjustment in first year college student in West Papua Sorong
city. The method used in this study is a correlational quantitative method with total
125 participants from various university in Sorong city. The data analysis technique
used in this study is Spearman Rank Correlation. The results showed a significant
positive relationship (p=0.001 and r=0.605) between sense of community and self-
adjustment in first years college student from west Papua Sorong city. The result of
this study expected to be referenced for new students and university of how
important sense of community.

Keywords: College student, Self-adjustment, Sense of community

Abstrak: Mahasiswa yang baru memasuki tahun pertama sering mengalami


masalah penyesuaian diri di kampus, salah satu faktor yang dapat
memengaruhi penyesuaian diri adalah lingkungan kampus mahasiswa
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara sense of
community dan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama di Papua
Barat kota Sorong. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif
korelasional dengan jumlah subjek sebanyak 125 mahasiswa baru dari
berbagai perguruan tinggi di kota Sorong. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Spearman Rank Correlation. Hasil dari
penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif yang cukup signifikan
(p=0,001 dan r=0,605) antara sense of community dan penyesuaian diri pada
mahasiswa baru di kota Sorong Papua Barat. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi terhadap mahasiswa baru dan perguruan
tinggi mengenai pentingnya sense of community pada mahasiswa.

Kata Kunci: Mahasiswa baru, penyesuaian diri, sense of community

Korespondensi tentang artikel ini dapat dialamatkan kepada Ultra Saalino melalui email:
ultrasaalino24@gmail.com

155
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 13, No. 2, 2022

Pendidikan merupakan salah satu memengaruhi kesehatan mental..


komponen yang sangat dibutuhkan guna Keberadaan tanggung jawab baru dapat
memajukan berbagai daerah di Indonesia. membuat mahasiswa yang baru memasuki
Pendidikan menjadi sangat penting karena tahun ajaran pertamanya meragukan
akan mewujudkan sumber daya manusia kemampuannya sendiri. Perbedaan
yang profesional, ekspert, dan terampil mendasar antara cara pengajaran di
guna mengangkat daerah-daerah yang Sekolah menegah atas sekolah mengengah
masih tertinggal di Negara Indonesia. atas (SMA) dan di perguruan tinggi
Saat ini masih banyak daerah tertinggal membuat individu diminta lebih aktif
terutama di wilayah Timur Indonesia, mencari bahan pembelajarannya sendiri
seperti Papua Barat. Berdasarkan data seperti mencari artikel, tugas-tugas diluar
PEPRES Presiden nomor 61 tahun 2020 kelas dan menyiapkan presentasi tugas.
tentang daerah tertinggal, hampir semua Individu yang tidak dapat beradaptasi
wilayah di Provinsi Papua Barat masuk dengan kondisi baru seperti ini dapat
dalam kategori wilayah tertinggal. membuat pergolakan emosi pada diri
Termasuk kota Sorong yang merupakan individu, dan jika pergolakan emosi itu
kota dengan wilayah paling luas dan tidak dapat diatasi maka individu tersebut
penduduk terbanyak di Papua Barat. dapat terjerumus pada pemakaian zat
Fakta ini tentu berbanding terbalik dengan adiktif seperti rokok atau alkohol
keinginan pemerintah pusat dan daerah, (Kusumaningsih, 2016).
untuk membangun Papua Barat menjadi Hasil penelitian dari Baharudin & Liana
daerah maju di Indonesia. (2018) mengemukakan bahwa semakin
Salah satu faktor penting yang dapat baik penyesuaian diri mahasiswa baru pada
membangun Papua Barat menjadi daerah lingkungan kampus, akan berpengaruh
maju dan sejahtera adalah sumber daya positif pada prestasi belajar mahasiswa.
manusia yang berkualitas. Perguruan Kemampuan mahasiswa baru untuk
tinggi menjadi pilihan terbaik bagi anak- menyesuaikan diri dapat membuat kondisi
anak muda di Papua Barat untuk nyaman dalam proses belajar dan proses
mendapatkan ilmu dan keahlian khusus interaksi sosial terhadap berbagai elemen
guna membangun perekonomian di kampus. Noviandari & Mursidi (2019)
daerahnya. Permasalahan yang sering mengutarakan Penyesuaian diri adalah
terjadi pada mahasiswa baru yang ingin proses mental dan perilaku individu untuk
menimbah ilmu di perguruan tinggi d mengorganisir frustasi, kebutuhan diri,
adalah penyesuaian diri. konflik, dan membuat hubungan harmonis
Iflah dan Listyasari (2013) dengan lingkungan tempat individu berada.
mengemukakan bahwa penyesuaian diri Schneiders (1964) mengemukakan bahwa
merupakan masalah yang terus berulang penyesuaian diri memiliki tujuh aspek
terjadi pada mahasiswa baru. Masalah yaitu, kontrol terhadap emosi yang
tersebut berhubungan pada bagaimana berlebihan, mekanisme pertahanan diri
mahasiswa baru menyesuaikan diri pada yang minimal, frustasi personal yang
lingkungan baru di kampus. Penyesuaian minimal, pertimbangan rasional dan
diri menjadi sulit terutama pada remaja kemampuan mengarahkan diri,
yang merupakan masa transisi antara kemampuan untuk belajar, kemampuan
masa remaja dan masa dewasa yang untuk memanfaatkan pengalaman
mencakup perubahan biologis, kognitif, masalalu, sikap realistis dan objektif.
dan sosial-emosional. Raula (2015) Hasil pengambilan data awal pada total
berpendapat bahwa konsekuensi 19 mahasiswa baru angkatan 2020 di kota
memasuki perguruan tinggi Sorong pada bulan Januari 2021
mengharuskan mahasiswa untuk menunjukan bahwa 13 (68%) subjek
beradaptasi pada lingkungan dan tugas- mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan
tugasnya yang baru. Jika mahasiswa dalam proses perkuliahan. 12 (63%) subjek
kurang dapat melangsungkan penyesuaian merasa kesulitan mencari bahan materi
diri pada lingkungan kampus maka dapat kuliah di luar kampus. 16 ( 84%) subjek

156
Saalino, Razak, & Nurdin : Hubunga antara sense of community … (155-163)

pada pernyataan terkait mengenal orang di terjadi keselarasan yang harmoni antara
kampus sebanyak 16 (84%) subjek individu dan lingkungan komunitas.
mengaku kesulitan mengenal orang-orang Kebutuhan-kebutuhan individu yang
yang ada di dalam kampus. 12 (63%) tercapai dalam lingkungan membuat
subjek mengaku malu-malu bertanya pada individu mampu menjalankan fungsi
dosen tentang mata kuliah. 13 (68%) aktifitasnya dengan normal. Iflah dan
subjek mengatakan mengalami masalah Listyasari (2013) berpendapat bahwa
manajemen waktu tugas-tugas yang individu yang memiliki penyesuaian diri
diberikan. Peniliti mengambil kesimpulan baik akan diterima di lingkungan atau
dari data di atas dapat bahwa mahasiswa komunitas barunya. Rivas dan Drake (2012)
baru angkatan 2020 yang berada di kota mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa
Sorong Provinsi Papua Barat mengalami mahasiswa dengan sense of community yang
masalah penyesuaian diri. baik dapat menjadi tolak ukur koneksi yang
Choirudin (2015) mengemukakan baik kepada orang lain.
penyesuaian diri individu juga bergantung Sense of community merupakan
kepada lingkungan yang dimiliki perasaan ketika individu merasa mempunyai
individu. Lingkungan atau komunitas tempat pada komunitas, individu merasa
yang sangat berpengaruh kepada individu penting satu sama lain dan pada
yang baru memasuki dunia perkuliahan komunitasnya, dan mempunyai kepercayaan
adalah komunitas kampusnya sendiri. bahwa tujuan anggota akan tercapai bila
Komunitas kampus mahasiswa baru bersatu dalam komunitas. Dengan memiliki
menjadi tempat berproses yang panjang sense of community yang tinggi, individu
dan sangat berpengaruh karena individu dapat merasa lebih dekat pada komunitas
akan menghabiskan waktu yang lama atau lingkungan barunya dan akan
berinteraksi dengan berbagai komponen membuatnya lebih mudah beradaptasi.
yang ada di dalam kampus. Mahasiswa Sense of community memiliki empat aspek
yang tidak dapat melakukan penyesuaian yang dapat mengukur tingkat kelekatan
diri dengan situasi ataupun tuntutan yang terhadap komunitasnya yaitu, membership,
ada dapat menimbulkan tekanan yang influence, integration and fulfillment of
dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. needs, shared emotional connection
Mahasiswa yang ingin membangun (McMillan dan Chavis, 1986).
penyesuaian diri yang baik pada Rudkin (2003) menjelaskan bahwa
lingkungan kampusnya membutuhkan sense of community penting dimiliki
persepsi yang baik terhadap lingkungan individu karena dua alasan. Pertama, sense
kampus. of community berhubungan dengan well-
McMillan dan Chavis (1986) being individu. Individu yang terhubung
mengemukakan komunitas dapat dibagi dengan komunitasnya merasa lebih baik dan
menjadi dua, komunitas lokal dan non- kurang merasa kesepian. Kedua, sense of
lokal. Komunitas lokal merupakan community tampak terkait pada perubahan
komunitas yang terbentuk berdasarkan sosial individu. Individu yang mempunyai
letak geografis yang sama, sedangkan sense of community tinggi cenderung
komunitas non-lokal terbentuk bergabung dalam kelompok yang
berdasarkan ketertarikan. Kampus menciptakan perubahan dan bekerja
merupakan sebuah komunitas berdasarkan menyelesaikan masalah-masalah yang
ketertarikan yang mempunyai tujuan terjadi di masyarakat.
pendidikan. Irodah (2015) pada suatu Beberapa penelitian juga menunjukkan
komunitas, sense of community berperan sense of community penting dimiliki
sangat penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa, karena dapat membantu proses
semua anggota yang berada di dalamnya akademik. Harris (2006) melakukan
sehingga komunitas mampu bertahan dan penelitian mengenai efek dari sense of
hubungan dengan anggota semakin baik. community pada mahasiswa di universitas
Iflah dan Listyasari (2013) menuturkan menemukan bahwa dengan menciptakan
penyesuaian diri yang baik muncul karena sense of community pada grup mahasiswa,

157
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 13, No. 2, 2022

dapat membantunya meraih gelar sarjana. sampling adalah teknik pengambilan


Keanggotaan dalam komunitas yang terdiri sampel data berdasarkan kriteria-kriteria
atas sesama mahasiswa diartikan sebagai yang sudah ditentukan dan berkaitan
faktor yang penting dalam menjelaskan dengan populasi yang sudah ditetapkan
ketekunan mahasiswa dalam sebelumnya. Adapun kriteria sampel data
menyelesaikan program sarjananya. pada penelitian ini adalaha mahasiswa
Penelitian tersebut juga menemukan baru angkatan 2020 yang berkuliah di
interaksi positif antara mahasiswa yang salah satu perguruan tinggi yang ada di
mendorong persatuan dalam kelompok, kota Sorong Papua Barat. Penentuan
dan menciptakan sense of community jumlah subjek dalam penelitian ini
menjadi instrumen yang dapat menggunakan uji G Power dan
meningkatkan ingatan mahasiswa pada mendapatkan jumlah sampel sebanyak
program pembelajaran. Grup belajar yang 125, sehingga jumlah sampel yang
berisi beberapa mahasiswa dan saling digunakan adalah 125 responden.
peduli satu sama lain, bekerja lebih efektif
sebagai tim. Alat Ukur
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas
peneliti ingin meneliti hubungan sense of Alat ukur yang digunakan dalam
community terhadap penyesuaian diri pada penelitian ini dua yaitu skala sense of
mahasiswa baru di kota Sorong Papua community dan penyesuaian diri. Skala
Barat sense of community disusun oleh
McMillan dan Chavis (1986) dengan
empat aspek dari sense of community
Metode
yaitu, membership, influence, integration
Peneliti dalam penelitian ini and fulfillment of needs, dan shered of
menggunakan motode penelitian emotional connection. Skala penyesuaian
kuantitatif. Sugiyono (2013) diri dikemukakan oleh Schneiders (1964)
mengemukakan bahwa metode kuantitatif aspek penyesuaian diri memiliki tujuh
merupakan metode untuk menguji suatu aspek yaitu, kontrol terhadap emosi yang
hubungan variabel penelitian dan berlebihan, Mekanisme pertahanan diri
kemudian dianalisis secara statistik. yang minimal, frustasi personal yang
Metode pengambilan data pada penelitian minimal, Pertimbangan rasional dan
ini menggunakan model skala Likert. kemampuan mengarahkan diri,
Supratiknya (2014) mengemukakan kemampuan untuk belajar, Kemampuan
bahwa skala LIkert adalah teknik untuk memanfaatkan pengalaman masa
pengambilan data menggunakan sejumlah lalu, Sikap realistis dan objectif.
pernyataan untuk mengukur atribut
Teknik Analisis Data
psikologis tertentu dalam sebuah
kontinium. Skala Likert dibagi menjadi Analisis data dalam penelitian ini
dua kategori yaitu favorable yang artinya menggunakan teknik analisis data yang
jika disetujui berarti subjek mempunyai digunakan untuk menguji hubungan yaitu
sikap positif atau menyukai pernyataan spearman rank antara sense of community
yang diberikan dan unfavorable yang dan penyesuaian diri.
berarti subjek memiliki sikap negatif atau
tidak menyukai pernyataan yang
diajukan.

Sampel

Teknik pengambilan sampel yang


digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling. Hadi (2016)
mengemukakan bahwa Purposive

158
Saalino, Razak, & Nurdin : Hubunga antara sense of community … (155-163)

HASIL Tabel 3. Deskripsi Hipotetik Sense of community


dan penyesuaian diri
Tabel 1. Deskripsi Empirik Data Penelitian Berdasarkan tabel diatas, skala sense of
Sense of Community
Interval Kategori Frekuensi Presentase
Empirik X ≥ 60 Tinggi 125 100%
Variabel SD X < 59 Rendah 0 0%
Min Max Mean Total 125 100%
Sense of community 62 96 77,41 7,76 community terdiri atas 20 aitem yang
Penyesuaian Diri 70 138 101,11 11,95 memiliki respon jawaban terendah adalah
Skala sense of community berjumlah 20 dan tertinggi adalah 100, dengan mean
20 item dan penyesuaian diri berjumlah 60. Skala penyesuaian diri terdiri atas 28
28 item, dengan rentang skor 1 sampai 5. aitem yang memiliki respon jawaban
Data empirik menunjukan nilai mean terendah adalah 28 dan tertinggi adalah
sense of community sebesar 77,41 140, dengan mean 84.
sedangkan penyesuaian diri sebesar
101,11. Nilai tertinggi pada penyesuaian Tabel 4. Kategorisasi Skor Hipotetik Sense of
diri sebesar 96 dan terendah 62, Community
sedangkan pada penyesuaian diri nilai Variabel Min Max Mean
tertinggi 138 dan nilai terendah 70. sense of 20 100 60
Standar deviasi pada sense of community community
7,76 dan penyesuaian diri sebesar 11,95. Penyesuaian 28 140 84
diri
Tabel 2. Kategorisasi Skor Sense of Berdasarkan tabel kategorisasi skor di
Community dan Penyesuaian Diri atas, dapat diketahui bahwa terdapat 125
Variabel Skor Kategori N % responden (100%) mempunyai sense of
community dalam kategori tinggi, dan 0
>86 Tinggi 22 17,6% responden (0%) mempunyai sense of
Sense of community dalam kategori rendah.
community 77-85 Sedang 86 68,8%
Berdasarkan hasil tersebut dapat
< 69 Rendah 17 13,6%
disimpulkan bahwa responden penelitian
>114 Tinggi 19 15,2% berada pada kategori tinggi.
Penyesuaian
diri 89-113 Sedang 94 75,2% Tabel 5. Kategorisasi Skor Hipotetik Penyesuaian
< 88 Rendah 12 9,6% Diri
Interval Kategori Frekuensi Presentase
Berdasarkan tabel 2, kategori X ≥ 84 Tinggi 120 96%
X < 83 Rendah 5 4%
variabel sense of community menunjukan
Total 125 100%
bahwa responden dengan kategori tinggi
Berdasarkan tabel kategorisasi skor di
sebanyak 22 dengan presentase 17,6%,
atas, dapat diketahui bahwa terdapat 120
responden dengan kategori sedang
responden (96%) mengalami penyesuaian
sebanyak 86 responden dengan
diri kategori tinggi, dan 5 responden (4%)
persentase 68,8%, responden dengan
mengalami penyesuaian diri kategori
kategori rendah sebanyak 17 dengan
rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat
persentase 13,6%.
disimpulkan bahwa sebagian besar
Kategori variabel penyesuaian diri
responden penelitian berada pada kategori
menunjukan bahwa sebanyak 19
tinggi.
responden berada pada kategori tinggi
dengan persentase 15,2%, responden
dengan kategori sedang sebanyak 94
dengan persentase 75,2%, responden
dengan kategori rendah sebanyak 12
dengan persentase 9,6%.

159
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 13, No. 2, 2022

Tabel 6. Uji Hubungan lingkungan kampus sehingga membuat


mahasiswa mangalami kesulitan dalam
Variabel R p Keterangan proses akademik (Purwantika, Setyawan, &
Sense of Ariati, 2013).
community Berdasarkan hasil deskriptif empirik
Penyesuaian 0,605 0,001 Signifikan penyesuaian diri terhadap 125 responden
diri yaitu, terdapat 94 responden dengan tingkat
Hasil uji hubungan pada tabel 4 di atas penyesuaian diri dalam kategori sedang
menunjukkan bahwa nilai koefisien dengan persentase 75,2%, sebanyak 19
korelasi (r) antara sense of community dan responden dengan tingkat penyesuaian diri
penyesuaian diri yaitu; r = 0,605 dan p = tinggi dengan persentase 15,2%, sebanyak
0,001. kaidah yang diterapkan adalah jika 12 responden dengan tingkat penyesuaian
nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) diri rendah dengan persentase 9,6%. Hasil
signifikan maka Ha diterima, sehingga analisis deskriptif hipotetik penyesuaian diri
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dari 125 responden antara lain, sebanyak
positif antara sense of community dan 120 responden berada dalam kategori tinggi
penyesuaian diri pada mahasiswa baru di dengan presentase 96% dan 5 responden
kota Sorong Papua Barat. berada dalam kategori rendah dengan
presentase 4%. Dari hasil uraian diatas
terdapat perbedaan antara kategorisasi
Pembahasan empirik dan hipotetik. Kategorisasi empirik
Kirk dan Lewis (2015) menunjukan sebagian besar mahasiswa baru
mengemukakan bahwa mahasiswa yang di kota Sorong Papua Barat mempunyai
memiliki sense of community tinggi, penyesuaian diri sedang. Kategorisasi
memiliki ketahanan lebih tinggi bertahan empirik menunjukan sebagian besar
sampai selesai di kampus, sedangkan mahasiswa baru di kota Sorong Papua Barat
mahasiswa yang tidak merasa cocok di memiliki penyesuaian diri yang tinggi.
kampus cenderung mengalami drop out. Da Costa, Hanurawan, Atmoko, dan
Kirk dan Lewis (2015) juga Hitipeuw (2015) mengemukakan bahwa
mengemukakan bahwa mahasiswa yang mahasiswa yang mempunyai penyesuaian
memiliki sense of community tinggi diri baik di lingkungan kampusnya
melaporkan mengalami efek positif mempunyai nilai akademik yang cukup baik.
tinggi, mempunyai kepuasan hidup yang Sedangkan mahasiswa yang mempunyai
baik, memiliki well-being dan kesehatan penyesuaian diri rendah memiliki nilai
mental yang baik. akademik yang kurang memuaskan di
Mahasiswa yang memiliki sense of kampusnya. Rizki dan Listiara (2014)
community tinggi akan merasa nyaman mengemukakan bahwa penyesuaian diri
dalam menjalankan hubungan dengan yang baik pada mahasiswa mampu
anggota komunitas sehingga dapat mengurangi stress akademik dan
membuat kerjasama yang baik. Sense of memunculkan well-being yang baik bagi
community yang baik juga dapat mahasiswa tersebut.
memberikan dukungan pada mahasiswa Ciri-ciri penyesuaian diri yang baik pada
dan informasi mengenai akademik mahasiswa adalah indvidu yang mengerti
sehingga memudahkan mahasiswa kekurangannya, mampu belajar untuk
menyelesaikan tugas akademiknya. Sense melakukan reaksi yang baik terhadap dirinya
of community penting karena dapat dan lingkungan secara matang, dewasa,
menimbulkan perasaan nyaman mahasiswa efesien dan bermamfaat. Mahasisswa baru
dalam menyelesaikan tugas akademik. yang mampu menyesuaiankan diri yang baik
Mahasiswa yang memiliki sense of juga dapat menyelesaikan masalahnya tampa
community rendah dapat menyebabkan rasa mengalami ganguan psikologis. lingkungan
memiliki rendah dan menimbulkan kampus yaitu bangunan, benda, dan individu
perasaan kurang nyaman berada di yang berada di dalam universitas dan
penyesuaian diri mahasiswa bergantung

160
Saalino, Razak, & Nurdin : Hubunga antara sense of community … (155-163)

pada persepsi yang baik terhadap dengan baik pada kampus dapat membantu
lingkungan kampus tersebut. semakin aktifitas dan menaikan nilai akademik
tinggi hubungan yang baik mahasiswa mahasiswa. Sense of community membantu
dengan lingkungan kampus semakin baik mahasiswa dalam berinteraksi dengan
penyesuaian diri mahasiswa tersebut lingkungan kampus. Mahasiswa yang
(Raula, 2015). memilki keterikatan sosial dan emosional
Hasil pengujian hubungan dengan pada kampus akan merasa mendapatkan
menggunakan uji Spearman Rank dukungan lebih besar sehingga lebih
Correlation menunjukkan hasil yang termotifasi dalam kegiatan akademik
signifikan dengan jumlah sebesar 0,001 (Townley, Katz, Wandersman, Skiles,
(p < 0,001) dan nilai koefisien korelasi Schillaci, Timmerman, & Mousseau, 2013)
sebesar 0,605. Hasil ini menunjukkan Dalton (2000) mengemukakan bahwa
bahwa ada hubungan positif yang kampus dapat menciptakan sense of
signifikan antara sense of community dan community yang positif pada individu
penyesuaian diri pada mahasiswa baru di melalui orientasi, sumber daya edukasi,
kota Sorong Papua Barat. Hal ini ekstrakulikuler, keamanan, dan dukungan
menunjukan bahwa semakin tinggi sense pribadi. Dengan dukungan kampus tersebut
of community maka semakin tinggi dapat membantu individu bertahan di
tingkat penyesuaian diri mahasiswa baru. kampus. Mendoza, Suarez dan Bustamante
Pada penelitian ini juga didapat nilai R2 (2016) mengemukakan bahwa mahasiswa
yaitu 0.376 yang berarti pengaruh dari yang mempunyai sense of community tinggi
varibel sense of community terhadap merasakan pengalaman yang positif dengan
penyesuaian diri sebanyak 38%. orang lain, merasakan menjadi bagian dari
Penyesuaian diri merupakan komunitas yang mendalam, dan merasakan
kemampuan individu merencanakan, bahwa tujuannya memasuki komunitas telah
merespon dengan tepat, dan terpenuhi.
menyeimbangkan dengan harmoni antara
kebutuhan lingkungan dan kebutuhan Simpulan
diri. Individu dan lingkungan yang
mempunyai hubungan positif akan Berdasarkan hasil penelitian yang
memberikan dampak yang sangat dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
berpengaruh pada proses adaptasi hubungan positif antara sense of community
mahasiswa di tahun pertama. Mahasiswa dengan penyesuaian diri pada mahasiswa
yang memasuki tahun pertama baru di kota Sorong Papua Barat.
membutuhkan dukungan sosial, panutan,
dan penasehat yang bisa membantu
dalam penyesuaian diri (Sari dan Arsyad,
2021). Saran
Fader, legg dan ross (2019) individu
yang mempunyai sense of community Berdasarkan uraian di atas, maka
tinggi pada lingkungan yang baru peneliti mengajukan beberapa saran
dimasuki, dapat membantunya beradaptasi sebagai berikut. Bagi mahasiswa baru
pada budaya lingkungan tersebut. Rivas- dapat meningkatkan sense of community
Drake (2012) semakin tinggi sense of dengan mengikuti orientasi-orientasi yang
community pada individu maka akan diberikan kampus juga mengikuti
semakin tinggi penyesuain dirinya, Rivas- ekstrakurikuler yang berada di kampus.
Drake (2012) juga mengemukakan bahwa Bagi Perguruan Tinggi dapat mendorong
sense of community mahasiswa pada dan memfasilitasi ekstrakurikuler pada
kampusnya dapat menjadi tolak ukur mahasiswa baru, dan memberikan
kualitas hubungan antara individu tersebut bimbingan secara langsung pada
dengan lingkungannya. mahasiswa baru yang mengalami masalah
Mahasiswa yang mampu penyesuaian diri.
mengembangkan sense of community

161
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 13, No. 2, 2022

Daftar Pustaka

Boharudin, B., & Liana, D. (2018). campus. International Journal of


Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Adolescence and Youth, 20(1), 48-60
Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa Kusumaningsih, R. A. L. P. S. (2016).
STAI Auliaurrasyidin TA College Adjustment of First Year
2016/2017. Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Students: The Role of Social
Pendidikan dan Konseling, 2(1), 1-17. Anxiety. Journal of Educational,
Choirudin, M. (2015). Penyesuaian Diri: Health and Community
Sebagai Upaya Mencapai Psychology, 5(1), 30-39.
Kesejahteraan Jiwa. Hisbah: Jurnal McMillan, D. W., & Chavis, D. M. (1986).
Bimbingan Konseling dan Dakwah Sense of community: A definition and
Islam, 12(1), 1-20. theory. Journal of community
Dalton, C. (2000). The Factors That psychology, 14(1), 6-23.
Influence Psychological Sense of Mendoza, P., Suarez, J. D., & Bustamante, E.
Community for Students Living on (2016). Sense of community in student
Campus. Thesis, Edith Cowan retention at a tertiary technical
University. institution in Bogotá: An ecological
Da Costa, A., Hanurawan, F., Atmoko, A., & approach. Community College Review,
Hitipeuw, I. (2018). The impact of self- 44(4), 286-314.
adjustment on academic achievement Noviandari, H., & Mursidi, A. (2019).
of the students. ISLLAC: Journal of Relationship of Self Concept, Problem
Intensive Studies on Language, Solving and Self Adjustment in
Literature, Art, and Culture, 2(1), 1-6. Youth. International Journal for
Fader, N., Legg, E., & Ross, A. (2019). The Educational and Vocational
relation of sense of community in sport Studies, 1(6
on resilience and cultural adjustment Peraturan Presiden Republik Indonesia
for youth refugees. World Leisure Nomor/63/2020 Tentang Penetapan
Journal, 61(4), 291-302. Daerah Tertinggal.
Hadi, S. (2016). Statistik. Yogyakarta: Purwantika, W., Setyawan, I., & Ariati, J.
Pustaka Belajar. (2013). Hubungan antara sense of
Harris, B. A. (2006). The Importance of community dengan prokrastinasi
Creating a “Sense of Community. akademik pada mahasiswa fakultas
Journal of College Student Retention: psikologi universitas diponegoro
Research, Theory & Practice, 8(1), 83– semarang (Doctoral dissertation,
105. Diponegoro University).
Iflah, I., & Listyasari, W. D. (2013). Raula, A. (2015). Penyesuaian Diri
Gambaran Penyesuaian Diri Mahasiswa Luar Jawa Ditinjau dari
Mahasiswa Baru. JPPP-Jurnal Persepsi Lingkungan dan Jenis
Penelitian dan Pengukuran Kelamin. Proyeksi: Jurnal
Psikologi, 2(1), 33-36. Psikologi, 10(1), 10-21.
Irodah, A. B. (2015). Sense Of Community Rivas-Drake, D. (2012). Ethnic identity and
Pada Komunitas Ex-Bank Duta adjustment: The mediating role of sense
Surabaya: Studi Deskriptif Mengenai of community. Cultural Diversity and
Tingkat Sense of Community pada Ethnic Minority Psychology, 18(2), 210.
Komunitas Ex-Bank Duta Surabaya Rudkin, J. K. (2003). Community psychology:
berdasarkan Intensitas Penggunaan Guiding principles and orienting
Internet. Dissertation, Universitas concepts. Pearson College Division.
Airlangga. Sari, N. P., & Arsyad, M. (2021).
Kirk, C. M., & Lewis, R. K. (2015). Sense of Environment and Differences of Self
community on an urban, commuter Adjustment Ability Between Students

162
Saalino, Razak, & Nurdin : Hubunga antara sense of community … (155-163)

of Natural Sciences Programs and


Students of Social Sciences Programs.
In The 2nd International Conference on
Social Sciences Education, 315-321.
Schneiders, A.A. (1964) . Personal
Adjustment and Mental Health. New
York : Holt, Reinhart & Winston Inc.
Sugiyono. (2013). Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran
psikologis. Yogyakarta: Penerbit
Universitas Sanata Dharma.
Townley, G., Katz, J., Wandersman, A.,
Skiles, B., Schillaci, M. J.,
Timmerman, B. E., & Mousseau, T. A.
(2013). Exploring the role of sense of
community in the undergraduate
transfer student experience. Journal of
Community Psychology, 41(3), 277-
290.

163

Anda mungkin juga menyukai